Kanker Stadium 5 atau Akhir: Tips Menghadapinya!


By Cindy Wijaya

Bagaimana Anda dapat merasakan kepuasan hidup walau menghadapi serangan kanker stadium 5 atau akhir? Adakah caranya meringankan gejala sakit yang menguras tenaga, emosi, dan pikiran penderitanya? Dukungan apa yang dibutuhkan oleh penderita kanker stadium akhir?

Berikut, Anda akan melihat beberapa tips praktis yang membantu Anda dan anggota keluarga guna mempersiapkan diri dalam menghadapi serangan kanker stadium akhir. Mari kita perhatikan ulasan selengkapnya tentang kanker.

Menjalani Hidup Puas saat Mengalami Kanker Stadium Akhir

Sebagian besar dari kita tidak tahu bagaimana caranya menghadapi masa-masa sulit ketika orang yang kita sayangi, atau kita sendiri, sudah dekat dengan kematian. Apa yang tidak kita tahu biasanya sangat menakutkan, jadi dibutuhkan pemahaman tentang tanda-tanda kematian agar kita lebih sanggup menghadapinya.

Artikel ini disadur dari American Cancer Society dan ditujukan bagi para penderita kanker. Tetapi ini juga berguna bagi siapa pun yang sedang merawat, peduli, dan mendukung pasien kanker stadium akhir. Semoga informasi disini dapat membantu Anda mengurangi kekhawatiran yang muncul selama masa-masa yang sangat sulit dan sensitif ini.

Berikut adalah beberapa gejala fisik yang mungkin dialami para penderita kanker stadium akhir seraya kematian mereka mendekat. Untuk membantu Anda menghadapi gejala-gejala tersebut, informasi berikut juga dilengkapi dengan tips-tips praktis yang bisa dilakukan pasien maupun orang yang merawat.

Rasa Lelah Pada Penderita Kanker Stadium 5

“Saya merasa seperti mesin yang kehabisan tenaga. Sepertinya saya hanya punya cukup energi untuk melakukan satu atau dua hal kecil, setelah itu saya tidak bisa apa-apa lagi sepanjang hari. Saya lelah dengan kelelahan ini. Ini sangat bikin frustasi!” Scott, usia 60

Kelelahan adalah perasaan lelah secara fisik, mental, dan emosional. Kelelahan yang berkaitan dengan kanker sering didefinisikan sebagai perasaan sangat lelah yang tidak biasa dan terus-menerus, serta tidak membaik meski sudah cukup istirahat. Hampir semua pasien kanker stadium lanjut merasakan gejala ini.

Tips Mengatasi Rasa Lelah!

Untuk mengontrol perasaan kelelahan, Anda perlu mengendalikan gejala lain yang memperparahnya, misalnya; rasa sakit atau sembelit. Lalu Anda bisa meminimalkan rasa lelah degan berhati-hati menyeimbangkan aktivitas dengan istirahat. Tim perawatan kesehatan dan perawat Anda dapat membantu meminimalkan hal-hal yang bisa menambah kelelahan Anda. Beritahukanlah apa yang Anda rasakan, dan cobalah beberapa cara berbada untuk melihat mana yang bisa mengurangi rasa lelah.

Beberapa jenis obat juga bisa membuat Anda merasa lelah. Anda mungkin harus bicara dengan dokter yang menangani untuk meminta obat lain atau dosis yang disesuaikan. Bahkan mungkin Anda diperbolehkan berhenti minum obat yang tidak membantu atau tidak dibutuhkan lagi.

Bersahajalah sewaktu beraktivitas. Jika tidak bisa berjalan dengan stabil, minta tolonglah kepada orang yang merawat Anda. Mungkin akan lebih aman jika menggunakan tongkat atau kursi roda. Dokter atau tim perawatan kesehatan Anda bisa membantu menyediakan peralatan yang dibutuhkan agar Anda tetap nyaman dan aman selagi beraktivitas.

Rencanakanlah kegiatan-kegiatan di antara waktu ketika Anda merasa paling baik dan punya lebih banyak energi. Kegiatan seperti duduk di luar ruangan, mendengarkan musik, pergi jalan-jalan dengan mobil, melihat bagaimana suatu hidangan dipersiapkan—kegiatan yang bisa mengalihkan dan merangsang indera-indera dapat membantu meringankan kelelahan.

Beberapa orang menaruh pispot duduk commode di samping tempat tidur sehingga pasien tidak menghabiskan banyak energi untuk berjalan ke dan dari kamar mandi. Jika Anda tidak sedang berjalan mencapai suatu tempat, berhenti dan duduklah sewaktu-waktu untuk istirahat sejenak.

Rasa Sakit Pada Penderita Kanker Stadium 5

“Saya butuh morfin untuk melakukan hal-hal yang saya inginkan. Memang, saya tidak merasa sakit kalau diam di tempat tidur, tapi saya tidak mau menghabiskan sisa kehidupan saya hanya berbaring di tempat tidur saja!” John, usia 47

Jika pasien tidak dapat bicara atau tidak sanggup menjelaskan rasa sakit yang mungkin ia rasakan, ada beberapa tanda yang bisa dilihat para perawat. Sejumlah tanda-tanda seorang pasien sedang kesakitan mencakup:

  • Cara bernapas yang berisik—napas yang sesak, keras, atau tersengal-sengal.
  • Mengeluarkan suara kesakitan—termasuk mengerang, merintih, atau mengekspresikan rasa sakit.
  • Ekspresi wajah—terlihat sedih, tegang, atau ketakutan; mengerutkan kening atau menangis.
  • Bahasa tubuh—tegang, tangan terkepal, lutut ditarik ke atas, tidak fleksibel, gelisah, atau tampak seperti sedang berusaha untuk menjauh dari bagian yang terasa sakit.
  • Gerakan tubuh—berkali-kali mengubah posisi untuk merasa nyaman, tetapi tidak bisa.

Pasien kanker seringkali lebih takut dengan rasa sakit daripada apa pun. Rasa sakit membuat Anda merasa jengkel, susah tidur, kurang nafsu makan, kurang konsentrasi, dan banyak ketidaknyamanan lainnya. Tapi rasa sakit bisa Anda kendalikan dengan bantuan para ahli.

Tips Mengatasi Rasa Sakit!

Pengobatan rasa sakit yang dibutuhkan membantu pasien untuk merasa senyaman mungkin. Jadi kalau Anda menganggap rasa sakit sebagai salah satu gejala yang paling sulit dihadapi, sebaiknya bicarakan dengan tim perawatan kesehatan Anda. Mereka dapat membantu mengurangi penderitaan akibat rasa sakit, sehingga Anda lebih menikmati sisa kehidupan Anda.

Tim kesehatan Anda harus sering-sering memeriksa bagaimana dan seberapa besar rasa sakit yang Anda rasakan. Anda harus selalu menginformasikan kepada mereka semua perubahan dalam rasa sakit dan gejala lainnya. Karena mereka butuh informasi dari Anda mengenai seberapa baik setiap penanganan dalam mengurangi rasa sakit.

Jangan berkecil hati jika Anda harus berkali-kali menyesuaikan obat dan dosis untuk mendapatkan teknik penanganan rasa sakit yang terbaik dengan efek samping paling sedikit. Beritahukanlah sakit yang dirasakan sedetail mungkin, termasuk:

  • Dimana itu dirasakan
  • Seperti apa rasanya
  • Berapa lama itu dirasakan
  • Kapan mulai dirasakan
  • Hal apa yang bisa meringankannya
  • Hal apa yang bisa memperparahnya

Biasanya tim perawatan kesehatan akan meminta Anda menggambarkan rasa sakit menggunakan nomor dari 0 sampai 10. Nomor 10 adalah rasa sakit yang paling buruk dan 0 berarti tidak ada rasa sakit sama sekali. Menggunakan skala nyeri seperti ini juga dapat membantu menggambarkan seberapa efektif keberhasilan tindakan penanganan rasa sakit yang Anda dapatkan.

Obat-obatan bukan satu-satunya cara untuk mengurangi rasa sakit. Beberapa pasien mengaku terbantu dengan mendengarkan musik, menonton film, berbicara dengan orang lain, atau bermain video game. Mengompres area yang sakit dengan kompres hangat atau dingin, atau memijatnya juga bisa membantu.

Perubahan Selera Makan Pada Penderita Kanker Stadium 5

“Saya tahu saya harus makan supaya tetap hidup, tapi saya tidak sanggup makan. Ini mengesalkan suami dan anak-anak saya sewaktu saya tidak makan . . . dan kadang-kadang juga membuat saya takut. Saya sudah coba, tapi saya tidak sanggup makan.” Margie, usia 34

Seiring berjalannya waktu, tubuh Anda mungkin kelihatan melambat. Anda merasa lebih cepat lelah atau merasakan kesakitan yang lebih parah. Anda mungkin menjadi lebih pendiam dan hanya makan sedikit sehingga kehilangan berkilo-kilo berat badan. Ini adalah tanda-tanda kematian sudah dekat yang normal dialami pasien kanker stadium akhir.

Anda tidak banyak bergerak, tidak punya banyak energi, kurang selera makan, dan tidak ingin makan. Makanan tidak lagi tercium sedap atau terasa enak. Anda jadi gampang kenyang dan hanya selera makan makanan tertentu. Sementara ini terjadi, sel-sel kanker di dalam tubuh mungkin sedang bersaing dengan sel normal untuk mendapatkan nutrisi yang berhasil Anda cerna.

Bagi anggota keluarga pasien, gejala ini mungkin mengesalkan mereka. Bagi mereka, jika pasien tampak kurang makan, itu bisa dianggap sebagai cara pasien untuk lebih cepat mengakhiri hidupnya. Agar tidak terjadi kesalahpahaman, Anda harus membicarakan masalah perubahan selera makan ini. Masa-masa terakhir kehidupan Anda seharusnya tidak perlu diisi dengan pertengkaran akibat makanan.

Kehilangan selera makan dan ketidaksanggupan untuk makan hampir selalu dialami oleh sebagian besar pasien kanker sebelum meninggal. Bagian-bagian tubuh pasien mulai melambat sebelum akhirnya berhenti berfungsi. Jadi ini merupakan tanda-tanda kematian sudah dekat yang normal terjadi.

Anda bisa menjelaskan kepada anggota keluarga bahwa Anda sangat menghargai semua upaya mereka untuk merawat dan mengerti bahwa mereka benar-benar menyayangi Anda. Anda tidak menolak kasih sayang mereka, hanya saja tubuh Anda sedang membatasi apa yang dibutuhkannya.

Tubuh sedang menghadapi berbagai perubahan yang berdampak langsung pada selera makan. Perubahan pada indera penciuman dan perasa, mulut kering, perubahan pada lambung dan usus, sesak napas, mual, muntah, diare, sembelit—ini hanya beberapa hal yang menyulitkan Anda untuk makan. Belum lagi efek samping obat, stres, dan beban mental juga dapat melenyapkan keinginan makan.

Tips Mengatasi Perubahan Selera Makan!

Sejumlah penyebab hilangnya nafsu makan dapat dikelola dengan pengobatan medis. Misalnya, dukungan nutrisi bisa diberikan berupa tips-tips bagaimana memaksimalkan apa yang Anda makan atau melalui minuman suplemen. Ada juga obat-obatan yang dapat merangsang nafsu makan, mengurangi mual, dan mendorong makanan lebih cepat bergerak ke dalam perut.

Bisa juga dengan lebih sering makan dalam porsi-porsi kecil sebaliknya daripada memaksakan makan sekaligus banyak 3 kali sehari. Langkah-langkah ini mungkin membantu beberapa pasien, tetapi tidak banyak bermanfaat bagi mereka yang sudah sangat dekat dengan kematian. Malahan langkah-langkah tersebut dapat memperburuk keadaan.

Yang penting, kenalilah perubahan pada seleran makan Anda sehingga Anda bisa mendapatkan bantuan ketika dibutuhkan. Bicarakanlah dengan tim medis yang menangani Anda mengenai berapa banyak yang bisa Anda makan dan apakah Anda perlu dibantu mengenainya.

Kesulitan Bernapas Pada Penderita Kanker Stadium 5

“Saya berjuang untuk bernapas. Saya pikir masalah ini tidak akan pernah berakhir dan saya akan mati karenanya!” Henry, usia 78

Bahkan membayangkan mengenai kesulitan bernapas saja sudah cukup menakutkan. Kesulitan bernapas dan/atau sesak napas adalah tanda-tanda kematian sudah dekat yang sangat umum dialami oleh penderita kanker stadium lanjut. Namun gejala ini bisa Anda kendalikan sebaik mungkin.

Napas Anda bisa menjadi tersengal-sengal atau merasa harus bernapas lebih cepat dan kuat daripada biasanya. Mungkin terasa seperti ada cairan atau dahak di paru-paru yang harus dikeluarkan dengan cara batuk. Seringkali gejala ini muncul dan hilang begitu saja.

Tips Mengatasi Kesulitan Bernapas!

Banyak penderita kanker takut bahwa masalah susah napas ini akan bertambah buruk seraya penyakitnya berkembang. Ada langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengelola setiap perubahan dan setiap masalah yang timbul. Tim dokter yang merawat Anda dapat membantu meringankan masalah pernapasan Anda.

Sebaiknya beritahukan tim medis Anda jika menalami masalah pernapsaan sehingga mereka bisa memberikan bantuan. Beberapa hal yang bisa diakukan untuk meringankan masalah pernapasan:

  • Coba bangun dari posisi tidur ke posisi duduk
  • Sangga diri di bantal
  • Kadang menyalurka oksigen melalui selang kecil di bawah hidung bisa meringankan gejala
  • Obat nyeri opioid dapat mengurangi sesak napas
  • Jika ada cairan di paru-paru, obat-obatan dapat diberikan untuk memperlambat penumpukan cairan
  • Belajar teknik pernapasan dan relaksasi untuk mempermudah bernapas

Periode di akhir kehidupan berbeda-beda pada setiap orang. Gejala dan tanda-tanda kematian sudah dekat yang dialami pasien kanker stadium akhir juga bisa bervariasi. Akan tetapi dengan memahami gejala-gejala dasar yang bisa dihadapi, sebagaimana dijelaskan artikel ini, seorang pasien kanker maupun anggota keluarga yang merawatnya lebih sanggup mengantisipasinya.

Komunikasi yang jujur dan terbuka mengenai perawatan di bulan-bulan terakhir kehidupan pasien penderita kanker stadium 5 sangatlah penting. Penelitian memperlihatkan bahwa jika seorang pasien kanker stadium lanjut membahas pilihan perawatannya dengan dokter sejak awal, tingkat stres yang dirasakannya berkurang dan ia lebhi mampu menghadapi penyakitnya.

Bila tim dokter sudah menyatakan bahwa pengobatan kankernya hanya sanggup membuat pasien bertahan beberapa bulan lagi, kemungkinan tanda-tanda kematian seperti di atas akan dialami dalam bulan-bulan tersebut. Di saat harapan hidup sudah tidak mungkin lagi, satu-satunya yang bisa diupayakan adalah membuat pasien menikmati masa-masa terakhirnya dengan sebaik mungkin.

Sumber
The American Cancer Society. Physical symptoms in the last 2 to 3 months of life. June 8, 2016. URL: https://www.cancer.org/treatment/end-of-life-care/nearing-the-end-of-life/physical-symptoms.html.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}