Manfaat Kunyit Putih untuk Kanker, Ini Bukti Ilmiahnya!


By Cindy Wijaya

Kunyit putih, atau temu putih, telah banyak digunakan secara tradisional untuk pengobatan kanker karena dipercaya memiliki khasiat untuk membunuh pertumbuhan kanker. Apakah memang benar? Adakah bukti penelitian ilmiah yang meneguhkan manfaat kunyit atau temu putih untuk kanker?

Dalam artikel ini akan dibahas mengenai sejumlah penelitian yang telah membuktikan khasiat kunyit putih untuk kanker. Semua informasi ini di sini didasarkan atas artikel-artikel ilmiah yang dapat diakses di jurnal online. Silakan lihat pada bagian “sumber referensi” di paling bawah.

Apa Itu Kunyit Putih?

Kunyit putih, atau yang juga disebut temu putih, merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan di negara-negara Asia dan sebagian besar digunakan untuk pengobatan tradisional. Tanaman kunyit putih yang bernama latin Curcuma zedoaria ini dipercaya memiliki manfaat untuk pengobatan berbagai jenis penyakit, termasuk penyakit kanker.

Menurut ilmu pengobatan tradisional Tiongkok, rimpang temu putih mengandung beberapa kandungan seskuiterpen spesifik yang efektif untuk mengatasi kolik perut kembung, gangguan organ pencernaan, oksidasi dan penggumpalan darah. Selain itu di Jepang, rimpang temu putih umumnya digunakan sebagai obat untuk lambung.

Dilaporkan bahwa di dalam kunyit putih terdapat lebih dari 20 kandungan seskuiterpen, kurkuminoid, dan etil p-metoksisinamat. Sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa kunyit atau temu putih punya khasiat untuk membantu pengobatan kanker.

Bukti Ilmiah dari Manfaat Kunyit Putih untuk Kanker

Manfaat anti-kanker dari rimpang kunyit atau temu putih telah banyak dilaporkan oleh penelitian-penelitian ilmiah. Misalnya dilaporkan bahwa polisakarida dan polisakarida yang berikatan dengan protein di dalam kunyit putih dapat menghambat pertumbuhan kanker sarkoma.

Beberapa makalah ilmiah menunjukkan bahwa minyak atsiri dari kunyit putih mempunyai efek anti-proliferatif pada sel MCF-7 (sel kanker payudara), HL-60 (sel kanker leukemia), dan OVCAR-3 (sel karsinoma ovarium).

Sejumlah kecil laporan menyebutkan bahwa kandungan-kandungan aktif di dalam kunyit putih dapat menimbulkan efek sitotoksik pada sel kanker. Sitotoksik adalah efek merusak terhadap suatu zat pada sel, sehingga sel dapat berhenti berkembang, bertumbuh, dan membelah atau dapat mengalami kematian. Misalnya penelitian telah menunjukkan adanya aktivitas sitotoksik dari temu putih terhadap sel-sel SiHa (sel kanker ovarium).

Ada juga yang menjelaskan bahwa ada kandungan-kandungan kunyit putih yang dapat merangsang terjadinya apoptosis. Apoptosis menghilangkan sel-sel kanker tanpa merusak sel-sel dan jaringan normal di dekatnya.

Di bawah ini akan diulas sejumlah laporan penelitian mengenai khasiat kunyit atau temu putih untuk membantu mengatasi pertumbuhan berbagai jenis kanker.

Manfaat Kunyit Putih untuk Kanker Ovarium

Khasiat kunyit putih untuk kanker ovarium dibahas dalam ulasan penelitian berjudul “Cytotoxic Activity from Curcuma zedoaria Through Mitochondrial Activation on Ovarian Cancer Cells”. Disebutkan bahwa kandungan α-curcumene milik kunyit putih menginduksi dimulainya apoptosis pada sel kanker ovarium manusia, sel SiHa. Induksi kematian sel oleh apoptosis yang dimulai oleh α-curcumene terjadi melalui jalur mitokondria yang mengaktifkan caspase-3.

Apoptosis adalah proses yang diatur secara sistematis yang melibatkan ekspresi dari berbagai produk gen. Dari gen-gen utama yang mengatur apoptosis, gen Bcl-2 anti-apoptosis dan gen Bax pro-apoptosis merupakan yang paling menarik. Bcl-2 berada di permukaan sitoplasma membran luar mitokondria, retikulum endoplasma, dan amplop nuklir, dan dapat mencatat kerusakan pada kompartemen ini serta memengaruhi perilakunya, mungkin dengan memodifikasi aliran molekul kecil atau protein.

Namun, protein Bax pro-apoptosis mentranslokasi ke mitokondria setelah terpapar rangsangan apoptosis, dan menginduksi pelepasan sitokrom c dan aktivasi caspase in vitro. Dengan demikian, subfamili Bcl-2 pro-survival dan subfamili Bax pro-apoptosis dapat secara berlawanan mengatur apoptosis melalui kontrol pelepasan sitokrom c dari mitokondria, menghasilkan aktivasi caspase.

Caspase terlibat dalam apoptosis dengan penemuan bahwa CED-3, produk dari gen yang diperlukan untuk kematian sel dalam nematoda C. elegan, terkait dengan enzim mammalian interleukin 1B-converting. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian α-curcumene pada sel-sel SiHa menyebabkan aktivasi caspase-3, salah satu pelaksana utama proses apoptosis.

Diperlihatkan bahwa aktivasi caspase-3 diatur oleh pelepasan sitokrom c dari mitokondria ke sitosol. Dari hasil ini, juga ditunjukkan bahwa sitokrom c yang dilepaskan memasuki sitosol dan mungkin mengaktifkan caspase-9 setelah membentuk kompleks dengan Apaf-1 dan pro-form dari caspase-9. Oleh sebab itu, diperlihatkan bahwa terdapat jalur untuk apoptosis oleh α-curcumene, sebagian, karena pelepasan sitokrom c dan aktivasi caspase, menghasilkan apoptosis.

Manfaat Kunyit Putih untuk Kanker Payudara

Khasiat temu putih untuk kanker payudara dibahas pada ulasan penelitian berjudul “Extracts from Curcuma zedoaria Inhibit Proliferation of Human Breast Cancer Cell MDA-MB-231 In Vitro”. Penelitian ini menganalisa efek ekstrak petroleum eter dari temu putih terhadap sel-sel kanker payudara manusia MDA-MB-231.

Diperlihatkan bahwa ekstrak eter petroleum dari temu putih berhasil secara signifikan memengaruhi viabilitas dari sel-sel kanker tersebut. Viabilitas adalah kemampuan dari suatu sel untuk mempertahankan kehidupannya.

Tingkat penghamabatan viabilitas sel berkorelasi positif denan konsentrasi dan waktu. Tingkat penghambatan ekstrak lebih dari 50%. Analisis perkembangan siklus sel menunjukkan bahwa ekstrak menghasilkan penghentian dalam fase G0/G1 siklus sel setelah 14 jam perawatan dengan ekstrak. Konsisten dengan pengamatan itu, ekstrak temu putih juga menghambat sintesis DNA aktif sel kanker.

Namun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan bagaimana mekanisme dari ekstrak eter petroleum dalam menghambat viabilitas dan sintesis DNA sel MDA-MB-231.

Manfaat Temu Putih untuk Kanker Paru-Paru

Manfaat kunyit putih untuk kanker paru-paru dibahas dalam ulasan penelitian berjudul “Chemical Constituents and Anticancer Activity of Curcuma zedoaria Roscoe Essential Oil against Non-Small Cell Lung Carcinoma Cells in Vitro and in Vivo”. Dilaporkan bahwa minyak atsiri yang diperoleh dari kunyit putih memiliki efek sitotoksik yang efisien pada sel-sel karsinoma paru-paru sel kecil (non-small cell lung carcinoma, disingkat NSCLC) dan menyebabkan apoptosis sel.

Minyak atsiri kunyit putih meningkatkan pupulasi sub-G1 dan tingkat ikatan annexin-V serta pembelahan terinduksi dan aktivasi caspase-3, -8, dan -9 juga poly(ADP ribose) polymerase. Penurunan akdar Bcl-2 dan Bcl-xL dan peningkatan rasio Bax/Bcl-2 juga diamati setelah pemberian minyak atsiri kunyit putih. Khususnya, minyak atsiri kunyit putih menyebabkan pelepasan AIF, endonuklease G, dan sitokrom c ke dalam sitosol dan peningkatan kadar p53 dalam sel H1299.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri sedikit menghambat fosforilasi ERK1/2 dan meningkatkan fosforilasi JNK1/2 dan p38. Minyak atsiri juga menghambat jalur pensinyalan AKT/NF-kB dalam sel H1299. Selain itu, pemberian intraperitoneal minyak atsiri kunyit putih secara signifikan menekan pertumbuhan sel H1200 in vitro.

Di samping itu, senyawa aktif potensial terdeteksi menggunakan kromatografi gas dan spektrometri massa. 8,9-Dehydro-9-formyl-cycloisolongifolene, 6-ethenyl-4,5,6,7-tetrahydro-3,6-dimethyl-5-isopropenyl-trans-benzofuran, eucalyptol, dan γ-elemene terdeteksi di dalam minyak atsiri kunyit putih.

Singkatnya, temuan ini memberikan wawasan tentang mekanisme molekuler yang mendasari apoptosis yang diinduksi minyak atsiri kunyit putih dalam sel karsinoma paru-paru sel kecil (NSCLC) yang layak untuk diteliti lebih lanjut.

Ilustrasi Khasiat Temu Putih untuk Kanker
Photo by onairjiw from Getty Images via Canva

Kesimpulan tentang Khasiat Kunyit Putih untuk Kanker

Kunyit atau temu putih (Curcuma zedoaria) merupakan salah satu tumbuhan herbal yang diduga memiliki kemampuan anti-kanker. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk meninjau manfaat kunyit atau temu putih untuk membantu mengatasi pertumbuhan kanker dan banyak di antaranya memperoleh hasil bagus.

Didapati bahwa kunyit putih atau kandungan di dalamnya mampu menghasilkan efek sitotoksik, menghambat viabilitas, serta menginduksi apoptosis pada sel-sel kanker. Contohnya yang dibahas di artikel ini adalah sel kanker ovarium, sel kanker payudara, dan sel kanker paru-paru. Namun banyak penelitian lain juga menemukan efek anti-kanker dari kunyit putih terhadap berbagai jenis sel kanker lainnya.

Semoga dengan semakin banyaknya bukti-bukti ilmiah dari efek anti-kanker yang dimiliki oleh temu putih, membuat penggunaan herbal ini lebih dikembangkan agar menjadi obat kanker yang efektif. Sehingga lebih banyak orang dapat memperoleh manfaat dari sumber obat kanker alami ini.

Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang manfaat kunyit putih untuk kanker. Nantikanlah artikel-artikel menarik lain yang membahas seputar penggunaan herbal untuk perawatan kanker serta beragam jenis penyakit lainnya hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

FR, Carvalho, dkk. (2010). Effect of Curcuma zedoaria crude extract against tumor progression and immunomodulation. Journal of Venomous Animals and Toxins including Tropical Diseases. 16(2): 324-341. DOI: 10.1590/S1678-91992010000200013

Shin, Yujin & Lee, Yongkyu. (2013). Cytotoxic Activity from Curcuma zedoaria Through Mitochondrial Activation on Ovarian Cancer Cells. Toxicological Research. 29(4): 257-261

Gao, Xiu-fei, dkk. (2014). Extracts from Curcuma zedoaria Inhibit Proliferation of Human Breast Cancer Cell MDA-MB-231 In Vitro. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine. Article ID 730678. DOI: 10.1155/2014/730678

Chen, Chien-chang, dkk. (2013). Chemical Constituents and Anticancer Activity of Curcuma zedoaria Roscoe Essential Oil against Non-Small Cell Lung Carcinoma Cells in Vitro and in Vivo. Journal of Agricultural and Food Chemistry. 61(47): 11418-11427. DOI: 10.1021/jf4026184

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}