• Home
  • Blog
  • Wasabi
  • Begitu Banyak Manfaat Wasabi, Salah Satunya Mencegah Kanker!

Begitu Banyak Manfaat Wasabi, Salah Satunya Mencegah Kanker!


By Cindy Wijaya

Bagi Anda penggemar sajian khas Jepang sudah pasti tak asing dengan wasabi. Rasa pedasnya yang tajam dan menusuk memang menjadi ciri khasnya. Bila tidak menyertakan sambal atau saus pedas dalam suatu masakan Jepang, maka biasanya disajikan wasabi untuk memberi efek pedas yang lebih kuat.

Tetapi ternyata dibalik rasa khasnya, ada sederet manfaat wasabi yang baik untuk kesehatan. Aroma dan rasanya pedas kadang lebih kuat daripada cabai, namun ternyata faktor pembawa pedasnya berbeda dengan senyawa capsaicin, faktor pembawa pedas pada cabai.

Wasabi memiliki rasa pedas yang menusuk pada hidung sehingga sering memengaruhi sistem pernapasan dan hidung yang berasal dari senyawa unik bernama Allyl isothiocyanate. Inilah yang kemudian membuat wasabi dikenal masyarakat Jepang sebagai terapi penghilang pilek dan flu.

Namun bicara soal manfaat, wasabi memiliki manfaat lebih dari sekadar itu. Dalam laman Organictfact dijelaskan bahwa wasabi memiliki sejumlah kandungan nutrisi dan fitonutrient yang baik untuk kesehatan seperti kandungan serat yang tinggi, protein, karbohidrat kompleks, sejumlah mineral seperti zat besi, kalsium, magnesium, fosfor, potasium, natrium dan zink. Selain itu, wasabi mengandung vitamin C, E dan vitamin B yang cukup tinggi.

Dan dengan sejumlah nutrisi yang terkandung dalam wasabi, Anda bisa mendapatkan manfaat wasabi seperti berikut ini.

  • Salah satu nutrisi diet

    Wasabi banyak disarankan oleh pakar medis sebagai salah satu sajian untuk diet. Kandungan nutrisinya yang tinggi, kadar lemak yang kecil, bebas dari unsur minyak dan hanya mengandung karbohidrat kompleks. Wasabi bisa Anda tambahkan sebagai bumbu tambahan untuk rasa pedas yang berbeda.

    Wasabi juga mendorong tubuh melakukan pembakaran lemak dan peluruhan lemak karena kandungan vitamin C dan B yang tinggi. Keduanya berperan dalam mendorong metabolime sehingga baik untuk memaksimalkan pembakaran lemak untuk membantu keberhasilan program diet Anda.

    Sejumlah kandungan zink dan senyawa fitonutrien dalam wasabi juga berperan membantu melancarkan pencernaan. Mengatasi sejumlah disfungsi enzim pada usus dan menstimulasi pembuangan dengan sehat dan aman. Itu pula sebabnya sejumlah pandangan medis mengatakan wasabi berperan pula dalam menjaga kesehatan pencernaan.

  • Menyehatkan jantung

    Dalam buku bertajuk 101 Foods That Could Save Your Life karya David Grotto tahun 2011, dijelaskan bahwa wasabi merupakan salah satu yang bermanfaat bagi kardiovaskular.

    Wasabi mengandung anti hypercholeterolemic yang sangat efektif menurunkan kadar kolesterol. Allyl isothiocyanate akan mencegah pembentukan penggumpalan darah yang memicu penyumbatan dalam pembuluh darah. Sumbatan ini memicu pecahnya pembuluh darah akibat tekanan yang tinggi pada area sumbatan. Kondisi ini merujuk pada stroke dan serangan jantung yang bisa sangat mematikan.

    Wasabi sendiri mengandung banyak kalium dan magnesium yang memiliki sifat menurunkan tekanan darah. Kalium akan memperbaiki komposisi darah dan mengatasi kelebihan natrium dalam darah yang menjadi salah satu pendorong naiknya tekanan darah.

  • Membantu pencegahan kanker

    Perpaduan antara serat dan Allyl isothiocyanate terbukti mendorong pembuangan feses lebih lancar. Bukan hanya lancar, tetapi juga menarik sebanyak mungkin endapan kotoran dalam usus besar. Endapan kotoran sering memicu munculnya sel abnormal pada usus besar dan terjadinya kanker.

    Berdasarkan National Institutes of Health pada tahun 2004 dalam jurnal berjudul Colon cancer proliferating desulfosinigrin in wasabi (Wasabia japonica) dijelaskan bagaimana wasabi dengan kandungan Allyl isothiocyanate bekerja sebagai anti kanker kolon.

    Allyl isothiocyanate merupakan senyawa alami dari wasabi yang dibentuk sebagai bagian dari sistem pertahanan tubuh mereka untuk melawan serangan serangga, mikroba, dan benda asing. Dan bagi wasabi sendiri senyawa ini berfungsi menetralisir radikal bebas yang diserapnya dari tanah dan udara. Itu sebabnya fungsi anti radikal bebas ini juga bekerja sama baiknya pada manusia.

    Dalam The International Journal of Cancer Epidemyologi tahun 2005 dengan judul Selective sensitivity to wasabi-derived 6-(methylsulfinyl)hexyl isothiocyanate of human breast cancer and melanoma cell lines studied in vitro, diungkap bagaimana Allyl isothiocyanate juga bekerja efektif mencegah pembentukan kanker payudara dan pembentukan melanoma sel yang mengacu pada pra-kanker.

    Yang menarik dari wasabi, sifat Allyl isothiocyanate merusak sel kanker dan sel tumor dengan mengenalinya sebagai bagian dari benda asing. Sifatnya cukup efektif karena hanya bekerja pada sel abnormal dan tetap mempertahankan sel sehat yang ada. Bahkan efektivitasnya sudah dapat dilihat dalam tempo 24 jam setelah dikonsumsi.

  • Mengatasi inflamasi

    Dalam wasabi ditemukan sejumlah khasiat untuk mengatasi inflamasi. Dan ini masih berkat kandungan Allyl isothiocyanate. Wasabi bisa Anda manfaatkan sebagai terapi mengatasi iritasi pada wajah seperti jerawat atau belang akibat sinar matahari. Wasabi juga efektif mengatasi lebam dan keseleo secara efektif.

    Menurut jurnal bertajuk Flavour and pharmaceutical properties of the volatile sulphur compounds of Wasabi (Wasabia japonica) berdasarkan riset dari Animal and Food Science Division, Lincoln University, Selandia Baru pada tahun 1999 diungkap bagaimana cara kerja Allyl isothiocyanate dalam wasabi bekerja terhadap inflamasi. Menariknya, kandungan sulfur dalam wasabi ternyata juga bereaksi sebagai antibiotik alami yang akan bekerja mempercepat penyembuhan inflamasi.

    Sedangkan komponen fitosterol juga bekerja membantu proses penyembuhan dan perbaikan sel sebagaimana telah diungkap dalam jurnal NF-κB and Nrf2 as potential chemopreventive targets of some anti-inflammatory and antioxidative phytonutrients with anti-inflammatory and antioxidative activities berdasarkan hasil riset yang dikembangkan pada Research Institute of Pharmaceutical Sciences, College of Pharmacy, Seoul National University, Seoul, Korea Selatan pada tahun 2008.

  • Mengatasi artritis dan osteoporosis

    Dalam buku berjudul Bioactive Food for Dietary Intervensions for Arthritis and Related Inflamatory Deseases, terbitan tahun 2013 oleh Ronald R. Watson dan Victor R. Preedy, dijelaskan bagaimana wasabi bisa menjadi salah satu pilihan mengatasi nyeri akibat arthritis. Wasabi dapat mengatasi inflamasi yang terbentuk akibat reumatik dan asam urat yang membentuk inflamasi pada ligamen atau otot, persendian dan area perlekatan tulang.

    Selain itu, menurut journal dalam HHS Public Access, wasabi juga efektif untuk mencegah osteoporosis. Membantu mengisi lubang mikro dengan kalsium dan magnesium yang terkandung dalam wasabi.

    Wasabi juga mereduksi rasa nyeri dengan membantu memberi efek nyaman pada persendian. Sejumlah hormon serotonin akan terpancing keluar bersamaan dengan Anda mengonsumsi wasabi, sementara hormon ini memberi manfaat rasa nyaman dan memberi efek mengalihkan rasa nyeri. Beberapa pakar mengatakan secara tradisional wasabi menjadi salah satu penyebab orang tua di Jepang terlihat lebih sehat.

  • Sebagai anti bakteri

    Kandungan sulfur yang tersimpan dalam wasabi menjadikan wasabi memiliki aroma khas menyengat hidung. Anda bisa merasakan hal serupa ketika mengonsumsi bawang putih mentah, tentu saja dengan tingkat yang berkali lebih ringan. Sulfur dalam wasabi relatif tinggi dan disertai dengan kandungan Allyl isothiocyanate menjadikannya lebih tajam dan menusuk.

    Tetapi rupanya justru kandungan sulfur di dalamnya bekerja sebagai anti bakteri. Dan ada kinerja dari Allyl isothiocyanate sebagai anti bakteri sesuai dengan hasil riset dari Food Science Laboratory, Tokyo Gakugei University yang diungkap dalam jurnal 6-Methilsulfinylhexyl Isothiocyanate and Its Homologues as Food originated Compounds with Antibacterial against Escherichia coli and Staphylococcus aureus.

    Dalam riset tersebut diungkap dari sekian banyak jenis sayur dengan kandungan anti bakteri yang tinggi, wasabi berada dalam urutan teratas dalam melawan inkubasi bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.

  • Melegakan pernapasan

    Wasabi ternyata juga diakui secara empirik untuk membantu kinerja sistem pernapasan. Dalam Organictfact dijelaskan bahwa aroma dan rasa menusuk yang muncul ketika Anda mengonsumsi wasabi bekerja efektif membantu melegakan pernapasan, membantu meredakan over sensitif pada mucus hidung yang memicu rasa gatal, dan membantu melegakan gatal pada tenggorokan.

    Kemampuannya dalam mengatasi rasa gatal ini menyebabkan wasabi juga kerap dimanfaatkan sebagai terapi alergi pada sistem pernapasan. Kandungan wasabi tak hanya membantu meredakan sensitivitas mucus pada sistem pernapasan, tetapi juga meredakan bengkak dan membantu meredakan produksi senyawa kimia pembawa faktor histamin atau pembawa faktor alergi.

    Kandungan anti bakteri dalam wasabi juga terbukti ampuh dalam membantu mengatasi inkubasi patogen dalam sistem pencernaan. Sebagaimana bisa Anda lihat dalam Journal of Antimicrobacterial Chemoterapy pada tahun 2001 dengan tajuk Antibacterial activity of essential oils and their major constituents against respiratory tract pathogens by gaseous contact.

  • Mengatasi kavitis

    Sebagaimana dijelaskan bahwa kadar sulfur dan Allyl isothiocyanate dalam wasabi efektif bekerja sebagai anti bakteri, termasuk terhadap serangan bakteri Staphylococcus, maka terbukti pula bahwa wasabi akan efektif mengatasi kavitis.

    Keluhan ini hampir serupa dengan sariawan, namun dengan kerusakan jaringan yang lebih berat dan berisiko. Kadang akan mengakibatkan peradangan pada mulut dan dinding dalam mulut. Dan kavitis sendiri disebabkan oleh infeksi Staphylococcus dalam dinding dalam mulut. Kemampuannya tak hanya untuk melawan inkubasi dari bakteri, tetapi juga mengatasi endapan glukosa yang tersisa dalam mulut yang biasanya menjadi makanan bagi bakteri yang hidup dalam mulut.

  • Mencegah diabetes

    Kandungan mangaan dalam wasabi terbukti memberikan manfaat terhadap kondisi diabetes. Mangaan berperan untuk mendorong metabolisme dan membantu hormon tiroid bekerja efektif.

    Ada kaitan erat antara hormon tiroid, keseimbangan hormonal tubuh secara keseluruhan terhadap produksi hormon insulin. Kondisi ini menyebabkan produksi hormon insulin akan memaksimalkan fungsinya dalam menstimulasi sel-sel tubuh dalam menyerap kelebihan glukosa dalam darah.

Wasabi memang memiliki cukup banyak manfaat bagi kesehatan. Namun seiring dengan deretan manfaat tersebut, rupanya juga tersimpan sejumlah risiko yang perlu Anda pahami. Mengonsumsi wasabi juga ternyata perlu dalam kadar secukupnya mengingat wasabi juga mengandung sejumlah komponen mineral yang relatif berat bagi tubuh.

Reaksi utama yang biasa muncul dari terlalu banyak mengonsumsi wasabi adalah penurunan kondisi liver. Ini karena sejumlah komponen dalam wasabi juga memiliki efek hepatotoksin yang akan memberatkan fungsi hati.

Selain masalah kesehatan hati, Anda juga bisa berhadapan dengan keluhan alergi. Meski kasusnya tidak tinggi, tetapi sejumlah kasus alergi terhadap sulfur dan senyawa turunannya isotheocyatane ternyata juga bermunculan. Kasus ini menyebabkan sesak nafas dan diare karena efek pedas tajam wasabi juga bisa menyerang pencernaan.

Oleh sebab itu, ingatlah Anda memang bisa mendapatkan banyak manfaat wasabi untuk kesehatan, namun dengan karakter aroma dan rasa tajamnya, bijaklah dalam mengonsumsi wasabi. Karena dari sanalah sejumlah reaksi efek samping juga bisa menghampiri Anda.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}