Pencegahan Kanker: Cara Menyeimbangkan Hormon Estrogen dengan Progesteron

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Oktober 16, 2017


Hormon estogren dan progesteron memiliki fungsi yang saling bertentangan dengan tujuan untuk mencapai keseimbangan, atau “homeostasis”. Sayangnya, jika Anda memiliki terlalu banyak estrogen tetapi terlalu sedikit hormon progesteron, tubuh tidak lagi berfungsi dalam homeostasis yang sempurna. Disinilah letak salah satu penyebab berbagai masalah kesehatan wanita, bahkan termasuk kanker payudara!

Sebagaimana dijelaskan dalam artikel ini, progesteron bertugas untuk menyeimbangkan aktivitas hormon estrogen. Sementara estrogen dikaitkan dengan kanker payudara dan kanker lain, maka progesteron memiliki aktivitas-aktivitas anti-kanker.

Estrogen juga meningkatkan retensi (penahanan) cairan, sedangkan hormon progesteron bersifat diuretik alami (mendorong pengeluaran cairan)—yang menjadi salah satu alasan kenapa wanita yang kekurangan progesteron biasanya mengalami gejala PMS yang lebih banyak. Dan bila ada estrogen yang tidak dilawan akibat kekurangan progesteron, maka terjadilah peningkatan risiko kanker.

Kadar hormon-hormon dalam tubuh bisa menjadi tidak seimbang jika kita memaksa tubuh kita untuk menjalani gaya hidup yang tidak baik, antara lain mengonsumsi banyak makanan olahan, kurang olahraga, kurang tidur, dan terkena bahan-bahan kimia berbahaya.

Mengapa Suplemen Progesteron Bukanlah Pilihan Bijak?

Ada yang berpikir melakukan cara menyeimbangkan hormon estrogen dan progesteron dengan mengonsumsi suplemen progesteron. Namun sebelum Anda memutuskan untuk melakukan itu, ketahuilah bahwa meskipun progesteron alami memiliki efek anti-kanker, sayangnya progesteron buatan (sintetis)—yang ada dalam pil KB dan suplemen pengganti hormon—tidak merangsang aktivitas anti-kanker.

Disamping itu, karena hormon buatan ini menempati reseptor progesteron, maka mereka mencegah hormon progesteron alami agar tidak bisa menempati reseptor tersebut.

Lalu bisakah menyeimbangkan hormon dengan obat krim progesteron alami? Kalau Anda rutin mengoleskan krim ini, tetapi tidak mengubah kebiasaan pola hidup yang buruk, itu tidak akan dapat mengatasi akar masalah yang sebenarnya.

Toksin/racun di dalam tubuh serta di lingkungan kita, juga terbiasa hidup di bawah tekanan stres yang terus-menerus pasti akan menguras kemampuan tubuh kita untuk menjaga homeostasis. Selain itu, menggunakan krim progesteron bisa mengganggu kemampuan tubuh untuk menciptakan hormon progesteron-nya sendiri.

Namun, beberapa wanita tetap bisa merasakan gejala-gejala ketidakseimbangan hormonnya membaik dengan memanfaatkan krim ini. Hanya, ingatlah bahwa yang terbaik dalam cara menyeimbangkan hormon adalah bekerja sama dengan dokter berpengalaman untuk mengupayakan homeostasis secara alami, dan menggunakan suplemen hanya jika diperlukan saja.

9 Tips Gaya Hidup untuk Cara Menyeimbangkan Hormon

Kadar hormon estrogen yang terlalu tinggi, atau hormon progesteron yang terlalu sedikit, kemungkinan besar disebabkan oleh gaya hidup tak sehat yang mencakup pola makan sembarangan, kurang olahraga, kurang tidur, dan sering bersinggungan dengan bahan kimia berbahaya. Berikut adalah 9 cara menyeimbangkan hormon-hormon tersebut secara alami:

Konsumsi Fitoestrogen:

Fitoestrogen terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang bekerja sebagai perlindungan alami mereka terhadap pemangsa herbivora. Tumbuhan melepaskan hormon-hormon fitoestrogen untuk mengendalikan fertilitas (kesuburan) binatang yang akan memakan mereka agar mengurangi serangan pemangsa berikutnya.

Fitoestrogen mengatur produksi, ketersediaan, serta aksi dari hormon-hormon, sekaligus juga memperlambat proses pembelahan sel. Hormon-hormon ini agak sulit dipahami, karena mereka bisa meniru estrogen tetapi juga bertindak menentang estrogen.

Fitoestrogen yang paling dikenal mungkin adalah “isoflavon” yang terdapat di kedelai. Dan meskipun kedelai pada awalnya dianggap sebagai makanan ‘super’, kenyataannya kedelai belakangan ini juga ditemukan memiliki bahaya tertentu bagi kesehatan kita.

Namun fitoestrogen sebenarnya mengandung senyawa yang telah dibuktikan mampu mengurangi pertumbuhan serta penyebaran sel-sel kanker, di bawah ini adalah contohnya.

Penelitian tahun 2009 yang melibatkan 5.042 pasien kanker payudara di China memperlihatkan ada penurunan cukup besar dalam angka kematian dan kekambuhan pada pasien yang mengonsumsi pola makan tinggi fitoestrogen.

Fitoestrogen mampu menghalangi hormon estrogen pemicu kanker dari melekat ke reseptor estrogen di sel-sel payudara. Mereka juga sanggup menghentikan pertumbuhan tumor, mencegah metastasis (penyebaran), juga mematikan pembuluh-pembuluh darah baru pada tumor yang bertumbuh.

Produk kedelai yang difermentasi, misalnya tempe dan miso, adalah pilihan yang lebih baik daripada yang tidak difermentasi, seperti tahu, karena proses fermentasi meningkatkan aktivitas dari radikal bebas. Selain itu, fermentasi menghilangkan efek penghambat nutrisi yang dimiliki kedelai—contohnya, asam phytic dalam kedelai yang tidak difermentasi dapat menghambat penyerapan mineral esenisal seperti magnesium dan seng.

Tetapi kedelai dalam bentuk yang sangat diproses (seperti protein kedelai atau konsentrat protein kedelai) yang ditambahkan ke banyak makanan olahan harus dihindari, sebab mereka mempunyai kemampuan kuat untuk menghambat penyerapan nutrisi. Karena kebanyakan produk kedelai sudah dimodifikasi secara genetis, maka sangat disarankan untuk hanya mengonsumsi kedelai organik dan fermentasi.

Fitoestrogen bernama lignan di dalam biji rami (flaxseed) mengatur produksi, ketersediaan, dan aksi dari hormon-hormon. Lignan ini mengurangi produksi hormon estrogen dengan menghalangi enzim aromatase untuk menciptakannya (cara kerjanya mirip dengan inhibitor aromatase). Mereka juga menghalangi reseptor estrogen, mirip dengan cara kerja tamoxifen, obat yang diresepkan untuk mencegah serta mengobati kanker payudara.

Jika lignan dikonsumsi, maka bakteri pencernaan mengubah mereka menjadi estrogen lemah. Estrogen ini lalu melekatkan diri ke reseptor estrogen, merangsang mereka secara lemah dan menghalangi pengikatan estrogen.

Ini mencegah hormon estrogen alami tubuh, estradiol dan estrone, agar tidak melekat ke reseptor estrogen lalu merangsangnya dengan kuat. Dengan cara serupa, mereka juga menghalangi racun-racun lingkungan, sehingga membuat jaringan payudara lebih kebal terhadap racun-racun itu.

Konsumsi Suplemen Vitamin E:

Vitamin E sangat penting dalam cara menyeimbangkan hormon progesteron dengan estrogen (terutama estradiol). Setiap hari konsumsilah suplemen campuran tocotrienol/campuran trocopherol yang mengandung trocopherol alpha, beta, gamma, dan delta.

Konsumsi Suplemen Magnesium:

Magnesium adalah nutrisi vital lain untuk meningkatkan kadar hormon progesteron, sebab mereka berperan penting untuk menjaga keseimbangan hormon tubuh yang optimal.

Konsumsi Makanan Utuh (Whole Food):

Pola makan yang terdiri dari makanan utuh, terutama makanan-makanan nabati (bersumber dari tumbuh-tumbuhan) akan mendukung kinerja kelenjar adrenal serta meningkatkan setiap fungsi dalam tubuh kita.

Upayakan Aktivitas Fisik:

Olahraga membantu mengurangi stres dan secara positif memengaruhi aktivitas-aktivitas gen kita; disamping itu, olahraga juga membantu menyeimbangkan hormon-hormon dalam tubuh.

Ganti Peralatan di Rumah:

Gantilah peralatan rumah, kesehatan, dan perawatan tubuh yang berbahan sintesis (menggunakan banyak bahan kimia) dengan yang terbuat dari bahan-bahan alami atau tidak mengandung racun.

Kurangi Stres:

Stres memberatkan fungsi kelenjar adrenal dan membuat perubahan fisiologis langsung ke DNA, bahkan juga secara signifikan meningkatkan estrogen tetapi menurunkan hormon progesteron. Lakukanlah kegiatan yang meredakan stres, misalnya olahraga, tidur, minum teh hijau, atau refreshing ke wisata alam.

Minum Air Bersih:

Pilihlah air yang sudah disaring (filter)—yang sudah dibuang kandungan klorin, fluorida, dan toksin lainnya. Hindari alkohol, tetapi kalau pun Anda minum anggur, pastikan itu terbuat dari anggur organik.

Dan meskipun anggur merah dapat mencegah kanker payudara (kandungan resveratrol didalamnya membantu memetabolisasi estrogen dan aktivitas gen P53), ingatlah untuk tidak berlebihan. Ingatlah bahwa hati Anda harus memproses alkohol yang dikonsumsi dan kalau Anda berlebihan meminumnya, organ hati tidak akan sanggup memetabolisasi estrogen dengan baik.

Konsumsi Probiotik:

Probiotik mendukung bakteri-bakteri “baik” di usus dan memperbaiki pencernaan, membantu mencegah sembelit. Ini penting sebab ketika tinja lama mengendap di usus untuk waktu lama, kelebihan hormon estrogen akan diserap kembali lalu disirkulasikan ulang ke sistem tubuh. Selain itu, fungsi kekebalan tubuh mengandalkan bakteri usus yang sehat, yang juga memengaruhi gen-gen kanker.

Banyak penyakit parah, termasuk kanker, sebenarnya berawal dari kebiasaan kita sehari-hari. Penyakit ini seiring waktu berkembang bergantung pada kebiasaan hidup dan makan kita. Bahkan seorang dokter yang berpengalaman menangani pasien kanker mengatakan bahwa yang paling berperan mengembalikan dan mempertahankan kesehatan seorang pasien bukanlah obat-obatan, tetapi usaha kerasnya untuk menjalani tingkah laku dan kebiasaan-kebiasaan yang sehat.

Ya, kesehatan Anda bergantung pada apa yang Anda makan dan cara hidup Anda sehari-hari. Singkatnya, yang menentukan kesehatan Anda adalah akumulasi harian dari hal-hal seperti makanan, air, olahraga, tidur, kerja, dan stres. Tak terkecuali, cara menyeimbangkan hormon progesteron dan estrogen juga sangat melibatkan hal-hal tersebut.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}