Yoghurt merupakan salah satu hasil olahan susu yang dipercaya mampu memperbaiki sistem pencernaan dan menjadi alternatif bagi mereka yang memiliki intoleransi laktosa (ketiadaan enzim laktosa, sehingga sulit mencerna komponen tertentu dalam susu). Yoghurt mengandung banyak sekali protein, kalsium, riboflavin, dan vitamin (B6, B12, D). Semua kandungan ini memang dibutuhkan oleh tubuh. Untuk meningkatkan konsumsi masyarakat akan yoghurt banyak yang telah menciptakan variasi rasa dengan kombinasi beragam jenis buah-buahan yang menambah kenikmatan yoghurt.
Bahkan belakangan terakhir di Jepang ada yang disebut dengan ‘yoghurt aloe’ dan cukup populer. Banyak orang yang mengonsumsi yoghurt mengatakan bahwa mereka merasakan manfaatnya secara langsung, misalnya; mengecilnya pinggang, terbebas dari konstipasi atau sulit buang air besar, dan kondisi pencernaan yang kian membaik. Hal ini dikaitkan dengan keberadaan bakteri laktobasilus. Namun, apakah memang yoghurt bermanfaat bagi kesehatan sistem pencernaan Anda? Atau justru bereaksi sebaliknya? Apakah memang bakteri laktobasilus yoghurt berguna?
Bakteri laktobasilus sebenarnya sudah berada di dalam usus atau bermukim di dalamnya. Keberadaan bakteri ini pada produk yoghurt sebenarnya masih dipertanyakan, namun apabila ini benar, sistem tubuh biasanya menolak zat asing yang masuk kedalam tubuh. Sehingga bakteri laktobasilus yang berasal dari luar, sekalipun itu adalah bakteri baik – akan diserang oleh sistem pertahanan tubuh, apabila bakteri ini tidak berasal dari dalam usus. Bagaimana proses ini dapat terjadi? Ya, ini berawal di lambung, asam lambung akan menyeleksi apapun yang masuk kedalamnya sehingga banyak bakteri yang mati, maka dari itu timbul produk yoghurt dengan bakteri laktobasilus yang dapat mencapai usus.
Sekalipun ada produk yang demikian, timbul sebuah pertanyaan ‘dapatkah mereka bekerja sama dengan bakteri yang ada di dalam pencernaan?’. Berdasarkan karakteristik usus para konsumen yoghurt didapati ekosistem yang kurang baik didalamnya. Hal ini juga tidak membuat usus Anda bekerja lebih baik lagi. Bagaimana dengan konsumen yang merasa bahwa konstipasi mereka hilang? Apa yang disebut penyembuhan, ini rupanya hanyalah suatu kondisi diare ringan karena ketiadaan enzim laktosa, sehingga laktosa dalam susu tidak dapat terurai dengan sangat baik. Konsumsi Yoghurt setiap hari sebenarnya memperburuk kondisi usus atau sistem pencernaan Anda. Bagaimana ini diketahui?
Cobalah Anda melakukan pengujian pada diri sendiri dengan mengonsumsi yoghurt setiap hari, tentu Anda akan merasa kembung – pada saat mengeluarkan gas ataupun buang air besar akan tercium aroma yang lebih tajam, bila dibandingkan dengan kondisi Anda sebelum rutin mengonsumsi yoghurt. Hal ini menjadi tanda bahwa kondisi dalam perut Anda tidaklah biak. Gas yang berbau ini merupakan hasil dari reaksi beracun yang tengah dihasilkan dalam usus besar. Untuk dapat memastikannya, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan endoskopi dan perubahan gaya hidup.