Fibroadenoma Mammae: Info Seputar Benjolan Payudara

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

September 5, 2018


Tidak mematikan seperti kanker payudara, namun tetap perlu diwaspadai. Ya, itulah fibroadenoma mammae (FAM) atau sering juga disebut tumor mamae. Tumor jinak satu ini menyerang jaringan payudara wanita yang menyebabkan munculnya benjolan pada payudara mereka. Lalu, apakah penyebab fibroadenoma? Apa saja gejala fibroadenoma? Dan, bagaimana pengobatan fibroadenoma? Mari simak artikel berikut.

Penyakit ini mirip dengan gejala kanker payudara sehingga seringkali banyak wanita salah menduganya. Padahal, benjolan pada penyakit ini memiliki perbedaan dengan benjolan gejala kanker payudara. Untuk itulah artikel ini dibuat. Selain membantu Anda untuk mendapat gambaran mengenai fibroadenoma mammae dan perbedaannya dengan kanker payudara, Anda juga akan mendapat informasi pengobatan tumor mamae yang tersedia dewasa ini.

Apa Itu Fibroadenoma Mammae (FAM)?

FAM adalah tumor yang tumbuh pada payudara atau kelenjar mammae. Karenanya FAM juga dikenal di kalangan kaum hawa sebagai tumor mammae. FAM lebih sering terjadi pada wanita dengan rentang umur 20 sampai 30 tahun. Meski tidak mematikan, tumor ini tetap dapat membahayakan penderitanya.

Apa Perbedaannya dengan Kanker Payudara?

Pada kanker payudara, tumor yang ada bersifat kanker, artinya tumor tersebut dapat tumbuh dan berkembang biak dengan tidak terkendali, lalu menyerang jaringan yang ada di sekitarnya. Sel kanker yang ada juga bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya (metastasis) dan tumbuh di sana.

Pada fibrodenoma mammae, tumor tidak memiliki sifat kanker karena tidak ada sel kanker di dalamnya. Tumor mamae tetap dapat tumbuh membesar, namun tumor tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Karena itu, tumor jenis ini termasuk ke dalam jenis tumor jinak.

Perbedaan lainnya yang mencolok adalah gejala dan pengobatannya. Kanker payudara menyebabkan perubahan pada puting, pembengkakan, iritasi di area payudara, dan lain-lain. Sedangkan, gejala fibroadenoma tidak seperti itu. Untuk pengobatannya, pengobatan kanker lebih sulit dibanding pengobatan fibroadenoma.

Satu-satunya persamaan antara kanker dan fibroadenoma adalah penyebabnya. Penyebab fibroadenoma dan kanker sama-sama belum diketahui sampai saat ini.

Siapa Saja yang Bisa Menderita Fibrodenoma Mammae (FAM)?

Fibroadenoma mammae merupakan tumor jinak yang paling sering tumbuh di payudara. Sekitar 10% perempuan mengalami hal ini, bahkan sering kali tanpa sepengetahuan mereka.

Rentang usia dimana tumor jinak ini sering muncul adalah antara 15 sampai 35 tahun. Tumor mamae ini juga sering muncul saat masa kehamilan dan menyusui. Pada masa kehamilan, ukuran dari tumor ini dapat membesar.

Gejala Fibroadenoma Mammae (FAM)

Benjolan pada jenis tumor jinak ini memiliki bentuk bulat dengan permukaan yang halus, mirip dengan kelereng. Jika ditekan, benjolan akan terasa kenyal. Pada beberapa kasus, benjolan tidak dapat diraba karena ukurannya terlalu kecil.

Ilustrasi gejala fibroadenoma
Sumber: BigStock/AndreyPopov

Firboadenoma mammae atau tumor mamae terkadang menimbulkan rasa nyeri, terutama saat penderitanya sedang mengalami menstruasi. Namun, kebanyakan penderita penyakit ini tidak merasakan rasa nyeri apapun.

Penyebab Fibroadenoma Mammae (FAM)

Sama seperti kanker, penyebab fibroadenoma mammae atau tumor mamae belum bisa dipastikan. Saat ini, dugaan utama penyebab fibroadenoma mammae adalah hormon reproduksi. Ketika kadar hormon estrogen meningkat, kemungkinan penyakit ini muncul pun meningkat.

Karena itu, penyakit ini lebih sering terjadi saat masa-masa reproduksi, dan akan bertambah besar pada masa kehamilan atau ketika sedang dalam terapi hormon. Fibroadenoma mammae biasanya akan mengecil ketika kadar hormon menurun, seperti saat menopause.

Diagnosis Fibroadenoma Mammae (FAM)

Jika Anda mengalami benjolan yang mirip dengan gejala fibroadenoma, jangan ragu untuk memeriksakannya ke dokter. Dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa tes atau prosedur untuk memastikan penyebab gejala tersebut, seperti:

Mamografi Diagnostik

Metode diagnosis satu ini memanfaatkan sinar X untuk menghasilkan gambar (mammogram) dari area tempat gejala fibroadenoma muncul. Jika benar ada fibroadenoma, gambar tersebut akan menunjukan adanya suatu massa yang tampak berbeda dengan jaringan payudara di sekitarnya.

Fine-Needle Aspiration

Prosedur ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari tahu isi dari benjolan yang ada di payudara. Pengambilan isi benjolan dilakukan dengan cara memasukkan jarum tipis ke dalam payudara. Jika terdapat cairan pada benjolan, kemungkinan besar benjolan tersebut adalah kista.

USG (Ultrasound)

Kalau mamografi menggunakan sinar X, USG menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar bagian dalam payudara. USG biasanya direkomendasikan apabila hasil tes mamografi belum bisa memberi bukti yang kuat akan adanya fibroadenoma atau tumor mammae.

Sama seperti fone-needle aspiration, USG payudara juga bisa membantu dokter untuk menganalisa apakah benjolan yang ada pada payudara Anda berisi cairan atau padat. Apabila padat, kemungkinan adanya penyakit ini jauh lebih besar.

Biopsi

Prosedur biopsi adalah pengumpulan sampel jaringan benjolan yang ada di payudara. Sampel jaringan diambil menggunakan sebuah jarum kecil. Dokter yang sudah mengumpulkan sampel jaringan, akan membawa sampel tersebut ke laboratorium untuk dianalisis.

Yang perlu digarisbawahi adalah proses diagnosis tumor mamae tidak selalu dengan satu tes atau satu prosedur saja. Jika dokter meminta Anda untuk melakukan tes atau prosedur lebih dari satu kali, Anda perlu melakukannya agar diagnosis dapat benar-benar dipastikan. Diagnosis yang akurat, turut membantu kesuksesan pengobatan fibroadenoma nantinya.

Pengobatan Fibroadenoma Mammae (FAM)

Dari sekian banyak kasus fibroadenoma, pengobatan sering kali tidak dibutuhkan. Jika benjolan berukuran kecil dokter mungkin hanya akan meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan secara rutin. Dari pemeriksaan rutin tersebut, dokter akan memantau perkembangan ukuran benjolan.

Jika penyakit ini berhenti bertumbuh atau bahkan menciut, dokter biasanya tidak akan merekomendasikan operasi pengangkatan. Jika ukuran bertambah besar atau merubah ukuran payudara, dokter baru akan merekomendasikan operasi pengangkatan.

Operasi pengangkatan juga dilakukan apabila dokter masih ragu apakah benjolan yang ada di payudara Anda adalah fibroadenoma. Melalui operasi pengangkatan, dokter bisa memastikan bahwa benjolan tersebut bukanlah kanker dan tidak merusak jaringan yang ada di sekitarnya.

Cara pengangkatan fibroadenoma nantinya akan disesuaikan dengan ukuran, lokasi, dan jumlah nya. Berikut ini adalah sejumlah cara yang direkomendasikan dokter untuk mengangkat tumor jinak ini:

  • Biopsi lumpektomi atau eksisi. Keduanya merupakan prosedur pengobatan yang dilakukan dengan cara mengangkat atau memotong benjolan yang ada dalam payudara. Setelah diangkat, jaringan tersebut akan diperiksa di laboratorium untuk mencari keberadaan sel kanker.
  • Cryoablasi. Cryoablasi merupakan penghancuran jaringan tumor dengan cara membekukannya terlebih dahulu. Proses pembekuan dilakukan dengan memasukkan perangkat khusus melalui kulit Anda.

Jika Anda mengalami gejala fibroadenoma saat hamil atau menyusui, dokter akan menunggu Anda selesai hamil atau menyusui untuk memeriksa benjolannya lagi. Ketika tidak dalam kondisi hamil atau menyusui, hormon estrogen yang diduga sebagai penyebab fibroadenoma akan menurun, sehingga kemungkinan ukurannya juga ikut menciut.

Pengobatan Fibroadenoma secara Alami

Setiap pengobatan memiliki kekurangannya masing-masing, termasuk pengobatan medis yang telah disebutkan sebelumnya. Operasi pengangkatan misalnya, operasi ini dapat menyebabkan perubahan bentuk dan tekstur pada payudara Anda. Belum lagi operasi ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Maka, Anda bisa mempertimbangkan solusi lainnya yang tidak kalah efektif serta minim akan efek samping, yaitu herbal.

Salah satu pilihan herbal yang mampu membantu pengobatan fibroadenoma adalah Sarang Semut. Sarang Semut adalah tanaman yang berasal dari pedalaman hutan Papua. Khasiat alami Sarang Semut sudah sangat terkenal di sana, bahkan herbal ini telah dijadikan obat untuk membantu mengobati berbagai penyakit secara turun-temurun. Setelah mendapat tempat di hati masyarakat asli Papua, Sarang Semut mulai populer di berbagai tempat di Indonesia. Mari lihat apa saja khasiatnya dalam membantu pengobatan penyakit ini.

fibroadenoma mammae, tumor mamae, gejala fibroadenoma, penyebab fibroadenoma, pengobatan fibroadenoma
Sumber: Shutterstock

Hasil penelitian modern mendapati bahwa Sarang Semut mengandung senyawa aktif penting seperti, flavonoid, fenolik, tokoferol, juga berbagai mineral lainnya yang berguna sebagai anti-oksidan. Diduga kuat, kemampuan Sarang Semut untuk membantu pengobatan fibroadenoma dikarenakan adanya kandungan Flavonoid.

Penelitian terhadap Sarang Semut masih terus berlanjut. Jadi, tidak menutup kemungkinan di masa mendatang akan ada penemuan zat aktif lainnya dalam Sarang Semut yang turut menobatkan herbal ini sebagai pilihan herbal terbaik untuk membantu pengobatan tumor jinak ini.

Demikianlah akhir dari artikel ini. Penyakit ini memang tidak mematikan seperti kanker, namun Anda tetap perlu mewaspadainya. Penyebab fibroadenoma memang belum diketahui, namun Anda dapat melakukan pencegahan dengan rutin melakukan pemeriksaan ke dokter, terutama jika Anda mengalami gejala fibroadenoma seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Pengobatan fibroadenoma tidak selalu dibutuhkan. Apabila benjolan sudah pasti adalah fibroadenoma, ada baiknya Anda mencoba pendekatan herbal yang tidak memakan banyak biaya dan minim efek samping, namun tetap efektif untuk membantu mengatasinya. Nantikan ulasan informatif lainnya seputar dunia kesehatan dan manfaat menarik dari herbal hanya di Deherba.com. Semoga membantu.

Sumber

WebMD. What Is a Fibroadenoma?. WebMD. 2018-08-28. URL:https://www.webmd.com/breast-cancer/what-are-fibroadenomas#1. Accessed: 2018-08-28. (Archived by WebCite® at http://www.webcitation.org/721TNsMPK)

Mayo Clinic. Fibroadenoma. Mayo Clinic. 2018-08-28. URL:https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/fibroadenoma/diagnosis-treatment/drc-20352756. Accessed: 2018-08-28. (Archived by WebCite® at http://www.webcitation.org/721Tt30HV)

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}