Baca 7 Pengingat Ini Sebelum Memulai Kemoterapi


By Cindy Wijaya

Kemoterapi, atau yang sering disingkat kemo, adalah metode pengobatan yang ditujukan untuk membunuh sel-sel kanker, atau setidaknya memperlambat perkembangannya. Bagi banyak pasien kanker, mungkin metode ini tampak cukup menakutkan, sehingga perlu persiapan baik-baik sebelum kemoterapi.

Artikel ini menyadur tulisan dari Anna Renault, seorang pasien kanker yang telah berjuang melewati kemoterapi dan berhasil melawan 8 jenis kanker dalam hidupnya. Anda bisa mendapat tips-tips bermanfaat dari pengalamannya mengenai 7 hal yang perlu dipersiapkan sebelum kemoterapi. Mari kita cermati satu per satu.

Ada Banyak Jenis Kemoterapi yang Berbeda

Anna mengidap penyakit kanker yang sudah menyebar ke lebih dari satu bagian dalam tubuhnya. Jadi ia tidak menjalani metode kemoterapi IV (kemoterapi infus) yang sering kali harus rawat inap di rumah sakit. Ia minum pil-pil kemoterapi setiap hari dan hanya perlu periksa ke rumah sakit sebulan sekali untuk mendapat suntikan. Suntikan tersebut membantu mendorong pertumbuhan tulang-tulang sehat karena kanker menyerang tulang-tulangnya.

Meskipun menjalani kemoterapi oral (dengan pil-pil kemo), ia masih mengalami efek-efek samping kemoterapi, tetapi memang tidak seberat efek samping kemoterapi infus. Anna menjelaskan bahwa rasa sakit seolah-olah sudah menjadi bagian dari hidupnya.

Cari Tahu:

  • Ada banyak sumber-sumber dan layanan yang tersedia untuk mencari tahu sebanyak mungkin tentang kemoterapi, termasuk dari situs-situs internet yang terpercaya dan dari tim dokter yang menangani Anda.
  • Tanyakan dokter apakah ada jenis obat lain untuk dikonsumsi yang menimbulkan lebih sedikit efek samping.

Selalu Siap Minta Bantuan Ketika Pergi Berobat ke Rumah Sakit

Kadang-kadang Anda bisa merasa terlalu lelah atau terlalu sakit untuk pulang ke rumah sendirian. Jadi mintalah bantuan orang lain untuk menemani Anda sewaktu pergi berobat ke rumah sakit.

Efek Samping Kemoterapi Bukan Hanya Rambut Rontok

Metode pengobatan kemoterapi infus mengharuskan Anda untuk tetap di rumah sakit selama berjam-jam menjalani perngobatan. Lalu setelahnya Anda mungkin akan merasakan efek sampingnya selama berhari-hari, bergantung pada jenis obat atau kombinasi obat yang Anda dapatkan.

Efek samping kemoterapi tersebut antara lain rasa sakit dan nyeri, mual dan muntah, diare, serta rambut rontok yang banyak dikhawatirkan orang-orang. Sejumlah obat tertentu mungkin menimbulkan efek samping sariawan dan hilang selera makan, kemampuan indera pengecap, penciuman, atau ketiga-tiganya.

Menghadapi efek samping ini bisa cukup menyusahkan, tetapi karena berharap untuk pulih, Anda jadi termotivasi untuk rutin pergi ke rumah sakit setiap jadwal kemoterapi selanjutnya.

Adalah Wajar untuk Merasa Gelisah

Di hari pertama sebelum kemoterapi, kemungkinan Anda akan bangun pagi dengan perasaan takut karena tidak tahu apa yang akan terjadi. Karena waktu menunggu mendapatkan kemoterapi IV (infus) biasanya cukup lama, sebaiknya Anda bawa buku, majalah, atau apa pun yang membantu Anda menghabiskan waktu.

Tips Mengurangi Rasa Gelisah

  • Sadarilah bagaimana suasana hati Anda. Rasa takut, kebingungan, dan frustasi bisa memengaruhi kehidupan Anda seraya menjalani pengobatan.
  • Buatlah catatan untuk melihat bagaimana keadaan tubuh dan perasaan Anda. Catatan tersebut juga akan membantu Anda melihat cara-cara mengurangi efek samping kemoterapi.
  • Jangan ragu-ragu minta bantuan orang lain untuk membantu melakukan tugas-tugas tertentu.

Selalu Tanya Pertanyaan “Bagaimana Kalau”

Masalah kesehatan selain kanker bisa menimbulkan masalah serius. Anna mengidap penyakit gangguan pendarahan yang menyebabkan efek samping langka, sindrom hand-foot. Sindrom ini menyebabkan kebocoran darah secara perlahan dari pembuluh kapilar kecil di tangan dan kaki, yang lama-kelamaan akan berkembang menjadi pendarahan besar. Akibatnya, ia harus dirawat di rumah sakit selama lima hari bahkan kehilangan delapan kuku kakinya.

Seraya pasien kanker melewati tahap-tahap yang sulit ini, mudah saja untuk mengabaikan efek-efek samping langka yang mungkin muncul. Saya mengidap beberapa kanker dan tahu bahwa tubuh saya tidak selalu berfungsi normal, jadi saya selalu bertanya tentang berbagai situasi yang mungkin terjadi, bahkan yang paling langka sekalipun. Ini sangat berguna! Anna Renault

Otak Bisa Terkena Dampaknya

“Brain fog”—dimana Anda menjadi bingung, gampang lupa, dan kurang fokus—bisa terjadi selama menjalani kemoterapi. Ditambah lagi, pengobatan ini dapat membuat ketidakseimbangan kadar hormon di seluruh tubuh Anda.

Mintalah bantuan teman atau anggota keluarga untuk membantu Anda menginat atau memahami apa yang dikatakan oleh dokter. Mereka bisa membantu dengan menuliskannya di catatan Anda.

Setiap Orang Punya Pengalaman yang Berbeda

Tahap-tahap dan pengalaman kemoterapi yang dijalani masing-masing pasien sering kali tidak sama. Jadi ingatlah selalu bahwa apa yang orang lain katakan mengenai kemoterapi mungkin tidak akan terjadi pada diri Anda.

Lebih baik tanyakan dengan dokter yang menangani untuk memastikan apakah informasi yang Anda dengar itu berlaku bagi Anda. Jangan ragu-ragu untuk berbicara dengan orang yang Anda percayai (teman atau keluarga) untuk mengungkapkan dan menceritakan bagaimana pengobatan Anda selama ini.

Kemoterapi adalah metode pengobatan kanker yang menggunakan obat-obat bersifat agresif untuk membunuh/memperlambat perkembangan sel-sel kanker. Metode ini telah dibuktikan dapat secara efektif melawan sel-sel kanker, tapi sayangnya banyak efek samping serius yang bisa sangat berdampak pada kehidupan Anda.

Karena itu sebelum kemoterapi, Anda perlu mempertimbangkan efek-efek serius tersebut dan bandingkan dengan risiko yang mungkin terjadi jika tidak mendapatkan kemoterapi. Selalu bicarakan dengan dokter Anda mengenai kekhawatiran dan pertanyaan apa pun tentang metode pengobatan ini.

Baca juga artikel yang bermanfaat bagi pasien kanker yang sedang menghadapi efek samping-efek samping kemoterapi: 5 Tips Mengatasi Efek Samping Mengganggu Akibat Kemoterapi.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}