Protein Hewani Makan Daging Meningkatkan Resiko Penyakit Kanker Benarkah


By Fery Irawan

Masih ingat ulasan mengenai makanan berserat? Makanan berserat merupakan jenis bahan makanan yang tidak dapat dicerna atau diserap oleh usus secara menyeluruh. Anda bisa jadi berpikir, jika tidak dapat diserap sepenuhnya oleh tubuh berarti tidak bermanfaat, benarkah demikian? Tidak juga, makanan berserat ini berfungsi sebagai pendukung proses penguraian bahan makanan lainnya. Sewaktu anda ingin menurunkan berat badan – seringkali dianjurkan untuk makan-makanan berserat seperti buah-buahan. Bagaimana dengan protein hewani yang ada dalam daging?

Daging adalah salah satu jenis bahan makanan yang sulit dicerna, menurut penelitian dibutuhkan waktu sekitar 90 jam atau sekitar 4 hari untuk dapat mencernanya. Karena sulit dicerna, apakah daging juga termasuk makanan berserat? Walau tampaknya daging memiliki serat, sebenarnya daging tidak mengandung serat makanan, lalu apa? Di dalamnya sangat banyak kandungan lemak dan kolesterol yang menyebabkan dinding usus besar menjadi tebal dan kaku. Karena tidak ada serat makanan, kotoran dalam usus besar semakin berkurang dan menyulitkan proses pembuangannya.

Jika Anda rasakan, sewaktu buang air besar ada gerakan seperti diremas-remas dalam perut – ini disebut juga gerakan peristaltik. Gerakan ini bertujuan mendorong kotoran yang ada di usus menuju anus untuk dikeluarkan. Jika Anda mengonsumsi daging, proses ini akan lebih sulit lagi, sehingga otot-otot pada dinding usus akan semakin besar dan menebal. Penebalan dinding usus, bukanlah hal yang baik bagi kesehatan, sewaktu dinding usus menebal secara otomatis rongga dalam usus besar akan menyempit. Hal ini akan menimbulkan tekanan berlebih pada selaput lendir dan mendorongnya keluar, lalu membentuk kantung (divertikula) – kondisi ini disebut divertikulosis.

Bagaimana nasib kotoran yang ada di dalam usus, Anda tentu dapat membayangkannya sendiri. Menjijikan memang, tapi inilah fakta yang perlu diketahui untuk dapat memahami bagaimana daging dapat meningkatkan resiko penyakit kanker. Mari kita lanjutkan, kotoran yang sedikit akan terperangkap dalam usus dan sulit keluar. Lama-kelamaan ini akan menempel pada dinding usus besar dalam periode waktu yang lama – disebut juga kotoran stagnan. Parahnya, apabila kotoran ini terkumpul di dalam kantong divertikula atau pada lipatan usus, tentu akan menghasilkan racun.

Penumpukkan racun dapat menyebabkan perubahan genetika (peta tubuh) sehingga berkembanglah sel-sel abnormal seperti polip, ini adalah cikal-bakal dari penyakit kanker pada usus Anda. Apakah Anda terkejut mendengarnya? Ya, inilah yang terjadi saat Anda mengonsumsi daging secara berlebihan. Untuk menghindari terjadinya kanker, tentu Anda perlu menghindari konsumsi daging, ingatlah proses untuk mencerna daging saja membutuhkan waktu 4 hari, bagaimana jika Anda mengonsumsinya setiap hari? Berapa banyak kotoran yang menumpuk dalam usus Anda? Ayo, mulailah terapkan gaya hidup sehat sejak dini, sebelum hari-hari yang menyesakan menghampiri Anda.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}