Alergi Cokelat: Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

November 22, 2016


Alergi Cokelat – Bagi sebagian besar orang, cokelat adalah makanan manis yang selalu menggugah selera. Sangat lezat dan menggoda baik saat disajikan sebagai praline, cokelat potong atau bahkan sebagai bahan kue dan minuman. Namun bagaimana jika Anda tak dapat menikmatinya, lantaran terserang alergi?

Dalam artikel ini Anda akan melihat beberapa informasi menarik terkait dengan alergi cokelat. Temukan informasi seputar gejala, serta pengobatannya dalam artikel berikut ini!

Alergi Cokelat

Tidak hanya itu, secara medis cokelat juga dikenal sebagai salah satu obat stress. Dengan mengonsumsi cokelat seseorang akan mendapatkan asupan senyawa phenethylamine yang berfungsi mendorong produksi endorfin. Hormon endorfin disertai senyawa lain dalam cokelat bernama anandamide terbukti efektif memberi efek nyaman, bahagia, merasa dicintai, relaks dan tenang.

Bahkan menurut riset yang dipaparkan dalam British Medical Journal cokelat juga bekerja membantu memanjangkan umur, termasuk mencegah terbentuknya kolesterol dan mencegah terjadinya serangan jantung.

Tetapi ternyata, tidak semua orang bisa memandang cokelat dengan sudut pandang sepositif itu. Karena sebagian orang rupany mengalami keluhan alergi cokelat. Sebuah keluhan yang sebenarnya langka namun juga bisa berisiko.

Kasus alergi cokelat memang benar relatif langka dibandingkan jenis alergi lain. Kebanyakan orang yang mengalami reaksi terhadap cokelat bisa jadi tidak benar-benar mengalami alergi hanya alergi pada kandungan dari makanan cokelat saja. Bisa jadi yang terjadi sebenarnya adalah pasien memiliki alergi terhadap kedelai, mentega, pemanis, lemak dan bahan-bahan lain yang ditambahkan dalam cokelat.

Menurut Livestrong.com, berdasarkan data dari The American College of Allergy, kasus alergi terhadap makanan sebenarnya relatif rendah, tak lebih dari angka 4%. Dan dari angka tersebut, kebanyakan alergi disebabkan oleh susu atau laktosa, kedelai, kacang, telur, ikan dan lain sebagainya. Hanya sebagian kecil dari angka ini saja yang dipastikan memiliki keluhan alergi terhadap cokelat.

Gejala Alergi Cokelat

Gejala yang umum dialami mereka yang merasa mengalami alergi cokelat biasanya efek gatal pada tenggorokan. Padahal sebenarnya bisa jadi gejala yang muncul bukan tanda dari alergi. Tanda gatal yang muncul bisa saja sebenarnya reaksi terhadap pemanis yang ditambahkan dalam cokelat Atau pada bahan minyak atau mentega yang biasanya dimanfaatkan sebagai materi pengikat pada cokelat.

Lalu bagaimana sebenarnya gejala dari alergi cokelat? Secara umum, alergi cokelat akan berkaitan dengan produksi senyawa histamin yang muncul sebagai reaksi terhadap cokelat.

Dan berikut adalah gejala alergi cokelat karena reaksi senyawa histamin.

  • Gatal-gatal
  • Sesak napas
  • Kembung dan mual
  • Pembengkakan pada wajah dan area mulut
  • Bersin-bersin dan batuk kering
  • Kram perut

Perhatikan pula bila Anda mengalami beberapa gejala lain seperti munculnya jerawat, migrain, konstipasi atau gejala biang keringat. Pada beberapa gejala di atas, besar kemungkinan Anda tidak sedang mengalami alergi cokelat, tetapi hipersensitif terhadap cokelat.

Kadang pada kasus hipersensitif terhadap kafein dalam cokelat, Anda bisa jadi mengalami sejumlah gejala yang merupakan reaksi tubuh terhadap kafein, seperti gejala sakit kepala degup jantung yang cepat, leher kaku, efek pusing dan lain sebagainya.

Penyebab Alergi Cokelat

Sebagaimana beberapa kali kami singgung sebelumnya, menurut ulasan healthline, sebagian besar kasus alergi cokelat sebenarnya bukan murni alergi cokelat. Sebagian besar, pada kisaran 70% kasus, sebenarnya adalah reaksi terhadap alergi pemanis buatan, corn sirup, minyak, soya, gluten, kacang, susu, kafein dan lain sebagainya.

Sedang sisanya sebagian memang benar-benar alergi terhadap cokelat. Biasanya merupakan reaksi terhadap kandungan murni dari cokelat. Dalam cokelat terdapat kandungan nikel dalam kadar kecil, namun bisa jadi memberi efek terhadap beberapa orang.

Kandungan senyawa phenethylamine, juga terbukti memberi efek pada mereka yang sensitif. Sifat senyawa yang bisa menyebabkan terjadinya perubahan struktur hormonal kadang malah memicu ketidak seimbangan hormonal. Biasanya memang kondisi ini hanya bisa terjadi bila Anda berlebihan dengan cokelat.

Selain aspek kandungan dalam cokelat, mereka dengan keluhan penyakit celiac besar kemungkinan akan mengalami reaksi alergi terhadap cokelat. Sebenarnya ini adalah reaksi terhadap kandungan gluten dan susu yang kerap dicampurkan dalam adonan cokelat.

Mereka yang tengah menjalani pengobatan tertentu juga bisa mengalami risiko alergi cokelat. Ini karena sejumlah pengobatan bisa menimbulkan reaksi terhadap sistem daya tahan tubuh. Sistem daya tahan tubuh akan membentuk sistem imunitas abnormal dengan mengidentifikasi cokelat sebagai toksin.

Pengobatan Alergi Cokelat

Ketika seseorang menunjukan reaksi alergi cokelat, maka ada banyak kemungkinan yang perlu Anda kenali dengan baik. Anda bisa jadi hanya alergi terhadap kandungan dalam cokelat seperti susu, kacang, pemanis, mentega, lemak, berry, dan lain sebagainya.

Pada kondisi semacam ini, bukan cokelat yang sebenarnya perlu Anda hindari, tetapi kandungan dalam cokelat. Misalkan dengan memilih dark cokelat bila Anda alergi susu, memilih cokelat batang bebas kacang bila Anda memang alergi kacang dan lain sebagainya. Menghindari kue cokelat atau chocolate bar dengan kandungan gluten bila Anda alergi gluten.

Namun, bila Anda memang murni alergi cokelat, sebaiknya hindari sepenuhnya segala jenis makanan dengan kandungan cokelat. Anda bisa memilih jenis makanan berbahan legum yang memiliki karakter hampir serupa dengan cokelat.

Sedang untuk mengatasi keluhan alergi, Anda bisa mengonsumsi obat anti histamin. Namun sebaiknya cara terbaik tetap mengkonsultasikan gejala pada pihak medis, untuk memastikan penanganan yang paling tepat. Mengingat alergi cokelat bisa memunculkan reaksi yang cukup luas.

Demikianlah informasi seputar alergi yang perlu Anda cermati. Nantikan informasi penting lainnya seputar gangguan kesehatan, tips hidup sehat, maupun pengobatan alternatif alami –hanya di deherba.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}