Pemeriksaan Endoskopi: Jenis-Jenis & Efek Sampingnya

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Agustus 1, 2019


Anda baru saja melakukan pemeriksaan ke dokter, dan beliau mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk lebih mengetahui kondisi Anda adalah melalui endoskopi. Tapi Anda masih ragu-ragu karena tidak begitu paham dengan pemeriksaan itu. Sebenarnya apa itu endoskopi? Alat apa yang akan digunakan untuk endoskop? Adakah efek samping yang perlu diwaspadai dari endoskopi?

Untuk membantu Anda supaya tidak terlalu khawatir, artikel ini akan menjelaskan apa itu endoskopi, bagaimana pemeriksaan ini dilakukan, dan bagaimana risiko atau efek samping dari pemeriksaan ini. Pertama-tama mari cari tahu apa sebenarnya endoskopi itu.

Apa Itu Pemeriksaan Endoskopi?

Endoskopi adalah sebuah cara pemeriksaan bagian dalam tubuh menggunakan alat bernama endoskop yang dimasukkan ke dalam tubuh. Endoskop adalah alat berbentuk tabung panjang, tipis, dan lentur yang dipasangkan senter dan kamera di ujungnya. Keadaan bagian dalam tubuh Anda akan diperlihatkan di layar televisi.

Alat endoskop dapat dimasukkan ke bagian lubang pada tubuh, seperti mulut atau anus. Alat endoskop juga dapat dimasukkan melalui sayatan kecil yang dibuat di kulit, misalnya di lutut atau perut. Setelah pemeriksaan endoskopi, pasien biasanya dianjurkan untuk beristirahat setidaknya 1 jam sampai efek samping dari obat bius menghilang.

Alat Endoskop
Ilustrasi Alat Endoskop (Credit: romaset / iStock)

Selain digunakan sebagai cara pemeriksaan, endoskopi juga adalah prosedur invasif minimal yang digunakan untuk operasi pembedahan. Operasi bedah yang menggunakan alat endoskop disebut sebagai operasi lubang kunci (keyhole surgery), karena sayatan yang dibuat di kulit sangat kecil, hanya sebesar lubang kunci saja.

Kini endoskopi sudah lebih modern, lebih sedikit efek samping, bisa memberikan gambaran keadaan dalam tubuh yang lebih detail, dan cepat untuk dilakukan, sehingga terbukti sangat berguna dalam banyak bidang kedokteran. Jadi tidak heran jika dokter menyarankan Anda melakukan endoskopi untuk melihat keadaan bagian dalam tubuh Anda.

Apa Saja Jenis-Jenis Endoskopi?

Endoskopi berguna untuk memerika banyak sekali kondisi dalam tubuh manusia. Berikut adalah beberapa bagian dalam tubuh manusia yang dapat diperiksa menggunakan alat endoskop:

  • Saluran pencernaan: kerongkongan, lambung, dan usus dua belas jari (disebut esofagogastroduodenoskopi), usus kecil (enteroskopi), usus besar (kolonoskopi, sigmoidoskopi), saluran empedu, rektum (rektoskopi), dan anus (anoskopi).
  • Saluran pernapasan: hidung (rinoskopi), saluran pernapasan bagian bawah (bronkoskopi).
  • Telinga: otoskopi
  • Saluran kemih: sitoskopi
  • Saluran reproduksi wanita (ginekopi): serviks (kolposkopi), rahim (histeroskopi), tuba fallopi (falloposkopi).
  • Melalui sayatan kecil: rongga perut atau panggul (laparoskopi), bagian dalam sendi (artroskopi), organ-organ dada (torakoskopi dan mediastinoskopi).

Alat endoskop bisa juga digunakan untuk mengambil sebagian kecil sampel jaringan untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium. Prosedur pemeriksaan ini disebut sebagai biopsi.

Kapan Pemeriksaan Endoskopi Dibutuhkan?

Endoskopi dapat digunakan untuk dua tujuan: untuk menyelidiki gejala-gejala yang tidak biasa dan untuk membantu menjalankan jenis operasi tertentu. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing tujuan tersebut.

Endoskopi untuk menyelidiki gejala-gejala. Sejumlah gejala yang mungkin perlu diselidiki melalui endoskopi adalah:

  • Kesulitan menelan
  • Terus-menerus merasa sakit di perut
  • Nyeri dada yang tidak disebabkan oleh gangguan jantung
  • Terus-menerus mual dan muntah
  • Berat badan turun tanpa sebab
  • Muntah berdarah
  • Terus-menerus diare
  • Buang air besar berdarah

Jenis-jenis pemeriksaan endoskopi yang digunakan untuk menyelidiki gejala-gejala antara lain adalah: gastroskopi, kolonoskopi, bronkoskopi, histeroskopi, sitoskopi, dan endoskopi menggunakan USG.

Endoskopi untuk membantu operasi. Endoskop yang sudah dimodifikasi dengan alat bedah yang dipasangkan atau dibawa melaluinya dapat digunakan untuk menjalankan jenis operasi tertentu. Sebagai contoh, endoskop dapat digunakan untuk:

  • Menghilangkan batu empedu, batu kandung kemih, atau batu gijnal. Prosedur endoskopi untuk menghilangkan batu empedu adalah ERCP (endoscopic retrograde cholangiopancreatography).
  • Memperbaiki kerusakan pada bagian dalam sendi. Prosedur endoskopinya disebut artroskopi.
  • Mengatasi pendarahan tukak lambung.
  • Menempatkan ring (stent) melintasi daereah yang menyempit atau tersumbat.
  • Mengikat dan menutup tuba fallopi. Prosedur ini dilakukan selama proses sterilisasi pada wanita.
  • Mengangkat tumor-tumor kecil dari paru-paru atau saluran pencernaan.
  • Mengangkat fibroid, yaitu pertumbuhan non-kanker yang berkembang di dalam rahim.
Ilustrasi Operasi dengan Endoskopi (Laparoskopi)
Ilustrasi Laparoskopi (Credit: amab / Shutterstock)

Operasi Bedah Laparoskopi


Operasi bedah laparoskopi menggunakan alat bernama laparoskop. Laparoskop adalah jenis alat endoskopi yang digunakan oleh dokter bedah sebagai alat bantu visual sewaktu melakukan operasi lubang kunci.

Dokter hanya akan membuat sayatan kecil untuk memasukkan laparoskop, sehingga rasa sakitnya hanya sedikit dan pasien bisa lebih cepat sembuh. Ada beberapa jenis operasi bedah laparokoskopi yang umum dilakukan, yaitu:

  • Pengangkatan usus buntu yang meradang pada penyakit apendisitis.
  • Pengangkatan kantung empedu, yang sering dilakukan untuk mengobati penyakit batu empedu.
  • Pengangkatan sebagian usus, yang biasa dilakukan untuk mengobati penyakit pencernaan, seperti penyakit Crohn atau divertikulitis.
  • Perbaikan hernia.
  • Pengangkatan rahim (histerektomi).
  • Pengangkatan sebagian atau seluruh organ yang diserang kanker.

Laparoskopi juga sering digunakan untuk menyelidiki gejala-gejala tertentu dan untuk membantu menegakkan diagnosis dari berbagai macam penyakit.

Apa Saja Efek Samping dari Endoskopi?

Endoskopi biasanya adalah pemeriksaan atau prosedur yang aman dilakukan, dan punya efek samping yang relatif sangat kecil. Meski begitu ada sejumlah efek samping yang dapat terjadi selama dan sesudah endoskopi dilakukan, seperti:

  • Pengaruh obat bius yang berlebihan.
  • Perasaan kembung setelah endoskopi, tapi hanya sebentar.
  • Kram ringan.
  • Tenggorokan mati rasa selama beberapa jam akibat efek obat bius.
  • Infeksi pada bagian yang diperiksa, ini paling sering terjadi jika ada prosedur tambahan yang dilakukan bersamaan dengan endoskopi. Infeksi biasanya hanya ringan dan bisa diobati dengan antibiotik.
  • Rasa sakit di bagian yang diperiksa dengan endoskopi.
  • Bolong atau robek pada dinding lambung atau kerongkongan, tapi kasusnya sangat jarang, hanya terjadi pada 1 dari setiap 2.500 – 11.000 endoskopi yang dilakukan.
  • Pendarahan di dalam tubuh, biasanya hanya ringan dan kadang bisa diatasi dengan endoksopi kauterisasi.
  • Komplikasi yang terkait dengan masalah kesehatan yang sudah ada.

Segera beritahukan pada dokter jika Anda mengalami efek samping yang cukup parah setelah melakukan endoskopi. Yang terutama perlu diwaspadai ialah tanda-tanda seperti berikut: tinja yang berwarna gelap (mungkin karena pendarahan di dalam tubuh), sesak napas, nyeri dada, perut terus terasa sakit, dan muntah berdarah.

Kesimpulan tentang Pemeriksaan Endoskopi

Apa itu endoskopi? Endoskopi adalah sebuah prosedur invasif minimal yang dapat digunakan untuk dua tujuan: pemeriksaan dan pembedahan. Endoskopi menggunakan sebuah alat bernama endoskop yang berbentuk tabung panjang, tipis, dan lentur yang dimasukkan ke dalam bagian tubuh.

Alat itu dapat dimasukkan melalui lubang alami tubuh seperti mulut dan anus. Atau bisa juga melalui sayatan kecil yang dibuat di kulit, misalnya di kulit atau lutut. Karena sayatannya kecil dan biasanya seukuran lubang kunci, maka prosedurnya disebut sebagai operasi lubang kunci.

Apa saja efek samping dari endoskopi? Meski biasanya aman dilakukan, tetapi ada sedikit risiko yang dapat terjadi. Misalnya infeksi pada tubuh yang diperiksa, luka atau robek pada organ, pendarahan, dan efek obat bius yang berlebihan. Anda sebaiknya segera beritahukan pada dokter jika mengalami efek samping semacam itu.

Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang pemeriksaan endoskopi. Semoga informasi ini dapat berguna bagi Anda yang sedang ragu-ragu untuk menjalani endoskopi. Temukan ulasan-ulasan menarik lain seputar pemeriksaan dan prosedur medis hanya di Deherba.com.

Sumber

Referensi Pemeriksaan Endoskopi:

NHS. Endoscopy. Reviewed: 2016-10-11. URL: https://www.nhs.uk/conditions/endoscopy/. Accessed: 2019-07-31

Newman, Tim. Endoscopy: What to Know. Updated: 2017-12-19. URL: https://www.medicalnewstoday.com/articles/153737.php. Accessed: 2019-07-31

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}