Bantuan Bagi Keluarga Penderita Gangguan Mental

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Pasti sangat sulit untuk menerima bahwa orang yang Anda sayangi sedang berjuang menghadapi gangguan mental. Kelainan kesehatan mental ini dapat sangat memengaruhi kehidupannya, dan juga kehidupan orang-orang yang hidup bersama dengannya.

Gejala-gejala gangguan mental seringkali disalah-mengerti, dan tidak sedikit informasi-informasi keliru yang dipercayai orang-orang mengenai kondisi dari seorang pengidap gangguan mental. Oleh sebab itu, langkah awal terbaik untuk membantunya menghadapi gangguan mental adalah memahami keadaan, gejala, serta pilihan pengobatan yang tersedia baginya.

Pastikan dengan Diagnosa Dokter

Diagnosa hanya boleh dilakukan oleh seorang ahli medis profesional karena melewati proses yang rumit. Walaupun begitu, Anda juga perlu tahu apa saja tanda atau gejala gangguan mental yang kemungkinan dialami oleh orang yang Anda sayangi. Dengan begitu Anda bisa menganjurkannya untuk mencari bantuan medis. Berbagai tes mungkin akan dilakukan untuk menentukan jenis gangguan mental yang dideritanya.

Adalah hal yang normal jika Anda merasa malu, sedih, atau sakit hati ketika menghadapi gangguan mental karena perilakunya bisa sangat sulit untuk dipahami dan ditangani. Banyak orang bahkan merasa marah pada keadaan atau pada orang yang didiagnosa. Orangtua dari penderita seringkali menyalahkan diri mereka.

Jika Anda Adalah Orangtua

Orangtua khususnya sering harus menyesuaikan harapan atau ekspektasi mereka terhadap masa depan. Seraya waktu berlalu, Anda mungkin meratapi masa depan yang akan dimiliki oleh anak Anda. Perasaan ini, meskipun sulit dihadapi, benar-benar wajar dialami oleh para orangtua.

Anda harus memperhatikan kesehatan sendiri seraya terus merawatnya; juga penting untuk menjaga hubungan yang baik dengan anggota keluarga yang lain, termasuk pasangan dan anak Anda yang lain. Mudah sekali untuk terlalu fokus terhadap anak penderita gangguan mental, sehingga mengurangi perhatian Anda kepada anak lain yang sehat.

Anak yang sehat juga bisa merasa cemas dan frustasi, sama seperti Anda, ketika menghadapi gangguan mental yang diidap saudaranya. Cobalah untuk rutin menyisihkan waktu secara pribadi bersama anak-anak lain. Beritahu mereka bahwa Anda sangat menghargai upayanya untuk memahami dan membantu saudaranya.

Jelas bahwa komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting untuk semua anggota keluarga. Misalnya, jangan takut untuk bertanya kepada anak pengidap gangguan mentap maupun yang seat untuk menceritakan bagaimana perasaan mereka terhadap perubahan di keluarga. Menjaga jalur komunikasi tetap terbuka penting untuk memastikan semua berjalan lebih lancar—baik pada saat diagnosis baru didapatkan maupun ke depannya.

Jika Anda Adalah Suami/Istri

Sewaktu salah satu pasangan menghadapai gangguan mental, situasi dalam kehidupan perkawinan mereka bisa menjadi sangat kompleks. Suami/istri dari penderita gangguan mental yang belum mendapat diagnosa dokter seringkali akan mengkhawatirkan banyak sekali hal, termasuk tanggung jawab yang harus diembannya. Kekhawatiran ini dapat sangat membebaninya dan membuatnya merasa sulit saat melakukan tugas rumah tangga atau merawat anak.

Jika Anda adalah suami/istri dari seorang penderita gangguan mental, penting untuk mengingat bahwa kebanyakan penderita gangguan mental sanggup membaik keadaannya dari waktu ke waktu. Sikap dan perilaku pasangan dari penderita dapat sangat memengaruhi proses pemulihannya.

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG

Jadi upayakanlah untuk bersikap menerima dan positif terhadap keadaan yang dihadapi pasangan Anda. Di waktu bersamaan, bersikaplah realistis terhadap pasangan Anda agar jangan mengharapkannya untuk cepat pulih.

Carilah Dukungan yang Anda Butuhkan

Seraya menyesuaikan diri dengan perilaku, emosi, dan cara berpikir dari orang yang Anda sayangi, cobalah untuk mencari dukungan yang Anda butuhkan. Dukungan yang baik biasanya dapat diperoleh dari orang-orang yang sedang atau pernah mengalami situasi serupa. Jadi cobalah bicarakan situasi Anda dengan orang lain yang sama-sama menghadapi gangguan mental dari orang yang disayanginya.

Untuk menemukan orang-orang yang bisa dipercayai, cobalah tanyakan di rumah sakit setempat atau komunitas lembaga kesehatan mental mengenai Support Group gangguan mental yang di tersedia di wilayah Anda.

Sewaktu Anda baru mengetahui bahwa orang yang dicintai sedang menghadapi gangguan mental, seringkali sulit untuk melakukan hal-hal lain. Namun sebenarnya Anda juga perlu mengurus kebutuhan sendiri. Jadi upayakanlah makan makanan sehat, rutin olahraga, dan cukup tidur.

Luangkanlah waktu untuk melakukan hal-hal yang Anda nikmati dan membantu mengurangi stres. Dengan demikian Anda jadi lebih sanggup memberikan dukungan sepenuh hati kepada orang yang Anda cintai.

Di samping itu, Anda juga mungkin harus menemaninya pergi ke dokter atau menebus obat dari waktu ke waktu. Bila mungkin, tanyakanlah teman-teman atau anggota keluarga lainnya apakah mereka bisa membantu meringankan tanggung jawab Anda.

Hal yang wajar jika kehidupan keluarga Anda berubah ketika salah satu anggota keluarga didiagnosa mengalami kelainan kesehatan mental yang serius. Mungkin akan memakan waktu lama untuk menerima berbagai perubahan dalam menghadapi gangguan mental dan membangun rutinitas baru. Namun ingatlah bahwa penderita gangguan mental serius bisa tetap menikmati hidup yang bahagia dan bermakna.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}