Penyebab Kanker Hati yang Perlu Anda Kenali dan Hindari

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

September 22, 2020


Penyebab kanker hati belum dapat sepenuhnya diidentifikasi. Tetapi para ahli sudah meninjau sejumlah faktor yang diyakini sangat berkaitan dengan perkembangan kanker ini. Salah satunya adalah infeksi kronis akibat virus hepatitis tertentu diketahui bisa menyebabkan kanker hati. Sejumlah faktor lainnya berkaitan dengan gaya hidup tidak sehat.

Bagaimana awal mula terjadinya kanker di hati? Kanker hati terjadi ketika sel-sel di hati mengalami perubahan-perubahan (mutasi) pada DNA mereka—material yang memberikan instruksi untuk setiap proses kimiawi di tubuh kita.

Mutasi DNA menimbulkan perubahan dalam instrukti tersebut. Salah satu akibatnya adalah sel-sel dapat mulai tumbuh tak terkendali dan akhirnya membentuk tumor—sekumpulan massa sel-sel kanker.

Para ahli telah menemukan berbagai faktor risiko yang dapat membuat seseorang menjadi lebih rentan untuk mengalami mutasi DNA yang memicu perkembangan di kanker hati. Berikut adalah faktor-faktor risiko yang harus kita waspadai tersebut.

Jenis Kelamin

Karsinoma hepatoseluler jauh lebih umum diderita oleh pria daripada wanita. Kemungkinan besar ini disebabkan oleh gaya hidup pria yang memengaruhi sejumlah faktor risiko yang akan dijelaskan di bawah. Sedangkan sub-jenis darinya, yaitu fibrolamellar, lebih umum diidap wanita.

Infeksi Virus Hepatitis Kronis (Hepatitis B atau C)

Di seluruh dunia, faktor risiko umum sebagai penyebab kanker hati adalah infeksi virus hepatitis B (HBV) atau virus hepatitis C (HCV) yang kronis (jangka panjang). Infeksi ini memicu sirosis hati dan bertanggung jawab menjadikan kanker hati sebagai salah satu jenis kanker paling umum di berbagai belahan dunia.

Di Asia dan negara-negara berkembang, infeksi virus hepatitis B lebih sering terjadi daripada C. Penderita dari kedua infeksi ini memiliki risko besar untuk mengembangkan hepatitis kronis, sirosis, dan kanker hati. Risikonya semakin besar jika mereka adalah peminum alkohol berat (setidaknya 6 takaran alkohol per hari).

HBV dan HCV bisa menyebar dari orang ke orang melalui jarum suntik yang digunakan bersama (misalnya dalam menggunakan obat-obatan), seks tanpa pengaman, atau proses melahirkan. Mereka juga bisa menyebar melalui transfusi darah. Di negara-negara berkembang, anak-anak kadang tertular hepatitis B melalui kontak jangka panjang dengan anggota keluarga yang lebih dulu terinfeksi.

HBV lebih sering menimbulkan gejala-gejala, seperti penyakit flu dan menguningnya warna mata serta kulit (jaundice). Namun kebanyakan orang akan sembuh dari infeksi HBC dalam hitungan bulan. Hanya sangat sedikit orang dewasa yang mengembangkan infeksi kronis sehingga punya risiko kanker hati. Balita dan anak kecil yang terinfeksi juga riskan mengembangkan infeksi kronis.

HCV, di sisi lain, lebih jarang menimbulkan gejala-gejala. Tetapi kebanyakan penderita HCV mengembangkan infeksi kronis, yang lebih memungkinkan mereka rentan menderita kerusakan hati atau bahkan kanker.

Virus-virus lain, misalnya hepatitis A dan hepatitis E, juga bisa menyebabkan penyakit hepatitis. Tetapi penderita infeksi virus ini tidak mengembangkan hepatitis kronis atau sirosis, sehingga tidak meningkat risiko mereka untuk kanker hati.

Sirosis Hati

Sirosis adalah penyakit dimana sel-sel hati menjadi rusak dan digantikan oleh jaringan parut. Penderita sirosis mengalami peningkatan risiko kanker hati. Kebanyakan (tapi tidak semua) orang yang mengembangkan kanker hati sudah memiliki sejumlah tanda-tanda sirosis di hatinya.

Terdapat sejumlah kemungkinan penyebab sirosis, misalnya adalah karena penyalahgunaan alkohol (konsumsi dalam jumlah berlebihan) atau karena infeksi HBV atau HCV yang kronis.

Penyakit Hati Berlemak Non-Alkohol

Faktor penyebab kanker hati ini, yaitu penyakit hati berlemak pada orang-orang yang hanya sedikit atau sama sekali tidak mengonsumsi alkohol, adalah penyakit yang umum diderita orang-orang gemuk. Penderita penyakit yang disebut sebagai non-alcoholic steatohepatitis (NASH) ini mungkin akan mengembangkan sirosis yang memicu perkembangan kanker di hati.

Sirosis Bilier Primer

Sejumlah jenis penyakit autoimun yang memengaruhi hati juga dapat menyebabkan sirosis. Sebagai contoh, terdapat penyakit yang juga disebut sirosis bilier primer atau primary biliary cirrhosis (PBC). Pada PBC, saluran empedu di hati menjadi rusak atau bahkan hancur sehingga dapat memicu sirosis. Penderia penyakit PBC tahap lanjut punya risiko besar menderita kanker hati.

Penyakit Metabolik Bawaan

Sejumlah penyakit metabolik keturunan/bawaan dapat mengarah pada kondisi sirosis hati. Penderita hemokromatosis herediter menyerap terlalu banyak zat besi dari makanan yang mereka santap. Zat besi kemudian mengendap dalam jaringan di seluruh tubuh, termasuk hati. Pada akhirnya endapan zat besi di hati bisa memicu sirosis serta turut menjadi penyebab kanker hati.

Peminum Alkohol Berat

Konsumsi alkohol berlebihan adalah penyebab utama sirosis di berbagai negara. Dan sebagaimana sudah dijelaskan, sirosis adalah salah satu faktor penyebab kanker hati yang paling harus diwaspadai.

Obesitas

Menjadi obesitas (sangat kegemukan) memperbesar risiko Anda untuk mengembangkan kanker hati. Hal ini mungkin karena obesitas dapat mengarah pada penyakit hati berlemak serta sirosis di hati.

Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker hati, biasanya pada pasien yang juga memiliki faktor risiko lain, misalnya peminum alkohol berat dan/atau infeksi virus hepatitis kronis. Risiko ini dapat meningkat sebab para penderita diabetes tipe 2 cenderung kegemukan atau obesitas, sehingga bisa mengakibatkan masalah di hati.

Beberapa Penyakit Langka

Penyakit langka yang dicurigai dapat menjadi penyebab kanker hati antara lain: tirosinemia, defisiensi alpha1-antitripsin, porphyria cutanea tarda, penyakit penyimpanan glikogen, serta penyakit Wilson.

Tercemar Aflatoksin

Zat-zat penyebab kanker ini berasal dari jamur-jamur yang mencemari kacang tanah, gandum, kedelai, jagung, dan beras. Penyimpanan bahan-bahan makanan tadi di lingkungan yang lembap dan hangat bisa memicu pertumbuhan jamur ini.

Meskipun hal ini dapat terjadi di hampir seluruh dunia, tetapi pencemaran jamur ini lebih umum terjadi di negara-negara yang suhunya lebih hangat dan beriklim tropis. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan di Eropa juga sudah menerapkan pengujian dalam makanan untuk mengatur kandungan aflatoksinnya.

Pencemaran jangka panjang dari zat-zat aflatoksin merupakan salah satu faktor risiko utama untuk kanker hati. Risikonya bahkan mampu meningkat lebih pada orang-orang yang terinfeksi hepatitis B atau C.

Vinil Klorida dan Tiorium Dioksida (Thorotrast)

Paparan dari bahan-bahan kimia ini memperbesar risiko untuk menderita kanker hati angiosarkoma. Juga meningkatkan risiko berkembangnya kanker hati kolangiokarsinoma serta karsinoma hepatoseluler, tetapi pada tingkat yang jauh lebih rendah.

Vinil klorida adalah bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan beberapa jenis plastik. Thorotrast adalah bahan kimia yang di masa lalu disuntikkan ke beberapa pasien sebagai bagian dari pemeriksaan sinar-X tertentu. Ketika sifat penyebab kanker dari bahan kimia ini diketahui, langkah-langkah dilakukan untuk menghilangkan atau meminimalkan paparan bahan-bahan kimia ini.

Thorotrast tidak lagi digunakan dalam pemeriksaan sinar-X, dan di berbagai negara terdapat aturan ketat untuk penggunaan bahan vinil klorida di pabrik-pabrik.

Steroid Anabolik

Steroid anabolik adalah hormon pria yang digunakan oleh beberapa atlet untuk meningkatkan kekuatan dan massa otot mereka. Penggunaan steroid anabolik dalam jangka panjang bisa sedikit memperbesar risiko kanker hepatoseluler. Steroid seperti kortison, misalnya hidrokortison, prednison, dan deksametason, tidak menimbulkan risiko yang sama.

Kontaminasi Arsenik

Meminum air yang terkontaminasi dengan arsenik alami, seperti yang terjadi di beberapa sumur, dalam jangka waktu lama mampu meningkatkan risiko dari sejumlah jenis kanker hati. Hal ini lebih sering terjadi di beberapa wilayah Asia Timur, tetapi mungkin juga perlu diwaspadai di wilayah-wilayah lain.

Infeksi Parasit Penyebab Kanker Hati

Infeksi akibat parasit yang menyebabkan skistosomiasis bisa menjadi penyebab kanker hati karena sanggup menimbulkan kerusakan pada organ hati. Parasit ini ditemukan pada wilayah-wilayah di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.

Merokok

Merokok memperbesar risiko Anda untuk mengidap kanker hati. Mantan perokok memang punya risiko lebih rendah daripada yang masih merokok, tetapi mereka semua tetap memiliki risiko yang lebih besar daripada orang yang tidak pernah merokok.

Mencegah Kanker Hati dengan Herbal

Herbal yang dapat diandalkan untuk membantu pencegahan kanker hati adalah Sarang Semut Papua. Herbal ini mengandung sejumlah antioksidan bermanfaat untuk melawan dampak buruk radikal bebas sebagai penyebab timbulnya kanker.

Sarang Semut juga mengandung multi-mineral yang dapat menjaga stamina tubuh secara keseluruhan. Sistem imun tubuh yang kuat akan membantu tubuh terhindar dari berbagai serangan penyakit.

Bahkan dengan beragam kandungan bermanfaat yang dimilikinya, herbal ini pun sering dimanfaatkan sebagai obat kanker hati.

Ingatlah bahwa memiliki satu atau beberapa faktor risiko di atas bukan berarti Anda pasti akan menderita kanker hati. Beberapa orang yang punya berbagai faktor risiko di atas tidak pernah mengembangkan kanker seumur hidupnya, namun ada juga yang hanya sedikit atau tidak memiliki faktor risiko justru terdiagnosis mengidap kanker hati.

Oleh sebab itu, daripada terlalu khawatir dengan faktor-faktor penyebab kanker hati di atas, ada baiknya kita semua sebisanya upayakan cara mencegah kanker hati dengan menghindari yang bisa dicegah dan mewaspadai yang tidak terhindarkan. Misalnya dengan menjalankan pola hidup sehat dan rutin memeriksakan kesehatan ke dokter.

Sumber

Sumber Referensi:

American Cancer Society. Liver Cancer Risk Factors. URL: https://www.cancer.org/cancer/liver-cancer/causes-risks-prevention/risk-factors.html

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}