• Home
  • Blog
  • Haid
  • Ketika Terjadi Masalah Haid yang Meresahkan Anda

Ketika Terjadi Masalah Haid yang Meresahkan Anda


By Cindy Wijaya

Setiap wanita lahir dengan mekanisme alami pada sistem reproduksi mereka masing-masing. Mekanisme yang membuat wanita akan mengalami periode haid setiap bulannya dengan teratur. Biasanya periode akan berjalan dalam siklus normal 21 – 35 hari dengan jangka waktu sekitar 7 hari.

Hanya saja, kadang wanita mengalami situasi–situasi yang memicu masalah haid. Bisa saja siklus haid tidak teratur, dengan menstruasi datang lebih awal atau datang lebih lambat dari seharusnya. Kadang menstruasi berjalan dengan jangka lebih panjang dari 7 hari, atau malah berlangsung lebih pendek dari biasanya.

Menstruasi kadang juga muncul dengan lebih berat disertai volum darah yang lebih besar. Apakah semua situasi tidak jelas ini memang selalu merujuk pada masalah serius? Atau sebenarnya tidak selamanya situasi menstruasi yang tidak beraturan ini berkaitan dengan tanda bahaya?

Apa saja sebenarnya masalah haid yang lazim terjadi? Apa penyebab utama dari keluhan-keluhan tersebut? Dan apa yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kondisi tersebut?

Beberapa tanda tanya memang selalu muncul dalam benak wanita, mungkin juga termasuk Anda, ketika masalah haid tidak berjalan dengan normal. Dan pada kesempatan ini kita akan mencoba mengulasnya satu per satu untuk Anda.

Flek Darah

Flek darah kerap disebut dengan bercak darah. Dimana darah keluar dari liang vagina diluar periode menstruasi Anda. Anda bisa dengan mudah mengenalinya melalui noda darah berukuran kecil pada celana dalam Anda. Jumlahnya cukup kecil dan kadang samar, karena warnanya yang tidak selalu merah segar, tetapi sedikit kecoklatan.

Ada banyak aspek yang menyebabkan seseorang mengalami masalah bercak darah semacam ini. Dan sebenarnya spot darah tak selalu merupakan tanda bahaya. Jadi sebenarnya Anda tak perlu terlalu khawatir ketika tanda spot darah ini muncul.

Di dalam Health dijelaskan bahwa Flek darah biasanya merupakan situasi yang berasal dari naik dan turunnya intensitas aktivitas hormonal terutama estrogen. Dalam kadar kecil situasi ini dikatakan normal.

Sementara mereka dengan pil biasa mengalami kasus Flek darah selama masa adaptasi mereka pada 3 – 6 bulan pertama penggunaan. Periode adaptasi ini membuat sistem reproduksi menyesuaikan volum dan siklus haid sesuai dengan sistem yang digunakan dalam pil. Dan ini menyebabkan sejumlah flek darah bisa muncul di sela-sela periode.

Beberapa kasus flek darah juga bisa berkaitan dengan keberadaan polip atau kista pada area reproduksi. Dimana terjadi pertumbuhan berlebihan atau pengendapan cairan dalam sekumpulan jaringan di area dinding rahim yang kemudian berkembang menjadi polip dan kista.

Beberapa orang akan mengalami flek darah hanya pada masa yang singkat dan cenderung tidak menjadi masalah besar. Tetapi bila flek keluar terus menerus atau terus berulang, mungkin akan lebih baik Anda mengecekan diri.

Perhatikan bilamana Anda mungkin perlu mengganti jenis pil Anda. Atau bilamana uterus atau rahim Anda memiliki beberapa polip dan kista yang perlu penanganan segera sebelum berubah menjadi sel tumor yang berbahaya.

Anda mungkin akan disarankan menjalankan terapi dan tindakan pembedahan pada kasus temuan pertumbuhan polip atau kista dalam area reproduksi wanita.

Aliran Darah yang Banyak

Seharusnya dalam satu periode menstruasi wanita hanya akan mengeluarkan darah tak lebih dari 80 cc perharinya. Pada kondisi moderat wanita hanya mengeluarkan darah sekitar rata-rata 40 cc atau kurang lebih 3 sendok makan dalam sehari dengan periode maksimal 7 hari.

Tetapi kadang wanita akan mengeluarkan darah hingga membuat Anda terpaksa mengganti pembalut Anda lebih dari 6 kali dalam sehari. Bahkan bila Anda juga sudah menggunakan pembalut malam yang sekarang banyak beredar di pasaran.

Beberapa orang mengalami perubahan volum haid karena pengaruh penggunaan IUD. Selama masih sekitar 5 pembalut dalam sehari, beberapa pakar melihatnya sebagai kondisi yang wajar.

Tetapi beberapa kasus menstruasi yang deras bisa berkaitan dengan keberadaan fibroid atau sejenis tumor jinak dalam rahim Anda. Fibroid tumbuh pada dinding rahim berkat kadar estrogen yang tinggi dalam tubuh Anda.

Fibroid ini berbeda dari jenis polip, karena fibroid tumbuh dari jaringan fibroid dalam rahim sedang polip terbuat dari lapisan terluar dari rahim. Keberadaan fibroid tak selalu bermakna negatif dan membahayakan. Sebagian besar wanita pernah mengalaminya dalam beberapa jangka waktu dan kemudian hilang dengan sendirinya.

Biasanya menjelang menopause, fibroid akan menipis dan hilang seiring dengan berkurangnya kadar estrogen dalam tubuh. Bisa dikatakan estrogen adalah makanan utama dari fibroid ini.

Hanya saja ketika Anda mulai terganggu dengan derasnya aliran darah haid Anda. Atau ketika kehadiran fibroid mengganggu fungsi kesuburan, Anda bisa melakukan sejumlah langkah medis untuk menyingkirkan jaringan tersebut. Beberapa langkah pembedahan minor hingga madya dan langkah bedah laser lazim ditempuh untuk penanganan fibroid.

Aliran Darah Terlalu Sedikit

Ini berlawanan arah dengan bahasan sebelumnya, dimana aliran darah mengalir dengan volum kecil sehingga durasi menstruasi Anda bisa jadi berlangsung dengan terlalu pendek.

Kebanyakan kasus berkaitan dengan menstruasi yang terlalu ringan, memang berhubungan dengan penggunaan pil progestin sebagai kontrasepsi. Kadar progestin yang tinggi menyebabkan produksi darah menstruasi menjadi sedikit.

Pada dasarnya, progestin yang merupakan formula sintetis dari Progesteron bekerja melindungi dinding rahim, termasuk membantunya lebih siap untuk menyimpan janin.

Itu sebabnya, progestin akan menghambat luruhnya darah dari dinding rahim dan kadang menyebabkan aliran darah menstruasi yang cenderung sedikit. Pada kondisi wanita dengan level progesteron tinggi, mereka akan menunjukan gejala nyeri haid yang lebih berat.

Coba pastikan melalui pengecekan medis, apa yang menyebabkan aliran darah  haid Anda berkurang. Bila memang penyebabnya adalah pil progestin Anda, Anda bisa mencoba mengganti jenis pil KB pilihan Anda.

Tetapi pada beberapa kasus penurunan volum darah haid, juga ditemukan sejumlah masalah yang berkaitan dengan penyakit kelenjar tiroid. Kasus lain yang juga perlu Anda waspadai adalah munculnya anomali Mullerian dimana selaput dara Anda terlalu tebal dan buntu sehingga tidak memungkinkan darah haid untuk keluar menuju vagina.

Itu sebabnya, Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan dan ginekologi. Ini untuk memastikan struktu anatomi organ genital Anda normal dan untuk memastikan keseimbangan hormonal dalam tubuh Anda, termasuk kaitannya dengan fungsi hormon tiroid.

Nyeri Haid Hebat

Pada skala ringan, sebagian besar wanita memiliki pengalaman buruk mengenai hari-hari pertama haid mereka. Rasa nyeri disertai pegal kadang muncul mengusik aktivitas harian Anda.

Pada dasarnya rasa nyeri berasal dari kinerja sel-sel saraf pada otot uterus atau rahim yang berinteraksi dengan aktivitas peluruhan dinding teratas rahim atau dalam hal ini dinding endometrium.

Dinding ini memang memiliki karakter menyimpan darah sebagai bagian dari persiapan rahim untuk menyimpan janin. Darah yang tersimpan dalam dinding endometrium inilah yang kemudian luruh pada masa menstruasi.

Proses peluruhan ini menimbulkan reaksi kontraksi pada rahim. Ini berkaitan dengan senyawa kimia prostaglandin yang mendorong otak membaca rasa nyeri dari kontraksi pada dinding rahim.

Tetapi seharusnya, rasa nyeri yang muncul cenderung ringan dan tidak terlalu mengganggu. Bila rasa nyeri menjadi terlalu menusuk, sebaiknya Anda segera melakukan langkah medis. Sejumlah kasus nyeri haid yang berat bisa berkaitan dengan masalah endometriosis.

Endometriosis pernah menyerang 7 dari 10 wanita setidaknya sekali dalam hidup mereka. Sebagian tidak bekembang serius, tetapi sebagian lain bisa menyebabkan perkembangan pertumbuhan jaringan rahim yang meluas dari area rahim. Kadang termasuk pula menutup area pelvis.

Inilah pusat masalah yang perlu diwaspadai, ketika jaringan endometrium pada area perut turut luruh pada saat periode haid datang hanya saja tidak ada saluran untuk mengeluarkannya. Dikatakan jaringan ini hanya akan tertahan dalam area perut dan menimbulkan inflamasi.

Mereka dengan keluhan endometriosis cenderung akan haid lebih deras karena ekstra jaringan endometrium yang terdapat pada perut. Juga mengeluhkan nyeri haid yang lebih berat karena adanya sejumlah pelepasan endometrium yang tidak pada tempatnya.

Untuk sekedar mengendalikan efek nyeri, Anda bisa mencoba sejumlah terapi analgesik. Termasuk di antaranya dengan ibuprofen, naproxen, aspirin dan tipikal analgesik lain yang bekeja mengendalikan produksi prostaglandin.

Tetapi terapi analgesik dapat beresiko meningkatkan peningkatan rasa nyeri dan keluarnya darah di keesokan harinya. Dan analgesik sebenarnya hanya mengatasi nyeri tanpa mengatasi sumber masalah sebenarnya.

Jadi bila memang Anda mengalami kasus endometriosis, akan lebih baik konsultasikan secara medis dengan lebih intensif. Anda mungkin perlu terapi hormonal untuk mengendalikan kadar estrogen dalam tubuh Anda. Ada korelasi kuat antara tingginya kadar estrogen dengan kasus endometriosis.

Siklus Haid Tidak Teratur

Seharusnya, wanita mengalami siklus teratur antara 21 – 35 hari antara hari pertama haid mereka menuju hari petama haid mereka berikutnya. Dan wanita juga memiliki masa periode haid sekitar 7 harian, meski kadang beberapa wanita hanya mengalami masa haid sekitar 3 hari.

Namun, beberapa wanita mengeluhkan masalah haid tidak teratur, bahkan kadang juga melewatkan satu periode haid. Sebenarnya bisa saja ini ini hanya tanda-tanda kehamilan, atau gejala menopause. Tetapi bila Anda sudah memastikan bukan itu arahnya, jelas Anda perlu melakukan pengecekan mendalam.

Sejumlah kasus ketidak seimbangan hormonal bisa menjadi pemicu kasus haid tidak teratur. Beberapa kasus kelebihan estrogen akan memicu terjadinya haid yang datang terlalu cepat. Kasus kekurangan estrogen justru akan memicu arah sebaliknya.

Tetapi mereka dengan kasus kelebihan hormon androgen dan memiliki kecenderungan pra PCOS, juga bisa mengalami haid yang datang tidak teratur. Bisa jadi justru Anda mengalami masalah flek diluar jadwal.

Kasus perimenopause juga bisa menjadi penyebab. Ini adalah kondisi yang kerap muncul sekitar 5 tahun menjelang menopause.  Pada beberapa wanita perimenopause bisa datang lebih awal. Masa-masa transisi ini ditandai dengan fluktuasi estrogen yang tidak menentu. Sehingga mengganggu mood, siklus haid dan kesehatan wanita secara general.

Dalam laman Patient, juga dijelaskan bahwa keluhan siklus yang hilang atau tidak teratur ini juga bisa berkaitan dengan sejumlah kasus diabetes, kolesterol tinggi, kelebihan latihan fisik, diet yang berlebihan dan lain sebagainya.

Jangan tunda untuk memeriksakan diri ketika Anda menemukan periode haid Anda tidak datang dalam 1 siklus. Apalagi kalau kemudian Anda menemukan tubuh Anda merasa tidak fit dengan disertai mood yang buruk. Anda memerlukan terapi secepatnya sebelum siklus Anda menghilang sampai 3 periode.

Itulah sejumlah masalah yang kadang Anda jumpai terkait dengan periode dan siklus haid Anda. Pahami masalah yang mungkin Anda hadapi dan pahami pula apa saja resiko yang mungkin mengancam Anda dengan adanya keluhan tersebut.

Pastikan untuk melakukan tindakan yang tepat sebelum masalah haid Anda semakin memburuk. Perbaiki pola makan Anda dengan mengatur ulang menu harian Anda. Asupan yang seimbang akan membantu mengembalikan keseimbangan dalam sistem reproduksi Anda. Dan pastikan untuk mengatur jadwal kunjungan ke dokter bila dirasa keluhan mulai mengkhawatirkan Anda.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}