Apa Saja Jenis-Jenis Kolesterol?


By Fery Irawan

Di dalam tubuh, terdapat 2 jenis kolesterol. Kedua jenis kolesterol tersebut adalah LDL dan HDL. Masing-masing terdiri atas kolesterol, protein, dan trigliserida.

Dalam setiap macam kolesterol, komposisi ketiga komponen tersebut memiliki kadar yang berbeda-beda. Mari kita kenali 2 jenis kolesterol tersebut dan simak perbedaannya masing-masing.

LDL (Low Density Lipoprotein)

Dari segi komposisinya, LDL kaya akan kolesterol dibandingkan dengan komponen lainnya seperti protein dan trigliserida. LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat, karena kadar kolesterol dan lemaknya yang tinggi dan pekat ini akan menyebabkan melekatnya kolesterol dalam dinding-dinding pembuluh darah pada saat transportasi dilakukan.

Kolesterol yang melekat itu lama-kelamaan akan menumpuk dan mengendap menjadi semacam plak pada dinding-dinding pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah.

Kondisi ini disebut aterosklerosis. Akibatnya, saluran peredaran darah dan supplai oksigen terganggu dan dapat meningkatkan resiko stroke dan penyakit jantung.

HDL (High Density Lipoprotein)

HDL atau yang dikenal sebagai kolesterol baik memiliki kandungan protein terbanyak dibandingkan komponen kolesterol lainnya. HDL adalah molekul yang haus akan kolesterol. Sewaktu beredar dalam aliran darah, HDL menyerap kolesterol berlebih yang di bawa oleh LDL dan membawanya ke liver untuk diurai kembali. Liver menguraikan kolesterol dan membuangnya ke dalam kandung empedu.

Dengan membawa kelebihan kolesterol yang di bawa oleh LDL tadi, maka HDL membantu mencegah terjadinya pengendapan dan mengurangi pembentukan plak di pembuluh darah yang tentu saja beresiko mengganggu sistem peredaran darah dan membahayakan tubuh. Itulah sebabnya, HDL disebut-sebut sebagai kolesterol baik.

Sekitar 80% total kolesterol yang terdapat dalam tubuh diproduksi secara alamiah oleh hati. Sisanya, dipenuhi dari konsumsi makanan sehari-hari. Umumnya, kolesterol didapatkan pada makanan yang berasal dari hewan. Daging, telur, dan produk susu semuanya mengandung kolesterol. Di lain pihak, makanan yang berasal dari tumbuhan bebas kolesterol. Semakin banyak seseorang mengonsumsi makanan berkolesterol tinggi, semakin tinggi pula kenaikan kadar kolesterol yang terjadi dalam tubuh.

Kebanyakan kolesterol yang kita makan akan berakhir di hati. Biasanya, seraya kolesterol yang kita makan masuk ke dalam hati, hati akan memprosesnya dan menurunkan produksi kolesterolnya sendiri. Ini menjaga agar jumlah keseluruhan kolesterol dalam darah tidak berubah.

Namun, bagaimana jika menu makanan kita mengandung sedemikian banyak kolesterol sehingga tidak dapat segera diproses oleh hati? Ini meningkatkan kemungkinan kolesterol langsung masuk ke sel pada dinding arteri. Bila hal ini terjadi, akan terjadi proses aterosklerosis. Situasi ini jelas sangat berbahaya dan beresiko. Oleh karena itu, mengurangi konsumsi kolesterol Anda merupakan langkah yang bijaksana.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}