Penyakit Hepatitis C: Gejala, Cara Penularan, dan Perawatannya


By Cindy Wijaya

Penyakit hepatitis C mungkin tidak terlalu dikenal seperti hepatitis A dan B, namun ini merupakan salah satu bentuk infeksi hepatitis yang juga berbahaya. Gejala hepatitis C terbilang samar dan bisa sulit dikenali, karena itu banyak penderitanya tidak menyadari sampai dampaknya berkembang cukup serius.

Tentu akan berbahaya jika lama tidak terdeteksi, sebab penyakit ini juga termasuk penyebab utama dari sirosis hati dan kanker hati, di samping hepatitis B. Jadi sebaiknya ketahuilah apa itu hepatitis C, bagaimana virus hepatitis C menular, seperti apa gejala-gejalanya, dan bagaimana cara perawatan hepatitis C.

Sekilas tentang Apa Itu Hepatitis C

Hepatitis C adalah penyakit infeksi pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C menular melalui kontak dengan darah dari orang yang telah terinfeksi. Saat ini, kebanyakan orang tertular atau terinfeksi virus hepatitis C melalui berbagi penggunaan jarum suntik atau peralatan lain yang digunakan untuk menyiapkan dan menyuntikkan obat-obatan.

Bagi sebagian orang, penyakit hepatitis C berlangsung dalam waktu pendek, tetapi bagi lebih dari separuh penderita penyakit ini, mereka mengalami infeksi kronis jangka panjang. Hepatitis C yang kronis dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang serius, bahkan mengancam jiwa seperti sirosis dan kanker hati.

Penderita hepatitis C kronis sering kali tidak merasakan gejala dan tidak merasa sakit. Begitu gejalanya muncul, sering kali itu saat penyakit hatinya sudah pada tahap lanjut.

Sayangnya sampai saat ini belum ada vaksin hepatitis C yang dapat memberi perlindungan terhadap penularan virus hepatitis C. Cara terbaik untuk mencegah penularan virus hepatitis C adalah dengan menghindari perilaku yang dapat menularkan penyakit, terutama penggunaan obat-obatan terlarang (narkoba).

Penting juga untuk melakukan pemeriksaan hepatitis C, karena dengan begitu penyakit ini dapat diketahui secepat mungkin. Sebagian besar penderita penyakit ini dapat pulih dalam waktu 8 sampai 12 minggu jika mendapat perawatan hepatitis C yang tepat.

Gejala-Gejala Penyakit Hepatitis C

Jika seseorang mengalami infeksi virus hepatitis C dalam jangka panjang, maka ia disebut menderita penyakit hepatitis C kronis. Infeksi kronis ini biasanya merupakan infeksi yang “tersembunyi” selama bertahun-tahun, sampai virus itu cukup merusak organ hati dan menyebabkan gejala-gejala penyakit hati.

Gejala-gejala penyakit hati tersebut yang muncul akibat hepatitis C adalah:

  • Gampang berdarah
  • Gampang memar
  • Merasa kelelahan
  • Selera makan yang buruk
  • Perubahan warna kuning pada kulit dan mata
  • Urin berwarna gelap
  • Kulit gatal-gatal
  • Penumpukan cairan di perut
  • Bengkak di kaki
  • Berat badan turun
  • Merasa kebingungan, mengantuk, dan bicara cadel
  • Pembuluh darah tampak seperti laba-laba di kulit

Setiap infeksi virus hepatitis C kronis dimulai dengan tahap akut. Penyakit hepatitis C akut biasanya tidak terdeteksi karena jarang menimbulkan gejala. Ketika gejala-gejalanya muncul, itu mungkin terdiri dari:

  • Perubahan warna kuning pada kulit dan mata
  • Merasa kelelahan
  • Mual
  • Demam
  • Nyeri otot

Gejala-gejala akut tersebut muncul 1 sampai 3 bulan setelah hepatitis C menular ke orang itu, dan bisa berlangsung selama 2 minggu sampai 3 bulan.

Infeksi virus hepatitis C akut tidak selalu berkembang menjadi kronis. Beberapa orang mampu menyingkirkan virus ini dari tubuh mereka setelah tahap akut berakhir, yaitu yang dikenal sebagai “pembersihan virus spontan”.

Suatu penelitian terhadap penderita hepatitis C akut mendapati bahwa tingkat pembersihan virus spontan bervariasi dari 15% hingga 25%. Hepatitis C akut juga dapat dengan baik diobati menggunakan antivirus.

Komplikasi Akibat Infeksi Hepatitis C

Bila hepatitis C terus dibiarkan tanpa perawatan, maka ada risiko untuk mengalami komplikasi seperti sirosis hati, kegagalan fungsi hati, dan kanker hati.

  • Sirosis hati adalah kondisi terbentuknya jaringan parut pada hati. Seiring waktu, kondisi ini dapat membuat hati berhenti bekerja dengan baik.
  • Kegagalan fungsi hati adalah masalah yang mengancam jiwa yang biasanya terjadi setelah kondisi sirosis sudah sampai tahap lanjut, dimana hati kehilangan sebagian besar atau semua fungsinya.
  • Kanker hati juga merupakan penyakit yang mengancam jiwa. Sebagian kecil orang yang terinfeksi hepatitis pada akhirnya mengembangkan penyakit ini.

Bagaimana Cara Penyakit Hepatitis C Menular?

Virus hepatitis C menular melalui kontak dengan darah seseorang yang telah terinfeksi virus ini. Kontak darah ini bisa dengan cara:

  • Berbagi penggunaan jarum suntik atau peralatan obat lain dengan seseorang yang terinfeksi virus ini.
  • Tidak sengaja tertusuk jarum yang digunakan oleh penderita hepatitis C. Ini bisa terjadi di rumah sakit atau di tempat perawatan kesehatan lain.
  • Mendapat tato atau ditusuk dengan alat atau tinta yang tidak disterilkan setelah digunakan pada orang yang terinfeksi virus hepatitis C.
  • Terkena darah atau kontak dengan luka terbuka dari seseorang yang terinfeksi virus ini.
  • Berbagi barang pribadi yang bisa terkena darah, misalnya pisau cukur atau sikat gigi.
  • Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi virus ini.
  • Melakukan hubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi virus ini.

Ada juga risiko hepatitis C menular melalui transfusi darah dan transplantasi organ dari pendonor yang telah terinfeksi. Ini terutama jika pendonor tidak melalui pemeriksaan hepatitis C atau penyakit lainnya yang bisa menular melalui darah.

Virus Hepatitis C Tidak Menular Melalui:

  • Menyusui (kecuali puting payudara terluka dan berdarah)
  • Sentuhan biasa
  • Batuk
  • Bersin
  • Pelukan
  • Pegangan tangan
  • Ciuman
  • Gigitan serangga
  • Berbagi peralatan makan
  • Berbagi makanan atau minuman

Perawatan Penyakit Hepatitis C

Perawatan hepatitis C adalah dengan obat-obatan untuk menghentikan perbanyakan virus di dalam tubuh penderitanya. Obat-obatan ini biasanya harus digunakan selama beberapa minggu.

Sampai saat ini, kebanyakan pasien akan diberikan 2 obat utama yang disebut pegylated interferon (suntikan mingguan) dan ribavirin (kapsul atau tablet).

Dan sekarang tersedia perawatan hepatitis C dalam bentuk obat tablet saja.

Lembaga NHS menyebutkan bahwa perawatan hepatitis C yang baru ini telah terbukti membuat pengobatan lebih efektif, lebih mudah ditoleransi tubuh, dan memiliki program pengobatan yang lebih singkat.

Perawatan hepatitis C dalam bentuk tablet antara lain simeprevir, sofosbuvir, dan daclatasvir.

Juga disebutkan bahwa dengan menggunakan perawatan obat-obatan terbaru, lebih dari 90% penderita hepatitis C dapat dipulihkan.

Tetapi penting untuk diingat bahwa seseorang tidak akan kebal terhadap infeksi virus ini meski sudah sembuh dan harus terus mengupayakan langkah-langkah agar tidak terinfeksi lagi.

Cara Mencegah Penularan Hepatitis C

Sampai saat ini tidak ada vaksin hepatitis C yang bisa melindungi dari penularan virus ini, tetapi ada cara-cara untuk mengurangi risiko tertular. Cara mencegah hepatitis C menular ke diri kita adalah dengan:

  • Tidak berbagi penggunaan alat suntik dan peralatan obat apapun dengan orang lain, termasuk jarum suntik, alat semperit, sendok, dan penyaring.
  • Tidak berbagi penggunaan pisau cukur atau sikat gigi dengan orang lain.
  • Tidak melakukan seks bebas.
  • Tidak menusuk tubuh dengan tindikan atau tinta yang tidak steril.
  • Memakai sarung tangan pelindung jika harus menyentuh darah atau luka terbuka dari orang lain.

Kesimpulan tentang Penyakit Hepatitis C

Apa itu hepatitis C? Hepatitis C adalah infeksi virus yang menyerang hati, dan kadang bisa menyebabkan kerusakan serius pada hati. Virus hepatitis C menular melalui darah dari orang yang telah terinfeksi.

Banyak orang yang tertular atau terinfeksi virus ini tidak menyadari karena merasa tidak ada gejala apapun. Beberapa orang yang menderita hepatitis C akut baru mengalami gejala-gejala dalam 1 – 3 bulan setelah terkena virus. Gejala-gejala tersebut misalnya perubahan warna kuning pada kulit dan mata, yang disertai rasa kelelahan, mual, demam dan nyeri otot.

Sampai saat ini kebanyakan perawatan hepatitis C dilakukan dengan obat yang disuntik mingguan dan obat-obatan kapsul atau tablet yang diminum. Namun sekarang tersedia juga perawatan hepatitis C terbaru dalam bentuk obat tablet saja.

Demikianlah artikel ini yang mengupas tentang penyakit hepatitis C. Semoga informasi ini dapat berguna bagi Anda dan keluarga. Temukan juga ulasan-ulasan informatif lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

Centers for Disease Control and Prevention. Hepatitis C. URL: https://www.cdc.gov/hepatitis/hcv/index.htm

Mayo Clinic. Hepatitis C. URL: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hepatitis-c/symptoms-causes/syc-20354278

WebMD. Hepatitis C and the Hep C Virus. URL: https://www.webmd.com/hepatitis/digestive-diseases-hepatitis-c

NHS. Hepatitis C. URL: https://www.nhs.uk/conditions/hepatitis-c/

MedlinePlus. Hepatitis C. URL: https://medlineplus.gov/hepatitisc.html

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}