Meski Enak dan Murah, Ingat Bahaya Mie Instan bagi Kesehatan Anda!

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

November 23, 2020


Siapa yang tidak tahu mie instan? Kebanyakan dari kita sudah pernah, atau mungkin gemar, memakannya. Ya mie instan adalah makanan cepat saji yang populer di seluruh dunia. Memang makanan ini tergolong murah dan gampang disiapkan, namun banyak orang khawatir ada bahaya mie instan bagi kesehatan kita.

Oleh sebab itu dalam artikel ini akan dibahas mengenai efek-efek buruk yang kemungkinan dimiliki oleh mie instan, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan. Pertama-tama ada baiknya kita kenali lebih baik dulu apa sebenarnya mie instan itu.

Apa Sebenarnya Mie Instan Itu?

Mie instan adalah sejenis mie yang sudah dimasak sebelumnya, biasanya dijual dalam kemasan plastik atau cup (mangkuk kertas).

Bahan-bahan yang biasa dipakai untuk mie ini adalah tepung, garam, dan minyak sawit. Sedangkan bahan-bahan penyedap umumnya mengandung garam, bumbu, dan monosodium glutamat (MSG).

Setelah mie dibuat di pabrik, mie kemudian dikukus, dikeringkan, dan dikemas.

Setiap kemasan berisi satu bongkahan mie kering serta satu paket penyedap dan/atau minyak sebagai bumbu. Pembeli dapat memasak atau merendam bongkahan mie kering dalam air panas sebelum menyajikannya bersama bumbu penyedap.

Apa Saja Kandungan Nutrisi dalam Mie Instan?

Walaupun ada banyak variasi kandungan nutrisi di antara merek dan rasa mie instan yang berbeda, sebagian besar jenis mie instan punya kesamaan nutrisi.

Sebagian besar jenis mie instan cenderung tidak mengandung banyak kalori, serat, protein, tetapi banyak mengandung lemak, karbohidrat, sodium (natrium), dan beberapa mikonutrien.

Meski tidak sama, namun kita akan mengambil patokan kandungan nutrisi dari satu merek mie instan terkenal. Dalam satu bungkus mie instan tersebut mengandung:

  • 380 kkal kalori
  • 14 g lemak
  • 54 g karbohidrat
  • 8 g protein
  • 2 g serat
  • 8 g gula
  • 1070 mg sodium (natrium)

Ada beberapa merek mie instan tertentu yang dipasarkan sebagai pilihan yang lebih sehat. Kemungkinan jenis mie tersebut dibuat menggunakan whole grain (serealia utuh) atau memiliki jumlah kandungan natrium atau lemak yang lebih rendah.

Mengapa Ada Bahaya Mie Instan bagi Kesehatan Kita?

Walaupun disukai banyak orang karena murah, mudah dibuat, dan enak rasanya, sayangnya banyak yang tidak tahu bahaya mie instan bagi kesehatan. Mengonsumsi mie instan setiap hari dapat menimbulkan berbagai dampak pada kesehatan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita perlu mengurangi makan mie ini:

Mengandung Banyak Natrium

Satu porsi mie instan bisa memiliki sekitar 397 – 3678 mg natrium (sodium) untuk setiap 100 g sajiannya, kadang bahkan lebih. Meski natrium adalah mineral yang penting untuk fungsi tubuh, tetapi terlalu banyak natrium akan berbahaya bagi kesehatan.

Salah satu penyumbang asupan natrium makanan terbesar adalah makanan olahan, termasuk mie instan. Pola makan yang tinggi kandungan natrium telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker lambung, penyakit jantung, dan stroke.

Pada orang-orang yang cenderung sensitif pada garam, pola makan tinggi natrium dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi yang pada akhirnya dapat berdampak buruk pada kesehatan jantung serta ginjal.

Pertimbangkanlah rekomendasi batasan asupan natrium 2 g per hari dari WHO. Mengonsumsi bahkan hanya satu bungkus mie instan akan sangat menyulitkan kita untuk menjaga asupan natrium dalam batasan yang disarankan. Oleh sebab itu, orang yang makan beberapa bungkus mie instan setiap hari pasti akan mengasup natrium dalam jumlah sangat banyak.

Mengandung MSG

Jelas bahwa mie instan mengandung MSG, yang beken disebut “micin”. MSG adalah zat tambahan yang umum digunakan dalam makanan olahan. Kegunaan utamanya adalah unuk meningkatkan rasa dan kelezatan.

Meski banyak digunakan dan disetujui penggunaannya oleh lembaga kesehatan, ada kekhawatiran mengenai efek jangka pendek dan jangka panjangnya bagi kesehatan. Ini juga alasannya kenapa ada potensi bahaya mie instan bagi kesehatan kita.

Konsumsi MSG telah dikaitkan dengan gejala-gejala seperti sakit kepala, mual, tekanan darah tinggi, kelemahan, otot kaku, nyeri dada, jantung berdebar, dan kemerahan pada kulit. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini setelah mengonsumsi MSG, Anda mungkin mengalami kondisi yang disebut “gejala kompleks MSG” (MSG symptom complex).

Walaupun belum ada bukti pasti yang meneguhkan kaitan tersebut, telah diakui bahwa sebagian kecil orang dapat mengalami reaksi jangka pendek terhadap konsumsi MSG.

Beberapa penelitian juga menghubungkan konsumsi banyak MSG dengan obesitas dan kenaikan tekanan darah. Namun, sering kali, MSG dalam jumlah kecil yang ada dalam mie instan kemungkinan tidak akan menyebabkan efek samping tersebut selama dikonsumsi sewajarnya.

Rendah Kandungan Serat dan Protein

Walaupun tidak terlalu banyak mengandung kalori, mie instan rendah kandungan serat dan protein yang membuatnya bukan pilihan bagus untuk menurunkan berat badan. Protein diperlukan untuk meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi rasa lapar, sedangkan serat bergerak perlahan melalui saluran pencernaan yang turut meningkatkan rasa kenyang.

Mengingat rendahnya kadar protein dan serat, maka mengonsumsi mie instan kemungkinan besar tidak akan memuaskan rasa lapar atau membuat Anda benar-benar kenyang. Selain itu, pola makan yang rendah serat dikaitkan dengan risiko gangguan pencernaan seperti sembeli dan penyakit divertikular serta berkurangnya bakteri usus yang sehat.

Kualitas Pola Makan yang Buruk

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi mie instan yang rutin berkaitan dengan kualitas diet atau pola makan yang buruk secara keseluruhan. Dalam sebuah penelitian, pola makan mereka yang mengonsumsi mie instan dibandingkan dengan mereka yang tidak.

Mereka yang mengonsumsi mie instan didapati mengalami penurunan asupan protein, kalsium, vitamin C, fosfor, zat besi, niasin, dan vitamin A. Mereka juga mengalami peningkatan asupan natrium dan kalori.

Bahaya mie instan bagi kesehatan juga ditemukan pada bukti meningkatnya risiko untuk terkena sindrom metabolik, yaitu kondisi yang memicu penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

Kesimpulan tentang Bahaya Mie Instan bagi Kesehatan

Apabila dikonsumsi dengan sewajarnya, artinya tidak berlebihan dan jarang-jarang, mie instan tidak akan berdampak buruk pada kesehatan kita.

Akan tetapi sebaiknya jangan anggap mie instan sebagai pengganti makanan pokok, sebab makanan ini rendah kandungan nutrisi.

Terlebih lagi, mengonsumsinya setiap hari atau sering-sering dikaitkan dengan kualitas diet atau pola makan yang buruk dan peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes, hingga stroke.

Yang paling penting kita dianjurkan untuk membatasi konsumsinya, jika mungkin pilih jenis mie instan yang dibuat dari bahan-bahan yang lebih sehat, serta tambahkan juga sayuran dan makanan sumber protein saat menyajikannya.

Sama seperti banyak makanan cepat saji lainnya, sesekali menikmati mie instan tidaklah masalah—selama kita mempertahankan pola makan yang sehat.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang bahaya mie instan bagi kesehatan. Semoga informasi ini dapat membantu Anda untuk lebih peduli dengan kesehatan diri sendiri maupun keluarga. Nantikan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

Healthline. Are Instant Noodles Bad for You?. URL: https://www.healthline.com/nutrition/instant-noodles

Parkway East Hospital. How Bad are Instant Noodles for Your Health?. URL: https://www.parkwayeast.com.sg/healthplus/article/instant-noodles-health-impact

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}