Mengenal Umbi Bunga Dahlia dan Kandungannya


By Fery Irawan

Tengoklah apakah di pekarangan rumah Anda ada tanaman bunga Dahlia yang indah dan menakjubkan? Bunga Dahlia ini memiliki karakter fisik yang indah dan warna yang beragam seperti ungu, kuning, jingga, putih, dan kombinasinya.

Sejauh ini, pemanfaatan bunga Dahlia hanya sebatas untuk pembibitan saja. Padahal, umbinya mengandung zat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia.

Umbi bunga Dahlia mengandung inulin yang merupakan polimer dari unit-unit fruktosa. Inulin ini merupakan salah satu komponen bahan pangan yang memiliki kandungan serat sangat tinggi.

Inulin memiliki sifat larut dalam air dan tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim pencernaan. Inulin ini memiliki fungsi sebagai probiotik. Probiotik ini ialah komponen yang berfungsi sebagai substrat mikroflora yang menguntungkan di dalam usus.

Komponen pangan yang memiliki sifat prebiotik antara lain laktulosam, galaktooligosakarida, inulin, dan juga fruktooligosakarida. Inulin ini memiliki banyak manfaatnya.

Dalam bidang farmasi, inulin biasanya digunakan untuk melakukan uji fungsi pada ginjal. Pada bidang pangan, inulin merupakan pengganti lemak dan gula pada produk-produk makanan yang rendah kalori.

Inulin dapat mencapai usus besar tanpa mengalami perubahan struktur karena memiliki sifat yang tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim pencernaan.

Meski demikian, ternyata inulin dapat mengalami fermentasi akibat aktivitas mikroflora yang ada di dalam usus besar dan berimplikasi positif pada kesehatan manusia.

Peningkatan kekebalan tubuh akan meningkat berkat inulin yang difermentasi di dalam usus besar menjadi asam-asam lemak sehingga semakin banyak kandungan inulin di dalam tubuh akan berdampak pada makin bertambahnya sistem kekebalan pada tubuh manusia.

Asam laktat yang dihasilkan dari proses fermentasi inulin juga berfungsi dalam mencegah terjadi konstipasi dan meningkatkan penyerapan (absorbs) kalsium untuk mencegah terjadinya proses osteoporosis. Makanya, karena perannya sebagai pencegah osteoporosis ini inulin kerap digunakan dalam produk-produk susu formula.

Penggunaan inulin ini sudah diterapkan dalam industri pangan yang segmen usahanya memproduksi makanan-makanan ringan yang dikonsumsi oleh anak-anak dan remaja.

Hal tersebut dianggap sangat menguntungkan karena segmen pasar tersebut (anak-anak dan remaja) memiliki kecenderungan memiliki pola makan yang tinggi kalori dan rendah serat pangan.

Pola makan demikian apabila tidak segera ditanggulangi dapat menimbulkan resiko munculnya obesitas sehingga untuk mengurangi kadar kalori, konsumsi inulin dapat digunakan sebagai pengganti lemak karena memang inulin hanya mengandung kalori 1,5 kcal/ Gramnya. Inulin juga dapat digunakan untuk pengadaan produk-produk makanan seperti cake, cookies, bubur bayi, jeli, es krim, dan lainnya.

Pemanfaatan Bunga Dahlia

Kandungan inulin yang berasal dari bunga Dahlia ini bisa dikembangbiakkan dengan tiga cara yakni setek (vegetatif), benih (generatif), dan juga memperbanyak vegetatif dengan umbi. Dan untuk saat ini, yang paling banyak dikembangkan ialah metode dengan kultur jaringan.

Bunga Dahlia berdasarkan jenis bunganya, terdapat setidaknya 12 jenis dan sejauh ini telah banyak dikembangkan menjadi ratusan macam untuk tanaman pot dan bunga potong. Umbi bunga ini dapat dipanen ketika usia tumbuhannya minimal sudah menginjak tujuh bulanan.

Pertanyaannya? Apakah semua umbi bunga Dahlia ini mengandung inulin? Pada dasarnya, setiap umbi bunga ini mengandung inulin meskipun berbeda dalam kadar dan juga sifatnya.

Kadar air umbi segar ialah 79-88 % dengan kandungan inulinnya sekitar 5,9-16,3%. Sedangkan biasanya inulin yang terekstrak hanya sekitar 4,3% saja.

Dengan demikian, bertambah lagi tanaman yang memiliki manfaat besar buat kesehatan. Bunga Dahlia yang mengandung inulin bisa menjadi alternatif pengobatan bagi Anda yang sudah merasa bosan dengan konsumsi obat-obatan yang mengandung bahan-bahan kimia. Konsumsi inulin dalam jangka panjang tak akan berdampak buruk, sebaliknya akan memberikan dampak positif bagi tubuh.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}