Bolehkah Minum Susu untuk Penderita Kanker?


By Nurul Kuntarti

Masalah konsumsi susu untuk penderita kanker adalah masalah yang cukup kontroversial.  Sejumlah klaim mengatakan bahwa produk susu penyebab kanker. Pandangan lain justru memberikan saran agar mengonsumsi susu untuk kanker tertentu, karena dianggap bermanfaat.

Sulit memang menerima bahwa ada pengaruh susu untuk kanker dan ada kemungkinan bahwa susu penyebab kanker. Ini berbeda jauh dengan pandangan yang sudah lama tertanam di masyarakat mengenai susu sebagai sumber gizi yang baik untuk kesehatan.

Inilah yang perlu kita luruskan, mengenai apa sebenarnya pengaruh susu untuk kanker. Benarkah susu berpotensi menyebabkan kanker? Dan sejauh apa pengaruh susu ketika diberikan pada pasien kanker?

susu penyebab kanker
Credit: science photo/Shutterstock

Amankah Susu untuk Penderita Kanker?

Pola makan adalah salah satu pemicu utama dari kanker. Para pakar sepakat salah satu cara efektif dalam mencegah kanker adalah mengatur pola makan dengan lebih sehat. Yang kemudian perlu digarisbawahi di sini, bahwa makanan sehat tak semuanya benar-benar aman atau baik untuk pencegahan kanker.

Di antara makanan sehat yang dikhawatirkan tidak cukup baik untuk pencegahan kanker adalah susu. Kekhawatiran bolehkah penderita kanker minum susu memang sudah lama muncul. Sejumlah pakar melihat adanya potensi susu sebagai penyebab kanker. Meski di satu sisi sejumlah pakar melihat potensi khasiat susu untuk penderita kanker

Ternyata, susu dapat memberi efek berbeda untuk setiap kasus kanker. Produk susu, terutama tentu saja di sini adalah susu sapi dan turunannya, memiliki dua sisi mata uang. Dan karena itulah perlu dicermati lebih baik untuk menentukan porsi sehat dalam mengonsumsi susu.

Di satu sisi, memberikan susu untuk penderita kanker dan pra kanker akan membantu menjaga gizi pasien dan memberi efek baik pencegahan. Namun, di sisi lain sejumlah komposisi dalam susu dapat memberi efek negatif terhadap pra kanker dan kanker.

Sebagian info seputar kandungan susu penyebab kanker memang belum didukung fakta yang kuat. Untuk lebih jelasnya kita perlu melihat untuk setiap kasus kanker berbeda seperti berikut ini.

Pengaruh Susu untuk Kanker Usus Besar (Kolorektal)

Kanker kolorektal adalah jenis kanker yang berkembang pada kolon dan rektum, atau pada area sekitar usus besar. Kanker kolorektal termasuk jenis kanker dengan kasus tertinggi di dunia dengan tingkat kematian yang relatif tinggi.

Tetapi tahukah Anda bahwa mengonsumsi susu akan membantu menurunkan resiko kanker usus besar? Hal tersebut dijabarkan dalam salah satu laporan jurnal Nutrition and Cancer tahun 2009.

Kandungan dalam susu seperti kalsium, vitamin D, sejumlah protein dan kandungan probiotik (terutama didapat dari yoghurt dan produk fermentasi susu lain) terbukti dapat membantu memperbaiki kesehatan pencernaan, melancarkan pembuangan, menurunkan resiko inflamasi pada usus dan membantu mengurangi kadar toksin dalam usus.

Pengaruh Susu untuk Kanker Lambung

Lambung juga sebenarnya bagian dari sistem pencernaan. Sehingga kinerjanya meski berbeda tetapi memiliki kesamaan dengan kolorektal. Itu pula sebabnya, susu juga dapat memberi manfaat untuk ketahanan sel lambung.

Tetapi secara spesifik, ditemukan bahwa kandungan Conjugated Linoleic Acid (CLA) yang terdapat dalam susu memberi manfaat untuk kesehatan fungsi lambung. Sebagaimana dijelaskan dalam The Journal of Nutrition tahun 1997. Ini bersifat anti karsinogen dan melindungi usus dan lambung dari kerusakan dan perkembangan kanker.

Meski demikian, kanker pada usus dan lambung juga dapat dipicu oleh reaksi inflamasi berkepanjangan yang disebabkan oleh reaksi alergi laktosa. Sejumlah kondisi genetik membuat seseorang memiliki alergi laktosa. Kadang ini memicu terjadinya inflamasi berkepanjangan yang mungkin bermuara pada pembentukan kanker.

Potensi Susu Penyebab Kanker Prostat

Meski sejauh ini klaim ini masih dianggap belum kuat, sejumlah riset melihat adanya kemungkinan potensi susu penyebab kanker prostat. Kanker prostat adalah kanker yang berkembang pada organ prostat.  Berada di sekitar area vital, dekat saluran kencing, fungsi prostat tidak hanya berkaitan dengan fungsi pembuangan urin, tetapi juga berkaitan dengan produksi semen dan sperma.

Kanker prostat berkaitan erat dengan masalah hormonal, sedang susu diakui memberi pengaruh terhadap kadar estrogen dalam tubuh. Susu juga mengandung Insulin-Like Growth Factor 1 (IGF-1). senyawa ini mendorong kelebihan insulin yang dapat pula dikaitkan dengan kanker prostat.

Sebagaimana juga dijelaskan dalam American Journal of Clinical Nutrition tahun 2015. Klaim mengatakan bahwa mengonsumsi susu secara rutin dalam jangka panjang akan meningkatkan resiko kanker prostat hingga 30%.

Potensi Susu Penyebab Kanker Payudara

Kanker payudara memiliki hubungan erat dengan masalah insulin dan hormonal. Sebagaimana pula terjadi pada kanker prostat. Tentu saja karena kinerja dari organ payudara memang berkaitan dengan keseimbangan hormonal dalam tubuh.

Menurut Journal of Breast Cancer tahun 2015, mengonsumsi susu dalam jumlah berlebihan dapat menjadi pendorong pembentukan sel kanker payudara. Meski demikian dalam kadar ringan, susu membantu meredam efek karsinogen pada payudara, sebagaimana dijelaskan dalam Breast Cancer Research and Treatment tahun 2011.

Meluruskan Isu Seputar Pengaruh Susu untuk Kanker


Sejumlah pemberitaan beredar mengenai efek samping susu sebagai penyebab kanker. Namun, benarkah susu penyebab kanker? Komposisi apa yang dikhawatirkan dapat berbahaya bagi tubuh?

Salah satu info yang beredar adalah bahwa dalam susu terkandung senyawa casein. Sejenis asam amino yang bermanfaat untuk tubuh, tetapi disinyalir dapat memicu kanker. Dikatakan bahwa casein adalah unsur karsinogen dari susu sapi.

Kebenarannya diungkap dalam The World Journal of Men’s Health tahun 2011. Dalam jurnal diungkap bahwa selama tidak berlebihan casein sama sekali tidak membahayakan dan tidak bekerja sebagai karsinogen. Casein akan berbahaya bila mencapai di atas level 20%.

Selain unsur casein, unsur adiktif juga kadang ditambahkan pada produk susu dan turunannya. Di antaranya adalah karagenan sebagai pengental. Ini merupakan produk turunan dari rumput laut.  Dan ketika mengonsumsi agar-agar justru dianggap baik untuk pencernaan, karagenan justru dianggap membahayakan pencernaan. Sifatnya yang lekat akan membuatnya melekat pada dinding pencernaan dan mungkin memicu masalah kesehatan.

Kalsium juga menjadi nutrisi penting yang Anda peroleh dari susu. kakslium sendiri adalah mineral penting bagi tubuh. namun, ketika kadarnya berlebihan, sejumlah efek samping mungkin Anda alami. di antaranya adalah peningkatan resiko kanker tertentu seperti kanker payudara dan kanker prostat.

Insulin-Like Growth Factor 1 (IGF-1) dalam susu juga menjadi perhatian. Dalam kadar ringan sebenarnya senyawa hormonal ini justru bermanfaat meningkatkan efektivitas insulin dalam tubuh. Namun, sebaiknya pastikan kadarnya tetap moderat dalam tubuh karena dapat meningkatkan resiko kanker. Insulin yang berlebihan sangat berasosiasi dengan resiko kanker.

Bolehkan Penderita Kanker Minum Susu?

Menurut panduan American Journal of Clinical Nutrition tahun 2014, kita disarankan hanya mengonsumsi susu dalam jumlah 2 – 3 cup untuk tiap hari. Atau sekitar 250- 350 cc untuk tiap hari.

Kebutuhan tubuh akan kalsium dan protein  yang tinggi menjadi alasan kenapa susu tetap direkomendasikan sebagai asupan sehat. Meski demikian, dalam sejumlah kondisi, mengonsumsi susu tetap perlu menjadi perhatian khusus.

Seperti pria dewasa atau memasuki usia remaja disarankan untuk mulai mengendalikan asupan susu. Hindari susu dengan kadar lemak tinggi untuk membantu mengurangi resiko kanker prostat. Mengonsumsi susu untuk kanker prostat juga tidak disarankan.

Hal senada juga disarankan untuk wanita memasuki usia dewasa dan puber. Untuk mulai memilih susu dari jenis non fat untuk membantu mengendalikan pengaruh susu terhadap estrogen. Karena lemak memiliki asosiasi tinggi dengan estrogen. Selain lemak juga ditengarai sebagai salah satu asupan bagi sel kanker, sebagaimana sudah dibahas di sini.

Sebenarnya, secara langsung tidak terbukti akan adanya pengaruh susu untuk kanker. Pandangan soal susu penyebab kanker juga tidak terbukti dengan kuat. Dan itu sebabnya, secara umum pemberian susu untuk penderita kanker dianggap masih cukup aman, kecuali kasus kanker dapat dikaitkan dengan reaksi tubuh terhadap laktosa.

Pandangan ini dikuatkan dengan sejumlah riset terkini, termasuk dalam Nutritionanal tahun 2016. Secara umum, susu tidak berkaitan dengan peningkatan resiko seseorang untuk mengidap kanker. Artinya pandangan soal susu penyebab kanker secara general tidak cukup kuat, kecuali pada kasus-kasus tertentu.

Hal senada juga diungkap terkait keamanan pemberian susu untuk penderita kanker. Malah menurut laporan Virginia Tech tahun 2018, susu ditemukan memiliki efek positif dalam menurunkan efek samping dari kemoterapi. Dan membantu menjaga vitalitas pasien selama masa terapi yang berat.

alternatif susu untuk kanker
Credit: Ekaterina Markelova/Shutterstock

Alternatif Susu yang Baik untuk Penderita Kanker

Sebagaimana Anda lihat, memberikan susu untuk penderita kanker memang perlu dengan sejumlah garis bawah. Pengaruh susu untuk kanker dan terhadap pasien kanker bersifat relatif. Bergantung pada kasus dari masing-masing kondisi pasien.

Dan artinya, pada sejumlah kasus, susu mungkin termasuk asupan yang perlu dihindari atau dikurangi. Tetapi, susu sendiri adalah salah satu sumber asupan yang baik untuk menjaga kebugaran. Termasuk pula baik untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi pasien kanker dalam masa perawatan.

Untuk kondisi demikian, kemudian kita mengenal susu alternatif yang dibuat dari unsur nabati. Dengan asumsi produk nabati memiliki kadar lemak, kolesterol dan kalori lebih rendah, diharapkan pengaruh buruknya juga dapat ditekan.

Apa saja alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi?

Susu Kedelai

Susu kedelai adalah susu yang diperoleh dari pengolahan kacang kedelai. Dari segi nutrisi, susu kedelai dikenal mengandung kadar protein yang relatif hampir menyerupai susu sapi. Namun dengan kadar lemak dan kalori yang jauh lebih rendah. Justru kadar serat dari susu kedelai lebih baik dari susu sapi.

Meski demikian, Dalam susu kedelai terkandung senyawa isoflavon yang bersifat sebagai estrogen reseptor. Ini dapat meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh. Tetapi menurut Alternative Therapies in Health and Medicine tahun 2014 dijelaskan bahwa dalam kadar moderat pengaruh isoflavon tidak akan membahayakan tubuh.

Hanya bila Anda memiliki resiko genetik relatif tinggi terhadap kanker yang berpengaruh pada hormon, Anda akan disarankan untuk lebih berhati-hati dengan susu kedelai dan segala produk turunannya.

Santan

Di Indonesia memang santan jarang difungsikan sebagai substitusi susu. Tetapi santan memang memiliki sejumlah elemen yang memungkinkannya untuk menggantikan susu sapi. Santan memiliki kandungan kalori rendah dengan karbohidrat hampir 0. Tidak memiliki kandungan protein tetapi kaya lemak nabati.

Memang bukan pilihan lebih bernutrisi dari susu. Tetapi kelapa ternyata dikenal luas mengandung kadar elektrolit yang baik untuk menjaga vitalitas tubuh.  Meski santan kelapa juga memiliki sejumlah kontroversi ketika dihadapkan dengan kasus kanker.

Menurut jurnal Cell Death Discovery tahun 2017 dijelaskan bahwa kandungan asam laurik pada santan dapat bekerja sebagai anti proliferasi dan pro apoptosis sehingga efektif membantu meningkatkan kemampuan imunitas tubuh dalam melawan kanker.

Meski demikian, pengolahan yang tidak tepat akan menyebabkan santan memproduksi kolesterol yang terbukti meningkatkan resiko kanker dan memicu gangguan hormonal.  Merebus makanan dalam santan menurut  jurnal Cancer Causes and Control tahun 2006 dapat meningkatkan resiko kanker payudara.

Susu Almond

Susu almond adalah susu yang dihasilkan dari proses pengolahan kacang almond. Karena terbuat dari kacang-kacangan, susu almond memiliki rasa ringan dengan aroma dan rasa kacang yang kuat dan terasa gurih yang lekat.

Kalori dalam susu almond lebih rendah dari santan, mencapai 35 kalori untuk tiap 250 cc. Mengandung lemak lebih rendah dengan kandungan protein dan karbohidrat. Susu almond belakangan populer sebagai susu pengganti susu sapi yang dianggap lebih sehat.  Namun sebenarnya, kadar nutrisi dalam susu almond sekitar 2 -3 lebih rendah dari susu sapi.

Namun, susu almond kaya akan vitamin E yang baik sekali untuk pengidap kanker. Menurut Nutritionfact, dibandingkan jenis kacang-kacangan lain almond menjadi kacang terbaik yang dapat diasup pengidap kanker. Susu almond adalah alternatif susu yang baik untuk penderita kanker. Alih-alih menjadi susu penyebab kanker, kandungan almond di dalamnya membantu menurunkan resiko kanker payudara, hati dan kolon.

Susu Tajin

Kita sudah banyak mengenal konsep air tajin sebagai pengganti susu. Meski diakui kadar nutrisi di dalamnya tentu saja kalah jauh dari susu sapi, tetapi efek mengenyangkan dari air tajin menjadi alasan air ini dijadikan substitusi susu sapi. Tentu saja, karena air tajin terbuat dari air beras.

Umumnya air beras ini rendah alergi dan mengandung kadar nutrisi mendekati nutrisi dari nasi. Yang artinya juga akan kaya kalori dan karbohidrat. Di sinilah yang perlu dicermati, karena artinya asupan air tajin mungkin meningkatkan kadar gula darah lebih cepat dari susu sapi. Ini akan mempengaruhi kadar insulin dalam darah yang dapat berasosiasi dengan kanker.

Susu Mede

Di Indonesia mungkin pengolahan kacang mede menjadi susu belum terlalu populer. Padahal dari segi rasa tentu saja akan cukup kaya rasa mengingat kacang mede sendiri memiliki rasa yang sangat gurih dan legit. Tetapi bagaimana soal nutrisi di dalamnya?

Dibandingkan jenis susu dari kacang lain, kacang dari mede rupanya mengandung kadar kalori lebih tinggi hingga 50 kalori dalam 250 cc. Kadar lemak, protein dalam rasio sama sekitar 2 – 3 mg per 250 cc. Sedang karbohidrat di dalamnya mencapai kisaran 2 – 3 gram.

Tetapi bagaimana efek dari pemberian susu mede sebagai susu yang baik untuk penderita kanker? Ternyata kacang mede sendiri memiliki kemampuan anti kanker. Kacang mede mengandung pro antosianidin yang terbukti sebagai bagian dari flavonoid yang baik untuk pencegahan kanker.

Susu Oat

Terakhir yang belakangan banyak disarankan sebagai susu alternatif pengganti susu sapi adalah susu oat. Mungkin ini memang belum terlalu banyak dikenal dibandingkan susu alternatif lain. Susu oat terbuat dari pengolahan air dengan biji oat hingga membentuk larutan sedikit mengental berwarna putih.

Kandungan susu oat yang kaya serat membuatnya dianggap lebih sehat sebagai susu alternatif. Apalagi soal rasa susu oat terbilang cukup enak. Tetapi tahukah Anda kadar kalori di dalamnya bisa mencapai 150 kalori dalam 250 cc? Apalagi lemak di dalamnya mencapai 5 gram, demikian pula dengan karbohidrat yang mencapai 20 gram.

Beruntung kandungan serat dan beta glucan di dalamnya akan membuat seluruh kalori di dalam susu oat jauh lebih aman dikonsumsi. Bahkan ditengarai baik untuk mengendalikan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Sehingga dalam banyak sisi, susu oat dapat menjadi pilihan susu yang baik untuk penderita kanker.

Itulah yang perlu dicermati soal susu untuk penderita kanker. Efek susu untuk kanker mungkin akan didapat baik dari susu sapi maupun dari susu alternatif. Susu memberi pengaruh baik dalam pencegahan dan membantu vitalitas pasien. Namun juga terdapat fakta lain soal susu penyebab kanker. Kuncinya terletak pada perhatian terhadap respon tubuh Anda dan konsumsi susu untuk tetap moderat.

Demikianlah ulasan artikel ini mengenai susu untuk penderita kanker. Semoga informasi ini dapat berguna bagi Anda yang sedang bertanya-tanya seputar bolehkah penderita kanker minum susu. Nantikan juga ulasan-ulasan menarik lainnya tentang penyakit kanker hanya di Deherba.com.

Sumber

Referensi Susu untuk Penderita Kanker:

Healthline. Does Dairy Cause or Prevent Cancer? An Objective Look. URL: https://www.healthline.com/nutrition/dairy-and-cancer

Sciencedaily. Milk protein shown to alleviate chemotherapy side effects. URL: https://www.sciencedaily.com/releases/2018/09/180926110823.htm

Healthline. The 9 Best Nondairy Substitutes for Milk. URL: https://www.healthline.com/nutrition/best-milk-substitutes

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Nurul Kuntarti seorang seorang sarjana ekonomi yang menemukan hasratnya dalam bidang kesehatan sejak memiliki putri pertamanya. Keinginan untuk terus memahami dunia kesehatan dilanjutkan dengan mengabdikan diri dalam dunia tulis-menulis di bidang kesehatan, untuk terus menghasilkan artikel-artikel kesehatan yang akurat, kredibel, dan bermanfaat. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}