7 Tips Mengatasi Migrain selama Puasa

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Juni 12, 2017


Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan bagi umat Muslim adalah sebuah kewajiban. Umat Muslim menjalankannya lebih dari sekedar kewajiban, mereka menganggapnya sebagai kesempatan untuk mendapatkan berkah yang patut disyukuri.

Dan karenanya, dalam rangka bulan Ramadhan ini, kami mencoba mengulas sekilas mengenai salah satu keluhan lazim yang kerap muncul selama Anda menjalankan puasa di bulan Ramadhan.

Migrain, adalah satu keluhan yang sangat lazim dikeluhkan oleh pelaku puasa. Bahkan pada mereka yang sensitif, migrain sudah menyerang sejak hari-hari awal puasa dijalankan. Sedang sisanya baru akan merasakan siksaan menusuk di kepala ini setelah lebih dari sepekan menjalankan puasa.

Menurut health24.com, sakit kepala biasa menyerang di saat hari siang menjelang sore. Namun beberapa bisa saja merasakan efek migrain hingga setelah waktu berbuka. Kadang rasa migrain akan meningkat seiring hari, bila keluhan sebenarnya tak segera diatasi.

Penyebab Migrain saat Puasa

Ada banyak penyebab migrain yang muncul di saat seseorang menjalankan puasa. Bahkan seorang pakar migrain dan seorang direktur pada sebuah klinik terapi Migrain di Afrika Selatan, Dr Elliot Shevel mengidentifikasi keluhan ini sebagai Ramadhan Migraine.

Menurutnya, ada sejumlah alasan kenapa banyak orang mengeluhkan migrain pada saat puasa, dan berikut di antaranya.

  • Efek kafein withdrawal

    Mereka yang terbiasa mengonsumsi kopi dalam memulai hari atau ketika ditengah hari sebagai booster energi dan mood adalah korban pertama dari efek migrain di bulan puasa ini. memang lazim seseorang akan mengalami efek kafein withdrawal ketika mereka mendadak harus menghentikan kebiasaan mereka dengan kopi.

    Kopi memberi efek stimulan yang sedikit adiktif pada otak, dan ketika Anda mendadak berhenti dengan kopi, reaksi akan muncul pada otak dengan memunculkan reaksi sakit kepala. Efek adiksi dari kopi bukan jenis yang berbahaya, tetapi jelas migrain bukan hal yang ingin Anda rasakan.

  • Efek hipoglikemia

    Kasus kekurangan gula dalam darah tidak sering terjadi dalam keseharian, tetapi setelah seharian berpuasa, kekurangan kadar glikemik kerap muncul. Kadar gula dalam darah berasal dari proses pengolahan karbohidrat dan gula dalam makanan Anda untuk kemudian diubah menjadi glukosa dan berdiam dalam darah Anda sebagai sumber energi.

    Ketika Anda tidak makan dengan kadar karbohidrat dan gula yang mencukupi ketika sahur dan berbuka, maka Anda bisa jadi tubuh Anda tidak menghasilkan cukup glukosa untuk mensuport kebutuhan Anda sepanjang hari.

    Inilah yang memicu Anda merasakan sakit kepala. Karena otak Anda tidak mendapatkan suplai glukosa memadai. Faktanya salah satu bagian dari tubuh yang mutlak membutuhkan cukup gula adalah otak. Sementara bagian tubuh lain sanggup menjalankan roda fungsi hanya dengan mengandalkan energi dari lemak cadangan tubuh, otak tetap butuh gula untuk menjalankan fungsinya.

  • Efek dehidrasi

    Pada healthcentral.com, dijelaskan bahwa dehidrasi adalah salah satu penyebab utama seseorang migrain. Tubuh manusia terdiri dari 65% air. dan ketika Anda berpuasa, kadar air dalam tubuh berikut dengan kadar elektrolit di dalamnya berkurang drastis.

    Dehidrasi menyebabkan darah mengental dan sirkulasi darah melambat. Akibatnya suplai darah menuju otak tidak mencukupi. Sedang akibat dari dehidrasi juga, fluida dalam tubuh tidak memiliki cukup elektrolit. Elektrolit berperan besar pada otak untuk menjaga sinergi kinerja neurotransmitter antar saraf di otak. Situasi kompleks inilah yang kemudian menyebabkan efek migrain.

  • Efek kenaikan asam lambung

    Ada kaitan antara kenaikan asam lambung dengan keluhan sakit kepala. Dipercaya bahwa asam lambung memberi pengaruh pada fungsi otak dan beberapa yakin penderita asam lambung mengalami gangguan dalam kemampuan mencerna makanan dan menyebabkan sirkulasi darah menuju otak tidak dapat menghantarkan nutrisi dengan mencukupi.

    Sangat lazim terjadi ketika seseorang berpuasa dan lambung kadang di siang atau sore hari mulai kosong, lambung mengalami kenaikan asam lambung. Kondisi ini biasanya ditandai oleh keluhan kembung, mulut yang asam dan perasaan sebah atau penuh di ulu hati.

  • Efek kurang istirahat

    Beberapa orang mengalami perubahan siklus tidur yang signifikan akibat puasa, karena harus terbangun di paruh ketiga malam sepanjang  bulan. Tidak semua orang dengan mudah beradaptasi dengan perubahan jam tidur dan akhirnya justru mengalami masalah kekurangan tidur.

    Kekurangan tidur sama dengan otak yang kekurangan cukup oksigen. Selama Anda kekurangan tidur, suhu pada otak juga cenderung lebih tinggi karena sebenarnya tidur sendiri adalah proses relaksasi dan pendinginan. Ini menyebabkan ketegangan tersendiri pada otak dan memicu terjadinya migrain.

Cara Efektif Mengatasi Migrain selama Puasa

Ada sejumlah tips yang bisa Anda manfaatkan untuk membantu Anda meredakan atau menghilangkan keluhan migrain saat berpuasa di bulan Ramadhan. Dan beberapa tips tersebut antara lain.

  • Minum cukup air saat sahur dan buka

    Demi menghindari efek dehidrasi, coba untuk menjaga tubuh Anda tetap terhidrasi selama puasa dengan minum cukup air selama masa Anda diijinkan untuk makan dan minum. Pastikan Anda minum dalam jumlah cukup setidaknya 4 gelas sebelum puasa di mulai dan kembali 2 gelas di saat berbuka, lanjutan dengan setidaknya 2 gelas sebelum Anda tidur malam.

    Hindari aktivitas fisik berlebihan yang dapat menyebabkan Anda berkeringat berlebihan selama bulan puasa. Anda tidak bisa mengimbangi kondisi tubuh Anda yang berkeringat dengan minum air, sehingga situasi ini bisa menyebabkan efek dehidrasi.

  • Istirahat lebih awal

    Mengimbangi situasi Anda harus terbangun di awal pagi demi menjalankan sahur, cobalah untuk berangkat tidur lebih awal dari hari biasa. Ini membantu Anda untuk mendapatkan cukup tidur dengan mudah.

    Kadang pilihan ini lebih mudah ketimbang Anda harus menjalankan tidur siang. Beberapa orang justru mengeluhkan efek migrain yang memburuk setelah tidur siang karena tidak terbiasa. sleep.org mengatakan tubuh memiliki semacam jam alami, dan ketika Anda tidur di saat Anda tidak lazim tidur akan menimbulkan pertentangan antara kinerja hormon dan efek relaksasi dari tidur. Ini memicu terjadinya migrain.

  • Mengatur pola makan

    Mengatur pola makan selama berpuasa adalah salah satu kunci untuk menghindari migrain. Coba untuk menghindari makanan karbohidrat sederhana di saat sahur. Optimalkan untuk mendapatkan cukup nutrisi termasuk serat dalam menu sahur Anda.

    Yang Anda butuhkan bukan makanan manis yang serentak menaikan kadar glukosa darah Anda tepat setelah sahur, tetapi makanan yang bisa membantu Anda mendapatkan sumber energi yang sama sepanjang hari.

    Makanan manis dan karbohidrat sederhana di saat sahur akan membuat kadar glikemik Anda naik cepat, namun juga membuatnya turun dengan cepat. Sedang karbohidrat kompleks dan tambahan serat pada makanan karbohidrat sederhana akan membuat makanan terserap perlahan oleh tubuh, proses ini membuat tubuh mendapat suplai nutrisi secara bertahap hingga dapat bertahan sampai petang.

    Di saat berbuka, coba untuk mengonsumsi makanan manis dalam porsi kecil. Ini membantu Anda cepat menaikan kadar glukosa dalam level aman. Secangkir teh manis hangat bisa cukup membantu. Lalu kembali asup makanan karbohidrat kompleks dan serat untuk mendapatkan efek yang sama dengan makanan sahur tadi.

  • Hindari stress

    Salah satu memicu migrain adalah stress. Dan karenanya, menurut healthcentral.com, penting untuk Anda membebaskan pikiran Anda dari stress untuk bisa bebas dari migrain, termasuk migrain saat berpuasa.

    Stress menghasilkan sejumlah hormon yang berpengaruh kuat pada kinerja otak, termasuk pada kemampuan sistem neurotransmitter pada otak dan beberapa sistem otot penyangga otak inilah yang dengan mudah memicu efek migrain.

  • Hindari penyebab migrain

    Beberapa jenis makanan seperti makanan olahan daging macam dendeng dan nugget, makanan manis dan pemanis buatan, makanan kaya nitrat dan banyak makanan lain ternyata bisa menjadi pemicu migrain. Coba untuk menghindari makanan pemicu migrain, terutama di saat sahur untuk membantu Anda mengurangi resiko migrain.

    Alih-alih mengonsumsi makanan penyebab migrain, coba untuk memilih makanan yang mengurangi resiko migrain seperti buah dan sayuran. Beberapa orang memang enggan makan sayur di saat sahur, dan justru inilah yang menjadi salah satu pemicu sakit kepala.

  • Hindari penyebab asam lambung

    Bila Anda merasakan bersamaan dengan keluhan sakit kepala Anda juga merasakan efek sebah di perut atas dengan perasaan mual yang tidak nyaman, besar kemungkinan memang yang Anda alami adalah migrain yang disebabkan oleh naiknya asam lambung.

    Atur pola makan Anda dengan jenis makanan karbohidrat kompleks. Karena makanan jenis ini lebih lama dicerna sehingga lambung Anda tidak terlalu lama pula kosong. Hindari makanan pemicu asam lambung macam soda, kopi, makanan asam dan makanan pedas. Kadang makanan bersantan juga bisa memicu kenaikan asam lambung.

  • Minum kopi saat sahur

    Solusi terakhir untuk Anda yang terbiasa mengonsumsi kopi di pagi atau siang hari adalah pastikan Anda mengonsumsi kopi Anda di saat sahur. health24.com, mengatakan ini adalah solusi terbaik menekan efek kafein withdrawal.

    Anda bisa pilih jenis kopi yang cukup kuat untuk memberi efek yang lebih panjang. Bila perlu dari jenis kopi yang lebih kuat dari jenis yang biasa Anda konsumsi. Tentu saja perhatikan kondisi lambung Anda karena beberapa orang cenderung tidak tahan dengan kopi yang kuat. Kadar asamnya yang lebih tinggi dan bisa memicu kenaikan kadar asam lambung.

Itulah beberapa tips yang akan membantu Anda merasa lebih baik dan terhindar dari efek migrain selama puasa yang cukup menyiksa. Semoga informasi ini bisa membantu Anda lebih khusyuk menunaikan puasa di bulan Ramadhan.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}