Penyebab Kanker Rahim yang Perlu Anda Kenali dan Hindari

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

September 23, 2020


Penyebab kanker rahim masih belum dapat diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa hal yang diketahui sanggup memperbesar risiko kita untuk mengembangkan penyakit ini. Pelajari apa saja yang bisa memicu kanker rahim, lalu waspadai dan berupayalah hindari yang bisa dicegah.

Pemicu utama dari sebagian besar kanker rahim adalah karena di dalam tubuh terlalu banyak hormon estrogen daripada hormon progesteron. Ketidakseimbangan hormon ini mengakibatkan lapisan di rahim menjadi lebih tebal dan semakin tebal. Bila lapisan terus menumpuk dan tetap seperti itu, maka sel-sel kanker dapat mulai tumbuh.

Beberapa faktor telah diidentifikasi mampu meningkatkan risiko berkembangnya kanker di rahim. Mereka disebut sebagai faktor-faktor risiko kanker rahim. Di bawah ini akan dijelaskan sejumlah faktor risiko yang paling umum.

1. Usia

Risiko Anda untuk mengembangkan kanker rahim semakin meningkat seraya usia menua. Mayoritas dari kasus penyakit ini terjadi pada wanita berusia 40 – 74 tahun, dengan hanya 1% dari kasus kanker rahim didiagnosis pada wanita di bawah 40 tahun.

2. Estrogen

Penyebab kanker rahim sering dikaitkan dengan paparan tubuh terhadap hormon estrogen. Estrogen adalah salah satu hormon yang mengatur sistem reproduksi wanita.

  • Estrogen merangsang pelepasan sel-sel telur dari ovarium (indung telur) dan menyebabkan sel-sel di lapisan rahim untuk membelah diri.
  • Progesteron mempersiapkan lapisan rahim Anda untuk menerima sel telur dari ovarium.

Kadar hormon estrogen dan progesteron di tubuh Anda biasanya seimbang satu sama lain. Jika estrogen tidak diseimbangkan oleh progesteron, maka kadarnya dalam tubuh bisa meninggi. Keadaan ini disebut ‘estrogen tanpa lawan’ (unopposed estrogen).

Setelah melewati menopause, tubuh berhenti menghasilkan progesteron. Akan tetapi, masih ada sejumlah kecil estrogen yang diproduksi tubuh. Keadaan ‘estrogen tanpa lawan’ ini membuat sel-sel di endometrium (lapisan rahim) membelah diri, sehingga dapat memperbesar risiko kanker rahim.

3. Terapi Penggantian Hormon

Karena hubungan antara peningkatan kadar estrogen dan penyebab kanker rahim, maka terapi penggantian hormon estrogen seharusnya hanya diberikan kepada wanita yang sudah diangkat rahimnya (melalui operasi histerektomi).

Dalam semua kasus lainnya, terapi penggantian hormon haruslah menggunakan kombinasi antara estrogen dan progesteron, agar risiko kanker rahim tidak menjadi terlampau besar.

4. Kegemukan atau Obesitas

Karena estrogen bisa diproduksi di jaringan lemak, maka menjadi kegemukan atau obesitas akan meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh Anda. Ini secara signifikan meningkatkan kemungkinan Anda untuk menderita kanker rahim.

Wanita yang kegemukan menjadi tiga kali lebih mungkin untuk mengembangkan kanker ini dibandingkan dengan wanita yang berat badannya wajar. Dan wanita yang sangat kegemukan (obesitas) menjadi enam kali lebih mungkin mengembangkan kanker ini daripada wanita yang berat badannya sehat.

Satu cara untuk meninjau apakah berat badan Anda tergolong wajar/sehat adalah dengan menghitung indeks massa tubuh (IMT) Anda. Pada umumnya, nilai IMT yang tergolong kegemukan adalah jika angkanya berada di atas 25.

Rumus IMT = Berat Badan dalam kilogram : (Tinggi Badan x Tinggi Badan dalam meter)

5. Riwayat Reproduktif

Wanita yang tidak pernah punya anak berada pada risiko lebih besar untuk menderita penyakit ini. Ini mungkin disebabkan oleh peningkatan kadar progesteron dan penurunan kadar estrogen yang terjadi selama masa kehamilan memiliki efek perlindungan terhadap kaner pada lapisan rahim.

6. Tamoxifen Penyebab Kanker Rahim

Wanita yang dirawat dengan tamoxifen (perawatan hormon untuk kanker payudara) bisa mengalami peningkatan risiko kanker rahim. Akan tetapi, risikonya tidak sebanding dengan besarnya manfaat yang diberikan tamoxifen untuk mencegah kanker payudara.

Oleh sebab itu, Anda sebaiknya secara teratur periksakan diri ke dokter jika menjalani pengobatan dengan tamoxifen, terutama jika mengalami gejala pendarahan dari vagina yang tak wajar.

7. Diabetes

Wanita penderita diabetes dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan kanker di rahim. Diabetes menyebabkan peningkatan jumlah insulin dalam tubuh Anda, yang pada akhirnya bisa meningkatkan kadar estrogen Anda.

Banyak wanita penderita diabetes tipe 2 juga kegemukan, sehingga semakin memperbesar risiko kanker mereka.

8. Sindrom Ovarium Polikistik

Wanita yang mengalami sindrom ovarium polikistik berada pada risiko lebih besar untuk mengidap penyakit ini, sebab mereka memiliki kadar tinggi estrogen dalam tubuh mereka.

Para penderita sindrom ini mempunyai beberapa kista di ovarium mereka, yang bisa menimbulkan keluhan seperti periode menstruasi tak teratur, atau sama sekali tidak menstruasi, juga kesulitan untuk hamil, berat badan naik, jerawatan, serta pertumbuhan rambut di tubuh yang berlebihan (hirsutism).

9. Endometrial Hiperplasia

Endometrial hiperplasia adalah kondisi dimana lapisan di rahim menjadi lebih tebal. Wanita yang mengalami kondisi ini mungkin punya risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker rahim.

Mencegah Kanker Rahim dengan Herbal


Dalam upaya pencegahan kanker rahim, banyak orang memanfaatkan herbal untuk membantu menghindari atau menekan pertumbuhan “bibit” kanker. Salah satu herbal yang telah terbukti memiliki manfaat anti-kanker ialah Sarang Semut Papua. Anti-kanker artinya mampu menghambat atau mengatasi pertumbuhan sel-sel kanker.

cara mencegah kanker rahim sejak dini dengan herbal

Salah satu penelitian dilakukan oleh A. Soeksmanto dan rekan-rekannya dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Dibuktikan bahwa ekstrak tanaman Sarang Semut memiliki kemampuan yang cukup aktif, bukan hanya untuk pencegahan, tetapi bahkan untuk membantu pengobatan kanker payudara dan kanker rahim.

Kemampuan anti-kanker tersebut diduga berasal dari kandungan senyawa utama di dalam tanaman ini, yaitu flavonoid. Memang flavonoid telah dikenal sebagai senyawa aktif yang punya cara kerja khusus untuk melawan pertumbuhan sel-sel kanker. Diantaranya cara kerja anti-proliferasi, induksi apoptosis, dan inhibisi angiogenesis.

Berbekal kemampuan itu, tak heran jika Sarang Semut semakin banyak digunakan oleh orang-orang untuk membantu melawan kanker. Bahkan ribuan penderita kanker, tumor, dan berbagai benjolan abnormal lainnya sudah menggunakan herbal ini untuk mengatasi masalah mereka.

Apakah Anda tertarik untuk mencari tahu lebih banyak tentang Sarang Semut Papua? Bacalah artikel yang membahas tentang Sarang Semut sebagai Obat Kanker Rahim Alami Khas Indonesia.

Demikianlah berbagai faktor risiko yang paling sering dikaitkan dengan penyebab kanker rahim. Ingatlah bahwa mempunyai satu atau beberapa faktor risiko di atas bukan artinya Anda secara otomatis akan mengembangkan kanker ini. Juga, tidak memiliki satu pun faktor risiko di atas juga bukan berarti Anda sama sekali lepas dari ancaman penyakit ini.

Oleh sebab itu, ada baiknya kita sebagai wanita—tidak soal usia berapa pun—lebih memperhatikan kesehatan sistem reproduksi kita. Upayakanlaha cara mencegah kanker rahim dengan menghindari faktor-faktor risiko penyebab kanker rahim yang bisa dicegah, dan waspadai yang tak dapat dicegah.

Sumber

Referensi Cara Mencegah Kanker Rahim:

NHS. Womb (uterus) cancer – Causes. URL: https://www.nhs.uk/conditions/womb-cancer/causes/

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}