Cara Mencegah dan Menangani Keracunan Timah Hitam!

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 

April 21, 2014


Keracunan timah hitam tampaknya menyerang sebagian besar negara Eropa, namun bagaimana jika hal ini menyerang negara kita juga? Dapatkah Anda mencegahnya? Bagaimanakah cara yang tepat menanganinya?

Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosis keracunan timah hitam.

The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memberikan rekomendasi agar Anda memeriksakan kesehatan anak sejak usia 1 atau 2 tahun, hal yang sama juga dilakukan pada anak usia 3 sampai 6 tahun yang tidak pernah melakukan pemeriksaan kesehatan, memiliki teman atau saudara yang mengidap keracunan timah hitam, dan tinggal di bangunan yang telah berdiri sebelum tahun 1978.

Dalam artikel sebelumnya telah memberitahu Anda, sehubungan dengan apa yang perlu dilakukan saat keracunan timah hitam, misalnya melakukan tes darah. Setelah itu, bisa saja Anda memerlukan berbagai perawatan medis.

Pada saat melakukan tes darah, dokter biasanya mengambil contoh darah dari ujung jari Anda. Lalu, kandungan timah hitam dalam darah akan di hitung dalam satuan Mikrogram per Desiliter (mcg/dL). Jika kandungan timah hitam ada pada posisi 10 mcg/dL atau lebih, maka kondisi Anda tidak aman atau dapat dipastikan mengalami keracunan.

Pertanyaan yang sering diajukan dokter selama pemeriksaan.

Apakah Anda menyadari adanya perubahan prilaku dalam beberapa waktu terakhir? Apakah Anda sedang mengidap penyakit tertentu atau memiliki riwayat kesehatan yang kurang baik? Pengobatan apa yang sedang Anda jalani saat ini? Menjawab pertanyaan ini akan membantu Anda mengetahui lebih dalam tentang keracunan timah hitam.

Selain hal tadi, dokter bisa saja bertanya mengenai kapan terakhir kali Anda merenovasi rumah? Guna memastikan apakah ini dikarenakan oleh cat yang digunakan sewaktu rumah itu dibangun atau tidak. Pertanyaan lainnya, apakah pekerjaan Anda berkaitan dengan penggunaan material berbahan timah hitam? Atau, apakah Anda memiliki keluarga yang mengalami keracunan timah hitam?

Penanganan bagi mereka yang mengalami keracunan timah hitam.

Jika Anda memang tinggal dirumah yang telah terkontaminasi, jangan mencoba untuk mengelupas lapisan cat yang mengandung timah hitam tersebut. Ada baiknya untuk menutupnya dan cari bantuan dari departemen kesehatan di kota Anda.

Dalam kondisi yang kritis, Anda bisa melakukan pengobatan seperti: Terapi khelasi (Chelation Teraphy) dengan menggunakan obat-obatan yang mengikat timah hitam dan dikeluarkan melalui urin. Terapi EDTA bisa jadi dibutuhkan jika kadar timah hitam dalam darah mencapai 45 mcg/dL dengan bantuan obat yang mengandung EDTA (ethylene diamine tetra acetic acid). Ingatlah bahwa penanganan ini harus dilakukan berdasarkan konsultasi dokter!

Cara mencegah keracunan timah hitam.

Anda bisa mencegah keracunan timah hitam dengan mencuci tangan setiap saat, rajin membersihkan rumah dengan menyeka peralatan yang berdebu, menyapu, dan mengepel lantai. Jika Anda menggunakan air dengan sistem sambung pipa, pastikan untuk mengalirkannya terlebih dahulu selama satu menit, dan jangan menggunakan pemanas air untuk konsumsi sehari-hari.

Saat melakukan renovasi rumah, jangan membakar lapisan cat dengan obor atau mengamplas dinding yang terkontaminasi timah hitam. Ada baiknya untuk menutup cat lama dengan gipsum (drywall) atau panel kayu yang cukup tebal.

Gunakan perlengkapan pelindung sewaktu sedang merenovasi bangunan, pisahkan pakaian tersebut dengan pakaian harian, mandi dan berkeramaslah sehingga resiko keracunan dapat berkurang. Juga, pastikan agar Anda makan di tempat yang bebas dari debu timah hitam. Ya, demikianlah cara menangani keracunan timah hitam!

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}