Pengobatan Kanker Payudara: Pilihan Medis dan Alternatif Herbalnya


By Cindy Wijaya

Saat ini dunia kedokteran telah berkembang sehingga pengobatan untuk kanker payudara juga semakin membaik. Para pasien sekarang punya lebih banyak pilihan cara mengobati penyakit kanker payudara, misalnya dengan metode operasi, terapi radiasi, kemoterapi, atau lainnya. Dengan adanya pilihan-pilihan itu, tentunya Anda perlu sebisanya mengetahui masing-masing metode tersebut untuk menentukan mana yang sesuai kebutuhan Anda.

Artikel ini akan merangkum informasi dari berbagai sumber terpercaya seputar metode pengobatan kanker payudara. Juga akan diulas herbal anti-kanker yang dapat menjadi cara untuk membantu mengobati gejala kanker payudara. Semoga informasi-informasi ini dapat membantu Anda untuk mempertimbangkan metode perawatan yang terbaik.

Sebelum memulai membahas satu per satu cara mengobati penyakit kanker payudara, kita perlu ingat bahwa semua cara tersebut punya dua tujuan utama: untuk sebisa mungkin menghilangkan kanker dari tubuh dan untuk mencegah kanker kambuh kembali.

Memilih Metode Pengobatan Kanker Payudara

Jika Anda berkonsultasi dengan dokter, ia mungkin akan memberikan pilihan perawatan kanker payudara yang direkomendasikan berdasarkan faktor-faktor di bawah ini:

  • Jenis atau tipe kanker payudara yang Anda derita
  • Ukuran dari tumor kanker dan seberapa jauh kanker telah menyebar di dalam tubuh (disebut “stadium kanker”)
  • Apakah tumor kanker payudara Anda memiliki “reseptor” untuk protein HER2, estrogen, dan progesteron, atau karakteristik spesifik lainnya.

Faktor-faktor lain yang juga akan dipertimbangkan dokter ialah: usia, apakah sudah menopause atau belum, penyakit atau masalah kesehatan lain yang Anda derita, dan pilihan atau keputusan pribadi Anda.

Apa Saja Pengobatan untuk Penyakit Kanker Payudara?

Sesuai dengan kondisi masing-masing pasien, beberapa cara yang direkomendasikan para ahli untuk mengobati penyakit kanker payudara yaitu metode operasi, kemoterapi, terapi hormon, dan terapi radiasi. Mari kita perhatikan apa tujuan dan kemungkinan efek samping dari masing-masing metode tersebut.

Operasi: Pengobatan Utama Kanker Payudara

Sebagian besar pasien kanker payudara disarankan dokter untuk menjalani operasi sebagai pengobatan mereka. Ada beberapa jenis operasi untuk kanker payudara, dan tujuannya bisa berbeda-beda, tergantung pada situasinya. Berikut adalah sejumlah tujuan dari operasi kanker payudara:

  • Untuk sebisa mungkin mengangkat kanker dari tubuh (operasi konservasi payudara atau mastektomi).
  • Untuk mencari tahu apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di ketiak (biopsi kelenjar getah bening sentinel atau diseksi kelenjar getah bening aksila).
  • Untuk mengembalikan bentuk payudara setelah kanker diangkat (rekonstruksi payudara).
  • Sebagai cara untuk mengobati atau meringankan gejala kanker payudara stadium lanjut.

Dokter mungkin akan merekomendasikan jenis operasi tertentu berdasarkan karakteristik dari penyakit kanker payudara Anda serta riwayat kesehatan Anda. Anda juga sebaiknya mengemukakan pendapat Anda tentang jenis operasi yang akan dijalani.

Efek Samping dari Operasi

Rasa sakit & ketidaknyamanan: Efek samping ini bisa dirasakan selama beberapa minggu, bulan, atau bahkan beberapa tahun setelah operasi, tetapi biasanya rasa sakitnya akan berkurang seiring waktu. Semakin besar operasinya, maka semakin kuat juga rasa sakit yang bisa muncul. Kalau rasa sakitnya sudah tidak tertahankan, ada baiknya Anda bertanya pada dokter apakah ada solusi untuk mengatasinya.

Infeksi: Luka operasi butuh beberapa minggu untuk sembuh, dan selama waktu ini ada risiko infeksi pada area luka. Dokter atau perawat bisa memberikan tips-tips untuk merawat luka agar tidak terjadi infeksi. Kalau sudah terjadi infeksi, Anda harus segera mengobatinya ke dokter supaya tidak menyebabkan luka yang lebih parah dan juga untuk mencegah timbulnya masalah lain.

Seroma: Seroma adalah penumpukan cairan di payuara atau ketiak sehingga terjadi pembengkakan. Meski bukan problem yang serius, tetapi seroma bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan membatasi pergerakan tangan. Biasanya seroma bisa pulih sendiri, tapi kadang juga harus diobati oleh dokter. Beritahukanlah pada dokter kalau Anda mengalami seroma yang mengkhawatirkan.

Limfedema: Limfoedema adalah pembengkakan di tangan, payudara, dada, dan/atau ketiak. Ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan membatasi pergerakan, juga membuat Anda rentan infeksi kulit. Limfoedema bisa terjadi segera setelah operasi atau bisa juga beberapa bulan atau tahun kemudian. Kondisi ini tidak bisa disembuhkan tetapi bisa dikurangi dan dikendalikan. Bertanyalah pada dokter caranya mencegah limfedema setelah operasi.

Kemoterapi: Pengobatan Kanker Payudara dengan Obat

Kemoterapi adalah cara mengobati penyakit kanker payudara menggunakan obat anti-kanker melalui infus atau secara oral (diminum). Obat tersebut akan mengalir melalui aliran darah mencapai sel-sel kanker di banyak bagian tubuh. Kadang obat kemo juga disuntikkan langsung ke cairan tulang belakang yang ada di sekitar otak dan sumsum tulang belakang.

Kemoterapi punya beberapa tujuan dan tidak semua pasien disarankan melakukan terapi ini. Berikut adalah sejumlah situasi dimana dokter akan menyarankan pasiennya menjalani kemoterapi:

  • Setelah operasi (kemoterapi adjuvan): Tujuannya untuk membunuh semua sel-sel kanker yang tersisa atau telah menyebar tetapi tidak ketahuan pada tes-tes Kalau sel-sel itu dibiarkan, mereka akan membentuk tumor baru di dalam tubuh. Kemoterapi adjuvan berguna untuk mencegah kanker kambuh kembali.
  • Sebelum operasi (kemoterapi neoadjuvan): Tujuannya untuk mengecilkan tumor agar lebih mudah diangkat saat operasi. Karena itu kemo neoadjuvan sering digunakan untuk menangani kanker yang sudah terlalu besar saat pertama kali didiagnosis. Kemoterapi ini juga dapat membunuh sel-sel kanker yang telah menyebar tetapi tidak ketahuan. Dan juga bisa mencegah kanker kambuh kembali.
  • Kemoterapi untuk kanker stadium lanjut: Kemo dapat menjadi cara utama untuk mengobati penyakit kanker payudara yang sudah menyebar keluar area payudara dan ketiak. Lamanya perawatan ini dijalani tergantung pada seberapa baik kemoterapi bekerja dan seberapa baik tubuh pasien menerimanya.

Efek Samping dari Kemoterapi

Obat kemo bisa menyebabkan sejumlah efek samping. Ini bergantung pada tipe dan dosis dari obat yang diberikan, dan lamanya perawatan dijalani. Sejumlah efek samping umum dari pengobatan kanker payudara ini antara lain:

  • Rambut rontok
  • Perubahan pada kuku
  • Sariawan atau luka di mulut
  • Hilang nafsu makan
  • Perubahan berat badan
  • Mual dan muntah
  • Diare

Kemo juga bisa memengaruhi sel-sel pembentuk darah dari sumsum tulang, yang kemudian akan menyebabkan:

  • Tubuh lebih rentan terhadap infeksi (karena jumlah sel darah putih yang rendah)
  • Gampang memar atau pendarahan (karena jumlah trombosit yang rendah)
  • Merasa sangat lelah (karena jumlah sel darah merah yang rendah)

Efek-efek samping itu biasanya akan mereda setelah perawatan selesai. Dan ada banyak cara untuk mengurangi efek-efek samping tersebut. Misalnya, obat-obatan dapat digunakan untuk membantu mencegah atau meringankan mual dan muntah.

Selain efek samping di atas, kemoterapi juga dapat menimbulkan efek-efek samping lainnya. Berkonsultasilah dengan dokter Anda untuk mengetahui apa saja kemungkinan efek samping yang akan terjadi selama atau sesudah menjalani perawatan kemoterapi.

Ilustrasi Minta Saran Pengobatan Kanker Payudara
Mintalah Saran Pengobatan dari Dokter Ahli (Photo by RDNE Stock project)

Terapi Hormon: Pengobatan Kanker Payudara dengan Hormon

Beberapa tipe penyakit kanker payudara dipengaruhi oleh hormon-hormon di dalam darah. Contohnya, sel-sel kanker payudara tipe ER-positif dan PR-positif memiliki reseptor (protein) yang menempel pada hormon estrogen, sehingga itu membantu mereka untuk bertumbuh. Disinilah kegunaan metode terapi hormon sebagai cara untuk mengobati penyakit kanker payudara semacam itu.

Terapi hormon dapat mencapai sel-sel kanker di banyak bagian tubuh, bukan hanya di payudara. Metode ini sering direkomendasikan dokter untuk pasien penderita kanker payudara dengan hormon reseptor-positif (ER-positif dan/atau PR-positif). Tetapi terapi hormon tidak membantu pasien penderita kanker payudara dengan hormon reseptor-negatif (ER-negatif dan PR-negatif).

Metode ini sering digunakan sesudah operasi (sebagai terapi adjuvan) dan tujuannya untuk membantu mengurangi risiko kanker kambuh kembali. Kadang terapi hormon juga dilakukan sebelum operasi (sebagai terapi neoadjuvan). Biasanya terapi dijalani selama sedikitnya 5 tahun.

Metode terapi hormon juga bisa digunakan sebagai cara mengobati penyakit kanker payudara yang kambuh setelah pengobatan, atau yang telah menyebar ke bagian-bagian tubuh lain.

Efek Samping dari Terapi Hormon

Sama seperti perawatan medis lainnya, terapi hormon juga punya efek samping. Tetapi efek-efek sampingnya sering kali bisa dikendalikan dan tidak semua orang akan mengalaminya. Efek samping umum dari pengobatan kanker payudara dengan terapi hormon adalah gejala-gejala menopause, seperti:

  • Sensasi kepanasan dari dalam tubuh (hot flash)
  • Berkeringat di malam hari
  • Vagina menjadi kering
  • Libido (dorongan seksual) menurun
  • Perubahan mood

Gejala-gejala itu sering kali lebih buruk daripada yang dialami saat menopause datang secara alami. Selain efek samping ini, ada juga efek-efek samping umum lain dari terapi hormon misalnya:

  • Nyeri dan kaku di otot atau sendi
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Efek pada tulang
  • Merasa sangat lelah

Banyak orang merasa bahwa efek samping dari terapi hormon sulit untuk diatasi. Jika efek samping membuat Anda tidak sanggup menjalani terapi hormon, bicarakanlah dengan dokter Anda. Mungkin ia bisa punya cara untuk meringankan efek samping atau menyarankan obat lain untuk terapi hormon.

Terapi Radiasi: Pengobatan Kanker Payudara dengan Radiasi

Beberapa pasien penyakit kanker payudara membutuhkan terapi radiasi, sebagai metode penamping untuk cara mengobati lainnya yang mereka jalani. Butuh atau tidaknya terapi radiasi tergantung pada jenis operasi yang dijalani, tingkat penyebaran kanker, dan kadang juga mempertimbangkan usia pasien.

Tumor yang besar atau yang muncul di permukaan kulit mungkin perlu diradiasi. Pasien juga bisa saja disarankan mendapat satu jenis radiasi, atau kombinasi dari beberapa jenis radiasi.

Terapi radiasi menggunakan sinar berenergi tinggi (seperti sinar-X) atau partikel untuk menghancurkan sel-sel kanker. Ada dua metode terapi radiasi utama untuk cara mengobati penyakit kanker payudara:

  • Radiasi sinar eksternal: Jenis radiasi ini berasal dari mesin di luar tubuh.
  • Radiasi internal (brachytherapy): Untuk jenis ini, sumber radioaktif dimasukkan ke dalam tubuh untuk sementara waktu.

Tidak semua pasien membutuhkan radiasi, tetapi terapi ini dapat digunakan untuk beberapa situasi. Misalnya setelah pasien menjalani operasi konservasi payudara untuk mencegah kanker kambuh kembali, setelah mastektomi, atau ketika kanker telah menyebar ke bagian-bagian tubuh lain seperti ke tulang atau otak.

Efek Samping dari Terapi Radiasi

Ada potensi efek samping jangka pendek dari terapi radiasi sinar eksternal, yaitu pembengkakan di payudara, perubahan kulit di area yang diradiasi (kemerahan, kulit mengelupas, kulit menggelap), dan perasaan sangat letih.

Dokter mungkin akan menyarankan pasien menghindari sinar matahari setelah menjalani terapi ini karena itu bisa memperburuk kondisi kulit. Sebagian besar efek samping pada kulit akan membaik dalam waktu beberapa bulan. Sedangkan efek samping pada jaringan payudara biasanya akan pulih dalam 6 sampai 12 bulan, tetapi bisa juga memakan waktu lebih lama.

Terapi radiasi internal (brachytherapy) juga dapat menimbulkan sejumlah efek samping. Beberapa diantaranya yaitu kemerahan pada area yang diradiasi, memar pada area yang diradiasi, nyeri payudara, infeksi, kerusakan pada jaringan payudara, tulang rusuk lemah dan retak (jarang terjadi), dan penumpukan cairan di payudara (seroma).

Herbal untuk Alternatif Pengobatan Kanker Payudara

Selain melihat dari sisi medis, mungkin Anda juga penasaran dengan cara mengobati penyakit kanker secara herbal. Dan memang ada herbal tertentu yang dapat digunakan sebagai cara untuk membantu mengobati dampak kanker sekaligus untuk meredam gejala kanker payudara. Salah satu herbal yang dapat dipertimbangkan ialah Sarang Semut Papua.

Herbal untuk Cara Mengobati Gejala Kanker Payudara

Penelitian mendapati bahwa di dalam Sarang Semut Papua terkandung senyawa flavonoid yang dikenal memiliki kemampuan anti-kanker. Sebagai anti-kanker, flavonoid punya cara kerja khusus untuk melawan pertumbuhan kanker, antara lain:

  • Inaktivasi karsinogen: Menonaktifkan zat-zat aktif yang memicu pertumbuhan kanker payudara.
  • Anti-proliferasi: Menghambat perkembangbiakan sel-sel kanker payudara.
  • Penghambatan siklus sel: Menghambat siklus pembelahan sel-sel kanker.
  • Induksi apoptosis dan diferensiasi: Memicu terjadinya kematian terprogram pada sel-sel kanker.
  • Inhibisi angiogenesis: Menghambat pembentukan pembuluh darah yang menyalurkan nutrisi bagi sel-sel kanker.

Apakah Sarang Semut Papua sudah terbukti dapat membantu pengobatan kanker payudara? Ya, sudah ada banyak pasien penyakit kanker payudara yang menggunakan herbal ini sebagai cara untuk membantu mengobati ataupun untuk meringankan gejala yang mereka derita.

Banyak dari mereka mengaku sudah mulai merasakan perubahan positif dalam waktu 1 – 3 bulan konsumsi herbal ini. Perubahan positif tersebut misalnya rasa sakit yang terus berkurang, bisa kembali berjalan seperti normal, bisa kembali makan seperti biasa, dan ukuran tumor kanker yang mengecil secara bertahap.

Mintalah Saran Dokter Ahli Sebelum Memutuskan

Dalam membuat keputusan mengenai cara mengobati kanker payudara, kita harus mempertimbangkannya berbagai hal, termasuk tujuan dan kemungkinan efek samping dari pengobatan tersebut. Diskusikanlah dengan dokter ahli untuk membantu membuat keputusan yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Dan jangan ragu-ragu untuk bertanya jika ada sesuatu yang tidak Anda mengerti.

Apabila waktu memungkinkan, kita juga disarankan untuk mencari pendapat kedua dari dokter ahli lainnya. Pendapat kedua dapat memberi kita lebih banyak informasi dan membantu kita untuk semakin yakin dengan rencana perawatan yang dipilih.

Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang cara pengobatan penyakit kanker payudara. Semoga informasi ini dapat berguna khususnya bagi Anda yang sedang menghadapi kanker ini. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar kanker payudara hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

WebMD. Breast Cancer Treatment. URL: https://www.webmd.com/breast-cancer/breast-cancer-treatment

American Cancer Society. Treating Breast Cancer. URL: https://www.cancer.org/cancer/breast-cancer/treatment.html

WebMD. Complications of Breast Cancer Surgery. URL: https://www.webmd.com/breast-cancer/complications-surgery

Breast Cancer Care. Hormon therapy. URL: https://www.breastcancercare.org.uk/information-support/facing-breast-cancer/going-through-treatment-breast-cancer/hormone-therapy

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}