Cara Mencegah Kanker Prostat dengan Asupan Nutrisi yang Tepat: Bagian 4


By Cindy Wijaya

Dalam artikel bagian ketiga, sudah dijelaskan bagaimana kelebihan asupan kalsium dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Diulas juga mengenai khasiat teh hijau yang dapat membantu mencegah kanker prostat.

Bahkan karena aktivitas anti-kanker teh hijau yang menjanjikan, banyak pengujian klinis dilakukan—dan sedang dilakukan—untuk secara pasti meninjau manfaat suplemen EGCG (jenis katekin utama dalam teh hijau) dan ekstrak teh hijau bagi pencegahan kanker prostat. Sementara itu, Anda bisa dengan aman meminumnya 2 – 3 cangkir (atau lebih, bergantung selera) setiap hari untuk membantu menurunkan risiko kanker prostat.

Sekarang, mari kita cermati dua jenis asupan terakhir yang telah ditunjukkan oleh penelitian kemampuannya dalam mencegah kanker prostat—yaitu likopen dan buah delima.

Mencegah Kanker Prostat dengan Mencintai Asupan Likopen

Likopen adalah suatu karotenoid, pigmen alami yang terdapat pada buah juga sayuran berwarna merah muda dan merah, seperti aprikot, jambu biji, semangka, limau gedang yang berdaging merah, wortel merah, paprika merah, dan tomat.

Dalam keadaan alaminya, likopen membantu melindungi tumbuhan dari stres akibat cahaya dan juga membantu mereka membuat nutrisi menggunakan energi dari matahari. Tubuh kita tidak mampu membuat likopen sendiri, jadi kita perlu rutin mengonsumsi buah dan sayuran berwarna merah muda atau merah untuk mendapatkan manfaat kesehatan likopen sepenuhnya.

Satu sumber likopen yang sangat umum adalah tomat dan produk olahan tomat seperti pasta tomat dan tomat puree (yang sudah dihaluskan). Lemak-lemak baik, misalnya minyak zaitun dan mentega, membantu meningkatkan penyerapan likopen dari makanan ke dalam tubuh kita.

Contohnya, memasak irisan tomat dengan minyak zaitun sangat mengoptimalkan penyerapan likopen. Likopen bertindak sebagai antioksidan dengan cara melawan “radikal-radikal bebas” berbahaya di dalam tubuh kita.

Catatan: Radikal bebas adalah molekul yang sangat reaktif yang merusak struktur biologis penting di sel-sel tubuh kita, misalnya DNA dan protein. Antioksidan membatasi kerusakan radikal bebas tersebut dengan cara menetralisirnya.

Berbagai penelitian memperlihatkan bahwa asupan likopen membantu mencegah kanker prostat, kanker paru-paru, serta kanker lambung. Bukan hanya itu, asupan likopen juga dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) juga stroke.

Jadi bagaimana asupan likopen bisa memengaruhi faktor risiko kanker prostat? Pada uji laboratorium, sel-sel kanker prostat yang ditangani dengan likopen, likopen “menahan” mereka di dalam siklus sel mereka—secara khusus, menghentikannya dari bertumbuh dengan menghalangi aksi protein yang dikenal sebagai siklin D1.

Semakin banyak likopen, semakin baik juga cara kerja ini. Bukti ilmiah kini menunjukkan bahwa likopen mampu menghambat pertumbuhan sel kanker di berbagai tahap/stadium dalam siklus pertumbuhannya.

Penelitian epidemiologis telah memperlihatkan bahwa pria yang mengonsumsi pola makan tinggi likopen memiliki risiko kanker prostat yang lebih rendah. Sebagai contoh, sebuah meta-analisis tahun 2004 mendapati adanya sedikit efek positif bagi penurunan risiko kanker prostat.

Penelitian The Health Professionals Follow-Up study menunjukkan bahwa likopen dalam tomat membantu mencegah kanker prostat, secara khusus dengan cara memengaruhi pembentukkan serta pertumbuhan dari pembuluh-pembuluh darah baru yang bertugas memberikan makanan bagi pertumbuhan tumor.

Penelitian The National Cancer Institute’s Prostate, Lung, Colorectal, and Ovarian (PLCO) Cancer Screening Trial meninjau hubungan antara konsumsi likopen dengan risiko kanker prostat. Ditemukan bahwa konsumsi likopen dalam jumlah tinggi berkaitan dengan berkurangnya risiko kanker prostat, tapi hanya pada pria yang mempunyai riwayat kanker prostat.

Penelitian lain meninjau perkembangan kanker pada 40 pasien yang didiagnosa PIN tingkat tinggi. Dua puluh pria diantaranya diberikan likopen 2 kali sehari, sedangkan yang lain tidak diberikan suplemen likopen, dalam jangka waktu 2 tahun. Hasilnya, pasien yang diberikan suplemen likopen menunjukkan penurunan kadar PSA darah yang lebih besar.

Bukan cuman itu, ditemukan juga bahwa kanker adenokarsinoma telah terdiagnosis pada 6 dari 20 pasien yang tidak menerima likopen, tetapi hanya terdiagnosis pada 2 dari 20 pasien yang diberikan suplemen itu. Terlihat bahwa likopen mungkin adalah alat efektif untuk pencegahan kanker prostat yang berkembang dari PIN tingkat tinggi.

Pada penelitian lain, pasien yang didiagnosis kanker prostat yang tidak menyebar diberikan suplemen likopen 2 kali sehari selama 3 minggu sebelum menjalani prostatektomi. Hasilnya mereka memiliki ukuran tumor yang lebih kecil, juga kadar PSA yang lebih rendah.

Untuk memasukkan asupan kandungan fitokimia sehat ini ke dalam menu sehari-hari, Anda hanya perlu mengonsumsi tomat dan produk olahan tomat seperti tomat puree, saus spageti, saus tomat, sup tomat, salsa, dan pasta tomat—yang semuanya mengandung likopen yang jauh lebih pekat daripada tomat segar!

Akan tetapi, ingatlah bahwa produk-produk olahan tersebut biasanya juga mengandung banyak garam, gula, dan pengawet, sehingga mereka jauh lebih tidak sehat daripada mengonsumsi tomat organik segar.

Sebagaimana disinggung di atas, memasak tomat dan makanan kaya likopen lain dengan minyak zaitun atau mentega membantu meningkatkan penyerapan likopen oleh tubuh.

Para ahli kesehatan menyarankan untuk memperoleh manfaat anti-kanker terbesar dari likopen, Anda perlu mengonsumsi 5.000 – 10.000 mikrogram likopen setiap hari, yang didapatkan dari sumber-sumber makanan organik. Asupan yang lebih banyak dari itu tidak bagus, karena bisa menyebabkan diare, mual dan muntah, kembung, gas berlebih, juga iritasi usus.

Cara terbaik untuk mengonsumsinya dalam upaya pencegahan kanker prostat adalah dengan sering mengonsumsi santapan dan salad yang dimasukkan irisan tomat organik segar, dan buah atau sayuran organik lain yang mengandung likopen. Selain likopen, fitokimia lain dari buah dan sayuran ini juga turut memberikan manfaat anti-kanker.

Buah Delima: Perannya dalam Pencegahan Kanker Prostat

Berasal dari wilayah yang sekarang menjadi negara modern Iran, buah delima ini banyak dibudidayakan di seluruh dunia saat ini.

Buah berwarna merah tua ini dipenuhi dengan senyawa bioaktif bermanfaat yang dikenal sebagai fitokimia. Fitokimia yang paling melimpah di delima adalah polifenol (termasuk ellagitannin), yang juga terdapat di kacang kenari. Warna merah dari daging buah ini disebabkan oleh pigmen alaminya yang bernama antosianin.

Tumbuhan, bunga, dan buah menggunakan pigmentasi untuk melindungi diri mereka dari radiasi UV berbahaya dari matahari dan stres lingkungan lainnya. Jadi jika kita mengonsumsi tumbuhan yang mengandung pigmen seperti antosianin, mereka juga membantu kita agar lebih baik dalam menghadapi stres, radiasi, juga racun lingkungan lain.

Dibandingkan dengan bagian dagingnya yang dapat dimakan, kulit buah delima yang tidak dimakan mengandung 3 kali lipat polifenol dan digunakan untuk membuat suplemen makanan.

Dalam sebuah uji laboratorium tahun 2004, minyak delima yang diproses dengan cold-pressed, minyak biji delima yang diekstrasi karbon dioksida, serta polifenol sari dan kulit delima—semuanya ditunjukkan dapat mencegah pertumbuhan berbagai sel kanker prostat. Efek ini disebabkan oleh berubahnya cara sel kanker ini tumbuh serta oleh induksi apoptosis, atau kematian sel terprogram.

Dalam penelitian lain, tikus percobaan yang memiliki tumor kanker prostat diberikan minyak biji delima, polifenol kulit delima, atau salin (0,9% larutan garam). Tikus yang diberikan ekstrak delima mempunyai tumor yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan tikus yang disuntikkan salin.

Uji klinis pertama dari penggunaan sari delima pada pria penderita kanker prostat memperlihatkan bahwa, rata-rata, mereka yang meminum sari ini memiliki peningkatan waktu penggandaan PSA, dari 15 bulan sebelum pengobatan hingga 54 bulan setelah pengobatan. Dengan kata lain, kenaikan kadar PSA mereka melambat hampir 4 kali lipat.

Kini, uji klinis lebih lanjut sedang berlangsung untuk melihat efek penggunaan pil ekstrak delima, sari delima, dan esktrak cair delima bagi pengobatan kanker prostat.

Untuk mendapat khasiat anti-kanker dari delima, Anda hanya perlu mengonsumsi buah ini begitu saja atau yang sudah dibuat menjadi campuran salad buah dan sayuran. Jus segar dari buah delima organik juga sangat bermanfaat, tidak hanya untuk pencegahan kanker prostat, tetapi juga untuk kesehatan kardiovaskular Anda.

Asupan Nutrisi yang Tepat untuk Mencegah Kanker Prostat: Ringkasan & Kesimpulan

Pada artikel bagian pertama, disebutkan bahwa beberapa penelitian menunjukkan adanya kaitan antara kekurangan vitamin dengan kanker. Dijelaskan kalau kekurangan vitamin D merupakan salah satu faktor penentu seberapa besar risiko kanker prostat yang Anda miliki, jadi Anda perlu memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin ini.

Di artikel bagian kedua, kita telah membahas pentingnya asupan vitamin E dalam upaya pencegahan kanker prostat, jadi pastikanlah agar tidak kekurangan vitamin ini. Diulas juga bagaimana pentingnya menghindari asupan karbohidrat sederhana dan biji-bijian olahan (semacam gula dan tepung), dan menggantikannya dengan karbohidrat kompleks yang sehat. Selain itu, Anda telah mengerti pentingnya mengonsumsi cukup asam lemak omega-3.

Dalam artikel bagian ketiga, Anda dianjurkan untuk berhati-hati agar membatasi konsumsi kalsium dan produk olahan susu, sebab dapat memicu pertumbuhan sel-sel kanker prostat. Kita juga dianjurkan untuk mengonsumsi teh hijau secara teratur untuk memperoleh khasiat anti-kanker yang dimilikinya.

Kini di artikel bagian terakhir ini, kita juga sudah dibuat mengerti bahwa likopen—kandungan fitokimia yang banyak terdapat dalam buah dan sayuran berwarna merah muda/merah—bisa membantu kita mencegah kanker prostat. Di samping itu, kita juga dianjurkan rutin mengonsumsi buah delima yang punya potensi besar, bukan hanya untuk pencegahan kanker prostat, tetapi juga untuk pengobatannya.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}