Penyebab Kanker Kulit

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 

Juni 8, 2018


Penyebab kanker kulit yang terutama adalah terkena cahaya matahari yang berlebihan sehingga terjadi kerusakan jaringan pada sel kulit. Ya, radiasi sinar UV yang berlebihan dari matahari dapat mengubah susunan sel kulit sehingga terjadi mutasi genetika yang memicu terjadinya kanker kulit.

Kanker kulit berawal dari lapisan terluar kulit Anda, yang namanya epidermis. Epidermis memiliki tiga jenis sel utama, yaitu sel skuamosa, sel basal, dan melanosit. Lokasi dan bagian sel mana yang terpengaruh oleh kanker akan menentukan jenis kanker yang diderita seseorang.

Para peneliti telah meninjau sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan kanker kulit, yang disebut faktor risiko. Di bawah ini adalah beberapa faktor risiko kanker kulit yang harus kita waspadai.

Terkena Radiasi UV Berlebihan dari Sinar Matahari

Sebagian besar kanker kulit disebabkan oleh paparan terhadap sinar matahari. Bisa jadi penyebab kanker kulit adalah akibat paparan dalam jangka panjang, atau mungkin juga paparan jangka pendek dari sinar matahari terik yang membakar.

Sinar ultraviolet (UV) dari sinar matahari bisa merusak DNA di sel-sel kulit. Kerusakan ini mungkin terjadi selama bertahun-tahun sebelum kanker akhirnya berkembang.

Punya Beberapa Tahi Lalat

Tahi lalat (juga disebut nevus) adalah tumor berpigmen jinak (non-kanker). Bayi biasanya tidak punya tahi lalat saat lahir; biasanya mulai muncul saat mulai beranjak besar. Kebanyakan tahi lalat tidak akan pernah menimbulkan masalah, tapi seseorang yang punya banyak tahi lalat lebih riskan menderita melanoma.

Tahi lalat atipikal (dysplastic nevi):

Tahi lalat ini agak terlihat seperti normal, tapi memiliki sejumlah karakteristik melanoma. Mereka sering membesar daripada tahi lalat lain dan punya bentuk atau warna yang tak wajar. Mereka bisa muncul di kulit yang terkena matahari maupun yang tidak, misalnya di bokong atau kulit kepala.

Dysplastic nevi sering diturunkan dalam keluarga. Beberapa kasus tahi lalat ini dapat berkembang menjadi melanoma. Tetapi sebagian besar tidak pernah menjadi kanker, dan banyak melanoma kelihatannya berkembang tanpa adanya dysplastic nevi di kulit.

Sindrom dysplastic nevus (familial atypical multiple mole syndrome atau FAMMM):

Orang-orang yang punya kondisi keturunan ini memiliki banyak tahi lalat dysplastic nevi dan setidaknya salah satu kerabat dekatnya pernah menderita melanoma.

Orang-orang dengan kondisi ini punya risiko seumur hidup yang sangat tinggi untuk menderita melanoma. Jadi mereka harus rutin menjalani pemeriksaan kulit secara menyeluruh oleh dermatolog (dokter ahli kulit).

Kadang-kadang foto seluruh tubuh diambil oleh dokter untuk membantunya meninjau apakah tahi lalat yang ada berubah dan berkembang. Banyak dokter menyarankan agar mereka diajarkan caranya melakukan pemeriksaan kulit sendiri.

Kongenital melanositik nevi:

Ini adalah tahi lalat yang sudah ada sejak lahir. Risiko seumur hidup mereka untuk menderita melanoma meningkat sekitar 0 hingga 10%, bergantung pada ukuran tahi lalatnya. Orang-orang yang punya tahi lalat sangat besar berapada pada risiko tinggi, sedangkan yang ukurannya kecil punya risiko lebih rendah.

Sebagai contoh, risiko melanoma pada kongenital nevi yang ukurannya lebih kecil dari telapak tangan sangat rendah, sedangkan yang ukurannya hingga menutupi sebagian besar punggung dan bokong memiliki risiko yang jauh lebih tinggi.

Kongenital nevi kadang-kadang bisa dihilangkan dengan operasi sehingga tidak akan berkembang jadi kanker. Banyak dokter menyarankan agar kongenital nevi yang tidak dioperasi harus diperiksakan secara rutin oleh dermatolog dan pasien harus belajar caranya melakukan pemeriksaan kulit sendiri setiap bulan.

Sekali lagi, kemungkinan tahi lalat untuk berubah menjadi kanker sangat rendah. Namun, siapa pun yang punya banyak tahi lalat yang bentuknya tidak beraturan atau ukurannya besar pada umumnya memiliki risiko melanoma yang lebih besar.

Punya Kulit Berwarna Cerah

Kanker kulit lebih sering diderita oleh orang-orang yang berkulit cerah karena mereka mempunyai lebih sedikit pigmen pelindung bernama melanin.

Orang yang punya kulit gelap lebih jarang terkena kanker kulit, tapi mereka tetap bisa mengembangkan kanker ini. Orang berkulit gelap terutama berisiko kanker kulit di area tubuh yang kurang terkena matahari. Misalnya di telapak tangan dan telapak kaki.

Selain itu, ada juga kondisi kelainan genetik bernama albinisme dimana kulit sama sekali tidak memproduksi melanin. Orang albino memiliki kulit yang sangat putih dan rambut pirang pucat.

Mereka berada pada risiko tinggi untuk menderita kanker kulit daripada orang umumnya sebab kulit mereka tidak punya perlindungan alami terhadap paparan sinar matahari.

Sistem Kekebalan yang Lemah

Memiliki sistem kekebalan yang lemah dapat menjadi salah satu faktor penyebab kanker kulit. Anda mungkin akan mengembangkan kanker ini di masa depan jika:

  • Pernah menjalani transplantasi organ atau sumsum tulang dan mengonsumsi obat untuk menghentikan reaksi penolakan tubuh
  • Memiliki HIV atau AIDS
  • Mengidap penyakit peradangan seperti penyakit radang usus atau rematoid artritis.

Disarankan bagi para pasien yang menjalani transplantasi organ untuk melakukan pemeriksaan setiap tahun ke dokter spesialis kulit untuk melihat apakah ada tanda-tanda kemunculan kanker di kulit.

Penyebab Kanker Kulit Terkait Usia

Semakin tua usia Anda, maka Anda semakin rentan untuk mengembangkan kanker kulit. Tetapi kanker kulit juga dapat berkembang pada orang-orang muda.

Terkena Zat-Zat Kimia Tertentu

Beberapa pekerjaan mengharuskan seseorang untuk terkena bahan-bahan kimia tertentu yang mampu meningkatkan risiko kanker kulit. Bahan-bahan tersebut antara lain: tar batubara, jelaga, ter, kerosot, produk minyak bumi (seperti minyak mineral atau oil motor), minyak shale, dan arsenik.

Pernah Terkena Radiasi

Anda lebih rentan menderita kanker kulit jika pernah menjalani pengobatan radioterapi. Untuk mencegahnya, Anda harus terus melindungi area kulit yang dulu diarahkan radioterapi, dan mengoleskannya tabir surya berSPF tinggi.

Risiko kanker kulit juga sedikit meningkat bila Anda pernah terkena radiasi di tempat pekerjaan Anda.

Punya Riwayat Keluarga Penderita Kanker Kulit

Anda lebih rentan menderita kanker kulit jika ada anggota keluarga yang juga pernah menderita kanker ini. Ini lebih disebabkan oleh jenis kulit yang diwariskan dalam keluarga Anda.

Jadi keluarga yang punya warna kulit cerah akan lebih berisiko penyakit ini. Tetapi mungkin juga ada sejumlah gen-gen yang diturunkan yang dapat sedikit meningkatkan risiko kanker kulit dalam sebuah keluarga.

Mencegah Kanker Kulit dengan Herbal

Herbal yang dapat diandalkan untuk membantu pencegahan kanker kulit adalah Sarang Semut Papua. Herbal ini mengandung sejumlah antioksidan bermanfaat untuk melawan dampak buruk radikal bebas sebagai penyebab timbulnya kanker.

Sarang Semut juga mengandung multi-mineral yang dapat menjaga stamina tubuh secara keseluruhan. Sistem imun tubuh yang kuat akan membantu tubuh terhindari dari berbagai serangan penyakit.

Bahkan dengan beragam kandungan bermanfaat yang dimilikinya, herbal ini pun sering dimanfaatkan sebagai obat kanker kulit.

Demikianlah sejumlah faktor risiko penyebab kanker kulit yang memengaruhi kemungkinan seseorang untuk menderita penyakit ini. Akan tetapi ingatlah bahwa memiliki faktor risiko bukan berarti Anda pasti akan mengidap kanker kulit. Banyak orang dengan sejumlah faktor risiko nyatanya tidak pernah terkena kanker kulit, sedangkan yang lain terkena kanker ini meskipun hanya sedikit atau tidak memiliki faktor risiko yang diketahui.

Namun tetap saja penting untuk mengetahui apa saja yang dapat menjadi penyebab kanker kulit. Karena dengan begitu kita bisa mengantisipasi dan mewaspadai apa saja yang memperbesar risiko kita, dan bisa melakukan upaya untuk cara mencegah kanker kulit.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}