Makanan Pembunuh Sel Kanker yang Harus Ada di Menu Anda


By Cindy Wijaya

Upaya memulihkan diri dari kanker bagaikan sebuah perjalanan panjang. Dalam perjalanan itu Anda melakukan cukup banyak hal—mulai dari mengonsumsi obat, melakukan terapi pengobatan, mengupayakan olahraga, hingga mengonsumsi makanan pembunuh sel kanker. Tapi apa memang ada jenis-jenis makanan yang dapat dikonsumsi sebagai makanan pembasmi kanker?

Faktanya, apa yang Anda konsumsi berpengaruh langsung pada kesehatan Anda. Berbagai penelitian juga sedang dilakukan untuk mengetahui cara menggunakan makanan untuk obat. Sebagian dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Anda bukan hanya bisa menggunakan makanan untuk mencegah penyakit; Anda juga bisa melawan penyakit menggunakan makanan. Bahkan, ada makanan khusus untuk penghancur kanker.

Ya, benar. Ada jenis-jenis makanan yang dapat membantu sebagai pembunuh, penghancur, atau pembasmi sel kanker dan sel pra-kanker. Artikel ini akan mengulas tujuh jenis makanan itu, yaitu: bawang putih, brokoli, teh hijau, stroberi, bayam, tomat yang dimasak, dan wortel.

Makanan Pembunuh Sel Kanker 1: Bawang Putih

Bawang putih mengandung antioksidan yang kuat seperti allicin, yang terbukti dapat menghilangkan radikal bebas dari tubuh. Bawang putih juga meningkatkan kekebalan tubuh, padat nutrisi, menurunkan tekanan darah dan kolesterol, meningkatkan fungsi otak, serta merupakan detoxifier alami.

Iris-iris dan tumbuk bawang putih, biarkan sebentar, lalu konsumsi langsung dalam keadaan mentah atau gunakan sebagai bumbu masakan favorit Anda.

Penelitian tentang Bawang Putih

Review berjudul “Garlic [Allium sativum]: A Review of its Potential Use as an Anti-Cancer Agent” membahas tentang kemampuan bawang putih untuk pencegahan serta pengobatan kanker. Dijelaskan bahwa bawang putih dapat bertindak sebagai kemopreventif.

Kemopreventif artinya mempunyai aktivitas untuk menghambat perkembangan kanker dan bisa meningkatkan kemungkinan sembuh serta mengurangi rasa sakit yang dialami penderitanya. Efek kemopreventif ini kemungkinan berasal dari senyawa organosulfur (contohnya allicin) di dalam bawnag putih.

Makanan Penghancur Sel Kanker 2: Brokoli

Brokoli dan jenis sayuran kubis-kubisan lain (contohnya kembang kol dan kubis hijau/ungu/hitam) mengandung banyak fitokimia dan antioksidan glucoraphanin serta indole-3-carbinol, yang telah terbukti mampu menurunkan risiko kanker serviks, payudara, lambung, dan prostat.

Brokoli juga sangat bagus dikonsumsi secara rutin karena merupakan anti-inflamasi alami, baik untuk jantung dan tulang, serta padat nutrisi (tanpa banyak kalori). Tetapi Anda sebaiknya jangan masak brokoli dengan suhu panas atau terlalu lama, karena kandungan fitokimia di dalamnya sensitif terhadap panas.

Penelitian tentang Brokoli

Penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa brokoli mengandung senyawa glucoraphanin (glucosinolate) yang berguna untuk mengurangi inflamasi. Inflamasi adalah faktor risiko untuk kanker. Senyawa itu juga menghambat enzim yang mengaktifkan karsinogen serta merangsang enzim yang menonaktifkan karsinogen.

Penelitian menunjukkan bahwa senyawa itu “menyalakan” gen-gen penghambat tumor, memperlambat perkembangan sel kanker, dan merangsang suatu proses bernama apoptosis dimana sel-sel kanker dipaksa bunuh diri.

Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa senyawa itu juga dapat mengubah estrogen dalam bentuk aktif menjadi bentuk yang lebih lemah. Diketahui bahwa estrogen dalam jumlah tinggi merupakan faktor risiko untuk jenis-jenis kanker yang terkait dengan kadar hormon.

Makanan Pembasmi Sel Kanker 3: Teh Hijau

Kandungan catechin di dalam teh hijau sudah sangat sering diselidiki dalam penelitian-penelitian mengenai makanan penghancur sel kanker. Kemampuan penangkal radikal bebas mereka dianggap lebih kuat daripada vitamin C. Dalam berbagai penelitian di laboratorium, teh hijau diperlihatkan mampu mengecilkan ukuran tumor sekaligus menghambat perkembangan sel-sel kanker.

Banyak ahli juga menyarankan untuk minum teh hijau setiap hari agar lebih terlindung dari penyakit kanker. Dan bukan hanya itu, teh hijau juga bermanfaat untuk mengurangi risiko penyakit jantung, menurunkan kadar kolesterol “jahat” LDL, menaikkan kadar kolesterol “baik” HDL, serta mengurangi tekanan darah.

Penelitian tentang Teh Hijau

Sudah ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa catechin dalam teh hijau, seperti -)-epigallocatechin-3-gallate, memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dan dapat memengaruhi jalur transduksi sinyal yang terkait dengan perkembangan kanker.

Sebuah artikel ilmiah berjudul “Green tea catechins: a fresh flavor to anticancer therapy” telah mengulas tentang manfaat-manfaat catechin teh hijau dalam menghambat proliferasi sel kanker, menginduksi apoptosis, dan efek anti-kanker nya secara keseluruhan.

Makanan Penghancur Sel Kanker 4: Stroberi

Stroberi bukan hanya lezat, tapi juga sangat bermanfaat. Penelitian mendapati bahwa salah satu jenis buah beri ini berguna untuk memperlambat perkembangan sel-sel kanker, melindungi tubuh dari gangguan jantung, mengurangi inflamasi, mencegah gangguan ingatan, dan membantu membakar simpanan lemak dalam tubuh.

Selain stroberi, Anda juga bisa memperoleh manfaat serupa dari jenis buah beri lain yang berwarna gelap. Misalnya raspberi hitam, blueberry, goji berry, dan blackberry.

Penelitian tentang Stroberi

Penelitian menemukan bahwa ada kandungan enzim antioksidan, seperti catalase, glutathione reductase dan ascorbate peroxidase, yang signifikan pada buah stroberi. Kandungan tersebut memiliki potensi kemopreventif. Kemopreventif artinya mempunyai aktivitas untuk menghambat perkembangan kanker dan bisa meningkatkan kemungkinan sembuh serta mengurangi rasa sakit yang dialami penderitanya.

Penelitian pada tikus laboratorium juga membuktikan bahwa konsumsi stroberi dan buah-buahan beri lainnya dapat secara signifikan menghambat pembentukan dan perkembangan tumor yang dipicu oleh karsinogen. Bukti-bukti tersebut dibahas dalam sebuah artikel ilmiah berjudul “Protective Role of Dietary Berries in Cancer.”

Makanan Pembunuh Sel Kanker 5: Bayam

Bayam adalah salah satu sayuran berdaun hijau yang rendah kalori tetapi kaya akan vitamin, mineral, dan omega-3 yang dibutuhkan tubuh untuk tetap kuat. Bayam mengandung senyawa kandungan-kandungan biokimia yang “menyerap” radikal bebas lalu membuangnya dari dalam tubuh.

Bayam khususnya kaya akan kandungan folat dan serat. Keduanya adalah kandungan yang dipercaya dokter penting untuk pencegahan kanker.

Penelitian tentang Bayam

Bayam didapati mengang antioksidan utama seperti carotenoid dan polyphenol. Bayam juga mengandung banyak diacylglycerol (SQDG) dan monogalactosyl diacylglycerol (MGDG) di dalam kandungan glycoglycerolipid yang dimilikinya.

Kandungan di dalam bayam ini dapat menekan proses pertumbuhan sel kanker dan proliferasi tumor padat. Kandungan glycoglycerolipid juga membantu mencegah kanker dan menjadi makanan yang bermanfaat sebagai anti-kanker.

Makanan Pembasmi Sel Kanker 6: Tomat

Manfaat tomat sebagai makanan pembasmi kanker terutama berasal dari kandugnan lycopene di dalamnya. Lycopene merupakan antioksidan yang memberikan warna merah pada tomat. Mereka adalah antioksidan kuat yang dikenal sebagai penghambat pembentukan jenis-jenis kanker tertentu. Mereka juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan merupakan anti-inflamasi alami.

Kunci untuk mengonsumsi tomat terletak pada cara pengolahannya. Lycopene dihasilkan ketika tomat dimasak. Bahkan diketahui bahwa tomat yang sudah dikalengkan ternyata memiliki kandungan lycopene yang lebih tinggi daripada tomat segar.

Penelitian tentang Tomat

Artikel ilmiah berjudul “Tomatoes, Tomato-Based Products, Lycopene, and Cancer: Review of the Epidemiologic Literature” mengulas tentang penelitian yang menyelidiki kemampuan anti-kanker tomat. Dalam 72 penelitian yang diidentifikasi, 57 melaporkan adanya hubungan terbalik antara asupan tomat atau kadar lycopene dalam darah dengan risiko kanker.

Bukt-bukti yang dikumpulkan tersebut paling kuat pada kanker prostat, paru-paru, dan lambung. Laporan juga menunjukkan adanya manfaat tomat dan lycopene pada kanker pankreas, kolorektal, esofagus, rongga mulut, payudara, dan serviks.

Makanan Pembunuh Sel Kanker 7: Wortel

Wortel adalah sayuran yang banyak disukai, bukan hanya karena rasanya, tetapi juga karena mengandung beta-carotene. Beta-carotene membantu mencegah kerusakan pada sel dan mampu memperlambat perkembangan sel-sel kanker.

Sayur ini juga mengandung falcarinol dan falcarindiol. Keduanya adalah pestisida alami pada sayuran yang dipercaya para ilmuwan merupakan sumber dari manfaat pembasmi kanker mereka. Di samping itu wortel juga sangat baik untuk kesehatan mata, kulit, dan adalah detoxifier alami.

Penelitian tentang Wortel

Wortel mengandung beragam fitokimia yang telah diteliti kemampuan anti-kanker mereka. Warna oranye wortel berasal dari kandungan beta-carotene tingkat tinggi, yaitu karotenoid yang akan diubah tubuh menjadi vitamin A. Beta-carotene berperan penting untuk fungsi kekebalan tubuh, menjaga kesehatan sel-sel normal, dan mengaktifkan protein-protein yang akan menghambat sel-sel kanker.

Ada juga jenis wortel berwarna ungu, merah, dan kuning, yang masing-masing mengandung rangkaian unik fitokimia. Wortel ungu mengandung flavonoid anthocyanin, wortel merah mengandung karotenoid lycopene, dan wortel kuning mengandung karotenoid lutein.

Ketujuh makanan di atas hanyalah sedikit dari sekian banyak makanan-makanan penghancur sel kanker yang bisa dengan mudah Anda peroleh. Mereka tersedia di pasar sepanjang tahun, hampir setiap hari, dan tidak mahal. Tapi upayakan untuk mendapat makanan yang organik, yaitu yang ditanam tanpa pestisida.

Demikianlah ulasan artikel ini mengenai makanan pembunuh sel kanker. Semoga informasi ini membantu Anda untuk semakin termotivasi dalam perjuangan melawan kanker. Nantikan juga informasi penting lain seputar penyakit kanker dan masalah kesehatan lain hanya di Deherba.com.

Sumber

Referensi Makanan Penghancur Sel Kanker

M, Thomson & M, Ali. (2003). Garlic [Allium sativum]: A Review of its Potential Use as an Anti-Cancer Agent. Current Cancer Drug Targets. 3(1): 67-81

The American Institute for Cancer Research. Broccoli & Cruciferous Vegetables. URL: http://www.aicr.org/foods-that-fight-cancer/broccoli-cruciferous.html. Accessed: 2019-04-10

Yu, Yang & Deng, Yuan & Lu, Bang-Min & Liu, Yong-Xi. (2014). Green tea catechins: a fresh flavor to anticancer therapy. Apoptosis. 19(1): 1-18

Kristo, Aleksandra & Klimis-Zacas, Dorothy & Sikalidis, Angelos. (2016). Protective Role of Dietary Berries in Cancer. Antioxidants. 5(4): 37

Watson, Ronald Ross & Preedy, Victor R. (2010). Bioactive Foods in Promoting Health: Fruits and Vegetables. Amerika Serikat: Academic Press

Giovannucci, Edward. (1999). Tomatoes, Tomato-Based Products, Lycopene, and Cancer: Review of the Epidemiologic Literature. JNCI: Journal of the National Cancer Institute. 91(4): 317-331

The American Institute for Cancer Research. The Latest Research on Cancer-Fighting Carrots. URL: http://www.aicr.org/enews/2016/09-september/enews-latest-research-cancer-fighting-carrots.html. Accessed: 2019-04-10

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}