• Home
  • Blog
  • Asma
  • 11 Penyebab Sesak Nafas pada Asthma Ada di Sekitar Anda

11 Penyebab Sesak Nafas pada Asthma Ada di Sekitar Anda


By Nurul Kuntarti

Kenapa asthma kerap menyerang Anda tanpa lihat waktu dan tempat? Anda sudah berusaha menghindar dari penyebab asthma tetap saja penyakit ini kambuh. Bisa jadi ini karena Anda tidak cukup mengenali apa saja sebenarnya apa saja penyebab sesak nafas yang Anda alami.

Pasien asthma sebenarnya masih sangat mungkin untuk dapat menjalankan aktivitas normal. Anda tetap bisa beraktivitas wajar selama Anda memahami betul apa yang perlu Anda waspadai. Apa faktor yang menjadi penyebab sesak nafas.

Yang perlu mendapat perhatian khusus adalah penyebab asthma yang menyerang Anda. Setiap pasien asthma memiliki faktor alergen atau penyebab sesak nafas yang berbeda-beda. Kenali dengan baik apa yang menjadi penyebab asthma Anda kumat untuk pencegahan lebih optimal.

Apa Penyebab Asthma?

Apa sebenarnya yang terjadi ketika seorang pasien terserang sesak nafas karena asthma? Apa penyebab asthma sebenarnya? Dan bagaimana kronologi seseorang mengalami serangan sesak nafas?

Menilik dari ulasan medicalnewstoday.com, asthma adalah masalah kronis (menahun) pada fungsi paru-paru dan bronkeolus yang akan mengganggu fungsi pernafasan. Penyakit ini diidap oleh 5 dari 100 orang di dunia.

Asthma terjadi ketika timbul reaksi berlebihan pada dinding saluran bronkeolus ketika terjadi paparan kondisi atau benda tertentu yang menjadi faktor penyebab asthma. Reaksi ini menyebabkan munculnya inflamasi, pembengkakan, penebalan lendir yang menyumbat saluran pernafasan.

Penyempitan inilah yang menjadi penyebab sesak nafas pada pasien. Kadang rasa sesak disertai pula dengan munculnya rasa menekan pada dada. Asthma juga akan menimbulkan suara nafas melengking yang muncul dari saluran pernafasan yang menyempit.

penyebab asthma - penyebab sesak nafas
Sumber: Shutterstock

Penyebab asthma menurut American College of Allergy, Asthma & Immunology bisa disebabkan oleh reaksi alergi, tetapi juga bisa muncul akibat aspek non alergi. kedua hal tersebut akan menimbulkan gejala asthma yang serupa.

Kondisi asthma dikatakan sebagai reaksi alergi ketika reaksi sesak nafas muncul akibat efek dari masuknya benda ke dalam sistem pernafasan. Benda tersebut memiliki unsur alergen sehingga memungkinkan terjadinya reaksi pembentukan histamin, senyawa reaksi dari imunitas terhadap benda asing yang dianggap sebagai toksin atau serangan.

Senyawa histamin inilah yang kemudian menimbulkan reaksi pembengkakan dan produksi lendir berlebihan pada saluran bronkeolus.

Sedang  pasien juga bisa mengalami efek asthma karena reaksi non alergi seperti aspek psikologis, suhu udara dan hal-hal lain. meski tidak ada benda asing yang masuk kedalam tubuh, tubuh tetap menunjukan reaksi serupa dengan memproduksi histamin dan menimbulkan pembengkakan.

Beberapa orang mengalami masalah asthma dengan permanen, sehingga dalam keseharian pasien akan terus menerus kesulitan bernafas.

Beberapa pasien justru akan mengeluhkan masalah sesak nafas ini hanya di malam hari. Sedang sebagian besar lain pasien asthma hanya mengeluhkan gejala sesak dan nyeri dada ketika stimulan atau pemicu asma muncul.

Apa Stimulan Penyebab Sesak Nafas pada Asthma?

Pada umumnya setiap pasien asthma memiliki stimulan penyebab sesak nafas masing-masing. Faktor pemicu asthma dapat berbeda untuk setiap pasien.

Tetapi secara umum terdapat sejumlah aspek yang dapat dikatakan sebagai pemicu asma yang paling sering terjadi, sebagaimana dijelaskan dalam health.com.

Hewan Berbulu

Beberapa pasien asthma mengalami reaksi sesak nafas ketika berhadapan dengan hewan yang memiliki bulu, seperti kucing, anjing dan hewan-hewan lain berbulu lain.

Dikatakan setidaknya 30% kasus asthma di dunia berkaitan dengan masalah bulu dari hewan. Dan tidak hanya kucing dan anjing, ternyata kelinci, burung, hamster hingga kuda dan kambing juga bisa juga menyebabkan reaksi asma.

Menurut asthma.org.uk, ada kesalahan persepsi kebanyakan orang mengenai penyebab reaksi alergi pasien asthma terhadap bulu. Sebenarnya bukan bulu halus yang menjadi penyebab sesak nafas.

Kalaupun ada pasien asthma yang bereaksi terhadap bulu, jumlahnya relatif sangat kecil. hanya sebanyak 20% dari seluruh pasien asthma yang bereaksi terhadap hewan memang memiliki masalah dengan komponen halus bulu yang masuk ke dalam hidung.

Pemicu alergi pada kebanyakan kasus asthma adalah partikel protein tertentu yang dilepas oleh hewan berbulu dan terhirup oleh hidung. Partikel protein inilah yang memicu reaksi alergi dan menjadi pemicu asma.

Asap

Penyebab sesak nafas lain yang juga cukup sering terjadi adalah  efek asap. Asap sendiri dapat memberi pengaruh dua kali lebih buruk pada pasien asthma sehingga dapat mengakibatkan reaksi sesak nafas yang berat.

Ini karena komponen korotif dan aspek logam berat yang terkandung dalam asap dapat menyebabkan reaksi iritasi pada saluran pernafasan. Iritasi yang muncul ini memicu reaksi sesak dan tidak nyaman pada mereka yang menghirupnya.

Tetapi pada pasien asthma, masalah dapat memburuk akibat munculnya reaksi histamin akibat stimulasi dari unsur korotif tersebut. Reaksi histamin ini yang menyebabkan inflamasi dan pembengkakan saluran pernafasan dan menjadi penyebab sesak nafas berat.

karenanya kebanyakan pasien asthma memang sangat tidak disarankan menghirup asap. Baik itu asap dari hasil pembakaran, asap rokok, asap kendaraan bermotor hingga asap yang berasal dari polutan.

Pasien asthma juga tidak disarankan untuk merokok. Merokok dan menghisap asap dari rokok akan melipat gandakan masuknya aspek penyebab iritasi ke dalam pernafasan. Sehingga meningkatkan resiko kumatnya asthma pada pasien.

Debu

Debu adalah salah satu penyebab asthma yang paling umum. Dikatakan 90% dari kasus kambuhnya keluhan sesak nafas pada asthma berkaitan dengan kasus alergi debu.

Kadang pasien akan mengalami serangan sesak nafas hanya karena beraktivitas bersih-bersih rumah atau beraktivitas di luar ruangan dengan lingkungan berdebu.

Pada dasarnya debu memiliki karakter yang hampir serupa dengan asap, tetapi dalam ukuran partikel yang lebih besar, dan tanpa adanya aspek toksin di dalamnya. Hal ini dijelaskan dalam American College of Allergy, Asthma & Immunology.

Tetapi masalah dari debu ternyata tidak seringan yang Anda kira. Karena kerap kali tanpa disadari debu ini sudah tercampur dengan komponen partikel protein tertentu dari tungau yang juga biasa ditemukan di rumah-rumah. Partikel protein inilah yang memperburuk reaksi alergi.

Tidak hanya protein dari partikel tungau saja yang dapat memicu reaksi alergi. Sejumlah pasien asma dapat pula mengalami reaksi terhadap partikel protein dari jenis serangga lain yang kerap tersimpan di sudut-sudut rumah.

Serbuk Sari

Pada beberapa orang, bunga yang dikenal indah itu justru menjadi penyebab sesak nafas. Bukan bunga sebenarnya yang dipermasalahkan di sini, tetapi partikel kecil dari bunga, yakni serbuk bunga.

Pada sejumlah orang yang sensitif, serbuk bunga atau pollen ini memiliki efek stimulan histamin. Bahkan pada sejumlah kecil lain, reaksi alergi bisa muncul pada segala jenis serbuk kecil dari tanaman, termasuk serbuk dari batang, daun dan biji-bijian.

Menurut asthma.org.uk, meski tergolong material organik serbuk tanaman ini memiliki efek iritasi pada tubuh. Meski sebenarnya bersifat ringan, sejumlah kasus hipersensitif menunjukan reaksi lebih.

Rasa gatal yang muncul memicu imun tubuh memproduksi histamin yang menyebabkan reaksi pembengkakan pada saluran pernafasan. Ini yang kemudian menjadi penyebab asthma.

Cendawan

Cendawan atau jamur jenis mikro kadang hidup di sudut-sudut ruang kantor atau rumah Anda. Yang tidak banyak disadari, cendawan mikro ini ternyata juga dapat menjadi penyebab asthma.

Ini karena cendawan ini mudah melepas partikelnya ke udara dan mengkontaminasi udara di sekitarnya. Serangan sesak nafas dapat muncul ketika pasien yang sensitif menghirup partikel tersebut.

Meski mikro, Anda bisa jadi cukup mudah mengenali keberadaan cendawan ini. Biasanya cendawan ini memunculkan warna dan tekstur tertentu pada permukaan dinding atau kayu.

Meski demikian, beberapa cendawan justru muncul di sudut-sudut ruang yang tidak Anda sadari. Biasanya cendawan-cendawan ini hidup subur di area yang lembab.

Yang kerap terjadi justru pasien tidak memahami apakah dirinya mengalami reaksi alergi akibat efek cendawan atau efek dari udara dingin dan lembab dari ruangan.

Obat Tertentu

Yang juga perlu dipahami oleh penderita asthma adalah sejumlah obat-obatan medis dapat menjadi pemicu asma. Beberapa obat dapat menyebabkan reaksi histamin berlebihan pada pasien.

Dikatakan bahwa beberapa kasus asthma berkaitan dengan efek obat. Beberapa jenis obat selama ini dianggap aman, tetapi berbahaya bagi pasien asthma antara lain terapi pereda nyeri dari jenis NSAID seperti ibuprofen dn naproxen, jenis terapi beta blocker dan terapi ACE inibitors.

Udara Dingin dan Lembab

Udara dingin dan lembab ternyata juga bisa menjadi penyebab sesak nafas. Sejumlah pakar sepakat kondisi ini tidak dapat dikaitkan dengan reaksi alergi, dan menterjemahkan reaksi sesak nafas ini sebagai asma non alergi.

Udara dingin yang terhirup oleh hidung menyebabkan reaksi kejut pada sistem pernafasan. Inilah sebab utama bagaimana udara dingin menjadi pemicu asma.

Efek kejut ini menyebabkan dinding saluran pernafasan bereaksi berlebihan dan menebalkan diri. Kadang kondisi semacam ini juga dianggap sebagai alergi dingin.

Sejumlah kasus reaksi asthma karena udara dingin bisa jadi karena efek alergi. Tetapi sebagian besar hanya efek sensitif. Karena dalam hal ini tubuh pasien tidak menunjukan reaksi produksi histamin.

Udara dingin juga dapat memicu efek kering pada tenggorokan. Kondisi kering ini melipat gandakan efek iritasi pada tenggorokan dan saluran bronkeolus. Dan itu sebabnya, semakin dingin udara semakin rentan pasien mengalami reaksi sesak.

Stres

Asthma ternyata juga bisa dikaitkan dengan aspek psikologis. Karena ketika seseorang mengalami stress, maka pasien akan lebih rentan untuk mengalami serangan asma.  Justru stress adalah pemicu asma yang sulit untuk dihindari.

Stress menyebabkan sejumlah reaksi negatif tubuh yang berasal dari perpaduan dari kinerja antara sejumlah hormon stress. Kinerja hormon stress menyebabkan pasien merasa gelisah, berdebar yang tentu saja akan merasa tekanan lebih kuat di dada.

Menurut everydayhealth.com, tekanan-tekanan ini dapat memicu reaksi kontraksi yang mendorong tekanan dan memberi reaksi sesak nafas.

Sementara itu, ketika pasien menangis berlebihan, lendir berlebihan dan kontraksi rongga dada akibat menangis juga dapat menjadi penyebab sesak nafas.

Kelelahan

Ternyata selain efek stress, kelelahan juga dapat menjadi pemicu asthma. Karena itu pasien asthma tidak disarankan untuk beraktivitas fisik berlebihan. meski di sisi lain, olahraga akan sangat bermanfaat untuk membantu mencegah kumatnya asthma.

Pada dasarnya 83% kasus asma menunjukan progress positif pasca melakukan olahraga secara rutin. Hanya saja pastikan porsi latihan yang Anda lakukan tidak berlebihan dan disesuaikan dengan keterbatasan pasien.

Pasien harus memahami batasan saat latihan untuk mencegah reaksi sesak nafas. Detak jantung berlebihan dan tekanan untuk menarik nafas lebih dalam memicu reaksi sesak.

Karena latihan fisik berlebihan akan mendorong tubuh menarik oksigen lebih banyak dari biasanya. Ini menyebabkan paru-paru dipaksa bekerja extra menarik oksigen dan ini yang memicu tekanan.

Serangan Asam Lambung

Tak banyak orang paham bahwa serangan asam lambung atau kerap disebut acid reflux dapat menjadi penyebab asthma. Tetapi studi menunjukan bahwa 89% kasus asthma juga berkaitan dengan keluhan acid reflux.

Acid Reflux adalah kondisi ketika kadar asam lambung naik dan kemudian masuk keluar menuju rongga kerongkongan dan mulut. Proses ini menyebabkan rongga dada, kerongkongan hingga mulut mengalami serangan asam dari lambung.

Masalahnya asam ini sangat cepat menyebabkan iritasi dan kadang inflamasi. Kondisi yang pada akhirnya memicu reaksi asthma pada mereka yang sensitif.  Sebagaimana dijelaskan dalam Gastroenterology and Hepatology Journal tahun 2012.

Karena inflamasi ini dapat memicu penebalan dinding saluran pernafasan dan pembentukan lapisan lendir tebal. Dua kondisi yang dapat dikatakan sebagai penyebab sesak nafas saat seseorang terserang asthma.

Makanan Tertentu

Sejumlah jenis makanan juga dapat menjadi penyebab asthma. Meski sifat dari makanan ini sebagai unsur alergen tak selamanya bekerja dengan tingkat yang sama untuk setiap orang.

Pada umumnya, kasus asthma karena pengaruh makanan dapat terjadi pada mereka yang pada dasarnya memang sudah memiliki masalah alergi makanan tertentu, atau alergi substansi tertentu.

Pada umumnya, penyebab dari alergi ini adalah komponen protein tertentu yang menjadi substansi dari makanan. Seperti komponen laktosa atau komponen protein nabati seperti yang ditemukan dalam kedelai atau kacang tanah.

Beberapa komponen protein dalam udang atau seafood dan telur juga bisa menjadi pemicu reaksi alergi. Beberapa jenis makanan aditif seperti makanan cepat saji juga dapat menjadi penyebab asthma pada mereka yang sensitif.

Reaksi alergi ini kemudian mendorong terbentuknya histamin yang menyebabkan penebalan pada dinding tenggorokan dan memicu produksi lendir berlebihan. inilah yang menjadi penyebab sesak nafas.

penyebab sesak nafas - penyebab asthma
Sumber: www.healthlibrary.in

Ada cukup banyak faktor yang bisa menjadi penyebab sesak nafas pada asthma. Tetapi setiap pasien memiliki tingkat sensitivitas yang berbeda dengan jenis kepekaan yang berbeda untuk tiap individu.

Kenali dengan baik faktor alergen dan stimulan apa saja yang bekerja menjadi penyebab asthma pada tubuh pasien untuk pencegahan yang lebih baik.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Nurul Kuntarti seorang seorang sarjana ekonomi yang menemukan hasratnya dalam bidang kesehatan sejak memiliki putri pertamanya. Keinginan untuk terus memahami dunia kesehatan dilanjutkan dengan mengabdikan diri dalam dunia tulis-menulis di bidang kesehatan, untuk terus menghasilkan artikel-artikel kesehatan yang akurat, kredibel, dan bermanfaat. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}