Gejala Penyakit Jantung pada Wanita Berbeda dari Pria!


By Cindy Wijaya

Sering kali penyakit jantung dianggap sebagai masalah hanya bagi kaum pria. Padahal penyakit ini sama berbahayanya bagi pria maupun wanita. Menurut World Heart Federation, penyakit kardiovaskular—jantung dan stroke—adalah pembunuh utama wanita di seluruh dunia. Bahkan angkanya masih lebih besar daripada angka kematian gabungan dari semua jenis kanker, tuberkulosis, HIV/AIDS, dan malaria.

Pandangan bahwa penyakit jantung hanya mengancam pria dipatahkan bila melihat statistik dari situs di atas. Lebih jauh lagi, diungkapkan fakta bahwa penyakit jantung pada wanita adakalanya justru lebih fatal karena:

  • Wanita di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah menghadapi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular (PK) lebih besar dibandingkan pria.
  • Wanita pengidap diabetes memiliki risiko kematian akibat PK lebih besar daripada pria.
  • Wanita muda yang mengalami serangan jantung lebih riskan meninggal daripada pria pada usia yang sama.

Salah satu tantangan bagi para wanita yang menderita gangguan jantung adalah mereka mungkin merasakan gejala-gejala yang berbeda dari yang dirasakan pria. Namun Anda bisa mengambil langkah-langkah untuk memahami gejala-gejala penyakit jantung pada wanita tersebut dan mulai mengurangi risikonya hingga seminimal mungkin.

Gejala Serangan Jantung pada Wanita

Gejala paling umum dari serangan jantung pada wanita adalah rasa nyeri, tekanan, atau ketidaknyamanan di dada. Tetapi keluhannya tidak selalu terasa berat, bahkan gejala yang paling parah sekalipun. Dan yang membingungkan lagi, kadang-kadang wanita mungkin mengalami serangan jantung tanpa disertai nyeri dada.

Faktanya, jika dibandingkan pria, wanita lebih sering merasakan gejala-gejala serangan jantung yang tidak berhubungan dengan nyeri dada, antara lain:

  • Ketidaknyamanan di leher, rahang, bahu, punggung atas, atau perut
  • Sesak napas
  • Rasa sakit di salah satu atau kedua lengan
  • Mual atau muntah
  • Berkeringat
  • Kepala terasa ringan atau pusing
  • Kelelahan yang tidak biasa

Gejala-gejala penyakit jantung pada wanita seperti di atas mungkin tidak terlalu terasa sebagaimana nyeri dada yang sering dikaitkan dengan serangan jantung. Seorang wanita mungkin menggambarkan ketidaknyamanan di dadanya hanya sebatas seperti ada tekanan atau kesesakan.

Bisa jadi hal tersebut karena wanita cenderung mengalami penyumbatan bukan hanya di arteri utama, tetapi juga di arteri-arteri kecil yang mengalirkan darah menuju jantung. Kondisi tersebut disebut sebagai ‘penyakit pembuluh jantung kecil’ atau ‘penyakit mikrovaskuler koroner’.

Keluhan-keluhan di atas bisa saja terjadi pada waktu Anda sedang beristirahat, atau bahkan sedang tidur. Dan stres berat juga dapat memicu timbulnya gejala-gejala serangan jantung pada wanita.

Karena gejala-gejalanya sering tidak dianggap berbahaya, itu sebabnya wanita penderita penyakit jantung lebih sering terlambat mendapat penanganan medis. Jadi jika Anda merasakan tanda-tanda serangan jantung seperti di atas, sebaiknya segera hubungi rumah sakit terdetak atau minta orang lain untuk secepatnya mengantar ke rumah sakit terdekat.

Faktor Risiko Penyakit Jantung pada Wanita

Sebagian besar faktor risiko penyebab penyakit jantung pada wanita serupa dengan yang dimiliki pria—misalnya kolesterol tinggi, darah tinggi, dan obesitas. Namun ada sejumlah faktor risiko yang lebih memengaruhi perkembangan penyakit jantung pada wanita. Antara lain sebagai berikut:

  • Diabetes. Wanita pengidap diabetes sangat riskan untuk mengembangkan penyakit jantung dibandingkan pria.
  • Stres dan depresi. Jantung pada wanita lebih dipengaruhi oleh stres dan depresi.
  • Merokok. Wanita perokok lebih rentan mengidap penyakit jantung daripada pria.
  • Kurang gerak. Kurang aktivitas fisik adalah faktor risiko utama untuk penyakit jantung, dan umumnya wanita kurang aktif daripada pria.
  • Menopause. Kadar estrogen rendah setelah menopause dapat memicu penyakit kardiovaskular pada pembuluh-pembuluh darah kecil (penyakit mirkovaskuler koroner).
  • Sindrom patah hati. Ini adalah kondisi melemahnya bagian otot jantung yang dipicu oleh stres emosional, misalnya akibat patah hati. Sindrom ini lebih sering dialami wanita yang sudah melewati menopause.
  • Komplikasi kehamilan. Tekanan darah tinggi atau diabetes selama masa kehamilan dapat meningkatkan risiko jangka panjang mengidap darah tinggi serta diabetes—dan akhirnya membuatnya rentan mengembangkan penyakit jantung.

Wanita yang memiliki penyakit inflamasi, semacam artritis reumatoid atau lupus, juga mungkin mempunyai risiko sakit jantung yang lebih besar. Penelitian mengenai faktor-faktor risiko penyebab penyakit jantung pada wanita masih terus berlangsung, sehingga ke depannya akan ada temuan-temuan lain.

Gejala Penyakit Jantung pada Wanita Hanya Dialami Lansia?

Tidak. Semua wanita dari usia berapapun harus peduli terhadap kesehatan jantung. Wanita berusia di bawah 65 tahun, dan terutama mereka yang punya anggota keluarga pengidap penyakit jantung, harus memperhatikan dan mengendalikan faktor-faktor risiko yang mereka miliki.

Cara Mencegah Gejala Penyakit Jantung pada Wanita

Anda bisa melakukan beberapa perubahan pada gaya hidup untuk mengurangi risiko penyakit jantung, termasuk: berhenti atau jangan mulai merokok; rutin olahraga; menjaga berat badan ideal; konsumsi makanan sehat yang mencakup biji-bijian, beragam buah dan sayuran, produk susu rendah/tanpa lemak, dan daging tanpa lemak; hindari makanan berlemak trans/jenuh, makanan manis, atau yang diasinkan.

Untuk mencegah gejala penyakit jantung pada wanita adakalnya juga dibutuhkan obat-obatan guna mengendalikan faktor risikonya. Misalnya obat darah tinggi, obat pengencer darah, obat kolesterol, dan obat diabetes. Namun sebelum mulai konsumsi obat apa pun, bicarakanlah dulu dengan dokter.

Beberapa orang memanfaatkan herbal untuk membantu pencegahan penyakit jantung. Salah satu yang cukup banyak dipercaya orang-orang adalah herbal Noni Juice yang mempunyai dua fungsi utama dalam mencegah masalah pada jantung.

Noni memiliki scopoletin yang berfungsi memperlebar pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Fungsi yang kedua adalah menstabilkan tekanan darah. Jadi, pembuluh darah menjadi lentur dan tekanan darah pun stabil sehingga jantung tidak perlu bekerja ekstra keras dalam memompa darah.

Itulah sebabnya banyak penderita gangguan jantung yang mengakui bahwa sesak napas yang mereka rasakan berangsur-angsur menghilang setelah rutin minum Noni Juice. Untuk membaca lebih lengkap mengenai mencegah penyakit jantung, silakan lihat artikel: Panduan Lengkap Mencegah Penyakit Jantung.

Setelah membaca informasi artikel ini, semoga Anda jadi lebih paham mengenai gejala penyakit jantung pada wanita. Ingatlah bahwa penyakit ini bukan hanya dialami oleh kalangan pria, bahkan wanita muda sekalipun tidak luput dari ancamannya. Itulah sebabnya semua orang seharusnya selalu berupaya menerapkan gaya hidup sehat agar kesehatan jantung mereka tetap prima.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}