• Home
  • Blog
  • Tumor
  • Tumor Jinak: Kenali Penyebab dan Gejala Tumor Jinak!

Tumor Jinak: Kenali Penyebab dan Gejala Tumor Jinak!


By Nurul Kuntarti

Pada kesempatan sebelumnya, kita sempat membahas perbandingan tentang tumor ganas atau kanker dengan tumor jinak. Kali ini kita akan mencoba membahas lebih dalam seputar penyebab tumor, gejala tumor, resiko dari tumor dan informasi lain seputar tumor jinak.

Sebagamana telah dijelaskan sebelumnya, tumor memiliki sifat jinak dalam arti tidak memiliki unsur kanker. tidak agresif, invasif dan tidak menyebar. Tumor dapat tumbuh di bagian mana saja dari tubuh kita tanpa sepenuhnya kita pahami penyebab tumor tersebut muncul.

Sementara itu kemunculan tumor kerap mudah dikenali dengan keberadaan benjolan sebagai gejala tumor yang paling lazim. Tetapi rupanya tidak semua benjolan adalah tumor. Dan tidak semua tumor dapat dikatakan tidak berbahaya.

Dan yang mungkin sedikit mengejutkan, tumor justru lebih lazim terjadi dibandingkan kanker. Tumor pada payudara bahkan dialami 9 dari 10 wanita. Tumor pada tulang lebih sering terjadi dari pada kanker tulang. Demikian pula halnya dengan tumor pada otak.

Apa Itu Tumor Jinak?

Pada dasarnya tumor adalah massa yang terbentuk dari koloni sel mutasi yang membentuk gumpalan jaringan. Massa ini melekat pada sel-sel normal lain pada organ dan membentuk semacam benjolan.

Sel tumor memiliki tingkat mutasi yang berbeda-beda. Kita mengenal tumor ganas atau kanker yang ganas dengan tingkat mutasi yang cukup serius. Juga terdapat jenis tumor prekanker yang memiliki kerusakan gen yang relatif menengah tetapi memiliki tingkat resiko tinggi untuk berkembang menjadi kanker.

sel tumor penyebab tumor jinak
Sumber: Macmillan

Pada tingkat yang paling ringan, mutasi hanya mempengaruhi unsur gen dari sel yang mengatur molekul pertumbuhan dan inilah yang dimaksud dengan sel tumor jinak. Molekul pertumbuhan ini mengelola mekanisme regenerasi dan pertumbuhan sel.

Setiap sel dalam tubuh manusia memiliki sejumlah unsur molekul pertumbuhan. Satu bagian bertugas menerima sinyal untuk melakukan pembelahan diri. Satu bagian berfungsi untuk mematikan sel ketika sel mulai usang. Dan satu bagian lain bertugas menghentikan pembelahan diri bila jumlahnya sudah mencapai limitnya.

Ciri-Ciri Sel Tumor

Dalam kasus tumor jinak, molekul pertumbuhan yang mengatur penghentian proses pembelahan diri mengalami gangguan. Sel tidak dapat merespon sinyal untuk menghentikan pertumbuhan sel. sel pada umumnya juga juga tidak dapat merespon sinyal untuk mematikan sel usang.

Sehingga sel-sel lama dan baru akan terakumulasi membentuk susunan sel berkoloni. Inilah yang kemudian menjadi gumpalan tumor. Pada jenis tumor jinak semacam ini pertumbuhan massa tumor akan berlangsung lebih cepat. Ukuran benjolan akan membesar dengan cepat.

Tumor jinak juga memiliki karakter khas untuk tidak menyebar dan mengganggu organ inangnya. Sel akan tumbuh pada titik yang sama. bahkan dalam ukuran lebih besar, massa akan diselubung semacam membran fibrosa untuk melindungi sel-sel tumor untuk tidak mudah lepas dari koloni.

Selain itu, sel tumor sendiri masih mengandung komponen molekul adesif sebagaimana pada sel normal. Sehingga sel akan merekat satu sama lain dan sulit untuk saling melepaskan diri. Ini sebabnya ketika tumor semakin membesar tumor berkembang menjadi benjolan yang solid dan relatif padat. Tumor tidak melebar dan menyebar.

Tumor jinak juga tidak memiliki sifat invasif. Sel tumor tidak melakukan penetrasi pada sel-sel sekitarnya sehingga sel-sel sehat sekitarnya tidak mengalami kerusakan apalagi tertular menjadi sel tumor juga. Jarang ditemukan kasus inflamasi yang disebabkan oleh tumor karena memang sel tumor jinak pada umumnya tidak menstimulasi peradangan atau inflamasi.

Penyebab Tumor Jinak

Sulit untuk memahami apa sebenarnya penyebab tumor. Penyebab tumor masih menjadi perdebatan dan proses riset panjang. Namun sejauh ini beberapa pakar melihat bahwa adanya kemungkinan peran unsur genetik sebagai salah satu faktor penyebab tumor muncul.

Beberapa orang diduga memiliki masalah dalam mengendalikan pertumbuhan sel dalam tubuhnya. Mereka dengan kecenderungan untuk membentuk keloid di saat mengalami luka termasuk diantaranya. Ini diduga dapat menjadi salah satu faktor penyebab tumor jinak.

Dugaan lain terkait penyebab tumor adalah tingginya unsur toksin dalam tubuh. Toksin dapat menjadi unsur karsinogen yang mengancam gen dalam sel dan memicu terjadinya mutasi. Menurut pandangan ini mereka yang memiliki resiko untuk terpapar toksin tinggi seperti perokok atau pekerja pabrik kimia dapat memiliki resiko lebih tinggi pula mengidap tumor.

Pandangan seputar penyebab tumor lain adalah efek radiasi, efek dari gangguan sejumlah mikroba tertentu, efek mengidap diabetes dan obesitas, pengaruh alkohol, pengaruh masalah hormonal dan efek pola makan yang buruk. Sedang dalam pandangan lain dikatakan bahwa penyebab tumor jinak sendiri dapat dilihat dari dimana lokasi tumor bersangkutan tumbuh.

Dalam jumlah terbatas sejumlah kasus infeksi karena virus dan bakteri dapat menjadi penyebab tumor jinak. Kasus infeksi Human Papilloma pada area mulut, laring dan vagina adalah salah satu penyebab munculnya tumor pada area tersebut. Virus hepatitis mungkin memicu munculnya mioma pada liver.  Dan infeksi Helycobacter Pylori pada usus dapat menjadi penyebab tumor pada pencernaan.

Apa Jenis-Jenis Tumor Jinak?

Tumor dapat tumbuh dari beragam jenis sel dalam tubuh manusia. Juga dapat tumbuh pada beragam jenis organ. Keberagaman jenis tumor jinak ini secara umum dapat dikategorikan dalam sejumlah jenis tumor jinak. Dan jenis-jenis dari tumor jinak tersebut adalah sebagai berikut:

  • Adenoma

    Adenoma adalah jenis tumor yang berkembang dari sel pembentuk jaringan ephitelial. Ini semacam membran tipis yang kerap terdapat pada sejumlah organ, terutama pada organ yang juga mensekresikan hormon atau enzim tertentu.

    Itu sebabnya lapisan jaringan epithelial banyak ditemukan pada organ kelenjar, pankreas, usus, lambung, liver hingga pada organ pituitari. Beberapa jenis tumor adenoma antara lain adalah polip kolon, hepatic adenoma, adenoma empedu, adenoma paratiroid, adrenal adenoma dan lain sebagainya.

    Karena kerap muncul pada organ yang berkantung, memiliki saluran atau kelenjar, maka kerap kali adenoma menimbulkan efek penyumbatan pada fungsi organ. Itu sebabnya kerap kali adenoma perlu ditindak lanjuti dengan pengangkatan tumor.

  • Lipoma

    Lipoma merupakan jenis tumor jaringan lunak yang paling banyak muncul. Lipoma berasal dari sel-sel lemak dalam tubuh. kebanyakan dari lipoma tidak menyebabkan keluhan, berukuran kecil, lunak dan terasa lembut, dan kadang bisa bergerak.  Dan biasanya dikeluhkan oleh mereka dengan usia di atas 40 tahun.

    Keluhan lipoma banyak muncul pada beberapa bagian tubuh seperti pada area leher, sisi belakang tubuh, bahu dan lengan. Tumor jinak ini dapat dikatakan tidak berbahaya dan cenderung tumbuh dengan lambat. Penyebab tumor jenis ini sendiri cukup kompleks. Tetapi beberapa tumor lipoma muncul pasca cidera.

    Ukuran dari lipoma jarang berkembang menjadi terlalu besar.  Tetapi bila kehadirannya mengganggu lipoma bisa dihilangkan dengan terapi suntikan steroid atau dengan liposection (pengangkatan jaringan).

  • Myoma

    Myoma atau mioma adalah jenis tumor yang tumbuh dari otot. Myoma yang muncul dari otot penyangga tubuh atau rabdhomyoma terjadi lebih jarang dibandingkan myoma yang tumbuh pada bagian otot pembentuk organ yang disebut pula dengan leiomioma.

    Jenis leiomyoma muncul pada jaringan otot lembut yang menjadi pembentuk organ dalam tubuh, termasuk usus dan rahim. Beberapa myoma dapat muncul pula pada jaringan otot halus pembentuk pembuluh darah.

    Jenis myoma ini kerap membentuk massa jaringan yang cukup besar dan mengganggu fungsi organ. Karenanya myoma kerap ditindak lanjuti lebih cepat dengan tindakan operasi atau dengan terapi pengobatan bila ukurannya masih lebih kecil.

    Penyebab tumor jenis myoma ini masih dalam perdebatan banyak pakar onkologi. Tetapi kemunculannya kadang berkaitan dengan masalah hormonal atau masalah karsinogenik dalam usus dan dalam aliran darah.

  • Fibroid

    Fibroid adalah jenis pertumbuhan tumor yang berasal dari jaringan konektif dalam organ.  Fibroma sebenarnya adalah salah satu jenis leiomyeoma. Karenanya banyak pakar menyebutnya sebagai miom uterus karena memang fibroid lebih banyak terjadi pada area rahim. Meski sebenarnya, perkembangan tumor fibroid dapat saja terjadi pada organ lain pada tubuh.

    Gejala tumor fibroid memang cukup kentara. Karena biasanya muncul pada organ dengan banyak unsur sel. seperti pada rahim, fibroid akan memicu gangguan pula pada sel endometrium hingga bersamaan dengan fibroid kerap muncul keluhan kista coklat dan gangguan kesuburan.

    Penyebab tumor fibroid kelebihan unsur estrogen. Sehingga mereka dengan masalah obesitas dan memiliki pengalaman paparan estrogen dalam jangka panjang, termasuk pula mereka yang mengonsumsi pil estrogen memiliki resiko lebih tinggi mengidap fibroid.

  • Hemangioma

    Sebelumnya kita sudah menjelaskan bahwa tumor jenis myoma kadang tumbuh pada dinding pembuluh darah. Tetapi secara khusus gangguan tumor pada jaringan sel pembentuk pembuluh darah disebut hemangioma.

    Hemangioma menyebabkan pembuluh darah membentuk gumpalan menyerupai simpul dimana darah mengendap di dalamnya. Kadang hemangioma muncul pada permukaan kulit membentuk benjolan atau noda merah yang sangat kentara. Tetapi kadang hemangioma muncul pada organ dalam.

    Bila muncul di permukaan kulit, dikhawatirkan hemangioma akan memudahkan terjadinya perdarahan saat luka atau terbentur. Tetapi ketika hemangioma muncul di dalam organ, sifatnya bisa menghambat kinerja organ.

    Beberapa kasus hemangioma dapat pada organ vital seperti mata atau pernafasan dan menyebabkan gangguan penglihatan dan gangguan pernafasan serius.

  • Meningioma

    Meningioma adalah jenis tumor yang berkembang dari sel membran yang menyelubungi jaringan otak. Beberapa pakar tidak sepakat menyebutnya sebagai tumor otak, tetapi keberadaan meningioma tentu akan tetap mempengaruhi kinerja otak.

    Meningioma biasanya tumbuh dengan sangat perlahan, beberapa memerlukan waktu belasan hingga puluhan tahun untuk dapat terdeteksi dan menimbulkan gejala. Itu sebabnya kebanyakan kasus ini terdeteksi di usia manula.

    Gejala tumor jenis ini akan muncul ketika tumor mulai membentuk massa yang lebih besar dan menimbulkan efek tekanan pada jaringan otak. Gejala tumor meningioma yang lazim muncul adalah keluhan sakit kepala yang menekan, masalah penglihatan, penurunan pendengaran, masalah ingatan, kejang dan lain sebagainya.

    Pada umumnya, meningioma akan diterapi dengan pengangkatan jaringan atau operasi dan tindakan terapi radiasi. Tetapi kadang pengobatan juga diberikan  yang sifatnya menyerupai konsep kemoterapi.

  • Neuroma

    Berbeda dengan meningioma dimana tumor jinak terbentuk dari jaringan membran pembungkus otak, maka neuroma sendiri merupakan tumor yang terbentuk dari sel-sel dalam jaringan saraf. Pada dasarnya dapat terbentuk di seluruh bagian tubuh dimana jaringan saraf ditemukan, tetapi cukup banyak dari jenis kasus ini berkembang pada otak.

    Ketika tumor terbentuk pada jaringan saraf, sebenarnya memang resiko yang mungkin dihadapi pasien akan lebih berat. Saraf memiliki tingkat sensitivitas lebih tinggi untuk mengalami kerusakan hanya karena efek pembentukan tumor.

    Sementara  itu ketika tumor terbentuk pada otak, pembesaran jaringan akan menekan dan menyumbat sistem kerja otak dan ini bisa berakibat sangat fatal. Mulai dari kelumpuhan, cacat hingga gangguan fungsi kognitif, memori dan kematian.

  • Nevi

    Nevi dalam bahasa awam kita sebut dengan tahi lalat. Tahi lalat sendiri dapat muncul sejak kecil sebagai bagian dari tanda lahir. Tetapi beberapa tahi lalat dapat muncul di usia dewasa, bahkan pada beberapa orang meningkat selepas usia 40 tahun.

    Kebanyakan tahi lalat sebenarnya hanya endapan dari akumulasi kotoran dan kulit mati yang akhirnya menyisakan tanda kehitaman. Tetapi tidak sedikit tahi lalat sebenarnya adalah gejala tumor.

    Tumor dalam bentuk tahi lalat pada dasarnya tidak berbahaya. Bentuknya masih simetris, cenderung kecil dan tidak cepat membesar. Secara umum tidak banyak mengganggu fungsi tubuh sama sekali.

    Tetapi bila tumor jenis ini memiliki unsur ganas, keluhan dapat muncul dalam beragam rupa. Seperti keluhan keluarnya darah pada tahi lalat, rasa gatal yang sangat kuat, pembesaran yang berlebihan atau bentuk pertumbuhan yang tidak simetris.

  • Osteokondroma

    Tumor juga dapat tumbuh dan berkembang pada tulang. jenis tumor yang berkembang pada tulang ini yang disebut dengan osteokondroma. Biasanya gejala tumor jenis ini mudah dikenali, karena akan menyebabkan munculnya pembengkakan keras pada lutut, pergelangan tangan atau pada area persendian lain.

    Pada banyak kasus osteokondroma tidak berbahaya. Kebanyakan pasien tidak menjalankan operasi, apalagi pasien pada umumnya juga tidak mengeluhkan rasa nyeri sama sekali pada area benjolan.

    Tetapi benjolan yang terus membesar bisa membahayakan pasien. Benjolan jenis ini biasanya menimbulkan rasa nyeri dan menyebabkan sejumlah reaksi seperti keluarnya darah atau sumbatan pada sistem kerja organ sekitarnya.

  • Papiloma

    Pada dasarnya ini adalah tumor jinak yang disebabkan oleh virus Human Papilloma (HPV). Virus ini memang memiliki efek bahaya menyebabkan terbentuknya kutil-kutil kecil berwarna merah muda hingga keputihan pucat. Sekilas bentuknya akan menyerupai bintik-bintik kecil kecuali ukurannya telah berkembang lebih besar.

    Kadang bersamaan dengan munculnya bintik-bintik ini muncul lesi atau luka yang disebabkan oleh efek inflamasi dari virus. Virus ini pada jenis tertentu dapat mendorong kutil berkembang lebih jauh menjadi kanker yang agresif dan tumbuh dengan cepat.

Bagaimana Mengenali Gejala Tumor Jinak?

Salah satu alasan kenapa sulit mengenali keberadaan tumor pada tubuh seseorang adalah karena gejala tumor terbilang sangat samar. Kebanyakan tumor jinak muncul tanpa keluhan nyeri dan tidak mengakibatkan efek langsung secara fisik. Pada ukuran yang kecil hampir sulit untuk menyadari adanya gejala tumor.

Ini karena tumor pada dasarnya memang tidak bersifat agresif dan invasif. Sehingga sel tumor tidak mengganggu sel sehat di sekitarnya. Hanya saja, ketika sel tumor mulai membesar mungkin beberapa gejala tumor mulai dapat dirasakan.

Beberapa gejala akan berkaitan dengan penurunan fungsi, gangguan pada fungsi dan rasa nyeri. Keberadaan tumor tidak merusak tetapi menekan sel sehat dan pembuluh darah di dekatnya. Tekanan ini menimbulkan efek nyeri dan tidak nyaman pada pasien.

ilustrasi gejala tumor jinak
Sumber: Shutterstock/MagicalKrew

Kadang karena ukurannya yang relatif besar, keberadaan tumor akan menyebabkan sel tidak dapat bekerja. Seperti fibrosa pada rahim yang dapat menghalangi sel telur untuk melekat pada dinding rahim sehingga sulit bagi wanita untuk hamil. Bersamaan dengan itu muncul gejala tumor rahim seperti perdarahan yang lebih banyak saat haid atau malah haid yang tidak teratur.

Di kasus lain seperti keberadaan tumor pada usus akan menyebabkan fungsi usus dalam menyerap makanan akan terganggu. Laju makanan melalui usus akan terhambat dan penyerapan makanan akan terganggu, bahkan mungkin pembentukan feses akan teganggu. Hasilnya pasien akan merasakan sejumlah gejala tumor usus seperti mual, begah, kembung dan konstipasi.

Tumor otak adalah salah satu jenis tumor yang gejalanya paling kuat. Pasien akan menunjukan gejala tumor otak seperti sakit kepala hebat, melemahnya sejumlah fungsi otak, mata yang tidak nyaman dan keluhan kognitif.

Pada beberapa jenis tumor seperti jenis hemangioma dan nevi, tumor akan muncul ke permukaan kulit. Membentuk permukaan kulit yang berbeda warna, kadang sedikit membentuk benjolan atau permukaan yang menonjol. biasanya tumor di permukaan kulit tidak menimbulkan gejala nyeri, hanya bentuknya yang mencolok dan muncul tidak sejak lahir.

Apa Bahaya Tumor Jinak?

Sebenarnya tumor jinak adalah jenis pembentukan massa tumor yang tidak berbahaya. Sel tidak berubah menjadi ganas, agresif atau invasif. Hanya menjadi lebih cepat tumbuh dengan sel yang cenderung tidak mati dan usang sebagaimana seharusnya pada sel normal.

Meski demikian, sel tumor jinak dapat menjadi sangat berbahaya ketika tumbuh di lokasi yang tidak tepat atau malah tumbuh menjadi terlalu besar.  Pada kasus tertentu tumor juga bisa menyebabkan kematian dan akibat fatal lain.

Ketika tumor berkembang di lokasi tertentu, keberadaanya otomatis menyebabkan efek sumbatan. Sebut saja bila tumor terbentuk pada usus, saluran kencing, pembuluh darah, tenggorokan, saluran empedu dan lain sebagainya. Tumor akan menutup saluran dan menyebabkan saluran tersumbat. Ini jelas akan sangat membahayakan bila diabaikan.

Tumor juga bisa berbahaya ketika ukurannya menjadi terlalu besar. Tidak jarang tumor menjadi demikian besar bahkan membentuk massa berkali lipat dari bola basket. Ini akan menyebabkan tekanan yang menghambat kerja sel sehat di sekitarnya, mengganggu sirkulasi darah pada organ dan mungkin menimbulkan rasa nyeri, terutama bila mengenai jaringan saraf.

Bagaimana Dokter Mendiagnosis Tumor Jinak?

Ada beberapa varian dalam mendiagnosa keberadaan tumor jinak. Pada umumnya diagnosa awal dilakukan untuk menemukan dan memastikan keberadaan massa pada tubuh. Biasanya diperlukan metode CT scan, MRI, Mamogram atau USG. Metode ini membantu melihat organ tubuh Anda tanpa melakukan pembedahan.

Pasca massa ditemukan, diperlukan tindakan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan apakah massa tersebut adalah tumor atau bukan. dan apabila benar tumor, apakah itu adalah tumor jinak atau kanker.

Diperlukan pemeriksaan sampel darah atau sampel jaringan dengan prosedur biopsi atau endoskopi untuk memastikan sifat sel dari massa. Tindakan biasanya dilakukan dengan bedah kecil yang tergolong ringan.

Bagaimana Penanganan Tumor Jinak?

Tidak semua jenis tumor perlu tindakan medis yang intensif. Kebanyakan cenderung tidak berbahaya dan tidak akan menimbulkan efek samping serius. Beberapa bahkan akan mengecil dengan sendirinya seiring waktu. Beberapa tumor dianggap lebih baik diabaikan karena asumsi tindakan pembedahan justru akan lebih beresiko.

Hanya saja tidak lantas pasien bisa mengabaikan keberadaan tumor. Tetapi pantau kondisi tumor secara berkala untuk memastikan ukuran dan kondisinya masih aman. Beberapa tumor bisa saja membesar setelah memakan waktu lama.

Tetapi bila dianggap menganggu, maka tumor memang perlu disingkirkan. Biasanya tindakan untuk menghilangkan tumor dilakukan dengan operasi kosmetik bila tumor berada di permukaan kulit. Tetapi kadang diperlukan pembedahan serius bila keberadaan tumor terlalu dalam atau terlalu besar.

Beberapa tindakan seperti pengangkatan dengan bedah endoskopi juga dapat dilakukan bila keberadaan tumor terletak pada area saluran. Tindakan lain yang dapat dilakukan juga pengangkatan jaringan tumor dengan cyroterapy. Cyroterapy akan memudahkan proses pengangkatan tumor dengan membekukan tumor menggunakan hidrogen. Pada kasus lain tumor juga dapat diatasi dengan penyinaran laser dan penembakan radiasi.

Terapi pasca pengangkatan kadang perlu dilakukan. Biasanya terapi dituntaskan dengan kemoterapi ringan untuk mematikan sel tumor yang tersisa. Tetapi beberapa kasus tumor tidak memerlukan kemoterapi sama sekali.

Mungkinkah Tumor Jinak Menjadi Ganas?

Beberapa jenis tumor jinak memang dapat berkembang menjadi kanker. tetapi potensi dari perubahan ini terbilang kecil. dan itupun hanya mungkin terjadi pada beberapa jenis tumor saja. Tidak semua tumor jinak dapat berubah menjadi tumor ganas.

Beberapa jenis tumor yang berpotensi berubah menjadi kanker antara lain adalah papiloma, kanker pada liver yang disebabkan oleh virus hepatitis, polip adenoma dan beberapa jenis tumor pada kolon.

Beberapa tumor juga dapat berkembang menjadi kanker ketika ternyata di antara sel tumor jinak ditemukan keberadaan sel pre kanker. meski belum memiliki agresivitas dari sel kanker, sel prekanker dapat dengan mudah berkembang menjadi kanker.

Tumor jinak memang kerap dianggap tidak berbahaya, tetapi pasien tetap perlu waspada untuk setiap gejala tumor yang dirasakan dan memamahami lebih baik apa penyebab tumor yang dialami. Ini akan membantu mendeteksi dini bilamana terjadi gangguan akibat tumor. Juga membantu mencegah tumor berkembang lebih masif.

Sumber

The Healthline Editorial Team and Ana Gotter. Healthline. Benign Tumor. https://www.healthline.com/health/benign. Accessed: 2018-09-21. (Archived by WebCite®)

Christian Nordqvist. Medical News Today. What are the different types of tumors?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/249141.php. Accessed: 2018-09-21. (Archived by WebCite®)

WebMD. Benign Tumor. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/benign-tumors-causes-treatments#1. Accessed: 2018-09-21. (Archived by WebCite®)

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Nurul Kuntarti seorang seorang sarjana ekonomi yang menemukan hasratnya dalam bidang kesehatan sejak memiliki putri pertamanya. Keinginan untuk terus memahami dunia kesehatan dilanjutkan dengan mengabdikan diri dalam dunia tulis-menulis di bidang kesehatan, untuk terus menghasilkan artikel-artikel kesehatan yang akurat, kredibel, dan bermanfaat. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}