Makanan Kanker: Apa yang Benar-Benar Harus Dihindari?


By Cindy Wijaya

Ada banyak sekali beredar artikel yang membahas tentang makanan-makanan penyebab kanker. Banyak diantaranya mengulas jenis-jenis makanan yang sebenarnya tidak langsung menyebabkan kanker, alias hanya memicu perkembangannya jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan atau dalam kondisi tertentu.

Faktanya, hanya beberapa jenis makanan & minuman saja yang benar-benar berkaitan langsung dengan kanker. Crystal Langlois, RD, LD, Direktur Nutrisi di Cancer Treatment Centers of America, mengatakan, “Sangat mudah untuk jadi korban klaim di TV, di internet, dan di artikel-artikel tentang makanan atau minuman yang menyebabkan kanker.” Jadi beliau mengingatkan agar kita selalu mengandalkan informasi dari sumber yang terpercaya dan punya reputasi baik.

Artikel ini akan membantu meluruskan informasi tentang makanan penyebab kanker. Agar bisa dipercaya, informasi artikel ini bersumber dari situs web Cancer Treatment Centers of America yang punya reputasi baik dalam menyediakan petunjuk, referensi, dan blog seputar penyakit kanker.

Makanan Penyebab Kanker Digolongkan sebagai Karsinogen

Karsinogen artinya dapat menyebabkan kanker. Supaya suatu jenis makanan atau minuman dapat dikategorikan sebagai karsinogen, harus ada bukti kuat yang mengaitkan antara konsumsinya dengan peningkatan risiko kanker, serta yang memperlihatkan bagaimana kanker bisa berkembang sebagai akibatnya.

Lembaga International Agency for Research on Cancer (IARC) dari WHO menggolongkan karsinogen dengan menentukan seberapa besar kemungkinannya untuk menyebabkan kanker, diukur dalam 5 skala dari yang paling tinggi ke paling rendah. Skalanya yakni: “diketahui”, “kemungkinan”, “bisa jadi”, “tidak dapat diklasifikasikan”, dan “kemungkinan tidak” bersifat karsinogenik.

Dalam artikel ini akan dibahas 5 jenis makanan & minuman yang dikategorikan sebagai “diketahui” dan “kemungkinan” bersifat karsinogenik. Hanya dua skala teratas ini yang memiliki cukup bukti penelitian untuk menunjukkan hubungan antara makanan/minuman tersebut dengan risiko kanker.

Alkohol: Minuman Penyebab Kanker

Minuman beralkohol digolongkan sebagai minuman yang “diketahui bersifat karsinogenik”. Ketika tubuh memetabolisme alkohol, itu akan menghasilkan asetaldehida, senyawa kimia yang dapat merusak DNA sehingga memicu kemunculan kanker.

Penelitian menemukan bahwa semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, semakin besar juga risiko seseorang untuk menderita beberapa jenis kanker, misalnya kanker di kepala dan leher, esofagus, hati, payudara, dan kolorektal (usus).

Meskipun para ahli merekomendasikan untuk menghindari alkohol untuk meminimalkan risiko, tetapi jika seseorang masih ingin mengonsumsi alkohol, sebaiknya dibatasi tidak lebih dari 14 unit per minggu bagi orang dewasa. Satu unit alkohol kira-kira setara dengan 240-280 ml bir, 50 ml wine, atau 25 ml whiskey.

minuman penyebab kanker
Minuman Beralkohol “Bersifat Karsinogenik” (Image by engin akyurt from Pixabay)

Daging Olahan: Makanan Penyebab Kanker

Daging olahan digolongkan sebagai makanan “diketahui bersifat karsinogenik”. Daging olahan maksudnya adalah daging yang telah melalui proses pengolahan dengan cara diasinkan, diawetkan, difermentasi, atau diasapkan. Contoh daging olahan yaitu sosis, dendeng, ham, hot dog, pepperoni, dan bacon.

Penelitian telah menemukan bahwa mengonsumsi 50 gram daging olahan setiap hari dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal sebesar 18 persen. Ukuran 50 gram setara dengan 1 hot dog atau 4 lembar bacon. Kalau Anda masih ingin makan ham, hot dog, atau daging olahan lain, sebaiknya pilihlah yang bebas dari nitrat atau nitrit. Karena daging tersebut tidak diberi pengawet tambahan.

Daging yang Dibakar: Makanan “Kemungkinan” Penyebab Kanker

Daging yang dibakar atau dimasak dengan suhu tinggi digolongkan sebagai makanan yang “kemungkinan bersifat karsinogenik”. Itu karena saat dimasak dengan suhu tinggi, di dalam daging akan terbentuk bahan-bahan kimia yang dapat menyebabkan perubahan (mutasi) pada DNA dan memicu kanker.

Mengonsumsi dalam jumlah besar daging yang dimasak hingga matang sempurna (well-done), digoreng, atau dibakar memiliki kaitan dengan meningkatnya risiko kanker kolorektal, pankreas, dan prostat.

Apakah lebih aman makan daging yang tidak dimasak atau mentah? Memang saat ini belum data penelitian tentang hubungan daging mentah dengan risiko kanker. Tetapi ada risiko lain, yaitu infeksi akibat mengonsumsi daging mentah.

Saat akan memasak daging, cara yang lebih dianjurkan adalah dengan merebus, menumis, atau memanggangnya. Selain itu, risiko terbentuknya karsinogen juga dapat dikurangi jika daging dimarinasi terlebih dulu sebelum dimasak. Marinasi adalah proses merendam daging dengan campuran bumbu tertentu, biasanya yang bersifat asam, sebelum dimasak.

Daging Merah: Makanan “Kemungkinan” Penyebab Kanker:

Daging merah digolongkan sebagai makanan yang “kemungkinan bersifat karsinogenik”. Yang termasuk daging merah antara lain: daging sapi, kambing, babi, domba, dan kuda. Mengonsumsi daging merah dalam jumlah besar dikaitkan dengan risiko kanker kolorektal, pankreas, dan prostat. Risiko tersebut juga akan membesar apabila daging dimasak dengan suhu tinggi.

Akan tetapi daging merah belum ditetapkan sebagai makanan “bersifat karsinogenik” atau penyebab kanker. Itu karena hanya ada bukti yang menunjukkan korelasi positif antara konsumsi daging merah dengan risiko kanker, tetapi korelasi itu belum bisa dijelaskan secara pasti.

Minuman yang Sangat Panas: Minuman “Kemungkinan” Penyebab Kanker

Minuman yang sangat panas digolongkan sebagai minuman yang “kemungkinan bersifat karsinogenik”. Minuman bisa disebut sangat panas jika suhunya lebih dari 65 derajat Celsius. Mengonsumsi minuman seperti itu dikaitkan dengan meningkatnya risiko kanker esofagus.

Namun sama seperti pada daging merah, minuman sangat panas juga belum ditetapkan sebagai penyebab kanker dan masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikannya. Tetapi lebih bijaksana untuk mengantisipasi. Apabila Anda ingin mengonsumsi minuman panas, seperti kopi, teh, atau cokelat, sebaiknya suhu airnya tidak terlalu panas.

minuman kemungkinan penyebab kanker
Minuman Sangat Panas “Kemungkinan Bersifat Karsinogenik” (Credit: PureStock / Alamy Stock Photo )

Apakah Gula Termasuk Makanan Penyebab Kanker?

Belakangan ini sering terdengar berita bahwa gula dapat memberi makan kanker sehingga pertumbuhannya lebih cepat. Akan tetapi, gula tidak termasuk dalam daftar makanan penyebab kanker karena tidak digolongkan sebagai karsinogen oleh IARC. Itu karena gula tidak berkaitan langsung dengan penyakit kanker.

Tetapi gula memang punya kaitan tidak langsung dengan peningkatan risiko kanker pada seseorang. Gula mengandung kalori kosong yang dapat menambah berat badan dan bisa memicu kegemukan atau obesitas. Dan obesitas punya kaitan dengan sedikitnya 13 jenis kanker. Jadi hubungannya bisa disingkat seperti ini: gula –> kegemukan –> kanker.

Hal itu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi negara-negara yang masyarakatnya terbiasa mengonsumsi gula dalam jumlah banyak. Termasuk di Indonesia dimana masyarakatnya gemar mengonsumsi makanan dan minuman yang diberi gula atau pemanis tambahan.

Crystal Langlois, RD, LD, yang disebutkan di awal, memberi anjuran, “Tidak apa-apa sesekali menikmati makanan dan minuman [yang diberi gula tambahan]. Kuncinya adalah tidak berlebihan, dan upayakan pola makan bergizi seimbang yang kaya akan buah, sayur, serealia utuh, dan rendah lemak jenuh.”

Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang jenis makanan atau minuman yang dapat menjadi karsinogen atau menyebabkan kanker. Semoga informasi ini menambah kepedulian Anda terhadap kesehatan diri sendiri maupun keluarga. Nantikan juga info penting lain seputar penyakit kanker dan masalah kesehatan lainnya hanya di Deherba.com.

Sumber

Referensi Makanan Penyebab Kanker:

Cancer Treatment Centers of America. What Foods and Drinks Are Linked to Cancer?. Published: 2017-10-26. URL: https://www.cancercenter.com/community/blog/2017/10/what-foods-and-drinks-are-linked-to-cancer. Accessed: 2019-05-22

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}