Bagaimana Sel Kanker Muncul Dalam Tubuh?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Februari 2, 2017


Banyak yang kadang mempertanyakan bagaimana sebenarnya sel kanker muncul? Apa yang menyebabkannya muncul dan bagaimana pertumbuhannya terjadi? Dari mana sebenarnya sel kanker berasal dan masuk dalam tubuh? Inilah saatnya Anda mengenal kanker lebih awal agar bisa mencegahnya sebaik mungkin.

Untuk meluruskan saja, sebenarnya sel kanker bukan datang dari luar. Maka salah bila ada informasi mengatakan bahwa jenis makanan tertentu bisa membawa sel kanker masuk ke dalam tubuh. Faktanya sel kanker berasal dari sel normal dalam tubuh kita. Hanya saja sejumlah faktor merusak karakter dan perilaku sel sehat tadi sehingga berubah menjadi sel abnormal yang bersifat agresif atau memiliki kemampuan menyerang serta merusak sel sehat di sekitarnya. Inilah yang kemudian Anda kenal sebagai sel kanker.

Bagaimana Proses Terbentuknya Cikal Bakal Kanker?

Tubuh manusia terdiri dari 100 triliun sel lebih. Dan dari sel-sel normal yang menjadi komponen tubuh inilah sel kanker dapat tumbuh. Baik itu dari satu sel tunggal atau dari sekelompok sel hingga dari sebuah bagian jaringan. Jaringan sendiri adalah sekumpulan sel yang memiliki karakter dan fungsi yang sama.

Dalam laman Cancerresearchuk.org, seharusnya jumlah sel dalam setiap bagian sudah terukur dengan tepat. Tubuh memiliki semacam kendali yang mengatur jumlah sel setiap harinya, kapan dan berapa yang harus diregenerasi. Jumlah dan waktunya akan disesuaikan dengan jumlah sel yang rusak dan usang.

Mekanisme kendali inilah salah satu kunci untuk pencegahan kanker. Selama mekanisme ini berjalan baik, seharusnya sel kanker atau sel abnormal tidak terjadi. Namun bila mekanisme ini terganggu sehingga sel-sel baru terbentuk tanpa kendali, maka terjadilah penumpukan sel pada satu tempat yang menjadi cikal bakal kanker.

Kadang kemunculannya lebih sering membentuk miom, yakni penebalan dan atau benjolan kecil tanpa isi. Miom atau tumor sebenarnya cenderung tidak berbahaya. Sifatnya hanya pembesaran jaringan sehngga tidak merusak fungsi dari organ dimana sel berkembang.

Hanya saja jika kemudian ukurannya menjadi terlalu besar, keberadaannya akan mendesak serta mengganggu kinerja organ. Kadang juga menyebabkan efek sumbatan pada organ. Sebenarnya tumor terbentuk dari sel yang sama dengan sel sehat dalam jaringan dan organ tersebut. Jadi secara fungsi sebenarnya tak memberi perbedaan, kalaupun ada pengaruhnya sangat kecil.

Kadang pengangkatan massa diperlukan bila ukurannya menjadi terlalu besar hingga menyumbat atau menekan organ dimana tumor terbentuk, bahkan juga bisa menekan organ di sekitarnya. Ini bisa menimbulkan rasa sakit akibat tekanan dan sumbatan tersebut.

Adakalanya pengangkatan juga perlu dilakukan pada massa yang dirasa memiliki pertumbuhan relatif cepat. Pertumbuhan semacam ini dikhawatirkan dapat berkembang menjadi lebih agresif dan menjadi sel kanker.

Kapan Sel Kanker Terbentuk?

Mari kita bahas mulai dari awal mutasi sel bisa terjadi. Pada dasarnya sel tubuh memiliki bentuk dasar yang serupa meskipun setiap sel bekerja dengan fungsi dan peran berbeda. Tiap sel memiliki nukleus (inti sel) yang menjadi pusat DNA berada. DNA (Deoxyribonucleic Acid) bisa dikatakan semacam kode turunan dari induk sel yang memastikan agar setiap sel baru yang dibentuk serupa bentuk maupun fungsinya. Dengan kode ini pula setiap sel sudah diatur kapan menjadi usang, mati, dan diperbarui kembali.

Kode-kode dari DNA oleh setiap sel kemudian dikembangkan sebagai beberapa molekul yang berperan dalam fungsi disebut RNA. RNA ini menghasilkan beberapa protein yang menjadi salah satu identitas sel. Jadi sel sehat akan dapat diterjemahkan dari DNA aslinya, RNA dalam molekulnya, dan protein yang dihasilkannya.

Dan masalah akan muncul jika komponen-komponen ini bekerja dan berfungsi secara tidak normal—yang secara medis dikenal sebagai mutasi. Mutasi yang menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan masih dianggap aman karena hanya akan memicu terbentuknya massa non-ganas. Namun bila komponen-komponen ini mulai mengembangkan kerusakannya menjadi ganas, maka di saat itulah sel-sel ini berubah menjadi kanker.

Mutasi bisa mengacu pada ketidaksinambungan antara perintah dasar dari DNA dengan pembentukan RNA. Bisa pula berkaitan dengan produksi protein yang berlebihan atau terbentuknya jenis protein yang tidak wajar. Juga dapat diakibatkan DNA dalam nukleus yang tidak membelah diri secara tepat sehingga kedua sel hasil pembelahan tidak memiliki komponen DNA yang normal.

Perubahan atau mutasi bisa menyebabkan sel membelah diri dengan sangat cepat, bahkan berkali lipat melebihi seharusnya. Kerusakan ini lalu ditularkan pada sel sehat di sekitarnya sehingga ikut-ikutan mulai rusak—kadang ditandai dengan inflamasi yang bekerja sangat cepat. Seiring dengan berubahnya DNA dan RNA pada sel-sel ini, maka tidak menutup kemungkinan sel kanker juga berdampak buruk pada fungsi organ dimana sel kanker berada.

Pada satu titik, sel kanker mulai bekerja secara mandiri. Ini berkaitan dengan kinerjanya yang terpisah dari organ, sehingga ia harus bekerja mandiri untuk bertahan. Salah satunya dengan menarik aliran darah dari pembuluh darah terdekat sehingga mendapatkan suplai darah. Juga dengan membentuk sistem pertahanan mandiri seperti menebalkan membran dan membentuk protein yang membuatnya sulit dilumpuhkan oleh sistem imun. Dalam tahap ini sel kanker sudah lebih mahir dalam melakukan agresinya terhadap tubuh.

Sekilas memang sel kanker seperti sejenis makhluk hidup dengan kemampuan berpikir. Tetapi sebenarnya nukleus pada sel tersebut bekerja menyerupai otak yang membuatnya seolah sanggup berpikir. Kendali dari nukleus membuat sel bisa melakukan beberapa fungsi untuk bertahan hidup serta berkembangbiak.

Sebagaimana nukleus dalam sel sehat mendorongnya bekerja sebagaimana fungsinya, maka sel kanker juga diperintah nukleus untuk bertahan hidup serta melakukan pembelahan diri yang masif. Dan dari sini muncul masalah lain.

Sel kanker yang terus membelah diri dapat terlarut dalam aliran fluida dalam tubuh—entah dalam darah, getah bening, atau pada cairan sel darah putih. Aliran fluida dalam tubuh yang terkontaminasi sel kanker sebenarnya mampu dilumpuhkan jika sistem imun tubuh bekerja efektif. Sebagaimana diketahui dalam sel darah putih tersimpan sel T sebagai anti gen dan mampu merusak sel kanker. Sayangnya bila sistem imun kurang kuat, maka sel kanker-lah yang akan menang.

Apalagi pada saat pasien sudah terserang kanker, biasanya otomatis ia juga mengalami penurunan kemampuan daya tahan tubuh (imunitas). Ini terjadi akibat sel kanker yang sanggup menurunkan kekuatan sel T serta penurunan fungsi organ yang mengidap kanker yang juga bisa melemahkan imunitas.

Sel kanker yang masuk dalam aliran fluida dan lolos dari gempuran sistem imun kemudian menyusup ke organ lain dan mulai menyerang sel-sel sehat di sana. Akibatnya terbentuklah massa kanker baru di sana sehingga fungsi organ itu juga mulai rusak. Inilah yang disebut sebagai kanker metastasis atau kanker yang sudah menyebar.

Bagaimana Pertumbuhan Sel Kanker Leukemia dan Kanker Getah Bening?

Masalah yang ditimbulkan kanker menjadi lebih kompleks apabila sel kanker bertumbuh pada organ yang berfungsi sebagai kelenjar atau produsen cairan yang penting bagi tubuh. Kanker darah atau leukemia terjadi jika sel kanker menyerang sistem kerja tulang belakang serta merusak sumsum yang menjadi pusat produksi sel darah putih.

Sistem kerja normal sumsum tulang belakang menjadi kacau sehingga sel darah putih diproduksi secara berlebihan. Padahal sel darah putih jumlahnya harus dibatasi karena memiliki sifat dasar yang sudah agresif.

Jika jumlahnya berlebihan, kemampuan agresi (menyerang) yang dilakukannya menjadi cukup buruk, termasuk merusak sel-sel sehat, merusak sel darah putih, bahkan sanggup merusak seluruh sistem. Apalagi ditambah dengan keberadaan kanker dalam setiap sel-sel darah putih, sifat agresifnya bisa lebih menjadi-jadi lagi.

Masalah yang rumit juga ditimbulkan apabila sel kanker tumbuh pada organ kelenjar getah bening. Organ ini memproduksi getah bening dan cairan-cairan berkaitan dengan fungsi daya tahan tubuh, untuk kemudian disalurkan ke seluruh tubuh. Sel kanker dapat sangat mudah terlarut dalam aliran tiroid yang dikirim ke seluruh tubuh. Sudah bisa diduga bahwa dalam waktu dekat, sel kanker dari getah bening juga akan muncul pada organ lain.

Mengapa Sel Sehat Berubah Menjadi Sel Kanker?

Kini Anda bisa pahami tentang apa sebenarnya yang terjadi sehingga seseorang mengalami penyakit kanker serta dari mana sel kanker itu terbentuk. Lalu, kenapa sel sehat berubah menjadi sel kanker?

Tentu saja tidak mungkin sel sehat bisa berubah menjadi sel kanker tanpa sebab. Ada pemicu yang mengubah susunan DNA, RNA, dan produksi protein dari sel-sel sehat tersebut. Beberapa hal yang sanggup menjadi pemicu sel kanker antara lain:

  • Infeksi dan Inflamasi

    Tubuh terserang infeksi akibat serangan bakteri, jamur, atau virus. Serangan ini memicu terbentuknya inflamasi (peradangan) yang berat. Demikian beratnya sampai-sampai tubuh kesulitan untuk melakukan perbaikan (regenerasi) yang mengimbangi kecepatan kerusakan.

    Kerusakan besar-besaran ini menyisakan sel-sel setengah rusak yang tidak berhasil diperbaiki oleh mekanisme regenerasi sel. Inilah yang menjadi awal mula sel-sel tersebut mulai bermutasi serta melakukan proses membelah diri meskipun sudah memiliki DNA yang tak lagi sempurna.

  • Efek Radikal Bebas

    Masuknya toksin, logam berat, dan sejumlah komponen radikal bebas lain ke dalam tubuh memang sangat mudah merusak karakter DNA di dalam sel. Sifat radikal bebas yang mengoksidasi sel mampu mempercepat proses pengrusakan sel dan mengganggu keseimbangan pada sistem kerja sel. Inilah yang menjadi awal mula dari proses terbentuknya mutasi sel kanker.

Ini artinya untuk bisa mencegah terjadinya kerusakan atau mutasi sel, maka penting untuk memastikan agar tubuh tetap terjaga dari dua hal pemicu kanker, yakni infeksi berat serta radikal bebas.

Asupan makanan yang terjaga, lingkungan yang baik, dan pola hidup sehat adalah kunci dari pencegahan kanker yang efektif. Pastikan Anda selalu mengasup sumber makanan kaya anti oksidan, protein, dan kaya akan vitamin serta mineral yang dibutuhkan demi menjaga regenerasi sel tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Bagi Anda yang ingin mengetahui bagaimana caranya memiliki pola hidup sehat agar terbebas dari ancaman kanker maupun penyakit berat lainnya, silakan baca informasi di artikel: Pola Hidup Sehat Terbaik untuk Penyembuhan Segala Macam Penyakit!

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}