Efek Plasebo, Ketika Harapan Memperkuat Hasil Pengobatan


By Cindy Wijaya

Ada peribahasa, “hati yang gembira itu obat yang bagus”, dan itu sangat benar. Hati dan pikiran yang positif bisa menjadi sarana pengobatan yang kuat. Bahkan sewaktu diberikan obat “kosong”, yang disebut plasebo, otak kita dapat meyakinkan tubuh kita bahwa obat itu nyata sehingga merangsang efek pengobatan. Itulah yang disebut efek plasebo.

Bahkan kini ilmu pengetahuan telah menemukan bahwa dalam keadaan yang tepat, plasebo bisa sama efektifnya dengan pengobatan konvensional.

Professor Ted Kaptchuk dari Beth Israel Deaconess Medical Center, yang penelitiannya berfokus pada efek placebo, mengungkapkan, “Efek plasebo lebih dari sekadar berpikir positif—percaya bahwa suatu pengobatan atau prosedur akan berhasil. Ini tentang menciptakan hubungan yang lebih kuat antara otak dan tubuh dan bagaimana mereka bekerja bersama.”

Memang plasebo tidak akan menurunkan kolesterol Anda atau mengecilkan ukuran tumor. Sebaliknya, plasebo bekerja pada gejala-gejala yang dikendalikan oleh otak, misalnya pada rasa sakit, nyeri, mual, letih, pusing, khawatir, dan depresi.

“Plasebo mungkin membuat Anda merasa lebih baik, tetapi tidak akan menyembuhkan Anda,” kata Kaptchuk. “Mereka telah terbukti paling efektif untuk kondisi-kondisi seperti pengendalian nyeri, insomnia terkait stres, dan efek samping pengobatan kanker seperti kelelahan dan mual.”

Apa Itu Efek Plasebo?

Efek plasebo adalah ketika kesehatan fisik atau mental seseorang tampaknya membaik setelah menjalani pengobatan plasebo atau “kosong”.

Istilah plasebo (placebo) berasal dari bahasa Latin yang berarti “I shall please” (artinya: saya akan senang) dan memaksudkan perawatan yang tampaknya asli atau nyata, tetapi dirancang untuk tidak memiliki manfaat pengobatan. Plasebo dapat berupa pil (pil gula), injeksi air atau air garam, cairan untuk diminum, atau bahkan prosedur bedah palsu.

Yang memicu efek plasebo adalah keyakinan orang tersebut pada manfaat pengobatan dan harapan mereka untuk merasa lebih baik, sebaliknya daripada obat plasebo itu sendiri.

Ada juga istilah ‘plasebo tidak murni’ yang memaksudkan obat yang memang punya efek aktif pada tubuh, tetapi tidak pada kondisi kesehatan yang sedang ditangani.

Ada beberapa kondisi dimana plasebo dapat memberikan hasil bahkan ketika orang yang menggunakannya tahu bahwa mereka diberi plasebo. Penelitian menunjukkan bahwa plasebo dapat memiliki efek pada kondisi-kondisi seperti:

  • Depresi
  • Rasa sakit
  • Gangguan tidur
  • Sindrom iritasi usus
  • Menopause

Dalam suatu penelitian yang melibatkan penyakit asma, orang yang menggunakan inhaler plasebo tidak lebih baik dalam tes pernapasan daripada orang yang dalam posisi duduk dan tidak melakukan aktivitas apa-apa. Tetapi ketika peneliti menanyakan pendapat orang-orang tersebut tentang apa yang mereka rasakan, inhaler plasebo dilaporkan sama efektifnya dengan obat dalam memberikan mereka bantuan.

Bagaimana Plasebo Digunakan?

Para peneliti menggunakan plasebo selama uji klinis atau penelitian sebagai pembanding untuk membantu mereka memahami efek nyata dari pengobatan baru, baik manfaat positifnya maupun kemungkinan efek sampingnya.

Misalnya, beberapa orang dalam suatu penelitian mungkin diberi obat baru untuk menurunkan kolesterol. Sedangkan beberapa orang lainnya diberikan plasebo. Tak satu pun dari orang-orang dalam penelitian ini yang diberitahu apakah mereka mendapat pengobatan asli atau plasebo.

Peneliti kemudian membandingkan efek obat asli dan plasebo pada orang-orang dalam penelitian tersebut. Dengan begitu, mereka dapat menentukan efektivitas obat baru tersebut dan memeriksa efek sampingnya.

Bagaimana Cara Kerja Efek Plasebo?

Sebagian besar penelitian tentang efek plasebo adalah pada hubungan antara pikiran dan tubuh. Salah satu teori yang paling umum menjelaskan bahwa plasebo disebabkan oleh harapan seseorang. Jika seseorang mengharapkan obat plasebo itu untuk menghasilkan sesuatu, maka mungkin tubuhnya sendiri dapat menyebabkan efek yang mirip dengan apa yang mungkin disebabkan oleh obat nyata.

Misalnya, dalam suatu penelitian, sejumlah orang diberi pil plasebo dan diberitahu bahwa itu adalah stimulan. Setelah minum pil plasebo, denyut nadi, tekanan darah, dan kecepatan reaksi mereka meningkat. Ketika sejumlah orang diberi pil yang sama dan diberitahu bahwa itu untuk membantu mereka tidur, mereka kemudian mengalami efek yang sebaliknya.

Para ahli juga mengatakan bahwa ada hubungan antara seberapa kuat seseorang mengharapkan hasil dengan apakah hasilnya terjadi atau tidak. Semakin kuat harapannya, maka semakin besar kemungkinan seseorang akan mengalami efek positif. Mungkin juga timbul efek yang besar karena interaksi antara pasien dan penyedia layanan kesehatan.

Hal yang sama tampaknya berlaku untuk efek negatif. Jika seseorang mengira akan terjadi efek samping seperti sakit kepala, mual, atau kantuk, maka ada kemungkinan lebih besar untuk terjadinya reaksi tersebut.

Namun fakta bahwa efek placebo terkait dengan harapan tidak membuatnya hanya khayalan atau palsu. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa ada perubahan fisik yang benar-benar terjadi dengan efek ini. Misalnya, beberapa penelitian telah mendokumentasikan peningkatan produksi endorfin tubuh, salah satu penglihang rasa sakit alami tubuh.

Apa yang Menyebabkan Efek Plasebo?

Mengapa orang-orang mengalami perubahan nyata sebagai hasil dari pengobatan plasebo? Para peneliti sejauh ini telah mendapati ada sejumlah faktor yang dapat berkontribusi pada timbulnya efek ini.

Respons Hormon

Satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa menggunakan plasebo memicu pelepasan endorfin. Endorfin memiliki struktur yang mirip dengan morfin dan obat penghilang rasa sakit opiat lainnya, sehingga bertindak sebagai obat penghilang rasa sakit alami otak itu sendiri.

Pengkondisian

Penjelasan yang mungkin termasuk adalah pengkondisian klasik, atau ketika Anda membentuk kaitan antara dua rangsangan yang menghasilkan respons yang dipelajari. Dalam beberapa kasus, plasebo dapat dipasangkan dengan pengobatan yang nyata sampai menimbulkan efek yang diinginkan.

Misalnya, jika Anda secara teratur diberi obat artritis yang sama untuk meredakan nyeri dan kaku sendi, Anda mungkin mulai mengaitkan obat itu dengan pereda nyeri. Jika Anda diberi obat plasebo yang terlihat mirip seperti obat artritis itu, Anda mungkin masih percaya bahwa obat itu meredakan rasa nyeri karena Anda telah dikondisikan untuk melakukannya.

Harapan (Ekspektasi)

Harapan, atau apa yang kita yakini akan kita alami, berperan penting dalam efek placebo. Orang yang sangat termotivasi dan berharap pengobatannya berhasil dapat lebih mungkin mengalami efek plasebo.

Antusiasme dokter yang meresepkan pengobatan bahkan dapat memengaruhi respons pasien. Jika seorang dokter tampak sangat yakin bahwa pengobatannya akan menghasilkan efek yang diinginkan, pasien dapat lebih mungkin merasakan manfaat dari penggunaan obat tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa efek placebo bahkan bisa terjadi ketika seorang pasien menggunakan obat nyata untuk mengobati penyakitnya.

Genetik

Gen juga dapat memengaruhi cara orang merespons pengobatan plasebo. Beberapa orang secara genetik cenderung lebih merespons plasebo. Sebuah penelitian menemukan bahwa orang dengan varian gen yang mengkode tingkat dopamin kimia otak yang lebih tinggi lebih rentan terhadap efek placebo daripada mereka yang punya versi rendah dopamin.

Orang dengan versi tinggi dopamin dari gen ini juga cenderung memiliki tingkat persepsi rasa sakit dan reward-seeking yang lebih tinggi.

Efek Nosebo

Sebaliknya, seseorang dapat mengalami lebih banyak gejala atau efek samping sebagai respons terhadap plasebo, respons yang kadang disebut sebagai ‘efek nosebo’. Misalnya, seorang pasien mungkin melaporkan mengalami sakit kepala, mual, atau pusing sebagai respons terhadap obat plasebo.

Kesimpulan tentang Efek Plasebo

Efek plasebo adalah suatu kondisi ketika seseorang mengalami manfaat setelah diberikan pengobatan “kosong” atau yang disebut plasebo. Pengobatan plasebo ini bisa berupa pil, injeksi, cairan untuk diminum, atau bahkan prosedur bedah palsu. Apapun bentuknya, plasebo sebenarnya tidak memiliki efek pengobatan.

Memang efek ini bisa memiliki pengaruh yang kuat pada perasaan seseorang, tetapi penting untuk diingat bahwa plasebo bukanlah obat yang dapat mengatasi kondisi kesehatan yang sedang diderita.

Penyedia layanan kesehatan tidak diperbolehkan menggunakan plasebo dalam praktik mereka tanpa memberitahu pasien, karena ini akan dianggap perawatan yang tidak etis.

Namun dengan menggunakan plasebo dalam penelitian, dimana para partisipan tidak perlu diberitahu, para peneliti dapat dengan lebih baik mengamati bagaimana pengobatan asli yang sedang diuji berdampak pada pasien dan apakah pengobatan tersebut aman dan efektif.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang efek plasebo. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda. Baca juga artikel-artikel menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Verywell Mind. What Is the Placebo Effect?. https://www.verywellmind.com/what-is-the-placebo-effect-2795466

Harvard Health Publishing. The power of the placebo effect. https://www.health.harvard.edu/mental-health/the-power-of-the-placebo-effect

WebMD. What Is the Placebo Effect?. https://www.webmd.com/pain-management/what-is-the-placebo-effect

Better Health Channel. Placebo effect. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/placebo-effect

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}