Penyakit Saraf Kejepit: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Pengobatannya

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Agustus 18, 2020


Saraf terjepit seringnya dialami oleh mereka yang sudah berumur, tetapi yang masih muda juga bisa mengalaminya. Penyakit saraf kejepit ini dapat menimbulkan gejala atau ciri-ciri yang membuat Anda tidak bebas beraktivitas. Bagaimana pengobatan untuk saraf kejepit? Adakah herbal yang dapat membantu memulihkan masalah ini?

Dalam artikel ini akan diulas info-info penting seputar masalah saraf terjepit. Anda akan menemukan penjelasan tentang apa sebenarnya penyakit saraf terjepit itu, apa penyebabnya, bagaimana ciri-ciri saraf kejepit, dan apa saja pengobatan saraf kejepit secara medis. Jangan lewatkan juga info tentang herbal yang baik untuk mengobati saraf kejepit.

Apa Itu Penyakit Saraf Kejepit?

Tulang yang membentuk tulang belakang (punggung) dilapisi oleh cakram-cakram. Cakram ini berbentuk bulat, seperti bantal kecil, dengan lapisan luar yang keras (annulus) yang mengelilingi nukleus (inti cakram). Letaknya di antara masing-masing tulang pada tulang belakang, dan cakram-cakram ini berfungsi sebagai peredam kejut untuk tulang belakang.

Penyakit saraf kejepit terjadi jika pecahan atau bagian dari inti cakram terdorong keluar dari annulus, ke dalam kanal tulang belakang melalui robekan atau pecahnya annulus. Cakram yang mengalami hal ini biasanya berada pada tahap awal degenerasi (kemunduran fungsi).

Kanal tulang belakang memiliki ruang terbatas, yang tidak memadai untuk saraf tulang belakang dan bagian cakram yang tergeser. Karena pergeseran ini, cakram kemudian menekan saraf tulang belakang, yang seringnya menimbulkan rasa nyeri, yang bisa jadi parah. Karena inilah masalah ini disebut penyakit saraf terjepit.

Penyakit saraf terjepit dapat terjadi di bagian manapun pada tulang belakang. Seringnya terjadi di punggung bawah (tulang belakang lumbar), dan juga bisa dialami di leher (tulang belakang leher). Lokasi timbulnya rasa nyeri bergantung pada bagian tulang belakang mana yang mengalami masalah ini.

Apa Penyebab Saraf Terjepit?

Ketegangan yang berlebihan atau cedera dapat menyebabkan penyakit saraf kejepit. Namun sebenarnya cakram tulang belakang secara alami mengalami kemunduran (degenerasi) seiring bertambahnya usia, dan ligamen-ligamen yang menahannya mulai melemah. Seraya degenerasi ini berlangsung, ketegangan yang relatif ringan atau gerakan memutar saja dapat menyebabkan cakram pecah.

Ada orang yang mungkin lebih rentan mengalami masalah cakram ini, dan akibatnya, bisa jadi mengalami gejala saraf kepeit di beberapa tempat sekaligus pada tulang belakang. Penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan untuk mengalami saraf terjepit mungkin diturunkan dalam keluarga dengan beberapa anggota yang terkena.

Seperti Apa Ciri-Ciri Saraf Kejepit?

Gejala atau ciri-ciri saraf kejepit dapat bervariasi, tergantung pada letaknya dan seberapa besar masalah ini. Apabila cakram yang bergeser tidak menekan saraf manapun, seseorang mungkin hanya mengalami sedikit sakit punggung bawah atau tidak merasakan sakit sama sekali.

Jika menekan saraf hingga membuatnya kejepit, mungkin akan menimbulkan ciri-ciri seperti nyeri, mati rasa, atau kelemahan di area tubuh yang dilalui saraf yang terjepit itu. Pada umumnya penyakit saraf kejepit diawali dengan gejala nyeri punggung bawah dalam kurun waktu tertentu.

Ciri-Ciri Saraf Kejepit di Punggung Bawah:

Linu panggul (sciatica) sering kali merupakan ciri-ciri saraf kejepit di punggung bawah. Tekanan pada satu atau beberapa saraf dapat menyebabkan nyeri, rasa terbakar, kesemutan, dan mati rasa yang menjalar dari bokong ke kaki. Biasanya satu sisi (kiri atau kanan) yang terpengaruh.

Nyeri ini sering digambarkan sebagai rasa sakit yang tajam dan seperti sengatan listrik. Gejala saraf kejepit ini mungkin lebih parah sewaktu berdiri, berjalan, atau duduk. Meluruskan kaki di sisi yang terkena juga biasanya memperparah nyeri. Seiring dengan nyeri kaki, seseorang mungkin juga merasakan nyeri punggung bawah; namun untuk linu panggul yang akut, nyeri di kaki serignnya lebih buruk daripada nyeri di punggung bawah.

Ciri-Ciri Saraf Kejepit di Leher:

Ciri-ciri saraf kejepit di leher umumnya termasuk nyeri tumpul atau tajam di leher atau di antara tulang belikat, nyeri yang menjalar ke bawah ke tangan atau jari-jari, atau mati rasa, atau kesemutan di bahu atau lengan. Rasa nyerinya bisa meningkat tergantung pada posisi atau gerakan leher tertentu.

Ilustrasi Gejala Saraf Kejepit di Leher
Image by Arpit from Pixabay

Bagaimana Pengobatan untuk Penyakit Saraf Kejepit?

Kabar baiknya sebagian besar penyakit saraf terjepit tidak membutuhkan operasi. Biasanya gejala saraf kejepit akan membaik seraya waktu berlalu. Tetapi memang waktu pemulihannya dapat berbeda-beda, antara beberapa hari hingga beberapa minggu.

Berikut adalah sejumlah pengobatan yang biasanya disarankan dokter untuk mengatasi saraf kejepit:

Pengobatan Saraf Kejepit Non-Operasi:

Pengobatan awal untuk saraf kejepit umumnya tidak melibatkan operasi. Dokter mungkin menganjurkan pasien untuk membatasi aktivitas selama beberapa hari atau beberapa minggu. Ini membantu mengurangi peradangan di saraf. Namun pasien tidak disarankan untuk bedrest (istirahat total di tempat tidur).

Jika gejala saraf kejepit ringan atau sedang, biasanya diobati menggunakan obat anti-inflamasi nonsteroid. Suntikan steroid epidural mungkin juga digunakan dokter dengan menyuntikkannya di bawah panduan sinar-X ke lokasi tepat dari saraf yang terjepit.

Baca juga artikel terkait pilihan obat saraf kejepit di apotik: Obat Syaraf Kejepit di Apotik: Apa yang Sebaiknya Dipilih?

Dokter juga mungkin menyarankan terapi fisik. Seorang terapis akan melakukan evaluasi yang mendalam, yang dikombinasikan dengan diagnosis dokter, untuk menentukan pengobatan yang tepat bagi kondisi saraf kejepit pasien. Terapi mungkin termasuk traksi panggul, pijat lembut, terapi es dan panas, ultrasound, stimulasi otot listrik, dan latihan peregangan.

Baca juga artikel mengenai pantangan dan latihan fisik untuk penderita saraf kejepit: Pantangan Saraf Kejepit: Yang Tidak Boleh Dilakukan Agar Cepat Sembuh.

Pengobatan Saraf Kejepit dengan Operasi:

Dokter mungkin menganjurkan operasi apabila jenis pengobatan di atas tidak berhasil mengurangi atau menghilangkan gejala penyakti saraf kejepit. Dokter akan mendiskusikan pilihan operasi yang tersedia dengan pasien.

Dokter akan mempertimbangkan matang-matang manfaat dan risiko dari operasi tersebut. Walaupun sebagian besar pasien melaporkan bahwa rasa sakit mereka jauh berkurang setelah operasi, tetapi tidak ada jaminan bahwa operasi akan 100% membantu.

Pasien dapat dipertimbangkan untuk menjalankan operasi apabila memiliki kriteria berikut:

  • Rasa nyeri membatasi aktivitas normal
  • Terjadi penurunan neurologis yang progresif, misalnya kelemaan kaki dan/atau mati rasa
  • Hilangnya fungsi usus dan kandung kemih yang normal
  • Kesulitan berdiri atau berjalan
  • Pengobatan dan terapi fisik tidak efektif
  • Pasien dalam kondisi kesehatan yang cukup baik

Operasi Tulang Belakang Lumbar:

Operasi yang disebut laminotomi lumbar ini dilakukan oleh dokter bedah untuk melakukan dokompresi kanal tulang belakang pada punggung bawah (lumbar). Laminotomi merupakan salah satu operasi yang paling umum dilakukan oleh dokter bedah tulang belakang. Operasi ini sering dilakukan untuk membantu meredakan nyeri kaki dan linu panggul yang disebabkan penyakit saraf kejepit.

Operasi Tulang Belakang Leher:

Operasi tulang belakang leher sering disarankan dokter untuk meredakan nyeri leher, mati rasa, kesemutan dan kelemahan, memulihkan fungsi saraf, serta menghilangkan atau mencegah gerakan abnormal pada leher pasien.

Herbal untuk Membantu Pengobatan Nyeri Saraf Kejepit—Noni Juice

Salah satu herbal yang disarankan untuk membantu menghilangkan, atau setidaknya, meredakan nyeri saraf terjepit ialah Noni juice. Minuman herbal ini mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan.

Salah satu manfaatnya adalah sebagai analgesik, atau pereda rasa nyeri, yang telah dikenal luas dalam pengobatan tradisional. Karena itulah tanaman Noni memiliki sebutan sebagai “painkiller tree” (“pohon penghilang rasa sakit”).

Kemampuan pereda nyeri dari Noni sudah diuji dalam berbagai penelitian ilmiah. Contohnya yang dilakukan pada tahun 2009 oleh Simla Basar dan rekan-rekannya di University Clinic Hamburg, Jerman. Mereka mendapati bahwa Noni mempunyai efek pereda nyeri yang sebanding dengan obat analgesk kimiawi, tramadol.

Sebagai catatan, tramadol adalah obat analgesik golongan tinggi yang dapat meredakan nyeri dengan intensitas tinggi. Tramadol juga merupakan salah satu obat yang diresepkan dokter untuk pasien saraf terjepit. Jadi secara teori, Noni dapat digunakan untuk membantu meredakan gejala nyeri penyakit saraf kejepit yang sudah parah sekalipun.

Phytotherapy Research Volume 24 Issue 1

Selain fungsinya untuk meredakan nyeri, kandungan-kandungan fitokimia dalam Noni juice juga diketahui memiliki khasiat untuk meregenerasi sel-sel yang rusak. Khasiat ini berguna untuk membantu tubuh memulihkan jaringan-jaringan yang terganggu, seperti yang terjadi pada saraf kejepit dimana ada bagian tulang belakang yang terganggu sehingga menjepit saraf.

Bisa dikatakan bahwa Noni bekerja langsung ke akar masalahnya dengan membantu tubuh untuk memperbaiki dirinya sendiri. Dengan demikian secara bertahap gejala-gejala saraf kejepit; nyeri, mati rasa, atau kelemahan; akan semakin berkurang.

Noni Juice sebagai Herbal Saraf Kejepit
Photo by Ninetechno from Getty Images via Canva

Testimoni Pengguna Noni Juice

Berikut adalah salah satu testimoni dari Cleatrice Price yang telah melihat sendiri bagaimana Noni juice membantu pemulihan suaminya dari penyakit saraf kejepit.

“Beberapa tahun lalu suami saya mengalami cedera punggung. Dua cakram di punggung bawah bergeser dan menyebabkan nyeri linu panggul yang parah dari pinggul kiri sampai pergelangan kaki. Duduk, berdiri, atau berbaring jadi terasa menyakitkan.

Serangkaian suntikan, obat pereda nyeri yang kuat, hingga terapi chiropractic manipulation sudah dilakukan, tapi efeknya sedikit dan hanya sementara. Suami saya bahkan tidak bisa mengikat tali sepatunya.

Dokter menganjurkan operasi, tapi dia tidak mau. Sebagai upaya terakhir, saya membeli sebotol Noni juice dari seseorang yang mengatakan bahwa Noni sudah berhasil mengobati rematik di tangannya.

Saya awalnya sama sekali tidak percaya, tapi besoknya, suami saya sudah bisa mengikat tali sepatunya. Dan dalam waktu seminggu dia sudah tidak perlu lagi minum obat pereda nyeri. Sekarang sudah sekitar 15 tahun dan manfaat Noni juice masih terus dia rasakan—tanpa bedah!”

Sumber Testimoni: Amazon.com (https://www.amazon.com/gp/customer-reviews/RW81PVV3ZKVJ9/)

Kesimpulan tentang Penyakit Saraf Kejepit

Apa itu penyakit saraf terjepit? Penyakit ini terjadi jika pecahan atau bagian dari inti cakram tulang belakang terdorong keluar dari annulus, ke dalam kanal tulang belakang melalui robekan atau pecahnya annulus. Karena pergeseran ini, cakram kemudian menekan saraf tulang belakang, yang seringnya menimbulkan rasa sakit, yang bisa jadi parah.

Apa penyebab saraf kejepit? Ketegangan yang berlebihan atau cedera dapat menyebabkan penyakit saraf kejepit. Namun sebenarnya cakram tulang belakang secara alami mengalami kemunduran (degenerasi) seiring bertambahnya usia, dan ligamen-ligamen yang menahannya mulai melemah. Seraya degenerasi ini berlangsung, ketegangan yang relatif ringan atau gerakan memutar saja dapat menyebabkan cakram pecah.

Seperti apa ciri-ciri saraf kejepit? Ciri-ciri umum dari saraf kejepit biasanya adalah rasa nyeri, kesemutan, kebas, atau lemas otot pada bagian yang terpengaruh, sering kali di punggung bawah atau di leher.

Bagaimana pengobatan saraf kejepit? Secara medis, pengobatan saraf kejepit biasanya terdiri dari terapi fisik, konsumsi obat pereda sakit, dan operasi. Namun jika kondisinya ringan, biasanya dokter hanya meminta pasien untuk istirahat saja sampai pulih sendiri.

Demikianlah ulasan info-info penting seputar penyakit saraf kejepit. Semoga informasi ini berguna bagi Anda khususnya yang sedang khawatir dengan masalah ini. Nantikan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar info kesehatan dan penggunaan herbal hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

American Association of Neurological Surgeons. Herniated Disc. URL: https://www.aans.org/Patients/Neurosurgical-Conditions-and-Treatments/Herniated-Disc

Basar, Simla, dkk. (2009). Analgesic and antiinflammatory activity of Morinda citrifolia L. (Noni) fruit.  Phytotherapy Research. 24(1): 38-42. DOI: 10.1002/ptr.2863

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}