Apa yang Terjadi Bila Anda Mengalami Kanker Hati Stadium 2?


By Cindy Wijaya

Kanker hati stadium 2 masih termasuk stadium awal, karena kanker masih belum menyebar ke kelenjar-kelenjar getah bening maupun ke bagian tubuh lainnya. Stadium kanker hati akan dicari tahu setelah dokter mendiagnosis penyakit ini. Walaupun tidak sebaik pada stadium 1, tetapi peluang untuk mengalahkan kanker ini masih tergolong cukup baik jika berhasil dideteksi pada stadium 2.

Stadium kanker hati menggambarkan seberapa luas penyebaran dari kanker ini ketika terdiagnosis. Penentuan stadium kanker merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan pilihan pengobatan yang tepat serta memprediksi harapan hidup dari pasien.

Artikel ini akan membahas mengenai pengertian kanker hati stadium 2, apa saja yang terjadi pada stadium ini, bagaimana dampak atau gejalanya, serta apa saja pilihan perawatan yang tersedia.

Bila Anda Didiagnosis Kanker Hati Stadium 2

Stadium kanker hati ditentukan berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh dari pemeriksaan fisik, tes pencitraan (ultrasound, CT atau MRI scan, dsb) dan tes-tes lainnya, juga berdasarkan hasil dari operasi jika sudah dilakukan.

Bila Anda didiagnosis kanker hati stadium 2, itu berarti ada sebuah tumor (bisa berukuran berapa pun) yang telah bertumbuh ke pembuluh darah, ATAU ada beberapa tumor, dan semuanya berukuran 5 cm atau kurang. Tetapi pada stadium ini kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening terdekat maupun lokasi-lokasi jauh. Stadium ini juga dikelompokkan sebagai T2, N0, M0 dalam sistem TNM.

Sistem TNM adalah singkatan dari Tumor, Node, dan Metastasis: T menggambarkan ukuran tumor, N menggambarkan apakah sel-sel kanker sudah menyebar ke kelenjar-kelenjar getah bening (node), dan M menggambarkan apakah kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lain (metastasis).

Mendeteksi Kanker Hati Stadium 2

Karena pada umumnya kanker hati tidak akan menimbulkan gejala kentara apa pun di stadium-stadium awalnya, maka untuk mendeteksi penyakit ini sering kali harus melalui pemeriksaan. Memang tidak ada rekomendasi skrining untuk deteksi dini kanker hati primer, tetapi ada metode skrining yang direkomendasikan bagi orang-orang yang berisiko tinggi.

Namun, penelitian belum memastikan apakah skrining ini ada gunanya bagi orang-orang berisiko tinggi. Untuk mendiagnosis kanker hati, dokter harus menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari gangguan pada hati Anda.

Orang-orang yang berisiko tinggi kanker hati antara lain adalah mereka yang menderita hemokromatosis, hepatitis kronis, serta pecandu alkhol.

  • Tes darah digunakan untuk mengukur keberadaan tumor—kadar dari zat-zat tertentu meningkat dalam darah jika seseorang memiliki kanker tertentu. Kanker hati melepaskan zat bernama alpha fetoprotein (AFP) yang secara alami ada pada janin, tetapi hilang saat lahir. Peningkatan AFP pada orang dewasa mungkin mengindikasikan kaker hati. Peningkatan kadar zat besi juga menjadi salah satu tolak ukur.
  • Pencitraan dengan ultrasound adalah tes awal diagnosis karena mampu mendeteksi tumor, bahkan yang sekecil 1 cm. CT scan resolusi tinggi dan MRI scan kontras digunakan untuk diagnosis dan penentuan stadium kanker hati.
  • Biopsi hati akan memastikan apakah tumor bersifat jinak atau ganas. Namun, bergantung pada hasil-hasil dari tes-tes lain, biopsi kemungkinan tidak diperlukan dalam diagnosis kanker.
  • Laraskopi, menggunakan alat dan kamera melalui sayatan kecil, digunakan antara lain untuk mendeteksi tumor-tumor kecil, menentukan keparahan sirosis, atau untuk mendapatkan biopsi, juga menegaskan hasil tes-tes sebelumnya.

Perawatan untuk Pasien Kanker Hati Stadium 2

Mengetahui stadium kanker hati akan membantu dokter untuk memutuskan jenis pengobatan seperti apa yang terbaik bagi Anda. Disamping itu, perawatan kanker juga bergantung pada jenis kanker Anda, lokasi kanker, serta kondisi kesehatan Anda.

Dokter akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut untuk menentukan pengobatan dan obat kanker hati stadium 2 yang tepat. Berikut adalah pilihan perawatan yang umumnya tersedia.

Transplantasi Hati

Anda mungkin disarankan untuk menjalani transplantasi hati. Hanya sebagain kecil penderita kanker hati stadium 2 yang disarankan untuk melakukannya.

Operasi Pengangkatan Sebagian Hati

Bergantung pada ukuran dan letak kanker di dalam hati, Anda mungkin dapat menjalani operasi pengangkatan tumor dari hati. Anda mungkin disarankan pilihan ini jika didiagnosis kanker hati stadium 2 dan organ hati masih berfungsi dengan baik.

Kemoembolisasi (Kemoterapi Langsung ke Hati)

Kemoembolisasi juga disebut trans arterial chemoembolisation (TACE). Ini artinya kemoterapi langsung diarahkan ke area hati yang mengandung kanker lalu menghambat aliran darah ke tumornya. Anda biasanya disarankan pilihan ini jika tidak bisa dioperasi, atau untuk membantu mengendalikan pertumbuhan kanker selagi menunggu donor hati. Perawatan ini juga bisa mengecilkan tumor sehingga lebih mudah diangkat saat operasi.

Radiofrequency Ablation (RFA)

Pengobatan kanker hati ini menggunakan panas dari gelombang radio untuk membunuh sel-sel kanker. Radiofrekuensi adalah jenis energi elektrik yang memanaskan tumor kemudian membunuh sel-sel kanker di hati.

Percutaneous Ethanol Injection (PEI)

Metode ini dilakukan dengan menyuntikkan alkohol (ethanol) melalui kulit, langsung ke kanker di hati. Anda mungkin menjalani perawatan ini selama melakukan pemeriksaan ultrasound sehingga dokter bisa melihat dengan jelas lokasi untuk disuntikkan alkohol. Anda juga mungkin disarankan pilihan ini jika tidak dapat dioperasi.

Dalam menentukan pilihan perawatan untuk stadium kanker hati ini, sangatlah penting untuk mempertimbangkannya baik-baik bersama tim dokter dan keluarga Anda. Dengan begitu mereka bisa membantu Anda meninjau risiko dan manfaat dari perawatan tersebut.

Pola Makan yang Disarankan untuk Pasien Kanker Hati Stadium 2

Pola makan yang sehat dapat membantu melindungi organ hati Anda agar tidak semakin rusak, sekaligus juga menjaga tubuh tetap ternutrisi dengan baik selama menjalani pengobatan kanker. Berikut adalah beberapa makanan yang disarankan dikonsumsi oleh pasien kanker hati.

Protein Tanpa Lemak

Hati bekerja sebagai penyaring untuk menghilangkan racun dan limbah dari makanan selama proses pencernaan. Kanker hati dapat menghambat fungsi hati untuk mendetoksifikasi ini, khususnya dalam mendetoksifikasi jenis protein berlemak. Untuk mencegah penumpukan limbah makanan, pilihlah jenis protein tanpa lemak dan batasi asupan makanan sehari-hari untuk memberi waktu bagi hati untuk memetabolisme nutrisi.

Protein tanpa lemak bisa didapat dari daging unggas, ikan, kacang-kacangan, kacang pohon, dan biji-bijian. Susu juga merupakan sumebr proten tetapi pilihlah yang rendah lemak atau tidak mengandung lemak. Olahlah makanan dengan cara dipanggang, dikukus, atau direbus, bukan dengan menggoreng. Hindari daging merah berlemak dan daging olahan seperti daging ham dan sosis.

Serealia semacam nasi, roti, dan sereal adalah sumber karbohidrat penting untuk memberikan asupan glukosa bagi tubuh—sumber penting untuk energi-energi bagi sel-sel. Bergantung pada stadium kanker hati Anda dan perawatan yang dijalani, Anda mungkin perlu mengganti ke pilihan serealia utuh seperti gandum dan beras merah. Serealia utuh lebih kaya akan serat bagi pencernaan dan lebih banyak mengandung vitamin serta mineral.

Buah dan Sayur

Sertakanlah sejumlah sajian buah dan sayur sebagai makanan utama Anda. Melawan sel kanker membutuhkan banyak vitamin dan mineral. Makanan-makanan segar yang mengandung beragam nutrisi akan memenuhi kebutuhan tersebut.

Sebelum, selama, dan setelah pengobatan kanker, konsumsilah berbagai sayuran hijau seperti brokoli, bayam, serta wortel, ubi jalar, dan lain sebagainya. Pilihlah buah-buahan berwarna seperti melon, jeruk, apel, atau buah beri sebagai camilan di sela waktu makan.

Makanan yang Harus Dihindari

Alkohol dikaitkan sebagai salah satu penyebab kanker hati. Alkohol menyebabkan peradangan pada hati. Semua jenis minuman beralkohol dapat bersifat racun bagi hati Anda. Selain itu, terlalu banyak natrium atau garam bisa memicu pembengkakan dan penumpukan cairan.

Konsultasikanlah dengan dokter Anda mengenai apa saja yang harus dihindari. Hindari juga konsumsi makanan-makanan, misalnya beras dan kacang-kacangan, yang tidak disimpan dengan baik, karena bisa tercemar jamur yang menghasilkan bahan kimia aflatoksin yang berbahaya bagi hati.

Pola makan sehat akan memperbaiki kualitas hidup Anda saat harus menghadapi berbagai pengobatan kanker, maupun setelah menyelesaikan pengobatan. Bekerjasamalah dengan tim dokter yang menangani Anda untuk merencanakan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Demikianlah gambaran umum tentang kondisi-kondisi yang dialami oleh pasien pada stadium kanker hati ini. Semoga informasi dalam artikel ini membuat Anda semakin mengerti seperti apa yang harus dihadapi ketika didiagnosis kanker hati stadium 2.

Namun bagaimana jika Anda divonis mengidap kanker hati stadium 1, 3, atau bahkan 4? Bacalah artikel-artikel berikut yang memuat informasi penting tersebut:

Sumber

Sumber Referensi:

Cancer Research UK. Liver Cancer – Stage 2. URL: https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/liver-cancer/stages/stage-2

American Cancer Society. Liver Cancer Stages. URL: https://www.cancer.org/cancer/liver-cancer/detection-diagnosis-staging/staging.html

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}