Penyakit Hashimoto: Info Seputar Gangguan Autoimun di Tiroid


By Cindy Wijaya

Beberapa waktu lalu sempat booming berita tentang seorang model Internasional, Gigi Hadid, yang menyatakan dirinya mengidap penyakit Hashimoto. Itu adalah jawabannya atas sejumlah rumor yang mempertanyakan kondisi tubuhnya. Dugaan sebagian besar orang bahwa model tersebut mengidap kelainan pola makan seperti anoreksia atau bulimia terbantahkan dengan pernyataannya itu.

Namun, bagi kita masyarakat awam, kita tentu kurang mengerti apa sebenarnya penyakit Hashimoto itu. Artikel ini akan mengulas mengenai penyakit ini, yang termasuk ulasan tentang penyebab, gejala, serta pengobatannya.

Apa Itu Penyakit Hashimoto?

Menurut situs web MAYO CLINIC, penyakit Hashimoto adalah kondisi ketika sistem imun seseorang secara keliru menyerang kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid adalah sebuah kelenjar kecil yang berada di bagian depan leher, di bawah jakun.

Nama penyakit ini berasal dari nama penemunya yang seorang dokter bedah asal Jepang bernama Hakaru Hashimoto. Beliau adalah orang pertama yang berhasil mengidentifikasi penyakit ini di Jerman pada tahun 1912.

Kerusakan yang diakibatkan oleh serangan imunitas menyebabkan tiroid tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Juga akan terjadi inflamasi pada kelenjar tiroid yang kemudian secara medis dikenal dengan istilah ‘tiroiditis limfositik’.

Inflamasi ini menimbulkan gangguan pada fungsi utama dari kelenjar tiroid. Menurut situs web healthline, kelenjar tiroid memiliki tugas utama memproduksi dua hormon, yakni tiroksin dan triodotironin.

Kedua hormon ini berperan dalam fungsi endokrin untuk menjaga kesinambungan dan keseimbangan hormon dalam tubuh. Mereka juga menstimulasi sejumlah fungsi tubuh, termasuk sistem imun itu sendiri. Juga berperan dalam fungsi metabolisme dan pengubahan oksigen menjadi energi bagi sel.

Sementara itu, ketika terjadi inflamasi tersebut, penderitanya akan sangat rentan mengalami hipotiroidisme dimana kelenjar tiroid hanya sanggup memproduksi sedikit hormon, lebih rendah daripada yang dibutuhkan tubuh. Di sisi lain, pengidapnya bisa jadi justru memproduksi hormon secara berlebihan sehingga mengakibatkan hipertiroidisme.

Dalam dua kondisi tersebut, penderitanya akan mengalami gangguan kesehatan yang kompleks, termasuk masalah pada keseimbangan hormon, pertumbuhan, dan regenerasi sel. Pengidapnya juga menjadi mudah lelah karena fungsi metabolisme tubuhnya tidak berjalan dengan baik.

Penyebab Penyakit Hashimoto

Belum dipahami dengan benar bagaimana penyakit ini dapat terjadi. Tetapi inflamasi yang terjadi pada penyakit Hashimoto merupakan akibat efek autoimun yang menyerang kelenjar tiroid dalam tubuh.

Dalam kondisi normal, sistem imun bekerja untuk menyerang benda asing yang masuk ke dalam tubuh, termasuk virus, bakteri, fungi, dan antigen. Tetapi di sini, imunitas justru menyerang sel sehat dalam tubuh karena kesalahan dalam mengidentifikasi sel tersebut.

Saat ini sejumlah pakar berpendapat mungkin ada pengaruh genetik terhadap perkembangan kondisi autoimun ini. Hal ini dijelaskan dalam salah satu jurnal terbitan Current Genomics tahun 2011. Dalam pembahasan lain, diungkap bahwa wanita cenderung lebih berisiko terkena penyakit Hashimoto daripada pria.

Penyakit celiac yang berkaitan erat dengan gangguan autoimun pada fungsi pencernaan juga dapat dikaitkan dengan perkembangan penyakit ini. Hal itu dijelaskan dalam Turkish archives of Pedriatics tahun 2016.

Sedangkan dalam Journal of Pediatrics Diabetes tahun 2010 dijelaskan bahwa pengidap diabetes tipe 1 memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit ini. Dalam pembahasan lain di situs web WebMD, sejumlah pakar menemukan adanya pengaruh kelebihan yodium dan efek paparan radiasi terhadap perkembangan penyakit Hashimoto pada beberapa orang.

Gejala Penyakit Hashimoto

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini sifatnya luas. Penderitanya akan mengalami sejumlah gangguan dalam tubuhnya. Kemudian penyakit ini akan menunjukkan sejumlah gejala seperti berikut ini.

  • Perasaan mudah lelah
  • Terlihat lemah dan gampang kehabisan energi
  • Gampang kedinginan
  • Mengalami konstipasi (sembelit)
  • Kulit terlihat kering dan pucat
  • Wajah yang terlihat sedikit lebam
  • Kuku yang mudah patah
  • Rambut gampang sekali rontok
  • Lidah membesar hingga membengkak
  • Kenaikan berat badan signifikan
  • Otot yang melemah
  • Nyeri dan kaku di sendi
  • Menstruasi yang tidak teratur atau lebih panjang
  • Depresi dan perasaan tertekan

Penyakit ini termasuk jenis yang sulit dikenali. Pengidapnya membutuhkan waktu bertahun-tahun sampai mengalami kerusakan tiroid yang berat. Dan kerap kali sebelum mencapai tahap yang serius, gejala penyakit Hashimoto hanya samar-samar sehingga sulit untuk dideteksi.

Pada tahap yang serius, penderitanya akan mengalami gangguan metabolisme serius yang menyebabkan kadar kolesterol tinggi, gangguan irama jantung, gula darah rendah atau malah tinggi, dan infertilitas (ketidaksuburan).

Pengobatan Penyakit Hashimoto

Pengobatan penyakit Hashimoto harus dilakukan secara berkesinambungan atau untuk jangka panjang. Penderitanya diminta menjalankan perawatan seumur hidup supaya menjaga kestabilan produksi hormon yang dihasilkan tiroid. Sayangnya, belum ada metode pengobatan yang dapat menormalkan kembali masalah autoimun yang menjadi akar masalah penyakit ini.

Pilihan utama pengobatan penyakit Hashimoto ialah terapi hormon pengganti. Terapi ini biasanya dengan setiap hari menggunakan hormon sintetis levothyroxine. Levothyroxine sangat mirip dengan tiroksin, yang merupakan hormon alami yang diciptakan oleh kelenjar tiroid.

Terapi ini diberikan secara oral untuk mengembalikan keseimbangan kadar hormon serta memulihkan semua gejala-gejala hipotiroidisme yang diderita pasien. Pengobatan biasanya berlangsung seumur hidup. Tapi karena dosisnya bisa berubah seiring waktu, dokter mungkin akan terus memeriksa kadar TSH pasien setiap 12 bulan.

Untuk menentukan dosis awal, dokter akan memeriksa kadar TSH pasien beberapa minggu setelah memulai perawatan. Kalau kadarnya berlebihan, justru dapat mempercepat keropos tulang. Terapi levothyroxine yang berlebihan juga dapat menyebabkan kelainan irama jantung (aritmia).

Adakah Efek Samping Levothyroxine?

Terapi hormon ini seharusnya tidak menimbulkan efek samping apapun bila digunakan dalam dosis yang tepat, dan biaya perawatannya juga relatif tidak mahal. Tetapi pasien dianjurkan untuk selalu mengikuti petunjuk dosis dari dokter dan jangan berhenti menggunakannya, kecuali atas saran dokter.

Perawatan Tambahan untuk Penyakit Hashimoto

Adakalanya pasien diminta menjalankan diet khusus untuk membantu mengendalikan penyakitnya. Ini termasuk mengurangi atau menghindari kafein, gula, pengawet, dan pemanis buatan.

Pasien juga disarankan mengadopsi diet bebas gluten, terutama bila penyakit ini bersamaan dengan penyakit celiac. Tetapi, terlepas dari itu, makanan berbahan gluten juga ditengarai meningkatkan keagresifan autoimun.

Mengonsumsi makanan berbahan dasar sayuran, buah, kacang, dan palawija juga akan disarankan untuk penderita Hashimoto karena dapat membantu menjaga kondisi tubuh serta dan membantu metabolisme berjalan dengan lebih stabil.

Namun, konsumsi sayuran dari jenis basika seperti kubis, brokoli, dan kembang kol, perlu dibatasi secukupnya saja. Jenis sayuran itu mengandung goitrogen yang dapat meningkatkan keagresifan autoimun dalam menyerang tiroid.

Dianjurkan juga mengonsumsi makanan yang kaya akan zink, yodium, dan selenium. Ketiga mineral itu bagus untuk membantu mengembalikan fungsi endokrin dan keseimbangan hormon. Menurut healthline, asupan ketiga mineral tersebut akan membantu menstimulasi tiroid untuk memproduksi hormon dan mempertahankan kondisi tiroid supaya tidak semakin rusak.

Merawat Penyakit Hashimoto dengan Herbal

Mengonsumsi herbal Noni juice dapat membantu perawatan untuk gangguan pada tiroid. Herbal ini membantu mengendalikan sistem imun serta meredam keagresifan dari autoimun terhadap tiroid. Noni juice juga akan membantu menormalkan kembali produksi hormon.

Herbal ini membantu tubuh dalam upayanya menjaga kestabilan metabolisme tubuh, termasuk membantu mempertahankan kadar normal komposisi darah yang kerap kali terganggu akibat kerusakan tiroid. Ini akan mengatasi gangguan yang ditimbulkannya, seperti kenaikan kadar kolesterol dan gula darah.

Penyakit Hashimoto adalah salah satu penyebab utama hipotiroidisme. Penyakit ini disebabkan oleh inflamasi pada kelenjar tiroid, dan inflamasi itu diakibatkan oleh efek autoimun (kekeliruan sistem imun tubuh). Seperti yang dialami Gigi Hadid, para penderita Hashimoto mungkin akan mengalami kenaikan berat badan tanpa sebab. Namun dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dan penderitanya bisa menjalani hidup yang sehat.

Demikianlah ulasan artikel ini tentang penyakit Hashimoto. Semoga informasi dalam artikel ini membuat kita semua jadi lebih peduli dengan kesehatan, terutama bila terjadi keluhan-keluhan aneh yang kelihatannya tanpa sebab. Nantikan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar info kesehatan, tips kesehatan, dan pengobatan alami hanya di Deherba.com.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}