• Home
  • Blog
  • Migrain
  • Hindari 9 Makanan dan Minuman Pemicu Migrain Ini Agar Sakit Kepala Cepat Hilang!

Hindari 9 Makanan dan Minuman Pemicu Migrain Ini Agar Sakit Kepala Cepat Hilang!


By Cindy Wijaya

Migrain bukan keluhan yang asing bagi kita menurut catatan Current Neurology and Neuroscience Report tahun 2016. Setidaknya 15 persen penduduk dunia pernah mengalami migrain. Keluhan ini bisa muncul dalam skala ringan, sampai pada skala yang cukup menyakitkan.

Ada banyak sekali penyebab migrain, mulai dari efek lelah, hormonal, stres, anemia, hipertensi, hipotensi, demam, infeksi, bahkan dari sejumlah makanan dan minuman yang dapat menjadi pemicu migrain.

Pada kesempatan kali ini kami akan mencoba menguak apa saja jenis makanan dan minuman yang secara ilmiah terbukti dapat memperburuk migrain. AUTHORITY NUTRITION mengatakan bahwa setidaknya 10 – 60 persen kasus migrain memburuk akibat asupan makanan dan minuman. Apa sajakah itu yang termasuk dalam pantangan untuk para penderita migrain?

1. Keju Tua

Jenis keju tua sebenarnya hanya istilah yang disematkan pada jenis keju dengan metode fermentasi yang memakan waktu lebih lama. Biasanya jenis keju semacam ini cenderung beraroma lebih tajam dengan rasa asam yang lebih kuat dari jenis keju biasa.

Keju dikatakan memiliki efek memperburuk migrain karena di dalamnya terkandung senyawa thyramine. Senyawa ini memengaruhi sejumlah aktivitas pembuluh darah dan sistem saraf sehingga bisa memperburuk migrain. Sebenarnya semua jenis keju mengandung senyawa thyramine, hanya saja kadarnya pada jenis keju tua bisa cukup tinggi.

Jadi akan lebih bijak kalau Anda menghindari semua jenis keju selama mengalami migrain atau sedang rentan mengalami migrain, seperti ketika kurang tidur atau menjelang masa menstruasi. Setidaknya 5 persen dari penderita migrain menjadi sensitif terhadap thyramine, sebagaimana dijelaskan dalam Postgraduate Medicine tahun 1986.

2. Cokelat

Cokelat bagi beberapa orang juga bisa dapat menjadi pemicu migrain mereka. Sebuah studi menurut sumber AUTHORITY NUTRITION, membuktikan bahwa 5 dari 12 orang penderita migrain sensitif terhadap cokelat dan mengeluhkan rasa sakit yang lebih kuat setelah mengonsumsi cokelat, baik itu dalam bentuk makanan atau minuman.

Pengaruh cokelat terhadap migrain ini diduga kuat disebabkan oleh kandungan senyawa phenylethylamine. Senyawa ini bekerja sebagai stimulan pada sistem kinerja otak dan saraf sehingga ditengarai berdampak pada ketegangan otot serta saraf kepala yang berkaitan dengan migrain. Meski demikian beberapa pasien migrain tidak menunjukkan adanya pengaruh ketika mereka mengonsumsi cokelat dalam bentuk sajian apa pun.

3. Makanan Daging Olahan

Berbagai jenis makanan daging olahan seperti sosis, daging ham, peperoni, hingga nugget merupakan beberapa jenis makanan yang bisa menjadi penyebab migrain, atau setidaknya memperparah keluhannya. Sejumlah kandungan senyawa kimia yang tersimpan dalam makanan daging olahan ditengarai menjadi penyebabnya.

Menurut sumber Postgraduate Medicine tahun 1986 dengan ulasannya bertajuk ‘Diet and headache. Is there a link?’ Dikatakan bahwa dalam daging olahan terkandung senyawa nitrit yang berpengaruh buruk terhadap sistem neurotransmitter serta sistem saraf tepi. Pada kasus migrain, nitrit akan mendorong kontraksi saraf dan otot pada kepala menjadi semakin kuat sehingga memperburuk migrain.

4. Makanan Gorengan dan Berlemak

Makanan berlemak seperti yang mengandung susu, lemak daging, dan keju, atau makanan berkadar lemak jenuh tinggi termasuk gorengan bisa menjadi salah satu pantangan migrain. Karena lemak bekerja negatif terhadap kesehatan penderita migrain.

Lemak menyebabkan perlambatan sirkulasi darah, kondisi yang disebabkan oleh kandungan prostaglandin yang bekerja memberatkan aliran darah dan menebalkan pembuluh sehingga sirkulasi darah jadi tidak lancar. Sirkulasi darah yang lambat adalah salah satu masalah penyebab migrain, sehingga lemak justru semakin memperburuk keluhan-keluhan Anda.

Pengaruh lemak terhadap migrain dijelaskan dalam Journal of Woman Health and Gender Based Medicine tahun 1999 dengan ulasannya bertajuk ‘The influence of a low-fat diet on incidence and severity of migraine headaches’.

5. Makanan dengan MSG

Menurut riset University of British Columbia tahun 2016, MSG terbukti turut berperan dalam meningkatkan keluhan migrain. Padahal MSG adalah jenis bumbu masak buatan yang demikian familier dan sangat lazim dimanfaatkan untuk beragam hidangan Nusantara, masakan Cina, dan masakan Jepang. Sementara itu, muncul sejumlah keluhan di masyakat yang menunjuk MSG atau Monosodium Glutamat sebagai zat pemicu migrain.

Sejauh ini belum ada riset kuat yang menunjukkan bagaimana MSG bisa bekerja memengaruhi kepala dan dapat memperburuk migrain. Kemungkinan karena MSG adalah senyawa yang sanggup memengaruhi kinerja saraf, sebagaimana dijelaskan dalam Journal of the American Academy of Nurse Practitioner 2006 dengan ulasannya ‘Reconsidering the effects of monosodium glutamate: a literature review’.

6. Kopi, Teh, Minuman Energi, dan Soda

Sejumlah literatur memang menunjukkan bagaimana kafein bekerja mendorong sirkulasi darah menuju otak dan membantu tubuh menyerap kemampuan obat analgesik dengan baik, sehingga memaksimalkan pengobatan migrain.

Hanya saja, kafein juga bisa memperburuk migrain bila Anda konsumsi dalam jumlah berlebihan atau dari jenis kopi yang tergolong keras dan tidak dapat ditoleransi oleh tubuh. Kafein yang terlalu kuat bisa mendorong darah terlalu kuat pula dan akhirnya memberatkan kinerja otak.

Kafein bukan hanya terkandung dalam kopi, dalam teh dan soda juga terkandung sejumlah kafein. Bahkan dalam minuman berenergi Anda bisa dapatkan kafein hingga 500 mg, angka yang sangat jauh dari batas toleransi tubuh terhadap kafein.

Selain itu efek samping kopi juga terjadi ketika Anda tidak mengonsumsi kopi dalam beberapa waktu jika Anda terbiasa rutin dengan kopi. Menghilangkan kopi sementara justru bisa memicu migrain karena otak tiba-tiba kehilangan stimulasi yang biasa didapatnya dari kopi.

7. Pemanis Buatan

Pemanis buatan lazim diberikan untuk menggantikan gula demi menambahkan rasa manis dalam sajian. Pemanis buatan biasanya berupa aspartam dan sakarin. Hanya saja dewasa ini aspartam jauh lebih populer dan bayak digunakan dibandingkan jenis pemanis buatan lain.

Sebuah riset lama di tahun 1988 dan dipublikasikan dalam Journal of Headache dengan tajuk jurnal ‘The effect of aspartame on migraine headache’ membenarkan adanya pengaruh buruk aspartam terhadap kesehatan otak manusia, dan termasuk di antaranya mengganggu kinerja saraf serta menghambat sirkulasi darah. Sejumlah pakar melihat pula bahwa efek aspartam terhadap sakit kepala bersifat personal atau hanya menyerang orang yang sensitif terhadap aspartam.

8. Minuman Beralkohol

Alkohol sudah sejak lama bekerja menstimulasi dan memanipulasi kinerja sistem neurotransmitter pada otak. Selain itu sejumlah antioksidannya pada jangka pendek memberi efek detoksifikasi yang malah menjadi penyebab migrain jangka pendek. Alkohol juga menyebabkan mabuk yang setelahnya menyisakan efek sakit kepala yang hebat atau biasa disebut hangover.

Sumber lain menunjuk bahwa kandungan anggur merah bisa jauh lebih mampu memperburuk kondisi pasien penderita migrain. Anggur merah menurut riset Bernhard Baron Memorial Research Laboratories, Queen Charlotte’s Hospital, London dan dijabarkan dalam Lancet tahun 1988 menunjukan bahwa bukan hanya kaya akan alkohol, tetapi sejumlah senyawa termasuk jenis flavon dan thyramine yang diduga menyebabkannya sangat buruk untuk migrain.

9. Makanan dan Minuman Dingin

Anda yang sedang migrain atau sedang rentan mengalami migrain sebaiknya memang menghindari makanan dan minuman dingin. Pengaruhnya cukup kuat dalam memberi efek beku pada sejumlah titik saraf pada otak dan memperparah keluhan-keluhan Anda.

Sebuah studi menunjukkan bahwa mengulum es batu dalam mulut selama 90 detik memang dapat menjadi pemicu migrain. Sebuah riset yang dikembangkan di Department of Neurology, Kocaeli University, Faculty of Medicine, Kocaeli, Turki tahun 2004 dan ditulis dalam Journal International Journal of Headache membuktikan setidaknya 74 persen dari pengidap migrain sensitif terhadap makanan dan minuman dingin.

Jika selama ini Anda menganggap bahwa yang menjadi penyebab migrain adalah stres, beban kerja, kelelahan, kurang tidur, atau keluhan fisik lainnya, maka sekarang sadarilah bahwa ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari kalau Anda tidak mau migrain.

Tetapi ingatlah bahwa pemicu migrain berbeda pada tiap-tiap orang. Jadi pahamilah apa yang memicu atau memperburuk keluhan migran pada diri Anda, dan hindarilah konsumsi makanan itu agar keluhan sakit kepala bisa cepat selesai.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}