Stadium Kanker Kulit

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Juni 9, 2018


Stadium kanker kulit akan dicari tahu oleh dokter setelah seorang pasien mendapatkan diagnosis atas penyakitnya. Informasi mengenai stadium adalah salah satu faktor terpenting dalam mengevaluasi pilihan pengobatan yang tersedia. Artikel ini akan membahas mengenai stadium kanker kulit jenis melanoma.

Membuat keputusan pengobatan kanker kulit haruslah dimulai dengan mengetahui stadium, atau seberapa luas penyebaran, dari kanker kulit. Dokter menggunakan berbagai tes untuk menentukan stadium kanker kulit, sehingga prosesnya mungkin tidak bisa selesai tanpa menyelesaikan seluruh rangkaian tes medis.

Menentukan Stadium Kanker Kulit

Untuk menentukan stadium kanker kulit melanoma, luka dan sejumlah jaringan sehat di sekitarnya harus diangkat dan dianalisa menggunakan mikroskop. Dokter menggunakan ketebalan dari melanoma, diukur dalam milimeter (mm), dan karakteristik lain untuk membantu menentukan stadium penyakit ini.

Dokter juga menggunakan hasil-hasil dari serangkaian tes untuk mengetahui jawaban dari beberapa pertanyaan seputar stadium melanoma berikut:

  • Seberapa besar ukuran melanoma asal—sering disebut melanome primer atau tumor primer—dan dimana lokasinya?
  • Apakah melanoma telah menyebar ke kelenjar getah bening? Jika sudah, dimana dan berapa banyak?
  • Apakah melanoma telah bermetastasis (menyebar) ke bagian tubuh lain? Jika sudah, dimana dan berapa banyak?

Hasil-hasil tes digabungkan untuk menentukan stadium kanker kulit pada setiap pasien. Terdapat 5 stadium kanker kulit melanoma: stadium 0, stadium 1, stadium 2, stadium 3, dan stadium 4.

Stadium-Stadium Kanker Kulit

Penentuan stadium menggambarkan keadaan kanker pada pasien, sehingga tim dokter dapat bekerja sama untuk merancang rencana perawatan terbaik serta memahami prognosis (harapan hidup) pasien. Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing stadium secara garis besar.

Kanker Kulit Stadium 0:

Mengacu pada melanoma in situ, yang artinya sel-sel melanoma ditemukan hanya di lapisan terluar kulit atau epidermis. Stadium kanker kulit ini sangat jarang bisa menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Kanker Kulit Stadium 1:

Kanker kulit stadium 1 artinya sel-sel kanker telah bertumbuh ke bagian kulit lebih dalam, tetapi masih belum menyebar ke kelenjar getah bening atau bagian tubuh lain (masih terbatas di kulit). Stadium kanker kulit ini dibagi menjadi 2 subkategori:

  • Stadium 1 A: Ukuran kanker sangat kecil, kurang dari 1 mm dalamnya, dan tidak tampak mengalami ulserasi (luka terbuka). Juga tidak menunjukkan pembelahan sel-sel kanker yang cepat.
  • Stadium 1 B: Kanker melanoma ini bisa berukuran sangat kecil, kurang dari 1 mm dalamnya, tetapi tampak mengalami ulserasi atau membelah diri dengan lebih cepat, ATAU kanker ukurannya antara 1 – 2 mm dalamnya tetapi tidak ada tanda-tanda ulserasi.

Kanker Kulit Stadium 2:

Melanoma stadium 2 berarti sel-sel kanker telah bertumbuh ke bagian kulit lebih dalam, atau memiliki karakteristik yang berisiko tinggi, tetapi belum menyebar ke kelenjar getah bening atau lebih jauh. Stadium kanker kulit ini dibagi menjadi 3 subkategori:

  • Stadium 2 A: Sel-sel kanker telah bertumbuh 1 – 2 mm ke dalam kulit, dan tumor terlihat mengalami ulserasi, ATAU kanker ukurannya 2 – 4 mm tetapi tidak mengalami ulserasi.
  • Stadium 2 B: Ukuran kanker 2 – 4 mm tebalnya dengan tanda-tanda ulserasi, ATAU lebih tebal dari 4 mm tetapi tidak mengalami ulserasi.
  • Stadium 3 C: Ukuran kanker tidak lebih dari 4 mm tebalnya, dan mengalami ulserasi.

Kanker Kulit Stadium 3

Melanoma stadium 3 artinya sel-sel kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening terdekat, tetapi belum ke organ-organ yang jauh. Stadium kanker kulit ini dibagi menjadi 3 subkategori:

  • Stadium 3 A: Kanker bisa berukuran berapa pun, tanpa ulserasi, tetapi sejumlah kecil sel-sel kanker—yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop—telah ditemukan di 1 – 3 kelenjar getah bening terdekat.
  • Stadium 3 B: Melanoma bisa berukuran berapa pun tetapi mungkin terjadi ulserasi degnan sel-sel kanker ditemukan di 1 – 3 kelenjar getah bening terdekat yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop, ATAU mereka tidak ulserasi tetapi ada cukup banyak sel-sel kanker di 1 – 3 kelenjar getah bening terdekat sehingga cukup membuatnya membesar ATAU sel-sel kanker bisa ditemukan di area sekitar kulit atau saluran limfatik, tetapi tidak di kelenjar getah bening.
  • Stadium 3 C: Melanoma bisa berukuran berapa pun ketebalanya. Jika terjadi ulserasi, bisa ada 1 – 3 kelenjar getah bening yang membesar ATAU sel-sel kanker bisa ditemukan di sekitar kulit atau saluran limfatik. Di stadium ini kanker mungkin mengalami ulserasi atau mungkin juga tidak, tetapi sel-sel kanker bisa ditemukan di 4 kelenjar getah bening atau lebih.

Kanker Kulit Stadium 4

Melanoma stadium 4 (juga disebut melanoma metastatis) berarti sel-sel kanker telah menyebar ke luar kulit dan kelenjar getah bening terdekat, ke organ-organ jauh seperti hati, paru-paru atau otak, atau kelenjar getah bening serta area kulit yang jauh.

Hasil tes-tes, riwayat medis, dan faktor-faktor lain yang terkait akan ditinjau secara hati-hati oleh tim dokter yang menangani Anda untuk merancang rencana pengobatan dan obat kanker kulit melanoma yang sesuai kebutuhan Anda.

Risiko Kekambuhan Kanker Kulit

Operasi adalah jenis pengobatan utama bagi pasien-pasien melanoma. Pengobatan operasi melibatkan mengangkat tumor melanoma primer dan sebagian kulit, juga jaringan di bawahnya.

Tujuan dari pengobatan kanker adalah untuk mengangkat atau membunuh semua kanker, tapi kadang-kadang, sel-sel kanker masih tersisa dan tidak terdeteksi oleh tes-tes skrining. Ketika sel-sel yang tak terdeteksi tersebut bertumbuh menjadi tumor, ini dinamakan kekambuhan. Melanoma mungkin kambuh kembali di lokasi yang sama dengan tumor asal atau bisa juga ke bagian tubuh lain.

Kekambuhan melanoma dalam jarak 2 cm dari lokasi tumor asli dianggap sebagai kekambuhan lokal. Kekambuhan di kelenjar getah bening dan tempat yang jauh dari lokasi asal dianggap sebagai kanker yang memiliki karakteristik DNA yang sama dengan tumor asal tetapi berkembang di bagian tubuh lain, seperti kelenjar getah bening.

Penyebaran ke Kelenjar Getah Bening

Kekambuhan di kelenjar getah bening berkembang di kelenjar yang berada di area paling dekat dengan tumor melanoma asal. Saat sel-sel melanoma memasuki aliran darah lalu berkembang menjadi tumor di lokasi lain di tubuh dianggap sebagai kekambuhan di lokasi jauh.

Penyebaran ke Peredaran Darah

Begitu sel-sel memasuki sistem peredaran darah, maka sel-sel kanker dapat dialirkan hingga ke tempat yang jauh di tubuh. Mereka mungkin berkembang di jaringan mana pun, tetapi paling sering berkembang di paru-paru, hati, atau otak. Metastasis (penyebaran) juga bisa terjadi di tulang, jantung, pankreas, ginjal, atau tiroid, juga bisa di lokasi-lokasi lainnya.

Gejala Kanker Kulit Telah Kambuh

Gejala dan tanda-tanda kanker kulit metastasis yang telah kambuh antara lain:

  • Kelelahan
  • Kelenjar getah bening membengkak atau terasa nyeri
  • Berat badan turun
  • Hilang selera makan
  • Sulit bernapas atau batuk yang tak kunjung sembuh
  • Sakit tulang yang tak kunjung sembuh
  • Sering sakit kepala
  • Kejang-kejang

Anda sangat dianjurkan untuk secara teratur mengunjungi dokter onkolog meskipun telah menyelesaikan pengobatan untuk kanker kulit. Pada setiap kunjungan ke dokter ini, beliau mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan/atau tes pencitraan ke dada, perut, dan panggul. Tes-tes ini memberikan gambaran detail dari jaringan yang akan membantu mengidentifikasi bila ada kekambuhan kanker.

Risiko Anda Mengalami Kekambuhan

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda untuk mengalami kekambuhan kanker kulit antara lain:

  • Ketebalan dari tumor (semakin besar tumornya, semakin besar risikonya)
  • Terjadi ulserasi (luka terbuka) di melanoma asal
  • Melanoma terdeteksi di kelenjar-kelenjar getah bening
  • Peningkatan laju mitotik (laju pembelahan sel-sel) di tumor asal.

Ketika terjadi kekambuhan melanoma, biasanya itu dalam waktu 2 – 5 tahun pertama setelah diagnosis serta pengobatan awal. Risiko kekambuhan bergantung pada sifat biologis dari tumor Anda, termasuk dimana lokasinya dan ketebalannya, juga apakah ada tanda-tanda ulserasi yang terlihat di bawah mikroskop.

Sistem TNM dalam Stadium Kanker Kulit

Stadium melanoma didasarkan atas ukuran atau ketebalan tumornya, apakah sudah menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lain, dan sejumlah karakteristik lain, termasuk laju pertumbuhannya.

Lembaga American Joint Commission on Cancer telah mengembangkan sistem penentuan stadium yang memungkinkan dokter untuk menentukan seberapa jauh perkembangan melanoma, dan untuk membagikan informasi ini kepada yang lain dalam cara yang lebih mudah. Sistem ini disebut sistem TNM, yang didasarkan atas 3 informasi kunci:

  • Tumor (T) menggambarkan ketebalan tumor, atau seberapa dalam itu telah bertumbuh ke dalam kulit. Ketebalan melanoma, juga disebut pengukuran Breslow, adalah faktor penting dalam memprediksi apakah tumor telah menyebar. Semakin tebal melanoma, semakin besar kemungkinannya sudah menyebar. Laju pembelaha sel-sel (juga disebut laju mitotik), dan ada atau tidaknya ulserasi (luka terbuka), juga dipertimbangkan dalam menentukan kategori T.
  • Kelenjar getah bening (N) menggambarkan apakah melanoma telah menyebar ke kelenjar getah bening terdekat, atau ke saluran yang menghubungkan ke kelenjar getah bening.
  • Metastasis (M) menggambarkan apakah melanoma telah menyebar ke organ-organ jauh, juga kadar dari LDH, yaitu zat dalam darah.

Penentuan stadium kanker kulit melanoma dapat dilakukan sebelum operasi (stadium klinis), yang didasarkan atas pemeriksaan fisik serta hasil-hasil tes pencitraan. Juga bisa dilakukan setelah operasi (stadium patologis), dimana informasi klinis akan digabungkan dengan informasi yang diperoleh dari tes biopsi. Karena menggunakan lebih banyak informasi, maka stadium kanker kulit patologis adalah yang paling akurat.

Stadium kanker kulit bisa jadi rumit untuk dibaca. Bila Anda punya pertanyaan seputar stadium kanker kulit, jangan ragu-ragu untuk bertanya kepada dokter yang menangani supaya dijelaskan dengan cara yang bisa Anda mengerti.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}