Pahami Cara Kerja Daya Tahan Tubuh Anda

DITULIS OLEH:
Nurul Kuntarti 

September 24, 2018


Sistem daya tahan tubuh atau imunitas adalah bagian penting dari tubuh. Tubuh bergantung pada sistem imun tubuh ini untuk tetap sehat dan terhindar dari serangan penyakit dan sejumlah kerusakan fungsi tubuh. ini adalah sistem kekebalan tubuh yang berperan melawan unsur patogen, komponen asing hingga mutasi genetik.

Bila berperan dengan baik, sistem daya tahan tubuh ini akan bekerja mengindentifikasi setiap unsur asing yang berbahaya bagi tubuh, melemahkannya, mematikannya sekaligus mengenyahkannya dari dalam tubuh.

Tetapi bagaimana sebenarnya cara kerja dari sistem kekebalan tubuh ini? Apa saja sebenarnya komponen dari sistem imun tubuh? Dan bagaimana cara meningkatkan daya tahan tubuh dengan efektif?

Apa Sebenarnya Daya Tahan Tubuh?

Daya tahan tubuh atau sistem kekebalan tubuh merupakan salah satu sistem penting dalam tubuh yang berperan sebagai proteksi bagi tubuh. Tubuh membutuhkan proteksi ini untuk tetap sehat dan menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.

Daya tahan tubuh adalah kesatuan sistem dari sel, jaringan, protein dan organ yang berkesinambungan bekerja dalam melindungi tubuh dari serangan penyakit dan gangguan baik dari luar maupun dari dalam tubuh.

Proteksi bekerja utamanya untuk menghadang kerusakan tubuh yang disebabkan oleh unsur patogen seperti virus, bakteri, jamur dan mikroba lain. Tetap kinerja ini juga dapat bermanfaat untuk membantu mengatasi sel-sel normal dalam tubuh yang sudah bermutasi dan berubah menjadi sel tumorigenesis.

Selain rupanya kemampuan imun tubuh ini juga bekerja untuk membantu membersihkan tubuh dari unsur toksin dan residu yang tersebar di seluruh tubuh. Tentu dipahami pula ketika kadar toksin dan residu metabolisme dalam tubuh tidak dapat dibersihkan dengan baik juga dapat memicu sejumlah keluhan peradangan hingga mutasi gen yang berbahaya.

Sistem daya tahan tubuh berkembang seiring dengan pertambahan usia. Semakin matang usia seseorang semakin matang pula kinerja kekebalan tubuh mereka. Itu sebabnya tanpa mengupayakan berlebihan dengan beragam cara meningkatkan daya tahan tubuh, mereka di usia dewasa cenderung akan lebih jarang sakit dibandingkan mereka diusia anak-anak.

Perkembangan sistem imunitas ini juga disebabkan oleh karakter dari sistem daya tahan tubuh dalam mengembangkan kemampuan proteksinya. Ini karena imun tubuh dalam menjalankan fungsinya terbagi dalam dua bentuk yakni :

Kekebalan Tubuh Bawaan

Kekebalan tubuh bawaan adalah sebuah kemampuan alami tubuh yang sudah ada sejak dalam kandungan dan diteruskan hingga bayi dilahirkan dan dewasa. Ini adalah sistem perlindungan alami yang dimiliki tubuh ketika sistem imun menemukan keberadaan unsur asing di dalam tubuh.

Secara alami tubuh memang memiliki mekanisme untuk menghentikan serangan dan mengenyahkan unsur asing dari dalam tubuh. Anda bisa mengenali beberapa contoh dari kekebalan tubuh bawaan ini seperti dorongan untuk bersin ketika debu terhirup hidung, demam saat kita terserang infeksi atau munculnya dahak berlebih saat terserang tenggorokan radang.

Kekebalan Adaptif

Kekebalan adaptif adalah kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk membentuk imun khusus yang secara spesifik mengidentifikasi dan menyerang unsur asing spesifik. Ini juga dikenal dengan konsep antibodi.

Konsep kekebalan adaptif ini yang menyebabkan seorang pasien cacar air akan kebal terhadap penyakit ini bila sudah sekali terserang. Karena setelah kisaran 5 – 10 hari tubuh mulai mengidentiikasi virus penyebab penyakit dan membentuk formula antibodi khusus yang dapat spesifik menyerang setiap komponen yang dapat diidentifikasi sebagai virus penyebab penyakit tersebut.

Konsep serupa menjadi dasar dari ide dibuatnya vaksin untuk sejumlah penyakit menular. Juga menjadi dasar dari dibuatnya metode imunoterapi untuk pasien kanker. Karena di sini tubuh didorong membentuk antibodi khusus yang mengidentifikasi sel kanker dan secara khusus menyerangnya.

imun tubuh, daya tahan tubuh, kekebalan tubuh
Sumber: Shutterstock

Komponen dari Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem daya tahan tubuh terdiri dari sejumlah komponen organ, jaringan pembuluh, beberapa kelenjar, sel induk hingga sel kecil yang bekerja sama satu sama lain. Ini adalah sebuah sistem yang bekerja general dan melibatkan banyak bagian dari tubuh. Adapun beberapa komponen dari sistem daya tahan tubuh ini adalah sebagai berikut.

Sumsum Tulang

Sumsum tulang pernah kami ulas sebelumnya di sini. Ini adalah  tempat dimana ditemukan jaringan lunak yang sedikit lengket. Jaringan lunak ini adalah stem cells atau sel punca atau juga lazim disebut dengan sel induk.

Sel punca adalah sel induk yang menjadi asal dari setiap sel dalam tubuh. Jenis sel punca kuning untuk membentuk sel-sel tubuh seperti sel tulang, sel otot dan sel organ. Sedang sel punca merah akan menjadi induk pembentuk sel darah, termasuk sel darah merah dan sel darah putih.

Sel punca merah jenis limfosit akan membentuk sel darah putih untuk kemudian dialirkan ke seluruh tubuh sebagai bagian terpenting dari sistem daya tahan tubuh manusia.

Sistem Limfatik

Dalam sistem kekebalan tubuh dikenal pula sebuah sistem yang menjadi bagian penting dari seluruh konsep daya tahan tubuh, kita mengenalnya dengan sistem limfatik. Sistem limfatik kadang dikenal dengan sebutan sistem aliran pembuluh getah bening.

Sistem limfatik sendiri terdiri dari sejumlah jaringan pembuluh getah bening atau pembuluh limfatik dengan beberapa kelenjar getah bening yang tersebar di seluruh bagian tubuh. Jaringan pembuluh limfatik akan menghantarkan sel darah putih terutama jenis limfosit untuk berpatroli ke seluruh tubuh.

Sel ini dihantarkan oleh cairan getah bening yang tidak lain adalah plasma  darah yang telah dilengkapi dengan komponen immunoglobulin khusus. Penambahan immunoglobulin ini terjadi dalam kelenjar getah bening yang terletak di sejumlah besar simpul pembuluh darah dengan pembuluh limfatik.

Tidak seperti kinerja dari sel darah merah yang bersirkulasi dan berputar menuju dan keluar jantung, maka sistem limfatik berjalan satu arah menuju ke area leher untuk masuk ke sistem limfatik yang besar.

Dalam perjalanannya limfosit yang terbawa ini akan bertugas membaca keberadaan kuman, unsur patogen dan sel-sel mutagenik dan menghancurkannya. Ketika terjadi infeksi atau kerusakan sel seperti inflamasi atau mutasi gen yang merujuk pada sel tumor, limfosit akan bertindak.

Limfosit juga mengirim sinyal pada seluruh komponen sel darah putih lain untuk membentuk serangan lebih masif sampai infeksi atau kerusakan sel teratasi. Sistem limfatik sendiri terbagi dalam sejumlah komponen yakni:

  • Timus

     Ini merupakan kelenjar kecil yang terletak pada antara belakang tulang dada dan jantung. Kelenjar ini terdiri dari dua buah dengan ukuran yang sama besar. Timus adalah kelenjar yang bekerja mematangkan sel limfosit menjadi sel T yang memiliki kemampuan menyerang sel patogen yang merusak.

  • Limpa

    Organ dari sistem limfatik terbesar yang tepat berada di area sekitar diafragma dan rongga perut pada sisi kiri. Dikenal dengan fungsinya dalam menghancurkan sel darah merah yang sudah tidak terpakai, organ ini juga berfungsi mematangkan dan mendaur ulang sejumlah besar sel darah putih termasuk sel limfosit.

  • Pembuluh Getah Bening

    Ini adalah sistem pembuluh yang berada beriringan dengan sistem pembuluh darah tubuh manusia. Pada beberapa titik kedua jaringan pembuluh darah bertemu dan membentuk simpul dimana terdapat kelenjar getah bening yang berfungsi merubah plasma darah pada pembuluh darah menjadi getah bening pada pembuluh limfatik.

  • Kelenjar Getah Bening

    Ini adalah bagian penting lain dari sistem limfatik dan sistem daya tahan tubuh. keberadaannya tersebar di seluruh tubuh. Ditemukan tersebar di beberapa bagian tubuh terutama pada area-area lipatan dimana simpul-simpul pembuluh darah dan pembuluh limfatik berada. Fungsinya adalah untuk merubah plasma darah menjadi sistem antibodi tubuh, cairan getah bening.

  • Getah Bening

    Cairan getah bening sebenarnya juga merupakan plasma darah yang sudah mengandung immunoglobulin sehingga dapat bekerja sebagai antibodi. Perubahan terjadi pada kelenjar getah bening dimana simpul peredaran darah biasa bertemu dengan peredaran limfatik.

Leukosit

Leukosit adalah nama ilmiah untuk sel darah putih. Ini merupakan bagian paling penting dari sistem daya tahan tubuh. Sebagian dari leukosit menjadi bagian dari sistem limfatik dan sebagian lain bekerja dalam sistem imun tubuh diluar sistem limfatik.

Sel darah putih bersirkulasi dalam pembuluh darah dan pembuluh limfatik untuk menuju ke seluruh bagian tubuh. Bisa dikatakan sel darah putih laksana patroli yang bertugas mengawasi setiap bagian tubuh.

Fungsi utama dari leukosit adalah untuk menemukan keberadaan unsur patogen dan unsur asing lain yang ditengarai dapat menyebabkan efek negatif pada tubuh. Pada dasarnya leukosit dipersenjatai kemampuan untuk mengidentifikasi setiap sel dalam tubuh, menemukan sel-sel yang memiliki karakter berbeda dari sel sehat pada umumnya.

Ketika sel darah putih menemukan unsur patogen, sel akan membelah diri dan menarik lebih banyak sel darah putih lain menuju area dimana unsur patogen di temukan. Leukosit ini akan bekerja melemahkan unsur patogen, menghancurkan sistem daya tahan tubuh dari unsur patogen ini dan menyerangnya hingga mati atau bisa dikeluarkan dari dalam tubuh.

Sel darah putih terbentuk dari unsur sel punca merah jenis limfosit yang terdapat dalam sumsum tulang tubuh pada beberapa bagian tulang seperti pada tulang pipih, tulang belakang dan area pinggang dan panggul.

Dalam perkembangannya, sel darah putih akan dimodifikasi oleh tubuh di dalam sejumlah organ lain. Ini menjadikan sel darah putih muncul dalam sejumlah varian bentuk dan fungsi. Sel darah putih sendiri terbagi dalam 2 bentuk utama, yakni :

  • Phatogesit

    Phatogesit adalah komponen dari leukosit yang bekerja mengatasi unsur asing, residu hingga unsur patogen dengan memakannya dan membawanya keluar dari dalam tubuh. jenis sel phatogesit ini terdiri dari beberapa jenis yaitu :

    • Monosit

      Sel darah putih yang dibentuk dalam sumsum tulang ini akan keluar dari dalam sumsum ketika sudah cukup matang dan bila tubuh memerlukannya. Tubuh sendiri akan mengirim sinyal ketika sekiranya tubuh merasa tidak fit untuk mendorong produksi monosit dan memperbanyak pelepasan sel ini.

      Ini karena ketika sel kecil ini keluar dari dalam sumsum, sel akan membesar menjadi macrophage yang bekerja sebagai pemakan patogen dan unsur  residu sisa metabolisme tubuh. macrophage akan berpatroli di seluruh tubuh dengan rasio 7% dari seluruh bagian darah sebelum membawa setiap bagian kotoran tadi menuju liver untuk mekanisme pembuangan.

    • Mastosit

      Ini adalah komponen kecil dari sel darah putih phatogesit yang bekerja membentuk jaringan inflamasi pada tubuh. untuk dipahami sebenarnya inflamasi adalah bentuk proteksi tubuh ketika unsur asing menyerang dan mengganggu, maka sel darah putih akan menyerang sekaligus merusak sel dimana unsur asing ini menetap untuk membuat sel asing melemah dan tidak kuat hidup.

  • Sel Granulasit

    Sel granulasit pada umumnya akan dibentuk lebih masif oleh sumsum tulang ketika terjadi infeksi, tetapi kadang mengalami ketidak seimbangan ketika kondisi tubuh menurun karena efek lelah atau stress.

    Ciri khasnya yang memiliki lobus membuatnya mudah dikenali secara mikroskopik. Sel jenis ini bukan jenis yang berdaur hidup panjang dan cenderung hanya akan berputar satu sirkulasi sebelum mati dan dibuang ke luar. Sel darah putih jenis granulasit sendiri terdiri dari beberapa jenis sel:

    • Neutrofil

      Dapat dikatakan ini adalah patroli terbesar dari seluruh bagian sel darah putih. Fungsinya adalah mematikan dan memperangkap mikroba yang dinyatakan berbahaya. Dalam neutrofil tersimpan komponen antibiotik alami yang mematikan. Juga terdapat mekanisme penangkapan sel dan memperangkapnya di dalam sel untuk dibuang keluar dari dalam tubuh.

    • Basofil

      Sel satu ini berperan besar ketika terjadi alergi karena mendorong produksi histamin untuk melawan inflamasi dan serangan unsur asing yang memicu inflamasi. Histamin adalah sinyal bagi tubuh untuk menyusun serangan terhadap gangguan. Dalam kondisi normal histamin penting untuk proteksi tubuh, tetapi kadang basofil mengidentifikasi unsur normal sebagai gangguan dan membentuk reaksi alergi.

    • Eosinofil

      Bagian sel darah putih satu ini juga menjadi salah satu cara membaca indikasi alergi. Sel darah ini adalah penyerang yang bekerja membentuk reaksi tubuh tertentu ketika unsur asing menyerang. Ini yang menyebabkan terbentuknya inflamasi ketika seseorang terinfeksi, mengalami serangan mutasi atau mengalami alergi. Dalam kata lain, eosinofil juga bisa menyebabkan kerusakan jaringan pada tubuh bila tidak terkendali.

  • Sel Limfosit

    Sel darah putih ini bekerja dengan cara unik untuk membentuk sistem identifikasi dan penyerangan yang lebih terkonstruksi. Sel limfosit ini yang diedarkan oleh cairan getah bening dalam pembuluh limfatik. Peredarannya berjalan dari seluruh tubuh menuju ke pusat kelenjar getah bening pada area leher.

    Sel limfosit mengandung komponen antibodi yang efektif membaca protein-protein tertentu yang terbentuk atau muncul seiring dengan masuknya unsur patogen atau sel-sel tumorigenesis ke dalam tubuh.

    Sel limfosit sendiri memiliki kemampuan untuk mengenali unsur patogen yang pernah menyerang di waktu sebelumnya untuk kemudian membentuk sistem kekebalan tubuh jangka panjang terhadap unsur tersebut.

    Kemudian sel limfosit akan membentuk serangan masif untuk mematikan sel-sel tersebut. Sel limfosit akan menyerang melalui dua komponen utamanya yakni:

    • Sel B

      Sel limfosit yang berdiam dalam sumsum tulang akan mengandung antibodi khusus immunoglobulin yang akan membaca keberadaan protein antigen yang merusak dan membentuk semacam antibodi yang akan melawan unsur antigen ini. Ini salah satu penyebab seseorang hanya akan menderita cacar air sekali dalam hidup mereka.

      Immunoglobulin adalah sinyal yang akan menjadi tanda keberadaan bahaya atau unsur yang dianggap bahaya. Immunoglobulin mengandung protein yang sifatnya sensitif terhadap unsur protein lain yang dihasilkan oleh patogen spesifik.

    • Sel T

      Sel limfosit yang masuk ke dalam kelenjar timus akan memiliki unsur penyerang yang akan melemahkan pertahanan sel-sel asing dan menghancurkan sel asing tersebut langsung dari inti sel atau nukleus sel. sifat sel T cukup agresif terutama bila sel T berkembang menjadi natural killer (NK) yang memang bertugas sebagai penyerang utama terhadap unsur patogen dan tumorigenesis.

      Di sisi lain, sel T mengandung cytokines dan chemokines yang berfungsi menarik lebih banyak komponen sel darah putih menuju area infeksi atau sel yang rusak. Senyawa ini menarik neutrofil dan macrophage yang akan memakan menyerang dengan lebih agresif.

      Yang berbahaya bilamana kedua senyawa ini berada pada level berlebihan. Ini akan mengirim sinyal kuat yang akan menarik terlalu banyak sel darah putih. Alih-alih mengatasi masalah, kelebihan sel darah putih pada satu area dapat memicu inflamasi yang sulit diatasi.

Memahami Cara Kerja Sistem Daya Tahan Tubuh

Cara kerja dari sistem daya tahan tubuh manusia sebenarnya sangat kompleks. Sebagaimana fungsinya sebagai proteksi tubuh terhadap setiap gangguan yang menyerang. Di sisi lain ancaman yang dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan sendiri sangat beragam sehingga ada sejumlah komponen dari sistem kekebalan tubuh ini yang bekerja dengan cara yang berbeda-beda.

Tetapi secara umum sistem daya tahan tubuh akan bekerja sebagai patroli yang beredar di seluruh tubuh, membersihkan tubuh dari unsur-unsur asing yang tidak selaras dengan fungsi normal setiap sehat yang ada dalam tubuh.

Itu sebabnya sejumlah komponen bekerja sebagai pembersih dari unsur residu dan sisa-sisa metabolisme yang dapat saja menjadi ancaman ketika dibiarkan beredar bebas di dalam tubuh.

Dan sebagian lain menjadi garda terdepan yang memproteksi tubuh ketika masuk unsur asing bahkan termasuk kotoran dan debu melalui bagian-bagian terluar dari tubuh.

Tetapi sebagian besar bekerja dengan mekanisme limfatik yang mengandalkan kemampuan antibodi membaca keberadaan unsur protein antigen yang merusak dan menandainya. Tanda ini sekaligus menjadi sinyal bagi sel darah putih lain untuk membentuk perlawanan yang sistematis hingga unsur antigen ini bisa dihilangkan.

Unsur-unsur yang dapat melepaskan protein antigen ini adalah unsur mikroba semacam bakteri, virus dan fungi. Juga unsur-unsur sel dalam tubuh yang sudah mengalami tumorigenesis hingga berkembang menjadi sel abnormal. Itu sebabnya, daya tahan tubuh yang normal dapat diandalkan untuk melawan serangan infeksi hingga kanker.

Sel darah putih sendiri sebenarnya adalah pasukan penyerang dari imun tubuh dengan kemampuannya masing-masing. Setiap jenis sel darah putih, baik yang termasuk jenis limfosit ataupun jenis non limfosit akan bekerjasama menyerang unsur patogen ketika sinyal antibodi dikirimkan. Serangan masif ini yang kemudian mematikan sel-sel perusak ini dan akhirnya dapat disingkirkan dari dalam tubuh.

Peran Imun Tubuh terhadap Kanker

Merujuk pada fungsi dari sistem daya tahan tubuh ini, sebenarnya kekebalan tubuh kita sudah dipersenjatai kemampuan untuk mendeteksi dan menyerang secara alami keberadaan sel kanker.

Sel kanker juga memiliki ciri khas untuk melepas protein tertentu yang dapat bekerja sebagai antigen. Dan di sisi lain pertumbuhan dari sel kanker juga akan bergantung pada sejumlah hormon pertumbuhan alami tubuh yang tentu saja juga memiliki sejumlah unsur protein.

Dengan membaca keberadaan protein spesifik inilah sistem imun tubuh dapat bekerja menyerang sel kanker. Sementara sel kanker membentuk antigen khusus, justru sistem imun tubuh membentuk sejenis antibodi yang spesifik menyerang protein tersebut.

Di sinilah peran sel limfosit dalam tubuh. sel limfosit baik itu sel B dan sel T keduanya memiliki kemampuan untuk mengatasi kanker. Bagian dari imun tubuh ini, terutama sel B akan mendeteksi keberadaan sel kanker dengan membaca keberadaan unsur antigen. Dan sel T akan menyerang hingga mematikan inti sel dengan lebih efektif.

Berbekal dari situasi ini kemudian dikembangkan imunoterapi untuk kanker. terapi ini bekerja untuk meningkatkan ketajaman kemampuan sel B dalam membaca sel kanker dan ketajaman serangan dari sel T.

Efek Kanker terhadap Daya Tahan Tubuh

Meski dinyatakan imun tubuh dapat diandalkan menyerang sel kanker, ternyata sel kanker juga dapat menjadi penyebab kemampuan daya tahan tubuh menurun. Bagaimana sel kanker justru melemahkan kemampuan kekebalan tubuh?

  • Sel Kanker Merusak Fungsi Imun Tubuh

    Sel kanker memiliki kemampuan metastasis yang cukup agresif. Pada stadium tertentu, sel kanker dengan mudah melepaskan diri dan masuk ke dalam sistem pembuluh darah dan pembuluh limfatik terdekat. Masuknya sel kanker ke dalam saluran limfatik akan menyebabkan getah bening terkontaminasi sel kanker dan mungkin justru menyebabkan getah bening menjadi perantara munculnya sel kanker sekunder pada organ lain.

  • Terapi Kanker Menurunkan Fungsi Imun Tubuh

    Beberapa jenis terapi untuk kanker memang menyebabkan sejumlah efek samping signifikan. Karena terapi kadang juga memicu kerusakan sel sehat. Beberapa jenis terapi konvensional seperti kemoterapi, radioterapi, steroid dan terapi kimiawi lain rupanya memicu tubuh menurunkan level neutrofil. Jenis sel darah putih ini akan menjadi salah satu mesin pembunuh bakteri dan mikroba perusak.

Itulah sejumlah info seputar sistem kekebalan tubuh. Imun tubuh adalah bagian penting dari keberlangsungan hidup dan kesehatan seseorang. Sistem kekebalan tubuh ini berfungsi untuk menjalankan fungsi daya tahan tubuh dan proteksi dari segala jenis penyakit, masuknya unsur patogen hingga proses mutasi gen.

Sumber

Tim Newman. Medical News Today. How the immune system works. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320101.php. Accessed: 2018-09-04. (Archived by WebCite®)

Kim Ann Zimmermann. Livescience. Immune System: Diseases, Disorders & Function. https://www.livescience.com/26579-immune-system.html. Accessed: 2018-09-09. (Archived by WebCite®)

Cancer Research UK. The immune system and cancer. https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/what-is-cancer/body-systems-and-cancer/the-immune-system-and-cancer. Accessed: 2018-09-09. (Archived by WebCite®)

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Nurul Kuntarti seorang seorang sarjana ekonomi yang menemukan hasratnya dalam bidang kesehatan sejak memiliki putri pertamanya. Keinginan untuk terus memahami dunia kesehatan dilanjutkan dengan mengabdikan diri dalam dunia tulis-menulis di bidang kesehatan, untuk terus menghasilkan artikel-artikel kesehatan yang akurat, kredibel, dan bermanfaat. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}