Seorang dokter bernama Kathleen McCoy mengatakan bahwa depresi pada remaja seringkali tidak disebabkan oleh satu faktor saja, hal ini timbul karena gabungan dari beragam faktor yang dapat menyebabkan stres. Apa sajakah itu? Coba perhatikan beberapa faktor penyebab depresi pada remaja berikut ini!
Perasaan Kehilangan
Kematian orang tua adalah alasan utama seorang remaja mengalami perasaan kehilangan yang dapat memicu depresi. Tak hanya kematian orang tua saja, bahkan kematian hewan peliharaan dapat menimbulkan keputusasaan yang hebat. Ya, hal-hal tersebut adalah jenis kehilangan yang tampak mencolok.
Contoh lainnya adalah kehilangan suasana yang nyaman dan teman saat pindah ketempat lain atau bahkan saat menanti hari kelulusan sekolah. Remaja yang mengalami penyakit kronis, merasa diri berbeda dari teman-temannya, dan perasaan diabaikan oleh orang disekitarnya juga dapat menimbulkan perasaan kehilangan.
Hal-hal seperti itu tampaknya wajar, namun bagi mereka yang mengalaminya untuk pertama kali tanpa adanya persiapan mental tentu dapat menimbulkan tekanan dan depresi. Beberapa remaja mungkin saja sedih, menangis, dan tampaknya berduka dalam kurun waktu yang cukup lama. Tapi, ada juga remaja yang mampu beradaptasi dengan situasi demikian.
Lingkungan Keluarga
Dokter Mark S. Gold mengatakan bahwa anak yang mengalami penganiayaan orang tua cenderung mengalami depresi, sama halnya pada remaja yang selalu mendapat kritikan orang tua karena kelemahan mereka. Depresi juga terjadi pada anak yang selalu dimanjakan maupun yang mendapat perlakuan terlalu protektif. Mengapa? Karena saat mereka tidak memperoleh apa yang mereka inginkan, ini akan menimbulkan depresi.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGDokter David G. Fassler menjelaskan bagaimana lingkungan keluarga memengaruhi seorang remaja, ia mengatakan saat orang tua asyik dengan perdebatannya, kebutuhan anak-anak seringkali terabaikan. Bahkan anak-anak sering kali menjadi dalih bagi perdebatan orang tua padahal bukan itulah masalah utamanya. Hal ini menyebabkan sang anak merasa serba salah, kesal, dan marah. Jika ketegangan ini berlangsung secara terus menerus alhasil depresi anak akan meningkat.
Depresi pada anak tidak selalu karena pola didik yang buruk orang tua, ada banyak faktor lainnya seperti; kurang gizi, penyalahgunaan zat, toksin, pengaruh obat penenang, dan keterbatasan belajar.
Ketidakseimbangan Senyawa Kimia Tubuh
Para pakar kesehatan mental memperkirakan bahwa ketidakseimbangan senyawa kimia dalam tubuh yang dialami oleh beberapa remaja juga menimbulkan depresi. Hal ini terjadi saat timbulnya peristiwa traumatis yang memicu perubahan kondisi kimiawi otak. Depresi juga dapat diwarisi oleh orang tua, hal ini menyebabkan sang anak juga mengalami hal ini.
Beberapa orang tua mungkin membandingkan kehidupannya dengan sang anak. Mereka bisa saja merasa kehidupannya lebih berat dari sang anak. Namun, kenyataanya kondisi saat ini tidaklah sama dengan masa lalu. Tekanan dan persaingan hidup harus dihadapi oleh remaja masa kini dan tentu akan meningkatkan kadar stres dalam otak mereka. Dengan begitu Anda dapat memahami penyebab depresi pada remaja.