Apa Obat Herbal Difteri Terbaik?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Juni 18, 2015


Sejak digalakannya vaksinasi DPT sebagai bagian dari program ketahanan terhada penyakit Difteri, Pertusis dan Tetanus, memang semakin sedikit kasus difteri yang dialami masyarakat. Namun sejauh ini sama sekali belum bisa kita katakan bahwa Indonesia bebas difteri.

Itu sebabnya artikel ini akan mengulas mengenai obat herbal difteri, sebagai solusi alternatif untuk membantu pengobatan penyakit Difteri yang merupakan salah satu penyakit bakteri yang mematikan dan sangat mudah menular.

Tingkat kematian dari Difteri mencapai 20 % untuk Indonesia dengan kemungkinan menular yang sangat tinggi. Bahkan seorang yang mengalami serangan difteri bisa dengan mudah menularkan penyakitnya pada mereka yang satu rumah dengannya dalam hitungan inkubasi beberapa hari saja.

Bagaimana kasus kematian penyakit difteri bisa tinggi dengan waktu singat? Kita perlu memahami ini untuk kemudian menemukan cara mengatasi penyakit ini, termasuk dari sisi tradisional dengan obat herbal difteri.

Bagaimana Penyakit Difteri Bisa Mematikan?

Difteri adalah penyakit yang menyerang jaringan dalam saluran pernapasan yang ditimbulkan oleh serangan infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae dan Corynebacterium ulcerans. Penyakit ini memiliki ciri khas terbentuknya membran berwarna kelabu pada area tenggorokan yang berlapis lendir pekat. Membran inilah yang sering menyebabkan pasien mengalami batuk berat dengan rasa sesak yang bisa membawa kematian.

Kedua bakteri ini ketika memasuki tubuh akan menyebarkan sejenis toksin yang bekerja mematikan sel-sel pada lapisan dinding tenggorokan dan amandel. Sel mati pada dinding tenggorokan inilah yang kemudian berubah menjadi keabuan dan melapisi dinding tenggorokan.

Lapisan membran kelabu ini membuat dinding tenggorokan mengalami peradangan berat yang menganggu sel-sel otot dalam tenggorokan. Pasien akan mulai kehilangan sensitivitas saraf dan kemampuan motoriknya (seperti menelan atau bernapas). Selain itu, membran ini memicu produksi lendir yang berat dan pekat. Sehingga pasien akan mengalami pilek berat, batuk berdahak, dan suara serak yang sangat parah.

Pada taraf berat, akan muncul pembengkakan pada kelenjar limfa dan akhirnya perusakan sel memburuk ditandai dengan terbentuknya lendir darah. Kadang bakteri sempat masuk ke dalam jantung dan paru-paru melalui napas dan akhirnya merusak sel dinding pada kedua organ tersebut serta membentuk membran yang sama pada kedua organ.

Difteri juga bisa menyerang lapisan kulit dengan merusak sel-sel dalam kulit dan membentuk sekumpulan bisul kecil yang sulit disembuhkan. Kadang masalah ini menjadi keluhan karena kalaupun berhasil disembuhkan, kerusakan sel pada setiap organ termasuk pada sel kulit akan membekas dan meninggalkan semacam parut atau tanda.

Bakteri Corynebacterium diphtheriae dan Corynebacterium ulcerans ini sangat mudah menular, penularan cukup melalui pernapasan, air liur, makanan/minuman bekas tersentuh mereka yang mengidap difteri, serta keringat. Kadang bekas handuk penderita juga bisa menyebabkan penularan. Penularan berjalan sangat cepat dengan proses inkubasinya hanya memakan tempo 2 – 5 hari saja.

Penyakit ini menjadi sangat mematikan karena membran membuat pasien akan merasa sesak napas hebat dan akhirnya mereka tidak lagi bisa mendapatkan asupan oksigen sebagaimana mestinya. Selain itu, kemunculan membran pada area jantung dan paru-paru juga bisa memicu disfungsi kedua organ itu.

Cara Mengatasi dengan Obat Herbal Difteri

Pengobatan medis sejauh ini ini menggunakan dua sistem, yakni dengan antibiotik dan antitoksin. Antibiotik bertujuan mematikan serangan bakteri, sedangkan antitoksin untuk menetralisir kadar toksin bakteri dalam darah. Perawatan ini membutuhkan tempo setidaknya 3 minggu sampai 2 bulan untuk pulih kembali. Kadang diperlukan operasi pengangkatan membran bila membran sudah terlalu tebal sehingga mustahil terkelupas dengan sendirinya.

Solusi alternatif yang bisa membantu meningkatkan kemungkinan hidup dan penyembuhan adalah dengan obat herbal difteri. Berarti memanfaatkan bahan herbal alami yang berkhasiat memperbaiki masalah infeksi dan kerusakan sel area tenggorokan, dengan kadar antibiotik dan antitoksin tinggi. Beberapa obat herbal tersebut antara lain:

  • Jus Nanas

    Dalam nanas terdapat kandungan Bromelein yang sangat baik untuk anti radang dan membantu mengelupas sel-sel rusak pada area tenggorokan, termasuk baik untuk membantu meluruhkan membran kelabu akibat difteri. Senyawa dalam nanas juga membantu meningkatkan imunitas dan antioksidan yang cukup tinggi.

  • Bawang putih segar

    Dalam bawang putih terdapat kandungan minyak atsiri yang bekerja sebagai antibakteri dan antiradang, juga kandungan Organosulfida yang secara aktif mampu bekerja meluruhkan membran kelabu karena difteri. Terdapat pula khasiat unik dari Saltivine yang terbukti sangat baik memperbaiki kerusakan sel, termasuk mengembalikan fungsi sel dan jaringan di area dinding tenggorokan.

  • Jeruk lemon dan rosella

    Perpaduan air rebusan bunga rosella dengan perasan jeruk nipis mampu bekerja sama dalam menyingkirkan racun dari bakteri Corynebacterium diphtheriae dan Corynebacterium ulcerans. Ini berkat perpaduan beragam antitoksin di dalamnya, dan juga sifatnya yang mirip nanas dalam meluruhkan sisa sel-sel rusak karena peradangan pada tenggorokan. Fungsinya ini sangat baik untuk mengatasi difteri.

  • Noni juice

    Dalam buah Noni atau mengkudu terdapat kandungan antitoksin xeronine dan flavonoid yang baik untuk mengatasi masalah tumpukan toksin dalam darah. Juga mengandung antibiotik alami yang mampu bekerja aktif melawan bakteri. Terdapat pula kandungan scolopetin dan terpenoid yang efektif meredakan peradangan dan membantu pemulihan sel pada tenggorokan.

Anda bisa lihat bukan bagaimana khasiat dari obat herbal difteri di atas memang memiliki sederet manfaat yang menjadikannya layak sebagai pilihan alternatif untuk mengobati difteri, baik sebagai pengobatan tunggal maupun sebagai pendamping obat medis.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}