Benarkah Minyak Zaitun Bermanfaat untuk Kanker?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

November 1, 2019


Orang-orang yang mengadopsi pola makan Mediterania lebih jarang mengalami penyakit-penyakit serius seperti kanker dan gangguan jantung, meskipun mereka sering mengonsumsi lemak. Diduga ini ada kaitannya dengan pola makan Mediterania yang terutama terdiri dari ikan, buah-buahan, sayuran, serta zaitun dan minyak zaitun. Khusus untuk minyak zaitun, ada yang berpendapat bahwa kanker payudara dan kanker lainnya bisa dicegah dengan minyak ini, bahkan juga bisa untuk mengobati.

Apakah memang benar minyak zaitun dapat digunakan untuk mengobati kanker payudara dan kanker-kanker lainnya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kita terlebih dulu mengenali apa sebenarnya manfaat dari konsumsi minyak zaitun terhadap penyakit kanker.

Apa Manfaat Minyak Zaitun untuk Kanker?

Buah zaitun dan minyak zaitun (terutama yang extra virgin) memiliki kandungan antioksidan fenolik dan squalene yang tinggi. Oleh sebab itu orang-orang yang secara teratur menggunakan zaitun atau minyak zaitun sebagai bahan makanan memiliki tingkat asupan fenolik dan squalene jauh lebih tinggi daripada orang-orang lainnya. Ada kemungkinan ini adalah faktor utama yang membuat mereka lebih jarang menderita kanker.

Mengonsumsi zaitun dan minyak zaitun secara teratur berarti membuat tubuh kita terus-menerus memperoleh pasokan antioksidan. Antioksidan merupakan molekul yang melawan radikal-radikal bebas di dalam tubuh. Kelebihan radikal bebas di dalam tubuh dapat memicu banyak jenis penyakit, salah satunya penyakit kanker.

Kandungan fenolik dan squalene sifatnya tidak larut dalam lemak, dan karena itu sebagian besar dari mereka mungkin diserap oleh tubuh serta memiliki efek kemopreventif terhadap kanker payudara dan kanker-kanker lainnya. Sisanya yang tidak terserap akan mencapai usus besar, dimana mereka dapat mengerahkan efek kemopreventif mereka terhadap kanker kolorektal (kanker usus besar & rektum).

Kemopreventif adalah kemampuan untuk mencegah, menghambat, menunda, atau menyembuhkan kanker.

Kandungan antioksidan utama dari fenolik minyak zaitun ialah lignan. Penelitian pada hewan serta pada tingkat seluler dan metabolik menunjukkan bahwa lignan memiliki efek biologis penting yang dapat berkontribusi sebagai agen kemopreventif yang potensial.

Minyak zaitun juga mengandung squalene dalam konsentrasi tinggi. Karena squalene kebanyakan dialihkan ke kulit, maka efek perlindungan utama dari kandungan minyak zaitun ini ialah untuk melawan kanker kulit. Mekanismenya mungkin dengan cara membersihkan oksigen singlet yang dihasilkan oleh sinar UV.

Akan tetapi perlu diingat bahwa yang terutama menunjukkan manfaat-manfaat di atas adalah minyak zaitun jenis extra virgin. Jadi belum tentu dapat ditunjukkan juga oleh minyak zaitun jenis lain atau oleh olahan buah zaitun lainnya. Meski begitu sudah ada bukti dasar yang memperlihatkan bahwa minyak zaitun punya potensi untuk digunakan dalam strategi kemopreventif kanker.

Buah Zaitun
Image by Couleur from Pixabay

Manfaat Minyak Zaitun untuk Kanker Payudara

Sebuah hasil riset yang diterbitkan pada 14 September 2015 di JAMA Internal Medicine melaporkan bahwa para wanita lansia di Spanyol yang mengikuti pola makan Mediterania (dengan lebih banyak minyak zaitun extra virgin) lebih kecil kemungkinannya untuk terkena kanker payudara. Riset ini adalah bagian dari uji klinis besar yang dilakukan oleh Prevención con Dieta Mediterránea (PREDIMED).

PREDIMED memperhatikan tiga kelompok wanita yang berbeda. Kelompok pertama mengikuti pola makan Mediterania yang ditambah dengan lebih banyak minyak zaitun. Kelompok kedua mengikuti pola makan Mediterania yang ditambah dengan lebih banyak kacang-kacangan. Kelompok ketiga dianjurkan untuk mengurangi asupan lemak mereka. Riset ini diikuti oleh sekitar 4.300 wanita usia 60 – 80 tahun selama 5 tahun.

Selama masa riset, ada 35 kanker payudara yang didiagnosis. Ada 62% lebih sedikit kanker pada kelompok yang mengonsumsi pola makan yang ditambah lebih banyak minyak zaitun dibandingkan dengan kelompok yang hanya mengurangi asupan lemak. Sedangkan angka kejadian kanker pada kelompok yang mengonsumsi pola makan yang ditambah lebih banyak kacang-kacangan secara statistik tidak berbeda dengan kelompok yang hanya mengurangi asupan lemak.

Riset oleh PREDIMED ini menjadi salah satu petunjuk mengenai potensi minyak zaitun untuk membantu mencegah kanker payudara. Akan tetapi ini hanya menunjukkan potensinya dalam pencegahan kanker payudara. Apakah ada penelitian yang membuktikan bahwa kita bisa mengobati kanker payudara dengan minyak zaitun?

Apakah Bisa Mengobati Kanker Payudara dengan Minyak Zaitun?

Sampai saat ini belum ada bukti meyakinkan bahwa kita bisa mengobati kanker payudara dengan minyak zaitun. Hasil riset dan penelitian ilmiah sebatas hanya menunjukkan potensi buah zaitun dan minyak zaitun (khususnya extra virgin) untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara dan kanker-kanker lainnya.

Dan potensi itu pun perlu diselidiki lebih lanjut untuk memastikan bagaimana mekanisme dan efektivitas dari zaitun dalam melawan risiko kanker. Satu hal yang pasti, menggunakan minyak zaitun sebagai bahan makanan merupakan cara efektif untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan kita secara keseluruhan.

Minyak zaitun kaya akan kandungan yang merupakan antioksidan kuat. Antioksidan inilah yang bermanfaat untuk mengurangi risiko kita mengalami penyakit-penyakit serius, seperti gangguan jantung, diabetes, dan kanker.

Namun sebelum kita mulai menggunakan minyak ini, ada baiknya kenali dulu jenis minyak zaitun yang tepat. Minyak zaitun extra virgin (extra virgin olive oil atau disingkat EVOO) dianggap lebih sehat daripada jenis minyak zaitun refined (yang sudah melalui proses penyaringan).

Dianggap lebih sehat sebab minyak zaitun extra virgin mengandung lebih banyak kandungan senyawa bioaktif dan antioksidan daripada jenis-jenis lainnya. Jenis extra virgn baik untuk digunakan sebagai campuran salad, menumis, menggoreng dalam suhu rendah, dan untuk merebus makanan.

Minyak Zaitun
Image by Marina Pershina from Pixabay

Kesimpulan tentang Minyak Zaitun untuk Kanker

Minyak zaitun extra virgin memiliki kandungan antioksidan fenolik dan squalene yang tinggi. Diduga inilah yang membuat orang-orang yang rutin mengonsumsi minyak zaitun extra virgin lebih jarang terkena penyakit kanker. Antioksidan berperan untuk melawan radikal-radikal bebas dalam tubuh yang memicu banyak jenis penyakit, termasuk kanker.

Selain itu, kandungan fenolik dan squalene miliki minyak zaitun dapat memberikan efek kemopreventif terhadap kanker payudara dan kanker-kanker lainnya. Kemopreventif adalah kemampuan untuk mencegah, menghambat, menunda, dan menyembuhkan kanker.

Minyak zaitun memang punya potensi untuk mengurangi risiko dari kanker payudara dan kanker-kanker lainnya, namun belum ada bukti meyakinkan bahwa kita bisa mengobati kanker payudara dengan minyak zaitun. Satu hal yang pasti, menggunakan minyak zaitun dalam masakan adalah salah satu cara efektif untuk menjaga serta meningkatkan kesehatan kita secara keseluruhan.

Sumber

Sumber Referensi:

R, W, Owen, dkk. (2004). Olives and Olive Oil in Cancer Prevention. European Journal of Cancer Prevention. 13(4): 319-326. DOI: 10.1097/01.cej.0000130221.19480.7e

Harvard Health Publishing. High Olive Oil Consumption Linked to Lower Breast Cancer Risk. Published: November 2015. URL: https://www.health.harvard.edu/womens-health/research-were-watching-high-olive-oil-consumption-linked-to-lower-breast-cancer-risk. Accessed: 2019-10-30

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}