7 Tips Diet untuk PCOS agar Lebih Mudah Hamil


By Cindy Wijaya

PCOS adalah salah satu penyakit reproduktif yang belakangan banyak menyerang wanita usia produktif. AUTHORITY NUTRITION memperkirakan setidaknya ditemukan 15 – 20 % kasus PCOS menyerang wanita usia produktif di seluruh dunia.

Apa Itu Penyakit PCOS?

Penyakit PCOS atau Polycystic Ovary Syndrome sendiri adalah penyakit yang berawal dari gangguan keseimbangan hormonal dan reaksi resistensi insulin. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan fungsi produksi sel telur dalam ovarium akibat dari peningkatan hormon androgen yang berlebihan. Seiring dengan kondisi ini, biasanya pasien juga mengeluhkan peningkatan kadar glikemik.

Hormon androgen merupakan bentukan hormon seksual sebagai pembawa unsur maskulin pada wanita. Sifatnya memang hampir serupa dengan hormon testosteron.

Ketika kadar androgen tinggi, bisa menyebabkan beberapa kondisi pada tubuh wanita, termasuk pertumbuhan bulu berlebihan, jerawat, produksi keringat dan minyak berlebih, suara yang lebih dalam, perubahan postur dan gangguan reproduktif.

Sebagaimana dipahami, seluruh proses reproduksi seperti siklus haid, produksi telur, pembentukan dinding endometrium pada masa menjelang masa subur dimotori oleh hormon feminis semacam hormon estrogen dan hormon progesteron.

Ketika kadar hormon androgen berlebihan, seluruh proses reproduksi tersebut terganggu. Sementara gangguan pada produksi telur menyebabkan terbentuknya sejumlah kista kecil pada area ovarium yang menjadi dasar penamaan penyakit ini.

Hubungan PCOS dengan Diabetes

Ada kaitan kuat antara penyakit PCOS dan Diabetes, mengingat pasien PCOS cenderung memiliki masalah dengan resistensi sel terhadap insulin. Sebuah jurnal yang diterbitkan dalam Human Reproductive Update tahun 2010 menunjukan kaitan kuat antara obesitas, diabetes, PCOS dan sejumlah keluhan terkait lain termasuk kesehatan jantung.

Kaitan kedua kondisi tersebut belum sepenuhnya dipahami, tetapi pasien dengan PCOS memiliki masalah pula dengan resistensi insulin. Dan mereka dengan kasus PCOS juga memiliki risiko tinggi mengalami diabetes, demikian sebaliknya.

Dalam healthline, diperkirakan kasus PCOS merupakan efek dari kenaikan berlebihan insulin yang kemudian mengganggu kinerja endokrin. Tubuh yang mengalami kenaikan kadar gula darah dan memiliki kasus resistensi insulin akan memproduksi insulin secara sangat berlebihan.

Kadar insulin dalam darah bisa melebihi ambang batas. Situasi inilah yang memicu gangguan endokrin dan mendorong endokrin memproduksi androgen berlebihan dan menyebabkan gangguan PCOS.

Tips Diet untuk PCOS

Pandangan lain mengenai PCOS dikeluarkan oleh Endocrine Reviews tahun 2015. Ahli juga melihat adanya kaitan kuat antara kegemukan atau obesitas dengan kasus PCOS. Penurunan berat badan 5% juga bisa memberi pengaruh positif terhadap regulasi siklus haid dan perbaikan kesuburan.

Tampaknya memang ada kaitan antara kadar gula darah, obesitas dan pola makan dengan kasus PCOS. Dan karenanya, sebenarnya sejumlah diet bisa dilakukan untuk bisa membantu mengatasi PCOS. Seperti beberapa langkah diet untuk PCOS berikut.

  • Konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah

    Sebagaimana dijelaskan bahwa ada kaitan antara resistensi insulin dan PCOS. Dan mengendalikan kadar produksi insulin akan membantu meredam perkembangan PCOS. Untuk itu pasien PCOS akan disarankan selalu menjaga stabilitas kadar gula darah.

    Insulin hanya akan naik bila kadar gula dalam darah naik. Secara umum resistensi insulin terjadi karena reaksi sel yang terlalu banyak terstimulasi oleh insulin. Insulin diproduksi terlalu banyak hingga sel menjadi resisten.

    Untuk itulah pasien PCOS disarankan fokus mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah. Makanan semacam ini cenderung mengandung kadar gula dan kalori rendah sehingga tidak mendorong kenaikan gula darah dengan signifikan.

    Dalam riset yang diunggah pada American Journal of Clinical Nutrition tahun 2010, terbukti bahwa 95% pasien PCOS berhasil memperbaiki siklus haid mereka setelah mengendalikan kadar glikemik tubuh mereka.

  • Atur ulang pola makan

    Sebenarnya masih berkaitan dengan kadar glikemik dalam tubuh, mereka dengan PCOS secara umum memang disarankan menjalankan diet yang sama dengan mereka dengan kasus resistensi insulin lainnya.

    Salah satunya dengan menjaga kadar gula darah mereka tetap stabil sepanjang hari. Menjalankan pola makan konvensional seperti makan 3 kali sehari dengan porsi besar bisa jadi bukan pilihan yang disarankan. Apalagi kalau sampai memilih meninggalkan satu waktu makan, terutama sarapan.

    Mereka dengan kasus PCOS sebaiknya makan lebih sering dengan porsi lebih kecil-kecil. Pastikan untuk sarapan dengan menu yang tepat, dan meneruskan aktivitas makan untuk setidaknya setiap 3 jam sekali. Untuk kemudian berhenti makan sebelum pukul 7 malam.

    Makan sekaligus banyak memungkinkan terjadinya kenaikan kadar gula yang signifikan, dan mendorong kenaikan insulin yang berlebihan pula. Makan dengan porsi lebih kecil dan lebih sering bisa membantu menjaga kadar gula dalam darah tetap stabil sepanjang hari.

  • Konsumsi lemak baik

    Menghindari lemak trans dan mengonsumsi hanya lemak baik seperti asam lemak omega 3 akan membantu Anda mengendalikan kondisi hormonal dan meningkatkan sensitivitas insulin dalam tubuh. Sebagaimana dijelaskan dalam Journal of Diabetes and Metabolism Syndrome tahun 2017.

    Jurnal bertajuk Nutritional management in women with polycystic ovary syndrome: A review study tersebut mereview bagaimana mengatur pola makan pasien PCOS. Dan melihat fokus utama dari kasus PCOS adalah terapi untuk resistensi insulin, keseimbangan hormonal dan anti inflamasi untuk meredam produksi kista.

    Selain Asam lemak omega 3, asam lemak omega 6 dan 9 dalam komposisi yang tepat juga memiliki pengaruh baik terhadap regulasi hormonal dan sensitivitas sel terhadap insulin pada kasus PCOS.

  • Konsumsi lebih banyak protein

    Karbohidrat dan gula mempengaruhi kepuasan dan rasa kenyang saat makan. Dengan mengurangi porsi karbohidrat, akan mengurangi efek rasa kenyang. Untuk itulah Anda perlu mengganti porsi karbohidrat dengan protein yang juga efektif memberi efek kenyang tanpa menambah kadar gula dalam darah.

    Sebuah studi yang dilaporkan dalam The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism tahun 2003 menunjukan bahwa pasien PCOS yang menjalankan diet tinggi protein dengan kadar protein 30% akan menunjukan penurunan kadar hormon androgen relevan dibandingkan diet dengan kadar protein 15%.

    Konsumsi protein juga akan membantu mengendalikan produksi hormon ghrelin yang memicu efek rasa lapar. Ini membantu menahan rasa lapar lebih lama bahkan lebih baik dari karbohidrat.

  • Jalankan aktivitas fisik

    Kebanyakan kasus PCOS secara tidak langsung berkaitan dengan wanita yang tidak banyak melakukan aktivitas fisik. Itu sebabnya kemudian wanita dengan kasus obesitas cenderung memiliki risiko tinggi pula dengan PCOS, meski sebenarnya PCOS diduga juga berkaitan dengan aspek genetik.

    Rutin berolahraga sendiri terbukti memberi manfaat besar bagi pasien PCOS. Sebagaimana diungkap dalam Human Reproductive Update tahun 2011. Dijelaskan bahwa olahraga akan membantu menurunkan berat badan dan mengurangi resistensi insulin pada pasien PCOS.

    Secara bertahap pasien penyakit PCOS akan menunjukan perkembangan positif dalam menurunkan kadar androgen dan penurunan intensitas gejala pasca beberapa bulan berhasil menjalankan olahraga rutin.

  • Konsumsi buah dan sayur

    Buah dan sayur adalah rahasia lain yang penting untuk pasien PCOS. Pasien PCOS pada umumnya memiliki kasus defisiasi sejumlah vitamin, terutama vitamin C, D, B6, B8 dan B9. Anda bisa mendapatkan asupan ketiga vitamin tersebut dari beragam jenis sayuran dan buah.

    Vitamin C menurut International Journal of Health Sciences memiliki peran besar dalam sistem endokrin. Sedang vitamin D sendiri memiliki peran dalam memperbaiki resistensi insulin. Kedua vitamin ini juga membantu memperbaiki imunitas yang juga memberi pengaruh pada kasus PCOS.

    Vitamin B memang berperan banyak dalam fungsi hormonal dan reproduksi. Ada peran vitamin B6 dalam regulasi hormon progesteron yang bisa menyeimbangkan kembali produksi hormon androgen, peran vitamin B8 dan B9 dalam fungsi ovulasi dan siklus haid.

    Dalam laman LIVESTRONG.COM, tubuh juga membutuhkan mineral magnesium, zink dan kromium untuk kembali meregulasi ketidak seimbangan hormonal pada pasien PCOS. Dan sejumlah sayuran serta buah paprika, apel, bayam juga brokoli seperti memiliki kandungan ketiga mineral tersebut dalam jumlah cukup.

    Sejumlah sayuran seperti kenikir, kemangi, seledri dan kecambah memiliki efek lebih baik terhadap kasus PCOS karena mengandung komponen fitokimia yang berperan pada regulasi hormonal dan kesuburan.

  • Konsumsi rempah-rempah

    Terbukti sejumlah rempah memiliki kemampuan membantu mempengaruhi sensitivitas sel terhadap insulin dan meregulasi kinerja reproduktif dan kelenjar endokrin.

    Pengaruh komponen fitokimia di dalam sejumlah rempah-rempah tersebut memiliki peran besar untuk perbaikan kondisi pasien PCOS. Dan karenanya tak ada salahnya menambahkan beberapa rempah sebagai bumbu dalam hidangan.

    Beberapa rempah yang terbukti memiliki efek baik untuk kasus PCOS antara lain oregano, rosemarry kunyit dan kayu manis juga beberapa jenis rempah lain yang bermanfaat.

Itulah sejumlah tips diet untuk PCOS yang membantu penderitanya untuk lebih mudah hamil. Penyakit PCOS memang memiliki risiko untuk mengalami kesulitan hamil, tetapi bukan mustahil untuk bisa kembali memiliki kesuburan yang baik. Terapi dan diet yang tepat akan membantu memulihkan kondisi pasien PCOS dan meregulasi kondisi reproduksi mereka.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}