• Home
  • Blog
  • Alergi
  • Alergi Dingin: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya

Alergi Dingin: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya


By Cindy Wijaya

Alergi dingin dicirikan oleh bintik-bintik atau benjolan-benjolan merah di kulit yang muncul saat udara sedang dingin. Dalam istilah kedokterannya, masalah ini disebut sebagai urtikaria dingin, atau sering juga disebut biduran dingin. Artikel ini akan mengupas mengenai penyebab, ciri-ciri, dan cara mengatasi urtikaria dingin.

Sebenarnya masalah ini merupakan akibat dari tanggapan sistem kekebalan tubuh terhadap paparan suhu dingin. Urtikaria dingin meliputi sekitar 3 persen dari semua kasus urtikaria atau biduran. Biasanya lebih sering terjadi pada orang dewasa muda daripada orang yang sudah berusia tua.

Apa Penyebab Alergi Dingin?

Walaupun penyebab alergi dingin masih belum diketahui secara pasti, namun para ahli memperkirakan ada beberapa faktor yang memicunya.

Ketika tubuh menimbulkan reaksi berupa biduran (termasuk urtikaria dingin), itu dikarenakan proses pada tingkat sel-sel yang disebut degranulasi. Degranulasi adalah proses dimana sel-sel mast melepaskan histamin ke dalam dermis (kulit).

Kadang seseorang mengalami reaksi kulit ini karena kecenderungan genetiknya, atau kadang bisa juga karena suatu virus atau penyakit.

Suhu yang dingin memicu sel-sel mast itu untuk melepaskan histamin dan bahan-bahan kimia lain ke dalam darah. Histamin dan bahan-bahan kimia inilah yang menjadi penyebab timbulnya gejala alergi dingin, seperti kemerahan dan gatal-gatal di kulit, serta gejala-gejala lain yang lebih parah dan serius (disebut anafilaksis).

Kecenderungan Genetik

Para ahli mendapati adanya suatu mutasi genetik yang menyebabkan sistem kekebalan memunculkan tanggapan berupa gejala-gejala alergi, seperti yang terjadi pada gejala alergi dingin.

Ada kemungkinan tanggapan sistem kekebalan itu disebabkan oleh faktor genetik, yang disebut penyakit genetik dominan autosomal. Ini berarti bahwa seseorang hanya perlu mewarisi satu salinan gen penyakit (baik dari ayah maupun ibu). Manusia punya 23 pasang kromosom (untaian-untaian DNA yang dikodekan dengan gen-gen). Bentuk penyakit warisan dari urtikaria dingin dikaitkan dengan kromosom nomor 1.

Gangguan Autoimun

Beberapa bentuk dari urtikaria dingin juga merupakan penyakit dari sistem autoimun. Gangguan autoimun disebabkan oleh perlindungan alami tubuh (contohnya antibodi) terhadap “benda asing” atau organisme penyerang, namun perlindungan alami itu justru menyerang jaringan sehat tanpa sebab yang jelas.

Penyakit yang Mendasarinya

Pada beberapa kasus, penyebab alergi dingin bisa jadi adalah masalah kesehatan yang berdampak pada sistem kekebalan, misalnya kanker atau suatu infeksi.

Jika ini kasusnya, maka penderitanya harus mengobati dulu masalah kesehatan itu, di samping menerapkan upaya pencegahan agar tidak terjadi biduran berulang.

Faktor-Faktor Risiko Alergi Dingin

Walaupun penyebab alergi dingin masih belum jelas, namun ada beberapa faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan mengalami masalah ini, antara lain:

  • Berusia dewasa muda: Antara usia 18 sampai 30-an tahun.
  • Punya jenis masalah kesehatan lain: Ini bisa berupa kanker atau hepatitis.
  • Punya kecenderungan bawaan: Ini terkait dengan jenis urtikaria dingin warisan yang menimbulkan biduran menyakitkan dan gejala mirip flu ketika terkena suhu dingin.

Seperti Apa Ciri-Ciri Alergi Dingin?

Berikut ini adalah sejumlah ciri-ciri alergi dingin yang umum dialami oleh para penderitanya, yaitu:

  • Reaksi tidak normal di area kulit yang terkena suhu dingin (misalnya terkena air dingin, es, makanan dingin, minuman es, atau udara dingin).
  • Kulit yang memerah.
  • Biduran dengan atau tanpa pembengkakan jaringan
  • Gatal-gatal
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Kecemasan
  • Kelelahan
  • Nyeri sendi
  • Kenaikan sel-sel darah putih
  • Ciri-ciri alergi dingin yang kurang umum: pingsan, jantung berdebar, bengek

Ciri-Ciri Alergi Dingin yang Parah

Gejala alergi dingin sering memburuk saat kulit mulai menghangat.

Reaksi alergi yang parah mungkin terjadi dan biasanya terjadi ketika seseorang terkena paparan dingin secara menyeluruh. Gejala-gejala menyeluruh yang parah mungkin termasuk:

  • Pembengkakan pada lidah dan tenggorokan
  • Sesak napas
  • Reaksi anafilaksis (antara lain pingsan, detak jantung cepat, pembengkakan di lengan, kaki, atau dada, dan syok)

Reaksi-reaksi alergi yang parah, seperti anafilaksis, biasanya dikaitkan dengan paparan kulit secara penuh, seperti saat berenang di air dingin atau mandi berendam di air dingin.

Kapan Harus ke Dokter?

Apabila Anda melihat adanya reaksi di kulit setelah terkena paparan dingin, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Meskipun reaksinya terlihat ringan, yang paling baik adalah memastikan apa penyebab sebenarnya dengan bantuan dokter.

Dan segera lah pergi ke UGD di rumah sakit terdekat apabila terjadi reaksi anafilaksis, sesak napas, atau reaksi parah lainnya setelah terkena paparan dingin.

Bagaimana Cara Mengatasi Alergi Dingin?

Sampai saat ini tidak ada cara mengobati alergi dingin yang dapat sepenuhnya menyembuhkan. Cara mengatasi alergi dingin saat ini difokuskan untuk menerapkan upaya pencegahan (seperti menghindari paparan dingin) dan penggunaan obat anti-histamin.

Obat-obatan yang digunakan sebagai tindakan pencegahan sebelum terpapar oleh suhu dingin antara lain:

  • Loratadine
  • Desloratadine
  • Epinephrine
  • Cyproheptadine
  • Cetirizine

Omalizumab adalah obat asma yang terkadang digunakan untuk cara mengobati alergi dingin apabila obat-obatan lain tidak mempan.

Laporan menunjukkan bahwa terapi menginduksi toleransi dengan paparan berulang terhadap dingin menimbulkan hasil yang bervariasi. Jadi terapi perawatan ini hanya boleh dilakukan di bawah pengawasan medis yang ketat (misalnya rawat inap di rumah sakit).

Tindakan Pencegahan Sebelum Terkena Dingin

Ada sejumlah tips untuk cara mengatasi alergi dingin sebelum itu terjadi, yang dapat diterapkan saat tahu akan terkena paparan dingin.

  • Mengonsumsi obat anti-histamin sebelum terkena paparan dingin.
  • Melindungi kulit dari suhu dingin.
  • Menghindari minuman dingin.
  • Membawa EpiPen autoinjector untuk mencegah reaksi alergi yang parah (seperti reaksi anafilaksis).
Apabila Anda akan menjalani suatu prosedur bedah, pastikan untuk memberitahukan pada dokter tentang kondisi Anda jauh-jauh hari sebelum prosedur itu. Dengan begitu beliau bisa menerapkan langkah-langkah pencegahan agar Anda tidak terkena paparan dingin saat menjalani prosedur itu.

Kesimpulan tentang Alergi Dingin

Alergi atau biduran dingin adalah masalah pada kulit yang timbul saat terkena paparan dingin. Istilah kedokteran untuknya adalah urtikaria dingin.

Apa penyebab alergi dingin? Reaksi alergi itu merupakan akibat tanggapan sistem kekebalan tubuh terhadap suhu dingin. Meski belum jelas kenapa kekebalan tubuh menanggapi seperti itu, namun para ahli memperkirakan beberapa faktor pemicunya, yaitu faktor genetik, gangguan autoimun, dan masalah kesehatan yang mendasarinya.

Seperti apa ciri-ciri alergi dingin? Gejala urtikaria dingin antara lain kemerahan, gatal-gatal, benjolan-benjolan atau bintik-bintik di kulit, yang dapat disertai demam, sakit kepala, kelelahan, kecemasan, dan nyeri sendi.

Bagaimana cara mengatasi alergi dingin? Cara mengobati urtikaria dingin terutama dengan melakukan upaya pencegahan paparan dingin dan dengan penggunaan obat anti-histamin. Pastikan Anda mendapatkan penanganan dari dokter saat memiliki gejala-gejala urtikaria dingin.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang alergi atau biduran dingin. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga ulasan-ulasan informatif lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

Verywell Health. What Is Cold Rash (Cold Urticaria)?. URL: https://www.verywellhealth.com/overview-of-cold-rash-cold-urticaria-5114291

Mayo Clinic. Cold urticaria. URL: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cold-urticaria/symptoms-causes/syc-20371046

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}