Terlihat jernih, tidak berbau, tidak berasa – merupakan beberapa persyaratan dasar air yang dapat Anda konsumsi. Cara ini adalah yang termudah dari sekian banyak metode ilmiah yang rumit dalam menentukan air minum yang tepat. Tapi, apakah cara ini sudah cukup menentukan keamanan air yang Anda minum? Lalu, seperti apakah air yang layak untuk diminum?
Ada yang mengatakan air ledeng atau keran sudah dapat diminum karena steril dan terbebas dari kuman. Ya, tak dipungkiri air keran atau ledeng memang melalui proses sterilisasi dengan menggunakan klorin untuk membunuh bakteri yang ada dalam air. Selain klorin, air ledeng bisa jadi mengandung beberapa komponen zat kimia berupa dioksin dan karsinogen dalam batas yang tertentu. Masuknya klorin memang membunuh mikro-organisme jahat sehingga banyak yang menganggap air ledeng atau keran itu bersih dan layak untuk dikonsumsi. Benarkah demikian?
Walaupun sudah melalui proses sterilisasi, air itu sudah mengalami oksidasi (proses penggabungan suatu zat dengan oksigen ataupun pelepasan elektron dari suatu molekul). Jika sudah teroksidasi tentu tidak baik bagi kesehatan Anda. Syarat air yang baik adalah dapat mereduksi, yaitu diterimanya elektron oleh molekul. Bagaimana cara mengetahui hal ini? Alat ukurnya ialah keberadaan potensi listrik. Ya, jika potensi listrik rendah – tentu air ini memiliki kekuatan untuk mereduksi. Sedangkan jika potensi listrik tinggi – tentu air dapat mengoksidasi zat-zat lainnya.
Air yang memiliki kemampuan reduksi yang tinggi dapat dihasilkan melalui sebuah sistem penjernih air yang dapat menghasilkan ion bermanfaat dengan proses elektrolisis. Saat proses ini berlangsung, kalsium dan magnesium dalam air akan menempel pada katoda, sehingga air yang telah dihasilkan dapat memperoleh lebih banyak mineral. Selain itu, proses ini juga membentuk hidrogen aktif yang mampu menyingkirkan radikal bebas sekaligus zat pada air ledeng tadi. Inilah kategori air yang layak diminum, tak hanya jernih dan bersih, tetapi bersifat basa dan banyak mineral.
Air yang layak minum juga memiliki ketentuan lainnya, misalnya rasio kalsium terhadap magnesium yang memiliki perbandingan 2:1. Contohnya; air yang berasal dari perairan samudra, mengapa? Karena tak hanya magnesium dan kalsium, tembaga, zat besi, fluor dan berbagai mineral lainnya. Lalu, bagaimana Anda dapat memperoleh tingkat kesadahan air yang tepat? Ya, mungkin pengukuran kesadahan air bukanlah kewajiban yang mutlak Anda lakukan, mengingat ada begitu banyak sarana untuk memperoleh air yang layak minum. Tapi, tak ada salahnya untuk tahu!
Kesadahan air diperoleh dengan menjumlahkan hasil perkalian kalsium dengan magnesium. Ini terdiri dari jumlah kalsium yang dikalikan dengan angka 2,5. Serta pengalian jumlah magnesium dengan angka 4,1. Memang rumit menghitung penjumlahan ini, terlebih jika kita memang tidak ahli dalam hal ini. Namun demikianlah yang dilakukan sebuah mesin penjernih air yang memiliki kekuatan reduksi besar. Menakjubkan bukan? Apakah air minum Anda sudah aman untuk dikonsumsi? Tentu, pemerintah telah berupaya menyediakan kebutuhan air yang layak bagi Anda!