Bagaimana Batu Empedu Terbentuk?


By Fery Irawan

Keberadaan batu dalam tubuh manusia tidak bisa disepelekan mengingat dampak buruk yang dapat terjadi pada kesehatan. Selama ini, kita lebih sering mengenal batu dalam tubuh manusia itu terdapat pada rongga ginjal, yang dikenal dengan nama kencing batu atau batu ginjal. Tetapi, ternyata batu pun bisa terbentuk di tempat lain, tepatnya dalam kandung empedu. Itulah yang kerap disebut sebagai batu empedu.

Kandung empedu terletak di bawah organ hati, tepatnya di perut kanan bagian atas. Dan, keduanya saling berhubungan erat. Kandung empedu yang berbentuk seperti buah pir mempunyai saluran yang terhubung dengan hati. Saluran empedu ini dikenal dengan istilah duktus biliaris.

Di sanalah batu empedu biasa terbentuk. Hal itu terjadi karena cairan empedu yang dihasilkan hati (terdiri atas kolesterol, garam empedu, dan bilirubin) merubah diri menjadi partikel keras berupa potongan-potongan batu empedu yang padat seperti kerikil.

Bentuknya bermacam-macam. Ada yang oval, tetapi ditemukan pula yang menyerupai lingkaran. Jika diteliti di laboratorium, dalam batu tersebut akan ditemukan kandungan kolesterol, kalsium bikarbonat, kalsium bilirubinat atau paduan dari elemen-elemen itu.

Ukurannya pun beraneka ragam. Ada yang kecil sekali seperti sebutir pasir. Tetapi, pernah juga ditemukan dalam ukuran hampir seperti bola golf.

Dalam kasus tertentu, dalam sebuah kandung empedu tidak hanya ditemukan sebuah batu ukuran besar, tetapi bisa terdiri dari ratusan batu berukuran kecil. Bahkan perpaduan keduanya.

Pembentukan Batu Empedu

Untuk mengetahui bagaimana batu empedu dapat terbentuk dalam tubuh, kita perlu mengenali berbagai bahan pembentuknya. Nah, dilihat dari segi tersebut, batu empedu dapat dibedakan menjadi dua jenis.

Yang pertama adalah batu empedu kolesterol. Warna batunya kuning atau hijau. Penyebabnya karena kolesterol yang berlebih dalam kandung empedu menjadi keras. Biasanya, kolesterol ini timbul jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak jenuh.

Prosesnya sendiri cukup sederhana. Kolesterol itu tidak larut dalam empedu. Kemudian, menempel bersamaan membentuk partikel-partikel kolesterol. Akhirnya, terbentuk batu empedu dengan ukuran lebih besar.

Berikutnya, batu empedu pigmen dengan warna yang gelap, biasanya hitam atau coklat. Karena itu, jenis batu ini seringkali disebut batu empedu hitam atau batu empedu coklat. Terbentuknya batu ini disebabkan oleh jumlah bilirubin yang terlalu banyak dalam empedu.

Seperti kolesterol, bilirubin ini tidak mudah larut dalam empedu sehingga membentuk pigmen, menempel secara bersamaan, kemudian menjadi partikel yang membentuk batu empedu yang keras dan berwarna hitam.

Jika dalam proses pembentukan tersebut dipengaruhi bakteri yang datang dari usus 12 jari menuju saluran empedu, maka pembentukkan pigmen juga akan dipengaruhi kalsium.

Bahkan, bukan tidak mungkin jika kemudian bergabung dengan zat lainnya seperti kolesterol dan asam lemak. Maka, setelah membentuk partikel, akan timbul batu empedu yang berwarna coklat. Meski begitu, tidak seperti batu empedu hitam yang keras, batu empedu coklat cenderung lebih lembut.

Begitulah batu empedu terbentuk. Segera obati batu empedu yang bersarang di tubuh Anda. mengingat keberadaan batu empedu tersebut bisa mengakibatkan aliran empedu dari kandung empedu terhalang masuk ke usus kecil.

Akibatnya, apa lagi kalau bukan peradangan atau infeksi. Peradangan bukan hanya terjadi pada saluran empedunya saja. Tapi, bahkan bisa merambat ke kandung empedu, organ hati sampai ke pankreas.

Jika sudah demikian, maka akan timbul rasa sakit tak tertahankan yang disertai demam akibat komplikasi penyakit. Sesuatu yang sangat tidak kita inginkan, bukan?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}