Ulasan Lengkap Manfaat Bawang Putih Untuk Mengobati Kanker


By Cindy Wijaya

Banyak dari artikel kami mengulas mengenai manfaat sejumlah herbal sederhana sebagai obat anti kanker alami. Ini merupakan sebuah pandangan kesehatan baru, bahwa kanker tak selamanya harus diatasi dengan pengangkatan, operasi atau terapi-terapi kimia atau radiasi. Dan bahwa kanker juga bisa diatasi dengan terapi-terapi sederhana yang bisa Anda dapatkan dengan biaya lebih ringan dan risiko yang lebih terkendali.

Bila selama ini kita hanya tahu bahwa kanker harus diatasi dengan operasi dan rangkaian terapi kanker, maka sebenarnya Anda juga perlu tahu bahwa terapi-terapi tersebut kadang masih menyisakan jejak dalam tubuh Anda. Jejak tersebut menyebabkan pasien mengalami kerusakan sel sehat akibat paparan bahan kimia berbahaya dari kanker.

Dalam stadium awal, kanker juga bisa diatasi dengan sejumlah terapi herbal, bahkan beberapa cukup dengan sedikit mengais bumbu-bumbu di dapur Anda. Sebagaimana pada herbal satu ini—bawan putih.

Selama ini bawang putih memang sudah lama dikenal dengan kemampuan herbalnya. Secara tradisional dan modern bawang putih sudah lazim dimanfaatkan sebagai salah satu bahan untuk pengobatan sejumlah masalah kesehatan. Kami juga sempat mengulas mengenai manfaat bawang putih untuk kesehatan di artikel: Manfaat Bawang Putih untuk Pengobatan dan Kesehatan.

Dan belakangan ini bawang putih juga diakui secara empiris memiliki kemampuan anti kanker. Sejumlah temuan dalam beberapa kelompok populasi membuktikan mereka yang memiliki kecenderungan untuk mengonsumsi bawang putih secara rutin setiap harinya dalam jangka panjang akan mengalami penurunan risiko sejumlah penyakit kanker antara 20% sampai 50%.

Manfaat Bawang Putih yang Baik Untuk Penyembuhan Kanker

Sejumlah temuan dan studi memastikan bawang putih efektif menurunkan risiko kanker payudara, serviks, rahim, kolorektal, usus, pankreas, prostat, dan sejumlah kasus kanker lainnya. Termasuk yang diungkap dalam riset oleh The European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC) atas 10 negara dengan populasi penduduk yang memiliki intensitas tinggi mengonsumsi bawang putih.

Menurut sumber www.cancer.gov, ada beberapa manfaat bawang putih yang bisa memberi pengaruh baik untuk penyembuhan penyakit kanker. Antara lain yaitu:

  • Sebagai anti inflamasi

    Separuh dari kasus kanker di dunia berawal dari kasus inflamasi serta infeksi bakteri, virus dan mikroba. Sedang bawang putih mengandung sulfur yang bisa bekerja sebagai anti bakterial dan allisin yang memiliki kemampuan anti inflamasi. Sehingga terbukti bawang putih bisa bekerja sebagai pencegahan terhadap kanker.

  • Mengatasi oksidasi sel dan menjadi anti oksidan

    Bawang putih mengandung sejumlah agen anti oksidan yang bekerja relatif agresif. Bahkan kemampuannya bisa untuk mengatasi paparan partikel logam berat yang sangat beracun. Bawang putih juga sangat efektif mengatasi kerusakan sel akibat oksidasi.

  • Mengatasi kerusakan sel

    Bawang putih dengan kandungan allisinnya juga bisa bekerja mengurangi efek kerusakan sel yang terjadi akibat agresifitas sel kanker terhadap sel sehat. Kandungan dalam bawang putih juga efektif untuk menekan efek kerusakan sel sehat akibat kemoterapi dan radioterapi.

  • Mendorong pembentukan antigen

    Anti gen adalah komponen imunitas yang bisa Anda temukan dalam sel, fungsinya sebagai benteng utama sel terhadap kerusakan sel dan regenerasi sel yang meyimpang dari DNA normal. Anti gen atau kemudian lazim pula disebut T-sell ini akan berada dalam level yang tinggi pada mereka yang terbiasa mengonsumsi bawang putih secara rutin setiap harinya.

  • Mencegah proliferasi sel kanker

    Proliferasi adalah kemampuan sel kanker untuk membelah diri. Sementara sel sehat memilliki batasan tersendiri dalam membelah diri, maka sel kanker justru cenderung agresif untuk membelah diri. Memberikan terapi bawang putih pada pasien kanker akan menghambat kecenderungan sel kanker untuk berproliferasi.

  • Mendorong induksi apoptosis

    Dalam bawang putih juga ditemukan kandungan flavonoid, termasuk quercetin yang terbukti ampuh menyebabkan kerusakan pada nukleus sel abnormal. Ini mendorong terjadinya kerusakan sel secara menyeluruh hingga akhirnya sel kanker akan mengkerut dan kemudian mati.

  • Menghambat sel kanker menyebar

    Sel kanker bukan hanya lihat membelah diri, tetapi juga bisa merusak dengan agresif sel sehat di sekitarnya untuk kemudian memicunya berubah menjadi sel kanker. Dan pemberian bawang putih pada pasien akan menghambat proses ini hingga juga efektif menekan kecenderungan kanker meluas, menyebar dan menjadi masif (bermetastasis)

Cara Mengonsumsi Bawang Putih Agar Mendapat Manfaatnya

Lalu bagaimana cara terbaik untuk mendapatkan manfaat bawang putih untuk membantu mengobati kanker? Terdapat beragam metode terapi dari bawang putih terhadap penyakit kanker.

Ternyata tidak mudah menentukan dosis tepat untuk bisa mengatasi kanker. Pasalnya, sejumlah riset yang berhasil membuktikan manfaat bawang putih untuk kanker menggunakan jenis bawang putih yang berbeda. Faktanya ternyata ada begitu banyak jenis bawang putih di dunia dengan kadar dan rasio senyawa fitonutrien yang berbeda.

Ketidakpastian jenis bawang putih dan kandungan senyawa di dalamnya membuat para pakar kesulitan merumuskan dosis paling tepat dalam mengonsumsi bawang putih. Apalagi bawang putih sendiri lazim disajikan dalam berbagai bentuk dan pengolahan, mulai dari diacar, dihaluskan sebagai pasta, diiris tipis, digoreng dan sebagainya. Berbeda penyajian dan pengolahan menghasilkan bawang putih dalam tingkat manfaat berbeda.

Namun, sejumlah pakar sepakat thetruthaboutcancer.com bahwa bawang putih relatif aman untuk dikonsumsi oleh pasien kanker dengan takaran sekitar 10 gram sampai 2,2 gram perhari. Angka ini sendiri sifatnya tidak mutlak, karena menurut saran WHO dosis 2 – 4 gram perhari sudah cukup efektif dan cenderung lebih aman.

Cara terbaik dalam mengonsumsi bawang putih adalah dengan mengonsumsinya mentah-mentah. Namun aroma dan rasa dari bawang putih mentah bisa jadi sangat kuat sehingga banyak yang tidak terlalu menyukainya. Anda juga bisa mengonsumsi bawang merah yang sudah dibentuk pasta, dibuat bubuk atau dalam bentuk acar.

Anda juga harus memperhatikan bahwa setiap jenis herbal bagaimanapun memiliki efek kontraindikasi terhadap pasien, tergantung kondisi dan karakter kesehatan dari pasien. Pada umumnya keluhan utama dari pasien yang mengonsumsi bawang putih adalah pengaruhnya terhadap aroma tubuh dan aroma nafas. Bawang putih memicu tubuh menghasilkan sejumlah senyawa yang memberi aroma pada tubuh.

Selain itu, bawang putih juga memiliki karakter memudahkan terjadinya perdarahan. Jadi pada pasien yang rentan terhadap perdarahan, atau mereka yang sedang dalam masa kehamilan, nifas dan menjelang operasi, bawang putih sebenarnya tidak direkomendasikan.

Pada kasus yang serius, pasien bisa menjadi rentan mengalami perdarahan yang sulit diatasi. Tentu saja kasus ini bukan jenis kasus yang lazim terjadi. Jadi dalam penggunaan yang moderat, efek samping serius tidak perlu dikhawatirkan.

Tidak berhenti di itu, bawang putih juga bisa menyebabkan efek mual dan muntah. Bukan hanya karena efek aromanya yang menyebabkan mual, tetapi karena bawang putih biasanya menstimulasi sejumlah hormon dan enzim yang menyebabkan sedikit perubahan sesaat pada sistem pencernaan dan kinerja saraf. Sebuah kondisi yang akan memicu rasa mual dan eneg.

Bawang putih sendiri bersifat sangat korosif. Jadi meski dikatakan bawang putih memiliki kemampuan untuk mengurangi inflamasi, maka paparan bawang putih berlebihan juga bisa menyebabkan iiritasi. Biasanya efek iritasi terjadi pada terapi bawang putih mentah secara langsung pada permukaan kulit.

Ini karena dalam bawang putih ditemukan kandungan anti oksidan berbahan sulfur seperti allicin, alliin and allyl sulfides yang berperan dalam mengatasi radikal bebas yang berat termasuk logam. Sifat pembersihnya relatif kuat hingga paparan bawang putih berlebihan akan menyebabkan reaksi berlebihan pada tubuh.

Ini menyebabkan sifatnya yang agresif. Sifat agresif yang memang memberi efek mengeringkan dengan cepat pada luka atau inflamasi. Namun kadang demikian agresif hingga ketika Anda berikan pada kulit justru bawang putih menyisakan efek serupa dengan luka bakar.Namun dalam pemberian terbatas, bawang putih mentah bisa bekerja mengatasi massa kanker kulit.

Satu catatan penting, manfaat bawang putih untuk kanker sebenarnya memang terbukti secara empiris. Bawang putih bekerja terhadap kanker dalam sejumlah aspek. Bawang putih efektif mencegah kanker, mengatasi kanker dalam stadium awal dan untuk membantu pasien dengan kemoterapi atau radioterapi menjaga kondisi tubuh dan mencegah tubuh menjadi tidak mudah mengalami rinfeksi.

Tentu saja perlu tetap Anda perhatikan bahwa Anda harus mengonsumsi dan gunakan bawang putih dengan tepat. Padukan dengan jenis terapi herbal lain yang bisa membantu menekan efek samping dari bawang putih seperti Noni Juice. Sifat Noni Juice yang mendinginkan akan efektif membantu meredakan efek samping dari agresivitas bawang putih.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}