Cara Tepat Mengatasi Maag saat Hamil

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Agustus 19, 2017


Pada masa-masa kehamilan, beberapa wanita mengeluhkan munculnya nyeri lambung disertai efek kembung dan rasa tenggorokan terbakar yang sangat mengganggu. Ini adalah keluhan maag, yang memang kadang dialami oleh ibu hamil.

Hati-hati dalam mengatasi keluhan semacam ini di masa kehamilan, beberapa terapi yang lazim digunakan justru memicu efek toksin pada janin. Jadi bagaimana cara mengatasi maag saat hamil dengan cara yang aman bagi janin maupun ibunya? Sebelumnya kita perlu pahami dulu mengapa seorang ibu hamil bisa mengalami maag.

Kenapa Ibu Hamil Mengalami Masalah Maag?

Maag yang dialami oleh ibu hamil sebenarnya bukan keluhan gastritis seperti yang banyak dikhawatirkan. Pada umumnya tidak ada peradangan atau luka pada lambung yang perlu mendapatkan perhatian.

Hanya saja pada masa kehamilan, asam lambung sangat mudah naik disertai dengan efek tekanan pada area esophagus yang memicu mudahnya asam lambung naik. Perut kembung dan perih disebabkan oleh efek pergesekan dinding lambung dengan zat asam yang memicu iritasi dan efek dari naiknya kadar gas dalam pencernaan akibat efek dari peningkatan jumlah asam.

Menurut sumber babycenter, penyebab kondisi ini relatif cukup beragam. Sejumlah pakar melihat adanya pengaruh dari naiknya kadar hormon progesteron pada wanita hamil yang memicu terjadinya efek relaksasi pada otot, termasuk otot pada area esophagus dan diafragma.

Efek relaksasi ini membuat asam pada lambung dengan mudah naik menuju tenggorokan dan memicu efek acid reflux atau GERD dimana yang kerap ditandai dengan rasa panas di area perut, dada dan tenggorokan.

Pada sumber lain di katakan bahwa efek dari perubahan hormonal dalam tubuh pada wanita hamil memicu munculnya reaksi-reaksi enzim pada pencernaan. Reaksi yang juga menjadi penyebab kerapnya wanita hamil merasa mual, kurang selera makan atau justru menjadi sangat selera makan.

Dan pada beberapa wanita terutama yang pada dasarnya sudah memiliki keluhan maag sebelum kehamilan juga akan mengalami kenaikan produksi asam lambung. Ini memicu terbentuknya gas pada lambung yang menyebabkan ibu hamil juga mudah merasa kembung.

Ditambah dengan membesarnya perut dan rahim yang akan menekan area pencernaan, maka makin berat beban pencernaan yang memungkinkan kenaikan produksi asam dan naiknya zat asam dari lambung ke esophagus dan tenggorokan.

Cara Mengatasi Maag saat hamil

Yang perlu menjadi perhatian Anda untuk mengatasi maag saat hamil tak semudah dan sesederhana pada saat Anda menanggulanginya di luar masa kehamilan. Beberapa terapi medis rupanya tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh wanita hamil.

Beberapa obat maag yang diijinkan untuk dikonsumsi selama masa hamil adalah terapi antasida dengan kandungan kalsium karbonat dan magnesium hidroksida. Keduanya dianggap aman dan cukup efektif meredakan keluhan penderita maag saat hamil.

Kedua komponen tersebut juga telah dipastikan aman dan tidak memberi efek negatif terhadap pertumbuhan janin dalam kandungan. Jadi boleh Anda konsumsi dengan dosis yang moderat.

Akan lebih baik konsultasikan lebih dulu pada dokter untuk memastikan Anda mendapatkan dosis yang tepat dan pastikan pula untuk mematuhinya. Karena biasanya selama masa kehamilan ibu hamil sudah mendapatkan suplemen yang mengandung magnesium dan kalsium.

Minum obat jenis kunyah dan hindari minum air setelahnya karena akan mengurangi manfaat dan menyebabkan efek kenaikan asam kembali berulang. Lakukan ini setidaknya 1 jam sebelum makan untuk mendapatkan manfaat yang efektif.

Namun, dalam laman LIVESTRONG.COM Anda disarankan menghindari jenis obat antasida dengan kandungan alumunium hidroksida. Alumunium sendiri sebenarnya sangat tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Karena dalam komposisi tertentu sifatnya akan menjadi toksin dan mengganggu perkembangan janin.

Pada dasarnya penderita maag tidak disarankan mengonsumsi jenis antasida semacam ini dalam jangka panjang karena dikhawatirkan akan terbentuk akumulasi alumunium berlebihan yang akan membahayakan tubuh.

Dijelaskan pula dalam babycenter, untuk menghindari jenis pereda nyeri perut dengan sifat analgesik seperti aspirin atau asam asetosal. Ini juga jenis obat yang tidak disarankan diasup oleh ibu hamil.

Hindari pula jenis obat dengan kandungan sodium bikarbonat dan sodium sitrat yang terbukti akan menyebabkan Anda mengalami efek retensi air. Tubuh akan menyimpan air lebih lama dan pada ibu hamil ini akan memicu efek edema, yakni pembengkakan pada kaki dan tangan karena banyaknya kadar air tersimpan di balik kulit.

Bila obat antasida biasa dengan kandungan kalsium karbonat dan magnesium hidroksida tak cukup ampuh atasi masalah, mungkin yang Anda perlukan adalah jenis acid reducer.  Sebagaimana dijelaskan dalam babycenter, terapi ini bekerja menurunkan produksi asam lambung dengan sangat efektif.

Kinerjanya sangat efektif, tetapi tidak serta merta mengatasi asam yang sudah diproduksi. Sifatnya hanya menurunkan kinerja kelenjar-kelenjar produsen enzim asam dalam lambung. Berapa obat dengan kemampuan seperti ini disebut dengan H2 blocker dan Proton Pump Inhibitors.

Hanya selama masa terapi dengan obat acid reducer macam ini pastikan untuk tidak mengonsumsi makanan dengan serat yang berat macam sayuran-sayuran mentah, santan, makanan bergetah dan daging utuh.

Sebenarnya asam dari lambung bermanfaat mengurai komponen makanan yang sulit dicerna untuk lebih mudah dicerna dan mudah diserap nutrisinya. Karena kini produksi asam sudah diturunkan, justru akan berbahaya bila usus menerima makanan yang belum tercerna sempurna karena akan memicu iritasi pada usus.

Tips Menghindari Maag saat Hamil

Selain dengan mengonsumsi obat-obatan antasida, Anda bisa mencoba untuk menjalankan beberapa tips berikut. Tips-tips tersebut akan membantu Anda mengendalikan rasa nyeri dan mengurangi risiko kambuhnya maag di saat hamil.

  • Makan lebih sedikit dan lebih sering

    Terbiasa mengatur pola makan sehari 3 kali? Coba selama masa kehamilan ubah menjadi beberapa kali lebih sering dengan porsi kecil-kecil. Cara ini bisa membantu Anda merasa lebih nyaman tanpa efek perut begah, asam dan perih.

    Akibat efek hormonal, perubahan struktur enzim dan masalah tekanan dari rahim, daya tampung perut Anda akan asupan makanan berkurang. Makan dalam porsi biasa dan waktu yang normal bisa jadi tak lagi nyaman untuk perut Anda.

    Coba ubah pola makan Anda dengan memilih porsi kecil setidaknya 5 – 8 kali sehari. Menurut Health, cara ini bahkan lebih efektif mencegah maag kumat ketimbang mengonsumsi antasida.

  • Pilih menu berkuah dan makan perlahan

    Makanan berkuah cenderung tidak sulit dicerna oleh perut karena adanya air dalam makanan memudahkan makanan cepat lembut. Bila Anda sedang makan makanan tidak berkuah, tambahkan segelas air di sisi Anda dan bantu mencairkan makanan dengan seteguk air untuk setiap 3 kali suapan.

    Kunyah makanan dengan perlahan untuk memastikan makanan sudah terkunyah hingga halus. Untuk Anda pahami, semakin halus makanan yang Anda cerna, semakin ringan beban lambung dan semakin mudah bagi lambung untuk memprosesnya. Semakin sedikit pula kadar asam yang perlu dihasilkan.

  • Hindari makan sebelum tidur

    Pastikan Anda sudah memberi jarak setidaknya 3 jam antara waktu makan dengan waktu tidur. Ini memberi waktu bagi makanan untuk tercerna dengan baik dan Anda tidak pergi tidur dalam perut yang penuh.

    Bisa dikatakan biarkan gravitasi bicara dan membantu Anda lebih nyaman. Pergi tidur dalam keadaan kenyang membuat perut Anda tidak nyaman. Karena di saat tidur, pencernaan Anda juga menurunkan intensitasnya, dan membuat makanan terendap dalam lambung hingga keesokan paginya lambung Anda akan menghasilkan asam ekstra untuk mencerna sisa makanan tadi.

    Hasilnya, lambung Anda akan terasa sangat kembung, begah, panas bahkan hingga tenggorokan dan mungkin Anda akan terserang efek mual yang hebat sebangun tidur.

    Untuk menghindari efek lapar menjelang tidur atau ditengah waktu tidur yang kadang juga dialami ibu hamil, coba untuk mengasup susu setidaknya 30 menit sebelum tidur. Susu akan menjaga perut Anda tidak kosong tanpa memberi efek penuh dan menyesakan.

  • Hindari pakaian ketat

    Kadang masalah justru timbul karena Anda terus menerus mengenakan pakaian ketat di masa kehamilan. Menjaga kehamilan dengan korset memang banyak disarankan, terutama untuk Anda yang sensitif dan melakukan perjalanan jauh. Korset kehamilan membantu meredam efek guncangan dalam perjalanan yang kadang berakibat buruk pada janin yang rentan.

    Tetapi jangan bungkus perut Anda dengan korset terlalu lama. Karena korset akan memberi efek tekanan pada perut yang membuat perut Anda tidak mentoleransi masuknya makanan ke dalam perut. Ini juga bisa memicu naiknya asam lambung dan keluhan begah.jadi,di hari-hari biasa, pastikan untuk mengenakan pakaian yang nyaman dan longgar.

  • Konsumsi jahe

    Konsumsi air wedang jahe atau coba cicipi saja permen jahe di waktu-waktu Anda mulai merasa tidak nyaman. Jahe terbukti membantu meredakan efek mual dan menetralisir kadar asam yang tinggi.

    Jahe juga membantu meredakan efek perih dan terbakar akibat efek dari tingginya kadar asam lambung. Dan jahe sendiri terbukti aman sepenuhnya untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.

  • Hindari makanan pemicu

    Beberapa makanan seperti jeruk atau strawberry yang asam, kopi,cabai,  yoghurt hingga bahkan sayuran hijau mentah seperti lalapan selada dan kacang panjang bisa jadi memicu efek kumatnya maag.

    Dan untuk menghindari keluhan muncul di masam kehamilan, sebaiknya hindari saja makanan yang bisa memicu kambuhnya maag. Kadang pengaruh makanan penyebab ini bisa berbeda pada satu orang dengan yang lain. Jadi coba pahami terlebih dahulu apa saja asupan yang cukup sensitif untuk Anda makan dan hindari.

Tak mudah memang menjalani masa-masa kehamilan. Perubahan hormonal dan kehadiran janin kecil di dalam tubuh jelas menyebabkan banyak pengaruh pada tubuh dan di antaranya adalah efek keluhan maag tersebut.

Meski tidak berbahaya dan tidak memberi pengaruh buruk pada kesehatan ibu hamil secara general, tentu saja keluhan maag saat hamil membuat ibu merasa tidak nyaman.

Dan beberapa cara di atas membantu Anda menemukan strategi efektif mengatasi maag saat hamil baik secara rumahan maupun dengan metode medis yang aman.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}