Tes Kesehatan untuk Pria Usia 20 Tahun


By Fery Irawan

Tes kesehatan untuk pria usia 20 tahun — Mengapa Anda membutuhkannya? Apa manfaatnya bagi Anda? Bagaimana ini dapat dilakukan?

Kali ini kita akan mencoba mengupas mengenai tes kesehatan apa saja yang disarankan untuk dijalankan oleh pria untuk usia 20an.

Tes Kesehatan untuk Pria Usia 20 Tahun

Tes kesehatan untuk pria usia 20 tahun — Benarkah dibutuhkan? Pada dasarnya, keluhan setiap pria di berbagai rentang usia bisa cukup berbeda. Meski diakui semakin berusia seseorang semakin tinggi resikonya untuk mengalami sejumlah jenis penyakit degeneratif.

Tetapi tak menutup kemungkinan sejumlah kondisi menyerang di usia lebih dini. Dan untuk itulah kenapa Anda disarankan untuk menjalankan tes kesehatan. Pada dasarnya pria pada usia ini sedang dalam kondisi paling fit.

Secara reproduktif, usia ini akan menunjukan kematangan fungsi seksual dan fungsi reproduksi. Sedang fungsi metabolisme, regenerasi sel, kinerja otak dan kondisi otot masih sangat prima, bahkan bisa dibilang paling prima dibandingkan rentang usia lain.

Namun bukan lantas Anda bisa beranggapan kalau kondisi kesehatan Anda aman sementara Anda berada pada rentang usia 20an. Faktanya sejumlah kasus kesehatan juga bisa muncul pada pria di usia produktif seperti ini.

Mulai dari Tes Testikular, Tes HIV, hingga Vaksin booster

Ya, menjaga kondisi tubuh Anda sejak usia 20an, dan mendeteksi dini adanya masalah dalam tubuh Anda akan membantu Anda menjaga kondisi tubuh Anda nantiny saat menginjk usi 40an. Dan karenanya disarankan untuk menjalankan sejumlah tes kesehatan untuk pria usia 20 tahun sebagaimana dijelaskan berikut ini.

  • Tes Testikular

    Banyak pria beranggapan fungsi seksual mereka aman dan akan sangat memalukan untuk memeriksakan diri di usia sedini ini. Padahal, kadang penyimpangan atau masalah bisa terbaca sejak awal Anda aktif secara seksual yang biasanya terjadi pada pertengahan hingga akhir 20an tahun.

    Beberapa kasus kesehatan pada fungsi prostat atau testis bisa terlihat atau terasa sejak awal dengan ditandai beberapa situasi abnormal dalam fungsi ereksi, fungsi produksi semen dan lain sebagainya. Hal yang hanya bisa dibaca oleh tes kesehatan untuk pria usia 20 tahun dan bukan dengan mata telanjang.

  • Tes HIV

    Sebagaimana dijelaskan banyak orang mengawali aktivitas seksual mereka sejak usia 20an, dan beberapa kemudian menjalankan pola hubungan seksual yang tidak aman. Termasuk kerap berganti-ganti pasangan seksual dan menjalankan aktivitas seksual bebas tanpa pengaman.

    Di lain hal, pergaulan tidak sehat di usia ini juga dikenal cukup kuat. Termasuk pula masuknya kebiasaan mengonsumsi obat-obatan dengan cara disuntik. Kondisi ini perlu mendapat perhatian, maka tes kesehatan diperlukan.

    Bila kebiasaan buruk ini dilakukan dengan berganti-ganti jarum suntik Anda juga sama beresikonya terhadap infeksi virus HIV. Karena pada dasarnya pergaulan seksual bebas dan penggunaan jarum suntik bergantian menjadi salah satu perantara penularan virus HIV.

    Untuk itu, meski tidak semua orang berada dalam resiko yang sama tingginya, akan lebih baik Anda mulai memeriksakan darah Anda sejak usia 20an. Anda juga disarankan untuk tetap secara belanjut memeriksakan diri perihal tes HIV ini setidaknya 1 tahun sekali. Tes kesehatan untuk pria usia 20 tahun akan membantu Anda mengetahuinya.

    Akan lebih efektif untuk mengetahui kondisi Anda sejak dini sebelum virus HIV mulai ganas dan menyerang sistem imunitas tubuh, yang nantinya akan berkembang menjadi penyakit AIDS. Pada dasarnya mereka dengan HIV masih mungkin hidup normal terbatas dengan pengobatan yang teratur.

  • Vaksin booster

    Di masa kecil kebanyakan dari kita sebenarnya sudah menuntaskan seluruh kewajiban vaksin. Namun banyak jenis vaksin yang perlu diperbarui atau dimaksimalkan fungsinya ketika seseorang mulai menginjak dewasa. Inilah salah satu manfaat tes kesehatan untuk pria usia 20 tahun yang perlu Anda rasakan.

    Pada umumnya, seseorang akan disarankan untuk menjalankan suntikan tetanus, difteri dan hepatitis terutama untuk hepatitis A dan B. Pada dasarnya ini berkaitan dengan masa aktif dari sejumlah jenis vaksin dan masalah kerentanan seseorang mengalami sejumlah penyakit menular karena aktivitas yang mereka jalankan.

    Selain sejumlah jenis vaksin tambahan di atas, beberapa pria yang memiliki kegemaran traveling akan disarankan mendapatkan terapi vaksin lain seperti meningitis. Ini karena banyaknya kasus meningitis pada mereka yang memiliki kegemaran traveling. Mengingat aktivitas traveling termasuk jenis aktivitas yang banyak digemari oleh pria pada rentang usia 20an menjadikan masalah vaksin meningitis perlu menjadi perhatian.

Kadang pada kaum pria, masalahnya lebih terletak pada seringnya pria memandang sepele urusan medis. Selama rasa tidak nyaman masih bisa dtanggulangi atau ditahan mereka cenderung enggan untuk berkunjung ke dokter. Apalagi kalau mereka harus memeriksakan diri dengan menjalankan sederet tes kesehatan.

Padahal banyak sekali penyakit yang tidak menunjukan gejala yang kentara. Dan tanpa dilakukannya tes kesehatan, kebanyakan penyakit diketahui dalam kondisi yang lebih serius dan memberi efek samping yang lebih buruk.

Termasuk pula akan membutuhkan lebih banyak waktu dan biaya untuk mengatasinya. Bagaimana dengan tes kesehatan untuk pria usia 30 tahun?

Sumber

Rachel Grice. Medical Tests Every Man Needs to Be Healthy for Life. April 30, 2018. URL: https://www.livestrong.com/article/1011817-medical-tests-man-needs-healthy-life/.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}