Stadium Kanker Darah yang Berbahaya


By Fery Irawan

Ketahuilah, bahwa penentuan stadium kanker darah tidak sama dengan penentuan kanker pada umumnya. Hal ini dikarenakan kanker darah tidak membentuk benjolan kanker, namun pengaruhnya dapat menyebabkan pembengkakan organ tertentu. Hal ini bergantung pada keseriusan tingkat, level, fase, ataupun tahap kanker darah itu sendiri.

Temukan info selengkapnya seputar tingkat kanker darah yang menyerang Anda dalam artikel berikut ini! Simak bagaimana penentuan fase kanker ditetapkan! Artikel ini akan menjelaskan kepada Anda tentang tahapan kanker darah, apa perbedaan dalam semua tahap itu? apa itu kanker darah level 0 dan banyak lagi, bacalah dan ketahui segala sesuatu tentang tahapan kanker darah berikut!

Stadium Kanker Darah

Tahukah Anda apa itu stadium kanker darah? Stadium kanker darah adalah metode para ahli medis dalam menentukan tingkatan penyakit kanker yang ada dalam diri Anda. Fase kanker darah dapat dikenali sesuai dengan hasil pemeriksaan darah dan biopsi. Tidak ada penentuan kanker darah level 1, 2, 3, atau 4.

Pada kasus kanker darah, sel kanker biasanya memengaruhi sumsum tulang dan telah menyebar ke organ jauh lainnya. Penyebaran kanker darah biasanya terdapat di kelenjar getah bening, limpa dan hati. Setelah tingkat kanker diketahui barulah Anda dapat mengonsumsi obat kanker darah sebagai pengobatan alternatif.

Kenali—Stadium Kanker Darah

Stadium merupakan proses yang dilakukan untuk melihat penyebaran dan tingkat keparahan kanker. Diagnosis dan tahap kanker darah sering dilakukan secara bersamaan. Penentuan level kanker darah membuat setiap anggota tim yang merawat Anda tahu sehubungan dengan jenis, lokasi, dan penyebaran kanker yang tepat. Fase kanker darah pada umumnya memang konsisten dalam memengaruhi organ dan jaringan lain, tetapi kanker darah berbeda. Setiap jenis kanker darah memiliki kriteria level-nya sendiri.

  • Stadium 0—Tidak ditemukan adanya kanker, hanya saja keberadaan sel-sel abnormal yang ada berpotensi menjadi kanker. Ini juga disebut karsinoma in-situ.
  • Stadium 1—Ditandai dengan adanya pembengkakan kelenjar getah bening, peningkatan jumlah limfosit, keberadaan sel kanker belum menyebar atau memengaruhi organ fisik lainnya.
  • Stadium 2—Ditandai dengan adanya pembengkakan kelenjar getah bening, limpa dan hati (tidak selalu terjadi secara bersamaan) disertai dengan peningkatan jumlah limfosit.
  • Stadium 3—Ditandai dengan adanya pembengkakan kelenjar getah bening, limpa dan hati (dapat terjadi pada lebih dari satu organ) disertai dengan anemia.
  • Stadium 4—Ditandai dengan adanya penyebaran sel kanker menuju organ lainnya (salah satunya paru-paru), anemia akut, dan penurunan trombosit dengan sangat cepat.

Dokter Anda akan menjelaskan bagaimana hal tersebut memengaruhi kanker darah dalam tubuh Anda. Saat memeriksa penyebab kanker darah yang dipengaruhi oleh kelainan genetik, dokter akan melihat kelainan pada kromosom pasien. Misalnya terjadi pertukaran DNA antara kromosom 1 dengan 22, antara kromosom 6 dengan 9, antara kromosom 8 dengan 21, antara kromosom 9 dengan 11, serta antara kromosom 15 dengan 17. Juga terjadinya pembalikan DNA pada kromosom 16 atau kromosom 3, serta adanya perubahan myelodysplasia.

Stadium Kanker Darah Leukemia

Sebagian besar stadium kanker ditentukan berdasarkan ukuran dan penyebaran sel abnormal melalui darah. Namun, karena leukemia sudah terjadi pada sel-sel darah yang berkembang di dalam sumsum tulang. Maka penentuan tingkat kanker darah leukemia sedikit berbeda. Tahap-tahap leukemia sering ditandai oleh peningkatan jumlah sel darah dan sel-sel leukemia di organ lain, seperti; hati atau limpa. Faktor yang mempengaruhi tahap kanker darah leukemia ialah;

  • Jumlah Sel darah putih atau trombosit
  • Kerusakan tulang
  • Mutasi atau kelainan kromosom
  • Pembesaran Hati atau limpa
  • Riwayat kelainan darah sebelumnya
  • Usia

Fase kanker darah leukemia bervariasi berdasarkan jenis penyakit. Dan, beberapa jenis leukemia dapat dipecah menjadi subtipe selama proses penentuan stadium berlangsung. Misalnya; stadium leukemia akut (AML dan ALL), terkadang diketahui berdasarkan jenis sel yang terlibat dan terlihat di bawah mikroskop dengan bantuan sistem klasifikasi French-American-British (FAB).

Leukimia limfositik (CLL dan ALL) terjadi pada jenis sel darah putih yang disebut limfosit. Jumlah sel darah putih pada saat diagnosis dapat digunakan untuk membantu tahap leukemia. Demikian juga, pementasan leukemia myeloid (CML dan AML) didasarkan pada jumlah myeloblast (sel darah putih yang belum matang) yang ditemukan dalam darah atau sumsum tulang pada saat pemeriksaan kanker darah.

Stadium Kanker Darah Lymphoma

Limfoma adalah kanker yang dimulai pada sel yang menjadi bagian dari sistem kekebalan tubuh. Mengetahui jenis limfoma apa yang Anda miliki sangatlah penting karena mempengaruhi pilihan perawatan dan cara pandang Anda (prognosis). Anda juga dapat senantiasa melakukan tindakan pencegahan kanker darah jika memungkinkan. Ketahuilah bahwa stadium kanker darah lymphoma bergantung pada jenisnya.

Hodgkin

Sistem Cotswold (sebelumnya disebut Ann Arbor Staging System) memperlihatkan adanya tahapan limfoma Hodgkin dengan jumlah dan lokasi kelenjar getah bening yang terkena. Tahap kanker awal (tingkat I atau II) diketahui dengan adanya serangan kanker pada sejumlah kelenjar getah bening yang diderita. Fase yang paling lanjut (tingkat IV) ditandai dengan penyebaran kanker ke bagian tubuh lainnya.

Huruf tambahan, A, B, E dan S sering digunakan untuk lebih jauh menggambarkan limfoma Hodgkin. Huruf A dan B menunjukkan ada atau tidak adanya indikasi kanker darah tertentu. Huruf E dan S merujuk pada penyebaran kanker di luar kelenjar getah bening:

  • A—tidak ada bukti gejala B
  • B—jika terjadi penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, keringat malam yang membuat Anda basah kuyup, atau demam.
  • X—jika penyakit ini dianggap “besar” (dengan tumor besar, berukuran lebih dari 10 cm, membentang di daerah dada)
  • E—jika ada penyebaran kanker ekstranodal di luar kelenjar getah bening menuju jaringan atau organ lain.
  • S—jika ada penyebaran kanker ekstranodal yang telah menyebar ke limpa disertai dengan pembengkakan limpa (splenomegali).

Dokter Anda juga akan menentukan apakah limfoma tergolong tingkat rendah (tumbuh lambat), tingkat menengah (tingkat pertumbuhan sedang), atau tingkat tinggi (pertumbuhan agresif atau cepat).

Non Hodgkin

Fase kanker darah limfoma non-Hodgkin diidentifikasi berdasarkan lokasi kanker, jumlah sel abnormal pada kelenjar getah bening yang terpengaruh dan penyebarannya (termasuk organ di luar sistem limfatik, seperti seperti hati atau paru-paru). Dokter juga mencari kelenjar getah bening yang terkena kanker di dekat diafragma, otot pernapasan bagian bawah paru. Pada tahap awal limfoma non-Hodgkin, kelenjar getah bening yang terkena pada satu sisi diafragma. Pada tingkat kanker darah limfoma non-Hodgkin lanjutan, kanker ditemukan di kedua sisi diafragma.

Tahap limfoma non-Hodgkin diidentifikasi menggunakan angka Romawi I sampai IV. Dokter juga dapat menggunakan huruf A, B, E dan S untuk membantu menggambarkan kanker, seperti pada limfoma hodgkin.

Dokter akan menentukan apakah limfoma yang Anda miliki adalah stadium kanker darah rendah (tingkat pertumbuhan lambat atau lambat), menengah (tingkat pertumbuhan sedang) atau tinggi (tingkat pertumbuhan agresif atau cepat). Untuk limfoma non-Hodgkin yang agresif seringkali membutuhkan rencana perawatan yang lebih cepat dan intensif. Banyak jenis penyakit yang biasanya memiliki respon yang baik terhadap pengobatan yang dijalani.

Stadium Kanker Darah Myeloma

Saat ini ada dua cara untuk menentukan stadium kanker darah myeloma, yang keduanya terbagi dalam tiga tahap yang ditunjukkan dengan angka Romawi I-III. Kedua sistem stadium myeloma ini memiliki faktor evaluasi yang berbeda:

  • Sistem Durie-Salmon—mempertimbangkan tingkat imunoglobulin monoklonal, kalsium dan hemoglobin dalam darah, serta jumlah lesi tulang (menunjukkan keparahan kerusakan tulang).
  • Sistem Staging Internasional—bergantung pada dua faktor utama: tingkat albumin dan beta-2-microglobulin dalam darah.

Untuk menentukan perawatan myeloma mana yang memenuhi kebutuhan Anda, tim perawatan Anda akan mempelajari fase kanker darah tersebut. Berkaitan dengan tingkat pertumbuhan kanker dan keberadaan masalah ginjal ataupun gejala serius lainnya yang dapat mempengaruhi pilihan pengobatan. Sebagian besar tingkat kanker darah ditentukan berdasarkan ukuran dan penyebaran kanker. Untuk stadium myeloma, perlu diperhatikan keberadaan jumlah sel darah, jumlah protein, tingkat kalsium dalam darah dan hasil tes diagnostik lainnya.

Sebagian besar kematian akibat kanker disebabkan oleh keterlambatan diagnosis penyakit berbahaya ini, jadi sangat penting untuk mendiagnosis keberadaan kanker darah dan menjalani perawatan kanker darah yang tepat.

Demikianlah beberapa metode yang digunakan oleh para ahli kanker sejak dulu hingga kini dalam menentukan tingkatan stadium kanker darah yang tidak mudah untuk ditentukan. Sekalipun tidak ada penentuan kanker darah level 1, 2, 3, atau 4. Stadium kanker darah membantu Anda untuk memperoleh pengobatan kanker darah yang tepat.

Sumber

Cancer Treatment Centers of America. Blood cancers. 2019-01-15. URL: https://www.cancercenter.com/blood-cancers.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}