• Home
  • Blog
  • Haid
  • Tips Membicarakan Haid Pertama dengan Putri Anda

Tips Membicarakan Haid Pertama dengan Putri Anda

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Desember 24, 2014


Walaupun ada banyak sumber informasi tentang haid, anak-anak bisa jadi memiliki berbagai pertanyaan dan kebutuhan yang tidak dijelaskan oleh sumber-sumber demikian. Kalaupun dijelaskan, mereka mungkin masih bimbang mengenai cara mengatasi berbagai emosi dan perasaan yang ditimbulkan pengalaman haid pertama. Anda sebagai orangtua lah yang berkewajiban untuk membicarakan haid pertama dengan putri Anda.

Bahkan meskipun usia putri Anda masih jauh dibawah usia menstruasi, Anda tetap perlu mempersiapkannya dengan memberi penjelasan secara bertahap. Berikut ini dibahas tips-tips praktis yang membantu Anda menjelaskan tentang menstruasi.

1Mulailah dengan membicarakan perubahan fisik secara umum dari sejak dini. Sesuai dengan usia dan pemahamannya, jelaskan padanya bahwa haid adalah proses alami tubuh dengan cara yang sederhana. Beritahukan pada putri Anda bahwa seraya usia bertambah, tubuhnya akan banyak berubah dan semakin mirip dengan wanita dewasa.

2Seraya usianya bertambah, tambahkan detail-detail spesifik mengenai perubahan yang akan dialami. Anda dapat mulai menjelaskan pengertian dari menstruasi, misalnya bagaimana haid pertamanya mungkin akan terjadi dan bahwa dia bisa hamil jika berhubungan seks dengan lawan jenis.

3Jawab pertanyaan-pertanyaan darinya dengan keterangan sederhana yang sesuai fakta. Tidak perlu sampai menguraikan sejelas-jelasnya jika usianya masih dini. Jika putri Anda yang masih TK atau kelas 1 SD melihat pembalut dan bertanya untuk apa, cukup katakan, “Ini mama gunakan setiap bulan sewaktu mama dapat haid,” tanpa perlu menambahkan keterangan rumit tentang siklus menstruasi, proses ovulasi, atau anatomi tubuh wanita.

4Luangkan waktu untuk memahami maksud sebenarnya dari pertanyaan putri Anda. Daripada buru-buru berasumsi, selidiki dulu apa yang sebenarnya dia tanyakan. Apabila dia menanyakan sesuatu tentang perdarahan atau pernah mendengar teman sekolahnya membicarakan haid pertama, tanyakan, “Apa yang kamu dengar?” Putri Anda bisa jadi menengar sesuatu yang aneh dan tidak benar mengenai haid yang perlu diluruskan. Jadi Anda benar-benar harus meluangkan waktu untuk memastikan dan menjawab pertanyaannya.

5Ceritakan pengalaman Anda untuk memicu diskusi dengan putri Anda. Ada anak yang cenderung tidak terbuka dengan orangtuanya. Jika demikian, Anda perlu melakukan pendekatan yang lebih santai melalui percakapan sederhana. Misalnya, katakanlah, “Tahu ga, sewaktu seumuran kamu, Mama sangat khawatir kalau-kalau dapat haid pertama karena Mama pikir bakal terasa sakit. Kamu begitu juga ga?”

6Jangan asal menjawab jika Anda benar-benar tidak mengerti. Adakalanya anak-anak bertanya sesuatu yang di luar dugaan. Apabila tidak tahu caranya menjawab, jelaskan padanya bahwa Anda harus mencari jawabannya dulu dan akan menjawab jika sudah ketemu—jangan ingkar janji, kembalilah padanya saat Anda sudah siap menjawab.

7Jangan bergantung pada penjelasan dari buku atau video. Baca buku atau tonton video bersama putri Anda dan diskusikan bersama sesudahnya. Karena mungkin saja keterangan tercetak belum cukup dia pahami sehingga butuh penjelasan langsung dari Anda.

Ingatlah bahwa setelah haid pertama, putri Anda akan terus mengalami haid hampir sepanjang hidupnya. Pendidikan tentang haid sebaiknya dipandang sebagai proses yang berkelanjutan, bukan pembahasan satu kali seumur hidup. Seraya waktu berlalu, pertanyaan tentang haid akan semakin banyak dan butuh penjelasan lebih spesifik. Jadi, teruslah berikan informasi dan bantuan kepada putri Anda sampai dia benar-benar memahami siklus haidnya.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}