Apa itu Keracunan Timah Hitam?

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 

April 21, 2014


Anda mungkin heran sewaktu mendengar istilah keracunan timah hitam, apakah Anda sedang mengalaminya? Apa penyebabnya dan bagaimana ini memengaruhi kesehatan Anda? Adakah solusi yang dapat mengatasi keracunan timah hitam?

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health melaporkan, bahwa timah hitam dapat menghambat protein penting bagi perkembangan otak maupun kognisi (kemampuan dalam mengenal sesuatu). Penelitian lainnya memperlihatkan bahwa ada sekitar 50% timah hitam yang diserap tubuh anak-anak dan 10-15% pada orang dewasa.

Bagaimana keracunan timah hitam dapat menjangkiti Anda?

Keracunan timah hitam cenderung menimpa anak usia dibawah 6 tahun, mengingat mereka gemar sekali mengisap atau menggigit mainan yang memiliki kandungan timah hitam. Maka dari itu, banyak negara yang menarik kembali peredaran mainan maupun perhiasan dengan kandungan tersebut.

Timah hitam juga dapat mengontaminasi makanan dan minuman dalam wadah tembikar yang dilapisi timah hitam. Wadah seperti ini biasa digunakan oleh beberapa orang di negara Asia dan Amerika Latin, guna menyimpan air minum agar tetap dingin. Beberapa orang juga menggunakan cangkir berlapis sebagai wadah minuman panas.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menemukan bahwa hampir 100 negara di dunia masih menggunakan bensin  yang mengandung timah hitam. Ketahuilah bahwa timah hitam tidak dapat terurai atau terbakar habis. Oleh karena itu, partikel halus yang dihasilkan oleh asap kendaraan seringkali mengontaminasi tanah di sepanjang jalan.

Selain itu, timah hitam juga dapat ditemukan pada cat, belakangan penggunaan cat berbahan timah hitam mulai dilarang di beberapa negara Eropa. Negara yang dahulu menggunakan cat tersebut adalah Amerika Serikat, rata-rata perkiraan ada sekitar 38 juta rumah hingga 40% dari seluruh rumah di sana yang masih meninggalkan lapisan cat berbahan timah hitam.

Anda juga perlu waspada terhadap pipa saluran air yang terbuat dari timah hitam atau tembaga yang dipatri dengan timah hitam. Jika Anda menggunakan pipa saluran air ada tips menarik dari sebuah situ Mayo Clinic yang menyarankan agar air dingin dari pipa ini dibiarkan mengalir selama 30 sampai 60 detik, sebelum dimasak untuk diminum dan jangan menggunakan pemanas air untuk memasak atau membuat susu bayi.

Apa gejala atau tanda Anda keracunan timah hitam? Dan, apa bahaya lainnya?

Menurut keterangan MEDLINE PLUS MEDICAL ENCYCLOPEDIA, Anda mengidap keracunan timah hitam jika timbul rasa nyeri pada perut, perubahan sikap menjadi lebih agresif, terserang anemia, tidak dapat fokus atau sulit berkonsentrasi, sembelit, kelelahan, sakit kepala, mudah jengkel, tidak dapat mengembangkan diri, nafsu makan berkurang, dan lambatnya pertumbuhan pada anak-anak.

Beberapa orang dewasa yang keracunan timah hitam juga dapat merasa sulit mengingat maupun berkonsentrasi, mengalami gangguan saraf, nyeri otot, dan sendi.

Badan Keselamatan Nasional di Amerika Serikat juga menjelaskan akibat lain jika Anda mengalami keracunan, seperti ketidaksanggupan belajar, kerusakan pendengaran, dan kerusakan ginjal pada anak-anak, juga membahayakan janin.

Kadar timah hitam dalam darah dapat berkurang jika sumber timah hitam dilenyapkan. Jika Anda khawatir, lakukanlah tes darah untuk memastikan apakah Anda butuh menjalani perawatan kesehatan atau tidak. Artikel berikutnya akan membantu Anda melihat bagaimana cara mencegah dan menangani keracunan timah hitam?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}